Hari baru saja berganti. Aku terbangun tepat pukul 06:00 dipagi hari, tidak ada yang spesial. Aku mandi, menyiapkan sarapan, dan makan. Sampai terdengar suara terompet di rumahku. Wah, ternyata ada juga yang ingat ya. Terlihat kue black tiramisu favorite ku dan juga conffeti bertebaran dari atas kepalaku. Yap, perayaan hari lahirku. Tanpa kusadari bahwa setelah itu, hidupku tak akan sama lagi.

Cast: Meanie (Main)

(3)Another OTP in SVT

Jeon's Family

Chaptered (0,5)

Uke!GS, OOC, Bad EYD, WATCH OUT TYPO

Cast belong to their family, Ent, fans. Storyline is mine

Happy Reading :3

Si Jak!

Kring Kring

Terdengar suara alarm dari ponselku. Aku terbangun dengan malas dan mematikan alarm itu. Ku beranjak dari kasurku dan bersiap untuk memulai hari seperti biasanya.

Aku mengecheck kalender di rumahku sebelum masuk ke kamar mandi. Huft, hari ini aku sudah harus mengumpulkan berkas nilai rapotku dan formulir mendaftar undangan untuk masuk kuliah. Iya, aku sudah kelas dua belas. Tahun terakhir di SMA dan setelah lulus aku bukan lagi siswa. Namun mahasiswa! Haha.

Aku langsung mandi. Karena aku harus menyiapkan sarapan pagi setiap harinya. Selesai mandi aku langsung mengetuk kamar eommaku dan adikku agar mereka bangun dan bersiap untuk kegiatan mereka masing-masing.

Aku mengambil apronku dan bahan-bahan masakan. Rencananya aku akan membuat nasi goreng hari ini, berhubung aku sedang sangat bahagia. Bau harum langsung tercium dari dapur rumahku. Adikku ternyata sudah selesai bersiap-siap dan sudah duduk di meja makan. Aku heran, ada apa ini? Kenapa kondisi pagi ini sangat aneh.

Kami pun makan dengan khidmat tetapi tiba-tiba ponselku berdering dari lantai atas. Aku langsung naik dan mengambil ponselku. Sesampainya di ruang makan aku langsung dilempar oleh conffeti.

Happy birthday Wonwoo!

Happy birthday Wonwoo!

Happy birthday, Happy birthday, Happy birthday Wonwoo!

Aku hanya memutar bola mataku dengan malas. Pantas saja adikku rajin sekali bangun pagi dan eommaku malah belum bangun sama sekali tadi pagi. Dan tiba-tiba rumahku bersih sekali, mungkin eomma kecapekan karena harus membereskan ini semua semalam. Dan sekarang? Ke enam sahabatku sudah datang dan mengacaukan isi rumahku lagi. Kasian eomma.

"Wey, kok diam aja?" Ujar Seungcheol sambil mencolek-colek kueku. Ku ambil kue yang dipegang Woozi dan langsung ku masukkan ke kulkas. Aku ajak mereka duduk di ruang tamu rumahku dan aku ambil kado mereka. Setelah selesai aku duduk di antara mereka. Terdiam sambil memandangi mereka satu persatu.

Ya, mereka semua lah teman-temanku yang sangat baik. Meskipun mereka berenam masing-masing adalah pasangan kekasih, mereka tak sungkan untuk tetap berteman denganku yang notabenenya sangat anti dengan pacaran. Bahkan membawaku di tengah acara kencan mereka. Padahal aku pun bukan berasal dari keluarga borjuis seperti mereka. Tetapi mereka sangat loyal padaku.

"Ih... Wonu kok nangis?" Jeonghan mendekapku dan mengelus-elus kepalaku. Haha, mereka semua sangat menyayangiku seperti anak mereka.

"Tuhkan, Noona. Aku udah kasih tahu kamu kan kalo Wonwoo Noona pasti nangis kalo di surprise-in kayak gini." Vernon mempelototi Seungkwan. Duh pasti mereka akan berantem lagi kalau dibiarkan. Kuseka mataku dan kulerai mereka.

"Aku tuh sedih bukan karena ini. Aku sedih kenapa kalian kasih kejutannya jam segini. Kan kita harus sekolah." Mereka semua terkejut dan merubah ekspresi mereka seperti papan gilasan.

"Eomma, kita culik Wonwoo dulu ya. Mau kita bawa jalan-jalan dulu!" Ujar Hoshi ke eommaku yang ternyata sudah bangun sambil menarik tanganku ke depan. Eomma hanya tertawa dan melambaikan tangannya. Mengusir secara perlahan.

"Wonwoo. Ayo dong." Jeonghan menarik tanganku dan langsung memasukkanku ke dalam mobil Hoshi. Aku merasa seperti korban penculikkan.

"Sudah siap semuanyaa?!" Teriak Vernon, dia yang mengemudikan mobil ini. "Iya!" Sahut temanku yang lain. Akhirnya mobil pun mulai berjalan meninggalkan rumahku.


"Ayo pilih makanannya. Aku yang traktir," kata Hoshi. Semua berteriak kegirangan dan langsung menyerbu daftar menu.

"Aku saja yang bayar. Yang ulang tahun kan aku." Teman-temanku menggelengkan kepalanya. "Anggap saja ini kado dariku," kata Hoshi sembari tersenyum. Aku menghela nafas, kalau gaya bicara dia sudah seperti ini aku tidak bisa menolak.

Pada akhirnya Hoshi yang memesan makanan untuk kami. Ya seperti biasa, semuanya sibuk berdebat mengenai makanan yang akan dipesan. Maklum, selera kami beragam. Pilihan makanan jatuh pada ramen. Padahal disini banyak sekali makanan enak seperti pasta, daging sapi bakar sambal madu, dan lain-lain. Duh, jadi ngiler kan.

"Kami sudah membicarakan ini dari jauh-jauh hari, Won-ie. Masing-masing dari kami akan memberikan kado buatmu. Kami mengocok kartu dan giliranku yang keluar pertama. Makanya aku memberikan kado ini karena tidak ada ide lain haha." Ujar Hoshi.

"Lagian lumayan juga Wonwoo-ya, makan gratis nih. Kapan lagi Hoshi dermawan?" Kata-kata Seungcheol membuat kami semua tertawa sedangkan Hoshi berpura-pura ingin memberikan bogem mentahnya secara cuma-cuma.

"Eh iya Wonu. Kamu dapat salam loh." Kata Jeonghan mengalihkan pembicaraan. Binar-binar penasaran nampak dari mata sahabat-sahabatku.

"Salam? Yaudah salamin balik ya, Eonni." Aku berujar datar. Aku memang tak memiliki ketertarikan terhadap hal semacam ini.

"Ih, kamu ga penasaran orangnya siapa?" tanya Seungkwan. "Aku aja penasaran."

Aku menghela nafas, "iya deh iya. Siapa?"

"Kalian bakal terkejut deh pas tahu. Apalagi kamu."

"Loh? Emangnya siapa? Om-om?" Seungkwan bersahut dan tertawa kecil.

"Loh kok tau?!"

"HAH?" Koor teman-temanku serempak. Membuat keadaan restoran hening seketika dan semua mata tertuju kepada kami. Aku berdiri dan menundukkan kepala tanda meminta maaf kepada orang-orang yang terganggu. Setelah keadaan normal kembali, aku pun duduk dan bertanya lagi.

"Emangnya siapa, Eonni? Guru SMP kita?"

"Bukan... Dia itu memang guru tapi dia bekas guru kamu, Wonu. Itu loh, Mingyu Oppa."

Pikiranku berputar mencari satu nama di daftar ingatanku.

"Loh? Memangnya eonni kenal sama dia?"

"Ih, dia itu sohib lekat oppa aku. Kemarin dia tanya 'Kamu satu SMA sama Wonwoo ya?' terus aku bilang iya. Dia titip salam deh."

"Oh. Paling hanya salam biasa. Ya sudah, sampaikan salam balik ya ke dia."

"Yah, ngga seru banget sih." Kata Seungcheol, dan yang lain menganggukkan kepala.

"Udah, lanjutkan makan kalian." Ujarku menutup perbincangan kami.


"Eomma. Wonwoo pulang." Salamku saat baru masuk ke dalam rumah. Eomma termenung di depan meja makan. Sepertinya memikirkan sesuatu yang serius.

"Eomma?"

"Eh, iya. Teman-temanmu kemana? Sudah pulang?" Tanya Eomma.

"Iya. Tadi langsung diantar satu-satu sama Hoshi."

"Oh, ya sudah kalau begitu."

"Ini, Eomma. Tadi mereka beliin aku ini." Aku menunjukkan kantung berisi daging fillet yang belum dimasak. Eomma menyuruhku untuk menaruhnya di kulkas. Setelah selesai aku kembali ke meja makan. Sepertinya eommaku sedang banyak pikiran.

"Ada apa, Eomma?" Aku membuka pembicaraan. Dia hanya menghela nafas.

"Eum.. Jadi gini..."

"Kenapa?"

Keheningan terjadi sampai eommaku tersenyum aneh dan berkata, "Eomma cuman mau bilang kalau kamu lebih baik mandi sekarang. Kamu bau."

Aku menghentakkan kakiku sebal dan langsung berjalan menuju kamar mandi. Ku dengar suara tawa khas menggelegar yang dimiliki eommaku.

Meskipun dia tertawa, sebenarnya aku tahu dia sedang berbohong. Tapi, ya sudah lah. Mungkin dia sedang memikirkan bagamaina caranya untuk memberitahu aku perihal masalah yang dipikirkan.

Kkeut!

Andromeda Time!

[1] Aku author baru! Hehehe. Dulu sering baca ffn terus vakum karena suatu hal. Sekarang karena waktuku sangat longgar jadi aku memutuskan buat posting cerita ini hehe.

[2] Aku suka meanie! Momen mereka menjamur akhir-akhir ini. Aku lemas melihat interaksi mereka, mereka manis banget! Seriusan deh! (btw biasku Wonwoo, gws sayangku;;;)

[3] Mingyu disini jadi lebih tua, sedangkan Wonwoo dan yang lainnya sekelas walau gak seumuran (jadi mereka tetap pakai noona-eonni-hyung-oppa). Agak aneh sih mengingat Mingyu yang petakilan suka aegyo kesana kemari tapi malah kujadikan oppa. Tapi aku belum menemukan cerita dengan Mingyu sebagai oppa jadi aku menyatukan mereka dengan cerita ini. Aku harap kalian suka! (Aku senang membayangkan Mingyu dengan jas dan pakaian olahraga, Wonwoo dengan mini skirt dan berambut panjang. Ugh, meleleh)

[4] Panggil saja aku Ming, supaya lebih dekat.. Mohon bantuannya ya! (Review, Review, Review!)