Tittle : Bittersweet
Genre : Family.
Rating : T
Cast : Kyuhyun. Siwon. Kibum. Changmin. Minho. Taemin, etc.
Disclaimer : all them belong to themselves and GOD. This is just my story.
Warning : Typos. Don't like? Don't read! Genderswitch.
Prolog
"Aku merestui mu, Siwon-ah. Tetapi dengan satu syarat."
"…"
"Bila dalam dua tahun tak ada perubahan signifikan di dalam perusahaan mu. Dan tidak bisa menyangi Choi group. Kau harus bercerai dengannya. Sekalipun Kyuhyun-ssi hamil."
"…"
"Tak ada bantahan! Atau aku tak akan merestui pernikahan kalian."
"…"
"Dan kau harus ingat. Sehari setelah perceraian mu. Kau harus menikah dengan putri sulung keluarga Kim."
"…"
"Hei dia menendang ku, baby."
"…"
"Jagoan. Lahirlah dengan sehat. Appa dan Eomma tak sabar ingin melihat mu."
"…"
"Apa? Kau mau mengatakan sesuatu?"
"…"
"Appa juga menyayangi mu. Sangat. Appa juga mencintai Eomma mu. Sangat-sangat mencintainya. Hahaha. Appa tahu itu. Eomma mu memang wanita terindah dalam hidup kita."
"…"
"Maafkan Aboeji mu, Kyuhyun-ah."
"…"
"Choi Siwon! Berdiri. Jangan merendah harga diri mu seperti itu! Perjanjian tetap perjanjian. Dan kau tak bisa melakukan pekerjaan itu dengan baik."
"…"
"Aku tak terima permohonan mu. Dan Kyuhyun-ssi, kau tenang saja, untuk masalah persalinan dan biaya hidup anak itu. Aku yang akan menanggungnya."
Perempuan yang tengah hamil delapan bulan itu hanya bisa menunduk. Baru kemarin sepertinya ia merasakan menjadi seseorang yang paling bahagia di dunia.
Melangkah pasti di altar pernikahan. Mengucapkan janji sehidup semati dengan orang yang paling dicintainya.
Melebur bersama dalam kenikmatan dunia.
Merasakan mual pertama yang terasa menyiksa dalam hidupnya.
Melihat dua garis merah yang membawa kebahagian tak terkira.
Melihat bagaimana jabang bayi mereka bergerak perlahan di dalam perutnya.
Menikmati bagaimana tersiksanya seorang yang teramat dicintainya demi menuruti masa mengidamnya.
Merasakan tendangan pertama yang diberikannya sebagai ucapan salam.
Itu semua seperti baru dijalani dalam seminggu kemarin. Tapi ternyata, kebahagian yang ia anggap akan semu selamanya itu, lenyap dengan tiba-tiba.
Hari ini. Tepat dua tahun dari pengucapan janji itu, ia harus berpisah dengan dia yang dicintainya. Terpaksa tepatnya. Demi kebaikan mereka bertiga. Begitu yang didengarnya.
Perempuan itu, Choi Kyuhyun, yang dalam hitungan jam akan kembali menyandang marga Cho dalam namanya hanya bisa menunduk. Merasakan sakit ketika harus berpisah dengan suaminya. Dalam keadaan hamil tua. Tanpa bisa membantah. Tanpa bisa mencegahnya.
Ia mendongak. Menatap wajah suaminya yang terlihat begitu menyesal dan sedih. Mengulas senyum tipis guna menenangkan kekasih hatinya.
Membelai lembut perutnya yang terasa sakit karena sang bayi menendang begitu keras. Seolah tahu apa yang sedang terjadi saat ini.
Kyuhyun. Perempuan itu menatap wajah mertuanya dengan tenang. Ketegasan dan kekuatan terpancar jelas di bola matanya. Tak rasa takut sedikitpun. Kembali diulasnya senyum manis untuk mertuanya tersebut.
"Dengan segala hormat saya. Anda tak perlu melakukan itu, Tuan Choi. Saya bisa menghidupi dan membiayai sendiri anak saya."
"Saya menerima ini dengan lapang hati. Perjanjian tetap perjanjian. Seperti yang telah Anda katakan. Maafkan saya yang egois merebut putra anda demi kebahagian saya. Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih karena anda memperbolehkan saya menyandang marga Choi dan bersanding dengan Siwon oppa. Ini dua tahun yang sangat membahagiakan untuk saya."
"Saya akan menuruti semua perkataan Anda. Saya tidak akan menunjukkan diri saya lagi di depan Siwon oppa. Begitu bukan yang Anda inginkan, Tuan?"
Tuan Choi tersenyum lebar. Perkataan calon menantunya itu tepat dengan apa yang telah ia pikirkan. Ternyata perempuan di depannya ini bukanlah perempuan lemah yang akan mengemis kasih demi putranya.
"Hanya satu yang saya pinta dari Anda sebelum persidangan itu berlangsung. Bolehkah saya tinggal selama dua hari lagi dengan suami saya? Ada banyak hal yang ingin saya katakan dengannya. Tentu saja Anda tahu. Hal ini bukanlah sesuatu yang penting bagi Anda. Tetapi ini teramat penting untuk saya. Bagaimana Tuan?"
Tuan Choi mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia tersenyum lebar untuk Kyuhyun. Melangkah pasti mendekati perempuan yang tengah mengandung calon cucunya itu. Saling bersalaman, mengartikan bahwa ia menerima permintaan kecil yang dilontarkan oleh Kyuhyun.
"Terima kasih banyak Tuan."
Kyuhyun berucap dengan tulusnya.
"Eomma!" lengkingan tinggi sarat kekesalan itu menggema di dapur rumah beringkat dua dengan penghuni seorang perempuan muda dan seorang bocah berumur tujuh tahun.
"Ya ya ya. Eomma jangan melamun. Susunya jadi tumpah, tuh."
Bocah itu melompat dari kursinya. Berlari menuju lemari di dekat kompor. Membukanya dan mengambil kain bersih untuk mengelap meja. Ia menarik kursi dan memanjatnya. Mengelap tumpahan susu karena ulah Eomma-nya.
"Mianhe Minho-ya. Eomma tak sengaja." Ucap perempuan itu lirih.
"Minho memaafkan Eomma asal Eomma tak melamun lagi."
Lagaknya seperti orang dewasa. Menasehati Eomma-nya seperti menasehati bocah yang berumur dibawahnya.
Kyuhyun terkekeh pelan, mengusap kasar wajahnya. Tentu saja tak di depan anak semata wayangnya. Minho sudah berlari mengambil kain lain.
Kyuhyun duduk dan menghela nafas. Lagi-lagi bayangan masa lalu itu muncul. Menghantui hari-hari tenangnya selama ini. Sudah berlalu cukup lama. Tetapi mengapa sudah seminggu ini, kejadian masa lalu itu kembali menghantuinya?
Ia tak tahu apa penyebabnya. Hanya satu yang menjadi kekhawatirannya. Ia tak ingin membuat jagoan kecilnya merasakan kesedihan yang sama dengannya.
"Ya! Eomma melamun lagi." Bocah itu memekik sebal. Mata bulatnya mendelik galak. Bibirnya maju beberapa centi ke depan. Memasang wajah sebal karena tingkah Eomma-nya yang tak seperti biasa.
Kyuhyun mengelus rambut Minho dengan sayang. Lalu berbisik pelan, "maafkan Eomma, sayang."
Dan lagi, wajah itu kembali ada di dalam bayang-bayang pelupuk matanya. Wajahnya yang diwariskan untuk sang putra. Wajah yang tengah tersenyum dengan begitu lembutnya. Senyum khusus miliknya.
Wajah suaminya. Ah bukan. Mantan suaminya. Kekasih hatinya. Pemilik seluruh cinta yang ia punya.
Choi Siwon.
Yoooooooooo. My another story. New story. Fresh from the oven hahaha.
Cerita baru. Couple baru. Cerita yang sangat menyita isi kepala saya. Meraung meminta untuk ditulis. Hohoho.
Bagaimana dengan prolognya?
Sukakah?
Baguskah?
Saya menanti responnya, oke?
Direview :D
Yang menunggu Kyuhyun's Baby? Chapter 12. Sabaaaaaaaaaaar. Saya sedang membagi waktu menulis untuk dua ff saya ini. (pssst. Pembaca setia Kyuhyun's Baby? Bisa membagi reviewnya di cerita ini. Saya tunggu kekeke.)
Semoga suka dengan cerita ini ya. Maaf kalau ada kesamaan cerita. Ini murni hasil imajinasi saya. Yang tidak suka GS. Maaf.
Menulis itu bebas. Jangan menghina karya orang lain kalau belum bisa membuat yang lebih baik. Setuju?
Saya juga masih dalam tahap belajar kok :)
Suci.
