DISCLAIMER MASASHI KISHIMOTO

Genre : Romance/Drama/Angst/Hurt-comfort

Warning : Banyak typo, Sasuke as bad person! (Do not like this? Just click back button)

This story made by Riku18

.

.

Hidden feeling behind the mask

Chapter 1

(Engaged)

.

.

Seorang gadis bersurai merah muda terlihat tengah turun dari dalam sebuah kereta kuda. Gadis berparas rupawan itu berdiri diam sejenak sambil melihat sebuah mansion besar yang berdiri di depannya. Sesaat gadis itu menghela napas.

"Mari kita masuk, Lady-sama," ucap seorang gadis lain yang berada di belakangnya dan menyuruh gadis berambut merah muda itu untuk masuk ke dalam mansion tersebut.

Kedua gadis muda itu memasuki mansion tersebut. Sementara itu, jauh dari mansion yang besar dan megah itu terdapat sebuah tenda besar yang berdiri di pusat kota tersebut. Tampak di dalam tenda itu ada banyak orang yang sedang sibuk merapihkan barang-barang bawaan, semuanya terlihat sedang bekerja.

Kembali lagi ke mansion besar yang dimasuki gadis muda tadi. Saat ini sang gadis sedang berbicara dengan seorang pria berambut putih panjang.

"Sakura, sudah lama sekali kita tidak bertemu!" kata pria tersebut menyambut hangat kedatangan gadis yang bernama Sakura itu.

"Sudahlah, Paman jangan basa-basi. Sekarang katakan alasan kenapa aku disuruh kembali?" balas Sakura dengan dingin.

"Seperti biasa, ya. Kau memang tidak suka berbelit-belit." Pria berambut putih itu hanya bisa menghela napas setelah melihat reaksi Sakura, "baiklah, kita lanjut ke inti permasalahan saja," katanya lagi sambil bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah depan Sakura.

"Aku dan Tsunade sudah menemukan calon yang cocok untukmu," katanya dengan serius.

"Sudah kubilang, aku tidak butuh dijodoh-jodohkan!" tepis Sakura yang langsung menolak ide dari pamannya yang berniat untuk menjodohkannya dengan seseorang.

"Kau harus mau karena ini adalah perintah dari ayahmu sebelum dia meninggal!" sambar pria itu dengan cepat, mengingatkan Sakura pada pesan terakhir ayahnya yang menginginkan kalau dirinya segera menikah.

Sakura merupakan putri satu-satunya dari keluarga Haruno yang kaya raya dan sekarang bisa dikatakan dia adalah pewaris harta satu-satunya dari keluarga Haruno. Tapi untuk mendapatkan itu semua, Sakura diharuskan untuk menikah agar kelak suaminya yang akan mengurusi semua harta milik keluarganya. Sampai saat itu tiba, kekayaan milik keluarganya diurus oleh paman dan bibinya, Jiraiya dan Tsunade.

"Tapi aku belum mau menikah!" Sakura mencoba untuk beralasan.

"Belum mau menikah atau kau masih menunggunya?" tanya Jiraiya yang sepertinya paham alasan mengapa Sakura menolak rencana perjodohan yang dia buat.

Sakura tidak menjawab perkataan Jiraiya. Gadis itu hanya terdiam membisu. Melihat reaksi Sakura yang tiba-tiba saja menjadi diam membuat Jiraiya yakin kalau dugaannya benar.

"Sakura, sampai kapan kau mau menunggunya? Dia sudah pergi dan tidak akan pernah kembali." Jiraiya mencoba untuk bersikap lunak dan menasehati Sakura.

"Aku sedang tidak ingin membahas apapun sekarang," jawab Sakura yang berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan.

"Kau masih ingat dengan-" sebenarnya Jiraiya ingin mengatakan siapa laki-laki yang akan dijodohkan dengan Sakura, tapi kalimatnya sudah terpotong duluan oleh Sakura.

"Aku sudah bilang sedang tidak berminat untuk membahasnya. Sudah, aku mau keluar dulu," kata Sakura dengan cepat dan tanpa menunggu penjelasan dari Jiraiya, gadis itu bergegas pergi keluar meninggalkan ruangan tersebut, sementara Jiraiya hanya bisa menatap Sakura sambil menghela napas.

Sakura berjalan cepat menelusuri lorong menuju ke ruangan utama dengan perasaan gundah. Dia masih kesal karena pamannya masih berniat untuk menjodohkannya.

"Lady-sama, anda mau kemana?" tanya seorang gadis berambut orange dengan heran.

"Aku mau keluar, berkeliling sebentar," jawab Sakura yang menersukan langkah kakinya menuju luar.

"Tapi, anda jangan pergi terlalu lama. Sore nanti akan ada pertemuan." Pelayan muda itu menyadari kalau Sakura sedang kesal tapi biar bagaimanapun dia harus tetap memperingati Sakura, suka atau tidak.

"Tenang saja, aku akan kembali sebelum acara dimulai".

ooo

Sakura berjalan di jalan-jalan kecil kota sambil melihat keramaian kota. Entah sudah berapa tahun dia meninggalkan kota tersebut. Sedikit senyum tipis terukir di wajahnya. Berjalan-jalan sendiri sambil mengenang masa lalu seperti membuatnya masuk kembali ke masa lalu tersebut. Tapi lamunan Sakura buyar saat dia mendengar suara teriakan. Penasaran, akhirnya Sakura mengikuti dari mana arah sumber suara tersebut.

"KYAAAA!".

"WAAAAW!".

Ternyata suara-suara itu berasal dari kerumunan orang-orang yang sedang melihat sebuah aksi pertunjukan di jalan. Di sana ada seseorang yang sedang melakukan akrobatik dengan lincahnya di atas sepeda beroda satu. Sakura cukup tertarik dengan aksi orang tersebut sehingga dia memutuskan untuk ikut melihatnya.

Pemuda yang sedang melakukan aksi itu mengundang decak kagum dari para penonton. Dia bukan hanya mahir melakukan akrobatik, tapi dia juga mampu melakukan beberapa trik sulap yang cukup memukau. Semua orang tampak senang melihat aksinya sehingga banyak yang memberikan tepukan tangan dan pujian. Sakura juga memberikan tepukan tangan bagi aksi yang dilakukan oleh pemuda itu.

Tanpa terduga pemuda itu berjalan menghampiri Sakura dan dengan trik sulapnya dia memunculkan setangkai bunga mawar berwarna merah dan dia berikan pada Sakura. Sakura menatap kaget pada sosok bertopeng itu dan tak lama dia tersenyum dan mengambil bunga tersebut. Sebelum pemuda itu kembali ke tengah, dia sempat menyuruh Sakura untuk tersenyum sambil menunjuk 'wajah' topeng yang sedang dia pakai.

Setelah merasa puas melihat keramaian di kota, akhirnya Sakura memutuskan untuk kembali ke mansion, apalagi dilihatnya hari sudah menjelang sore. Dia tidak mau Jiraiya menceramahinya lagi dan membuat Sasame kena masalah kalau sampai dia terlambat dan tidak datang pada acara pertemuan malam ini.

ooo

Dengan sedikit tergesa dia kembali dan begitu sampai di depan mansion, dia dapat melihat kalau di dalam pekarangan sudah banyak orang dan mereka adalah keluarga bangsawan Uchiha. Kedatangan keluarga Uchiha membuat Sakura berpikir jangan-jangan pemuda yang akan dijodohkan dengannya adalah pemuda dari Uchiha.

Ternyata dugaan Sakura benar kalau keluarga Uchiha itu datang dari undangan yang diberikan Jiraiya dan kedatangan mereka memang ingin membahas masalah perjodohan antara Sakura dengan putra bungsu mereka yang bernama Sasuke Uchiha.

Acara itu berlangsung tertutup, hanya untuk dua kelurga saja. Saat itu Sakura dapat melihat Sasuke Uchiha, pemuda yang konon kata orang setempat merupakan pemuda yang paling tampan di Konoha. Bukan hanya tampan, tapi pemuda itu sangat cerdas dan kaya, membuat banyak gadis yang mengincarnya. Tapi sejauh ini Sasuke selalu menolak gadis-gadis itu tanpa alasan yang jelas, atau lebih tepatnya tidak tertarik. Sekarang Sakura mengerti kenapa pemuda itu juga mendapat gelar sebagai cassanova. Sasuke memiliki rambut hitam yang bagian belakangnya berdiri dan mata onyx miliknya mampu menghipnotis siapapun yang melihatnya. Dia juga memiliki pembawaan yang tenang, tipe yang menyusun strategi diam-diam. Sakura mengagumi sikap Sasuke yang dapat bersikap wajar meskipun tahu kalau Sakura tidak menyukai kedatangannya.

"Terima kasih karena kalian sekeluarga mau datang ke undangan kami," ucap Tsunade mulai membuka pembicaraan dengan sedikit berbasa-basi.

"Kami merasa terhormat mendapat jamuan dari keluarga Haruno, tentu saja kami datang," balas seorang wanita satu-satunya diantara keluarga Uchiha. Wanita itu berbicara dengan riang, kelihatannya dia begitu senang dengan jamuan yang dilakukan Jiraiya dan Tsunade.

"Oh, ya. Mana diantara mereka yang bernama Sasuke?" tanya Jiraiya sambil menatap kedua pemuda Uchiha yang sedang duduk di depannya berjajar.

"Apa aku kelihatan sudah tua sampai kau tidak bisa membedakan mana yang lebih tua dan mana yang lebih muda?" celetuk seorang pemuda berkulit pucat dengan nada yang sedikit sinis.

"Ah… Tentu saja, kau pasti yang bernama Sasuke Uchiha, hahaha… " balas Jiraiya dengan sedikit canggung, "dan kau pasti Itachi Uchiha," kata Jiraiya lagi sambil menatap ke arah pemuda yang duduk di sebelah Sasuke.

Tak berapa lama beberapa orang pelayan keluar dan meletakkan berbagai macam hidangan dan minuman di atas meja.

"Bicaranya nanti saja, sekarang silahkan dinikmati hidangannya," ucap Jiraiya menunda pembicaraan dan mempersilahkan tamunya untuk menikmati hidangan yang sudah disajikan.

.

Untuk sesaat keadaan di meja makan hening. Masing-masing dari mereka semua fokus terhadap makanan yang disajikan dengan begitu indah dan elegan. Sakura memperhatikan satu-persatu dari keluarga Uchiha tersebut. Mulai dari wanita berambut hitam panjang yang masih terlihat begitu cantik diusianya yang sudah tidak muda lagi. Wanita itu terlihat seperti wanita terhormat yang ramah dan baik hati, di sebelah wanita itu ada seorang pria yang kemungkinan besar adalah suaminya. Pria itu memiliki wajah yang tegas dan dingin, dia pasti pria yang sangat beribawa dan dihormati.

Pandangan Sakura kini teralih kepada dua pemuda Uchiha yang sedang makan dengan tenang. Di tatapnya sosok Itachi yang menjadi anak tertua di keluarga Uchiha. Dia terlihat memiliki pembawaan yang lebih dewasa daripada Sasuke yang agak temperamental. Sakura melirik Sasuke. Sakura merasa tidak yakin kalau dia akan cocok dengan pemuda yang arogan seperti Sasuke.

"Bagaimana kalau sekarang kita membicarakannya mengenai rencana kami untuk menjodohkan Sakura dengan Sasuke," kata Jiraiya yang langsumg masuk ke inti pembicaraan setelah selesai makan malam.

"Kami sangat setuju untuk menjodohkan mereka berdua!" balas wanita berambut hitam itu dengan antusias.

"Kami berdua sudah sepakat untuk menyetujuinya," timpal pria yang bernama Fugaku Uchiha tersebut.

"Lalu, bagaimana dengan Sasuke sendiri?" tanya Tsunade sambil melirik Sasuke yang sedari tadi hanya diam saja tanpa merespon.

"Menggelikan." Satu kata itu terucap begitu saja dari bibir Sasuke, membuat semua mata kini menatapnya dengan shock. Sakuralah yang paling terkejut dengan ucapan Sasuke barusan. Tubuhnya langsung memanas, tapi dia berusaha untuk menahannya agar amarahnya tidak meledak dan membuat kacau suasana.

"Sasuke, jaga bicaramu!" reflek wanita itu segera memarahi Sasuke yang sudah bicara sembarangan. Sementara sang ayah langsung memberikan tatapan tajam pada putra bungsunya itu.

"Perjodohan ini menggelikan, tapi apa boleh buat aku tidak akan menolaknya," balas Sasuke dengan begitu aneh. Pemuda itu jelas sekali tidak menyukai rencana perjodohan tersebut tapi dia tetap menyetujuinya membuat Sakura mengernyit heran.

"Aku juga tidak masalah kalau seandainya perjodohan ini tidak dilakukan!" sambar Sakura dengan ekspresi wajah tidak suka yang dia tunjukkan kepada Sasuke.

"Sudah, sudah. Jangan terlalu menanggapi omongan Sasuke, dia memang seperti itu. Pokoknya pertunangan kalian akan tetap dijalankan," kata wanita yang bernama Mikoto Uchiha menengahi pertengkaran antara Sasuke dan Sakura.

Sakura hanya bisa mendengus sambil mencoba mengatur napasnya karena terlalu kesal sementara Sasuke langsung menyeringai. Pemuda itu terlihat mulai tertarik dengan Sakura yang terang-terangan menolak dirinya dan itu merupakan kali pertamanya ada gadis yang menolaknya. Sasuke kini menganggap Sakura sebagai suatu tantangan yang harus dia taklukan.

"Kalau begitu kapan acara pertunangan untuk mereka diadakan?" tanya Mikoto yang sudah tidak sabar lagi untuk meminang Sakura menjadi menantunya.

"Besok malam!" jawab Jiraiya dengan menggebu-gebu membuat Sakura shock.

"Be-besok malam? Ke-kenapa cepat sekali?" protes Sakura yang menganggap acara pertunangannya terlalu dipaksakan.

"Setuju sekali!" celetuk Mikoto kembali antusias, "niat baik memang harus segera dilaksanakan!" sambungnya lagi yang sudah tidak bisa menyembunyikan perasaan riangnya.

"Kau tidak keberatan dengan keputusan ini, kan?" tanya Tsunade kepada Sasuke.

"Tidak," jawabnya dengan cepat.

"Bagus! Kalau begitu sampai ketemu lagi besok malam!".

Bagaimana acara pertunangan mereka nanti?

TBC...


A/N : Oke, setelah sekian lama gak nulis akhirnya gw memutuskan untuk solo karir (?) bikin cerita untuk Sakura. Jujur gw bukan fans Sakura tapi entahlah, kenapa cerita yang gue buat semua ada bau-bau gadis berambut kapas gula itu?

Gue jenuh nunggu Yuki yang masih sibuk tapi well, gw gak bisa maksa dia. Nunggu beberapa cerita yang pending bikin gw bosen dan jadilah bikin ini. Ide ini muncul dari sebuah lagu yang gw anggep memiliki arti tersendiri. Dari lagu itu bikin gw berpikir 'Lagu ini bagus kenapa ceritanya begitu singkat dan gak jadi sebuah anime atau ditulis dalam bentuk cerita?'

Di akhir cerita gw bakalan kasih tau lagunya yang bikin gw nulis cerita ini (bagi yang udah tau lagunya diem-diem aja dulu ya sampe ceritanya tamat).

Buat tulisan, gw harap bagi yang nemu kesalahan dalam penulisan gw kasih tau ke gw tapi inget jangan pake cara barbar ataupun purba.

"Happy Read".