Tsubasa Chronicle belong to Lady CLAMP

Warning : Canon? SemiCanon?, (hope not) OOC, Sounen-Ai, (miss)typo, etc

"Andakah penyihir dimensi?"/ "Siapa kau?"

Kurogane segera menatap wajah putih terbingkai rambut pirang yang kini mata birunya juga balas menatapnya. Pemuda berambut jabrik itu memberikan 'huh' pelan ketika tahu bahwa orang yang berbicara sok tahu itu hanyalah pemuda bertampang lembek. Perhatiannya segera teralih ketika suara perempuan menginterupsi, "perkenalkan diri kalian dulu."

"Aku Kurogane," jawab pemuda yang lebih besar tanpa disuruh dua kali. Ia mendongak memperhatikan bangunan campuran dari berbagai jenis kebudayaan di belakang perempuan yang berdiri di depannya dan kembali bertanya, "terus, dimana ini? Bangunan aneh apa itu?"

"Ini Jepang," jawab perempuan semampai itu pendek.

"Hee? Tempat asalku juga 'Jepang',"

"Ini Jepang yang berbeda,"

"Apa maksudmu?"

Perempuan serba hitam itu mengabaikannya dan beralih pada pemuda pirang bertudung tadi, "kau adalah..?"

Pemuda itu tersenyum dan merendahkan tubuhnya dengan tangan diletakkan di dadanya ketika memperkenalkan dirinya, "aku wizard dari negeri Celes, namaku Fai D. Flourite,"

"Kau tahu tempat apa ini?"

Pemuda pirang itu kembali menegakkan tubuhnya, dan dengan senyum ragu di wajahnya ia menjawab, "etto... katanya sih, tempat yang bisa mengabulkan segala keinginan dengan "bayaran" tertentu,"

"Itu benar." Perempuan yang belum juga mengenalkan dirinya itu menatap empat orang di hadapannya bergantian, "nah, kedatangan kalian berarti kalian punya keinginan tertentu,"

"Aku ingin segera pulang—"

"ke tempat asalku,"/ "dimanapun asal bukan tempat asalku,"

Merah darah dan biru safir kembali bertemu. Kali ini Kurogane tidak menyembunyikan decak sebal.

Dalam menit pertama di tempat yang ia tidak tahu kemana Tomoyo mengirimnya, ia bertemu dengan seseorang yang ia yakini tidak sepihak dengan idealismenya—orang yang benar-benar tidak akan cocok dengannya.

Dan jauh di dalam dirinya, sesuatu di dalam kepalanya memperingatkannya untuk tidak terlibat terlalu jauh dengan pemuda berkulit pucat itu.

.

.

Fin~