[{÷}][[]]"-Oo0+O»»+««O+0oO-"[[]][{÷}]

The Shadow Dark of Light

by

Lightning Shun

[{÷}][[]]"-Oo0+O»»+««O+0oO-"[[]][{÷}]

PART

1

(Prolog)

[{÷}][[]]"-Oo0+O»»+««O+0oO-"[[]][{÷}]

Angin bergemuru, awan yang menunjukan ketidak kebahagaan memunculkan bulir-bulir hujan jatuh kebumi, angin berhembus kencang disertai kilatan petir menyambar, menerbangkan rambut Soft-pink seorang gadis berterbangan, ia menarik Shalnya, menempelkanya erat sampai diwajahnya, berharap angin dingin tak menyelip masuk dalam jaketnya. "Akhirnya aku sampai juga," ujarnya datar.

Setelah menempuh perjalanan cukup jauh akhirnya ia memandang suasana Mansion yang cukup mewah dan tua. Gadis bermata Jade memandang sembari menghelah nafas panjang, sampai memasuki dikediaman yang bernama 'Sakamaki Mansion'. gerbang masuk kediaman keluarga Sakamaki yang bangunannya berarsitek Eropa, dengan makanisme taman dan mengunakan ketukan lonceng bukan Bell otomatis.

"Besar sekali rumah ini! Makanisme juga masih jaman lama," Ucap Gadis itu memasang tampang datar setelah pintu utama rumah sudah didepan batang hidungnya. Lalu ia mengetuk nya pintu dengan tenang.

ToK-ToK-ToK

Namun usai mengetuk, tiba-tiba pintu terbuka sendiri dengan ajaib membawa udara hangat dan juga hawa-aneh, membuat gadis itu sedikit merinding. Gadis cantik itu lalu menarik kopor kecil berwarna merah marunya kedalam, tampa ragu.

Gadis itu berjalan memasuki ruangan yang cukup gelap, lalu meraih Sakunya dimana dia menemukan ponsel-silver miliknya dan menyalakan Fitur senter. Setelah berjalan menyusuri lorong dia menemukan dirinya berada diruang santai dengan gaya ala eropa, membuat Gadis itu memandang sekeliling sampai matanya bertuju pada sosok manusia yang tertidur disofa panjang. Dia adalah Seorang Pria tampan yang nampak tidur, sambil memasang telinganya dengan mini Herset, dan terdengar musik klasik samar dari sana.

"Siapa kamu?!,"Sebuah suara terdengar dingin, dibalik punggung gadis itu, nampak membuat mata Jade Gadis nampak membulat, Gadis itu menoleh lalu menemukan sosok lelaki berambut biru tua mengenakan kacamata, memandangnya dengan dingin.

"Namaku Sakura Haruno anda?!,"Jawab Sakura dingin, lalu mata awasnya memandang lelaki itu datar.

"Namaku Reiji Sakamaki,"Jawab lelaki memandang Sakura dengan intens.

"Mengapa kau bisa ada disini,"Tanya seseorang lelaki berambut merah bercabang, memandang Sakura dengan tampang ogah-ogahan.

"Siapa yang menyuruhmu datang kemari?,"Tanya seorang pemuda muncul, nampak kekanakan berwajah amat pucat, dengan sinar mata aneh senada dengan surainya yang berwarna ungu dan mengenggam sebuah tady-bear yang aneh, membuat Sakura menyipitkan pandanganya 'Dia ini manusia apa patung maknekin?'.

"Wah! Wah Tak kusangka ada anak kelinci tersesat apa ternak ini untuk kita,"Ucap lelaki bersurai merah terang dengan topi dikepalanya, yang secara tiba-tiba ada dibelakang Sakura. Perlahan dengan nakal mendekati Sakura, lalu mengarahkan mulutnya pada leher Sakura.

DUAGHT!

"Uaaaaa!," Lelaki itu menjerit kencang saat itu juga.

"Raito!,"Handrik lelaki berambut merah dengan aura kemarahan memandang Sakura.

"Maaf sepertinya! Kau salah paham terhadapku, dasar lelaki mesum,"Desis Sakura datar pada pemuda yang dipanggil Raito, pandangan tajam langsung dilayangkan pada Raito, dengan kejam yang saat ini dibanting kasar oleh Sakura, dilantai, dengan lengan kecil Sakura ia mengunci pergerakan sang lelaki tampa ampun.

Semua pasang mata memandang Sakura dengan tatapan yang sulit diartikan, dan siap dengan posisi kuda-kuda, membuat Sakura membuang nafas sembari berdecih-ria, dan sementara Semua pasang mata disana masih memandang entah itu kaget atau keheranan. "Maaf dengan kelakuanku, tapi sudaramu menyebalkan,"Ucap Sakura melepas kuncian pada lelaki itu lalu membuang muka, dan berjalan mendekati Reiji, dengan tampang datar. "Aku diminta menyerahkan surat ini pada kalian,"Jawab Sakura datar sembari memberikan sepucuk surat pada Reiji, membuat semua terdiam dalam keheningan.

Semua memandang Surat dengan seksama.

[{÷}][[]]"-Oo0+O»»+««O+0oO-"[[]][{÷}]

Reiji memandang surat rapi, berwarna abu-abu itu, lalu memandangi sampul dan cap tangan milik seseorang yang dikenalnya. Pemuda yang sejak tadi tertidur disofa sambil mendengarkan musik klasik langsung membuka perlahan kedua kelopak matanya. Pemuda tampan yang ternyata memiliki iris biru langit itu memandang Sosok Sakura dalam artian aneh, lalu mengalihkan pandangan pada Surat yang Reiji pegang dan dengan raut penasaran surat ditangan Reiji "Surat apa itu?" tanyanya penasaran.

"Surat ini pemberian gadis ini dan aku tidak tahu surat apa ini," jawab Reiji datar. "Reiji lalu membuka surat dan membaca deretan huruf yang tertera pada Surat tersebut seketika membuat matanya nampak terbelalak sempurna, lalu matanya memandang Sakura, yang masih memberi expresi amat dingin.

TAP

"Apa yang tertera disana Reiji-kun!?,"Ucap sosok seorang gadis yang amat manis, gadis berambut Ikal pendek, berwarna pirang dan beriris merah semerah ruby memandang Reiji.

"Ayah mengirimnya untuk tinggal disini,"Ucap Reiji menghelah nafas dalam.

"Hah!jadi dia ternak!,"Tanya lelaki pemegang boneka.

"Bukan!," Sangkal Reiji. "Dia diminta Ayah untuk tinggal bersama kita dan disekolah disini,"Ucap Reiji.

"Ada lagi," tanya pemuda, yang masih setia disofa sembari menatap Reiji.

"Tidak ada hanya itu,"Ucap Reiji.

"Ah apa sih yang diinginkan pak tua itu,"Pemuda berambut pirang dan biru hanya memasang wajah malas, membuat pandangan Sakura mendelik tajam aka tak peduli, saat kedua pandangan mereka bertemu.

"Cih merepotkan!,"Seru lelaki bersurai merah itu dengan pandangan tajam, sementara Sakura hanya memandanginya dengan tatapan yang mengertikan : Kalau gua disini, terus masalah buat loh!.

"Baiklah aku akan mengenalkamu pada para Sudaraku,"Ucap Reiji sembari mendapat anggukan dingin dari Sakura.

"Dia adalah Shuu Sakamaki anak paling tua,"Ucapnya memperkenalkan pemuda yang masih berebah manis disofa panjang.

"Aku sendiri Reiji Sakamaki, adalah anak Kedua,"Ucapnya membuat Sakura mengangguk dengan respon datar.

"Dan kau banting tadi adalah Raito Sakamaki ,"Ucap Reiji Sementara Sakura hanya memandang tidak suka pada pemuda bertopi itu, sementara pemuda itu hanya tersenyum miris.

"Yang disamping gadis itu adalah Ayato Sakamaki,"Ucap Reiji sementara Sakura malah membuang muka kearah lain, membuat Ayato mempelototi gadis itu.

"Dan yang pegang boneka itu Kanato Sakamaki mereka kembar tiga dan sementara Sudara kami yang lain sedang keluar, dan mungkin kau akan mengenalnya nanti,"Ucapnya lalu memandang Reiji dengan acuh-tak acuh.

"Nah itu adalah Yui Kamamori, yang juga tinggal disini atas perintah ayah kami, Yui bisakah kau mengantar Sakura pada kamar tamu kita?,"Ucap Reiji menatap Yui.

"T-Tentu,"Ucap Yui dengan canggung mengajak Sakura, yang menangapinya dengan deheman sederhana.

Yui menarik lengan gadis berambut Soft-pink, dengan wajah Ramah sementara Sakura hanya memandang gadis itu masih memandang tenang mengekor kemana gadis itu membawanya. Tampa dia sadari Iris biru terang milik Shuu terus mengamati Sosok Sakura dari pandanganya.

"Baiklah ini kamarmu mulai sekarang,"Ucap Yui menunjukan kamar yang terbilang mewah dan berkelas dengan gaya tempat tidur, dengan nuansa ruang abad pertengahan yang gaya mewah dan nuansa jingga dan abu-abu.

"Jika kau butuh aku, kamarku berada disebelah kamarmu,"Ucap Yui sembari tersenyum manis, membuat Sakura lalu menghelah nafas dan tersenyum samar.

Sepeninggalan Yui Sakura lalu membuka kopornya, mengeluarkan beberapa pasang baju, beberapa buku novel dan peralatan make-up dan Sebuah biola berwarna hitam dan meletakan semua itu dipinggir kasur. Sakura duduk pinggir ranjangnya lalu mengakat biolanya dan memasang peredam pada biolanya agar jarak suara biolanya bisa diatur,(supaya tak menganggu). Sakura menyampirkan Biolanya bahunya yang sudah diset untuk orang-orang yang kidal.

Ia berdiri dari posisi duduknya, ia mengenakan sebuah Aipond besar ditelinganya dan Iris Jadenya nampak menutup lalu mendesingkan ais pada tali biolanya dan, mulai biola berdesing ria dengan musik klasik tempo lambat. Tampa menyadari kedatangan seseorang di balik pintu kamarnya dan itu adalah seorang lelaki dengan Siluet misterius yang hanya memandang dari cela pintu yang tidak menutup sempura.

Seseorang itu tetap berada disana, berdiri diam sampai biola itu berhenti dimainkan oleh Sakura.

[{÷}][[]]"-Oo0+O»»+««O+0oO-"[[]][{÷}]

PAGINYA DIRUANG MAKAN

"Ah! Semalam aku mendengar suara music klasik dari biola yang indah hingga aku tertidur,"Ucap Reito sembari tersenyum mengawali percakapan diruang makan bersama Reiji dan Shuu.

"Lagu klasik? mungkin terdengar dari suara rekaman ponsel Shuu yang tak sengaja terputar sedikit keras!,"Jawab Reiji acuh

"Tidak aku tak memutar keras-keras lagu diponselku tadi malam,"Jawab Shuu dengan nada datar.

"Lalu suara yang kudengar merdu itu milik siapa?!,"Tanya Reito.

"Aku juga tak tahu aku juga memutuskan tidur bersama Mr Taddy,"Ucap Kanato, lalu sudah muncul diruang tamu dan duduk disalah satu bangku meja makan, dekat Reito.

"Aku juga tidak!,"jawab Reiji datar.

"Chi dari pada memikirkan itu, sebaiknya kita makan saja,"Ucap Sosok Ayato sudah didepan meja makan, mulutnya nampak seperti ikan Koi yang kehabisan nafas, dengan mulut terbuka lebar, pada hidangan enak dihadapanya.

"Jangan makan-makanan itu dulu sebelum yang lain datang, Ayato,"Sebuah suara datar terdengar.

"Subaru!,"Ucap Ayato dengan tampang kesal. "Darimana kau tadi malam kau tak pulang?!,"Ucap Ayato dengan muka cetus.

"Semalam aku ada urusan aku pulang kalian sudah kembali kekamar masing-masing,"Jawab Subaru.

Cklek!

Suara pintu mengema ringan dan membuat semua mata bertuju pada kedua sosok yang memasuki Ruangan makan.

"Se-selamat pagi!,"Suara seorang wanita bersurai Pirang ikal pendek, mengenakan sebuah kaus lengan panjang rajutan berwarna pink-muda, dengan celana pendek jins berwarna abu-abu, nampak memasuki ruang makan bersama sosok wanita bersurai Soft-pingk mengekor dibelakangnya, sembari mendengar musik dari klasik dari iphone besar berwarna silver ditelinganya, dia mengenakan baju berlengan panjang berkera hodie hitam, dengan celana panjang biru, rambut pendeknya sedikit diikat pony tail.

"Halo Bichi-chan,"Ucap Reito memandang Yui dengan senyuman sinis, sementara Yui tersenyum canggung memandang Reito lalu memandu Sakura didekatnya, Yui lalu duduk di duduk disamping Ayato.

"Pagi Reito-kun,"ucap Yui.

"Hai juga Cherry-chan,"Ucap Reito lalu menganti pandanganya pada Sakura dengan senyuman manis diwajah tampanya, mengabaikan pandangan hawa menusuk dari mate Jade Sakura.

"Pagi Haruno Sakura,"Panggil Reiji dengan formal.

"Pagi,"balas singkat Sakura dengan datar, Sakura kembali menghela nafas memandang makanan dihadapanya tampa komentar lagi. Sakura lalu duduk disamping Shuu tampa memandang lelaki disampingnya, lalu melepas Aipon besar ditelinganya dan menyampirkan dikalungkan dibelakang lehernya, Ia juga duduk disebelah Yui tampa menyadari para-pasang mata. pandangan Intens yang memandangi Sakura.

[Bersambung]

Minggu 3 april 2016

[{÷}][[]]"-Oo0+O»»+««O+0oO-"[[]][{÷}]

Hallo minna-san! Ah salam kenal aku Lightining Shun Yoroshiku-ne! Ah kali ini saya munculkan pair Sakura disini, maaf jika masih Prolog dan belum banyak tulisanya, karna ya masih mencoba juga lama juga saya gak menulis gendre Vampir setelah satu tahun lamanya.

Oke jadi selamat membaca! Dan sampai jumpa di-Chap kedua.