MY SCIENCE TEACHER
Summary : Naruto anak yang berprestasi namun hanya di bidang olahraga, dia disuruh pindah sekolah oleh orang tuanya dan tinggal bersama teman lama mereka yang tidak lain orang tua sakura, dan meminta tolong agar sakura mengajari naruto, ternyata ke dua orang tua naruto dan sakura merencanakan sesuatu selain untuk membuat naruto bisa pelajaran selain olahraga. Apa rencana kedua orang tua naruto dan sakura? dan bagaimana kehidupan naruto di rumah sakura dan sekolah barunya?
Chapter : 1
Pairing : Namikaze Naruto x Haruno Sakura
Rate : T
Genre : Friendship, romance, family
Disclaimer : Naruto jelas bukan milik saya melainkan milik om Masashi Kishimoto #dilempar ke pulau tak berpenghuni
WARNING : 00C banget terutama tokoh utama, alur very slow, aneh (sangat), typo dimana-mana karena saya masih baru (mohon di maklumi) ^_^
Don't like ? Don't read!
Di sebuah rumah megah tepatnya di kediaman keluarga Namikaze seorang anak laki-laki sedang makan dengan lahap tiba-tiba...
"Uhukk...Apa pindah sekolah, ke Konoha?" ucap anak berambut pirang sambil menerima air minum yang diberikan ibunya.
"Memangnya tou-san dan kaa-san juga mau pindah?"
"Kami tetap tinggal di Tokyo Naruto..."
"Lalu, kenapa aku harus pindah?"protes Naruto kepada orang tuanya.
"Karena kau selama ini selalu medapat nilai terendah, dengar terendah selain itu kamu sekarang sudah kelas dua, kami tidak mau nilai-nilai mu terutama di bidang sains lagi-lagi kami harus membayar gurumu agar kau tidak tinggal kelas, kami sudah terlalu malu untuk melakukan hal seperti itu lagi naruto,untuk itu kami akan memindahkan mu di sekolah yang kepala sekolahnya adalah teman kaa-san" Kushina menjelaskan dengan panjang lebar. Semantara Naruto hanya menguap lebar dan langsung menjawab.
"Tapi setidaknya nilai ku dibidang olah raga tertinggi kaa-san dan aku janji, aku akan belajar dengan giat asal aku tidak pindah..." rayu Naruto.
"Naruto tapi itu sudah menjadi keputusan tou-san dan kaa-san, lagi pula kami sibuk kerja naruto, bagaimana kami akan percaya begitu saja kalau kau akan belajar dan memangnya dengan kamu belajar sendiri kamu langsung akan paham dengan apa yang dipelajari ?" sekarag Minato-ayah Naruto- yang dari tadi diam memperhatikan istri dan anaknya mulai bicara dengan bijak.
"Memangnya jika aku pindah tou-san dan kaa-san percaya aku akn mendapat nilai bagus tanpa memberi uang pada guru?" tanya Naruto tetap tidak mau mengalah.
Naruto POV
Ada apa dengan kaa-san dan tou-san, kenapa aku harus pindah sekolah padahal besok adalah tahun terakhir ku bersekolah.
"Karena itu kaa-san dan tou-san sudah menyiapkan tempat tinggal untuk mu Naruto..." kaa-san tersenyum atau tepatnya menyeringai ke arah ku.
"Tenang naruto,kau tidak akan tinggal sendirian kami sudah bilang ke teman lama ku agar kau tinggal bersama lebih tepatnya menitipkan mu ke mereka, untuk soal belajar kami sudah meminta teman kaa-san agar anaknya bisa mengajarimu dia anak yang pintar mendapat rangking ke-dua tidak hanya ditingkat kelas tapi lingkup sekolah, hebat bukan..." apa dititipkan, memangnya aku anak kecil apa? seenaknya saja kaa-san, mending aku di sewakan apartemen sehingga aku lebih leluasa.
"Jangan harap Naruto!"kaa-san menatap ku tajam seolah dia tau apa yang aku pikirkan.
"Memang aku tau apa yang kau pikirkan Naruto..." kata kaa-san tanpa melihat ke arah ku.
"Sudah-sudah jangan berdebat di meja makan, Naruto sebaiknya kau mengemasi barang mu dan segera tidur besok kita langsung berangkat..."tou-san menengahi perdebatan antara aku dengan kaa-san. Aku pun langsung mengerjakan apa yang diperintah tou-san.
Drrtdrrt tiba-tiba handphone ku bergetar yah memang sengaja tidak aku beri nada dering terlalu bising menurutku.
"Moshi-mo..."
"Naruto-ku~n...aku kangen besok kita jalan-jalan ya~.."belum sempat aku bicara orang yang diseberang sudah nerocos,yah siapa lagi kalau bukan Shion, dia kekasih baru ku. jangan bilag sama siapa-siapa ya, aku ini terpaksa menerimanya yah karena aku kasihan sama dia, sudah hampir enam tahun dia ngejar aku dari kelas satu junior high school dan akhirnya dengan berat hati aku harus menerimanya menjadi kekasihku yah walaupun setelah satu minggu akan aku akhiri hubungan itu, aku tega? ya gimana udah banyak cewek yang aku perlakukan seperti itu, dan kalian pasti menyimpulkan kalau aku itu playboy kelas paus.
"Naruto-kun...apa ka..."
"Iya Shion-chan...?"aku baru sadar jika aku sedang ditelepon oleh Shion.
"Jadi naruto-kun mau? ye..."apa maksudnya dia berkata seperti itu.
"Eh tunggu Shion-chan, maksudku aku tidak bisa..."Sergah ku cepat sebelum dia memutuskan seenaknya.
"Hah, kok gitu si Naruto-ku~n..."protesnya tidak terima.
"Maaf shion-chan untuk jalan-jalan besok dan seterusnya,...Sepertinya tidak bisa" Jawab ku dengan nada kecewa yang tentunya aku buat-buat.
"Lha kenapa Naruto-kun...?"
"Aku akan pindah sekolah Shion-chan, maaf dan besok aku akan berangkat" Ku jawab dengan nada kecewa, memang aku kecewa karena harus pindah sekolah.
"Lha,lha kok mendadak...Naruto-kun jahat~"Sepertinya dia mau menangis haha.
"Yah mau bagaimana la-..."
"NARUTO...cepat tidur!"Kaa-san sepertinya mendengar kalau aku belum tidur.
"Y-yaa, Kaa-san..." Jawab ku cepat.
"Sepertinya kamu harus tidur Naruto-kun...besok kamu harus telepon atau sms atau kirim e-mail kalau kamu udah sampai ya Naruto-kun..."
"Oyasumina-..."
Tut tut tut langsung aku matikan tu telepon sebelum tu cewek minta ciuman selamat malam, yah walaupun lewat telepon dasar cewek merepotkan, eh ya begini-begini aku belum pernah merasakan yang namanya ciuman yah kenapa? karena aku hanya akan mencium wanita yang aku cintai saja, seperti kaa-san tapi aku paling menciumnya di pipi haha sudahlah lipakan ucapanku itu. Setelah itu aku langsung melaksanakan hobi ku, yah apa lagi sleeping handsome.
Ke esokan harinya seperti biasa kaa-san membangun kan ku dengan yahh jangan ditanya dia membagunkan ku seperti apa.
"Naruto...bangun atau akan ku tendang kau..." apanya yang 'akan' menendang, aku sudah kau tendang kaa-san aku hanya diam dan melakukan apa yang di suruh oleh kaa-san ku tercinta.
"Kau hanya bawa satu koper dan tas ini Naruto?" kaa-san memandang ku heran. "Memangnya kenapa kaa-san?" tanya ku heran kepada kaa-san "Apa isi koper itu Naruto? kenapa buku pelajaran mu tidak kau masuk kan ha.." astaga aku lupa "Hee...tunggu saja di bawah kaa-san aku segera menyusul" tanpa mempedulikan wajah kaa-san yang ehm menyeramkan aku segera merapikan buku-buku pelajaran ku, sebenarnya aku tidak begitu suka dengan pelajaran yang menguras otak yah...karena aku lebih suka atau tepatya jago di bidang olah raga terutama basket.
"Naruto...cepat..."teriak kaa-san dari bawah. "Ya...kaa-san sebentar lagi " tanpa pikir panjang ,aku langsung bergegas ke bawah sebelum kaa-san marah.
"Kenapa lama sekali Naruto..." tou-san menoleh ke arah ku. "Ha ha ha, aku lupa memasukkan buku pelajarn ku tou-san..." aku hanya tertawa hambar dan melirik ke arah kaa-san berharap agar tidak memarahiku.
"Naruto...dua hari kita akan menginap di hotel dulu, tou-san dan kaa-san akan mengurus kepindahan ke sekolah barumu dan nanti hari ke tiga kau baru akan mulai menginap di tempat teman tou-san mengerti..." tou-san yang tadinya sibuk membaca koran pagi mulai bicara.
"Jadi, aku nantinya akan di antar ke sekolah bersama kaa-san dan tou-san? aku tidak mau..." protesku langsung sebelum tou-san sempat menambahi kalimatnya.
"Bukan itu maksud tou-san, Naruto..." kaa-san yang tadinya sibuk membersihkan meja makan, angkat bicara. "Memangnya kau mau kami mengantar mu ha..." aku hanya menggeleng.
"Makanya dengar ucapan tou-san baik-baik jangan seenaknya menyela perkataan orang tua..."aku hanya mengangguk tanpa berkomentar "Kami akan mengurus pendaftaran dan lain-lain tepat sehari sebelum kau berangkat sekolah mengerti..."ujar tou-san.
"Jadi besok aku belum mulai berangkat sekolah ya..." tanyaku pada tou-san. "Yahh...kira-kira begitu" jawab tou-san sekenanya.
"Bawa barang-barang mu ke bawah naruto satu jam lagi pesawat kita akan berangkat.." perintah tou-san setelah selasai dengan koran nya dan melihat aku telah menyelesaikan sarapan ku.
Kami pun berangkat ke bandara setelah kaa-san berbicara sesuatu kepada Chiyo baa-san dia adalah pembatu rumah tangga kami dan sebenarnya masih ada lagi tapi aku kurang tau siapa namanya yang aku tau hanya Chiyo baa-san dan Yamato supir keluarga kami.
Perjalanan udara kami hanya memankan waktu sekitar dua jam atau tiga jam lah lumayan melelahkan, kami pun langsung menuju hotel tempat kami menginap selama dua hari.
"Akhirnya...aku mau tidur ya kaa-san..."tanpa mendapat persetujuan dari kaa-san aku lagsung menuju kamar tidur dan yah apalagi aku lagsung tidur tanpa memberi tau kekasih ku bahwa aku sudah sampai.
End Naruto POV
Kushina sedang mencari ssuatu di koper besar berwarna orange yang tepatnya milik putra semata wayangnya a.k.a Naruto.
"Kushina...untuk apa kamu memeriksa koper Naruto?" Tanya Minato penasaran.
"Yah aku hanya penasaran apa saja yang dia bawa, Minato..." Jawab Kushina sambil mencari tepatnya membongkar isi koper Naruto.
"Kau ini," Minato mendekati kushina.
Setelah memeriksa isi dari koper Naruto, Kushina lantas merapikannya seperti semula mungkin lebih-lebih rapi.
"Oh ya Minato aku khawatir nanti kalau dia tetap sama bagaimana, dia kan selalu mementingkan pelajaran olahraga padahal dia jurusan sain?" kushina menatap Naruto yang sudah terlelap dengan khawatir.
"Tenang Kushina, dia pasti bisa mengikuti pelajaran , kamu lupa rencana kita?" Minato menatap Kushina dan bertanya balik.
"Ya tidak lah Minato, ayo tidur aku sudah capek nanti malan kita kan mau ke tempat Tsunade." kushina keluar dari kamar Naruto bersama Minato tentunya dan langsung tidur.
Di kediaman tempat Naruto akan tinggal terdengar suara anak perempuan yang sedang menanyakan sesuatu pada kaa-sannya.
"Kaa-san...sudah selesai aku boleh istirahat?" tanya sang anak.
"Tentu Sakura, terimakasih sudah membantu kaa-san " jawab Kaa-san dari asak perempuan itu a.k.a Sakura sambil membawa satu kardus -yang entah isinya apa-ke luar kamar.
"Oh ya kaa-san saku mau tanya, kenapa yang mau menginap di rumah kita tidak di tempatkan di kamar tamu saja? kenapa harus di kamar Saso-nii?" sakura bertanya dengan nada yang sepeti tidak rela.
"Karena anak teman kaa-san akan tinggal disini sekitar dua tahun mungkin..? lagi pula daripada kamar kakak mu kosong Sakura." Sakura hanya diam.
"Dan kalau boleh kaa-san minta batuan kamu nanti sore,kamu mau bantu kaa-san?" Tanya Tsunade mengalihkan pembicaraan.
"Lha bukannya sudah selesai membersihkan kamarnya kaa-san?" sakura heran.
"Tidak-tidak bukan itu saku, nanti malam teman kaa-san akan datang untuk makan malam di rumah kita" jelas tsunade.
"Uhm baik kaa-san...Saku tidur siang dulu" jawab sakura sambil beranjak dari depan kamar almarhum kakaknya. Almarhum? yak karena sasori meninggal kecelakaan beruntun pas perjalanan pulang ke rumahnya untuk liburan dari kuliah di Arts University College at Bournemouth (AUCB) inggris, saat sakura kelas satu senior high school.
"Sepertinya dia masih tidak rela jika kamar Sasori di huni orang lain..." Bisik Tsunade pelan.
~TBC~
A/n : Hallo minna-san yang udah baca fict ane diatas, maaf karena belum ada adegan narusaku adanya malah narushion #gubrakk, sebelumnya aku mau jelasin dulu seperti apa karakter naruto dan sakura, naruto disini jadi orang yang cuek,playboy tapi gak pernah cinta beneran sama cewek yang dia pacarin. kalau sakura dia cewek pandai sangat sayang dengan kakaknya, dia lemah di bidang olahraga namun kekuatannya tetep seperti sakura aslinya kok.. Karena saya author baru saya minta reviewnya kalau sempat, kritik yang membangun haru terima kok, Saran sudah pasti aku terima ^_^. Sekali lagi buat kemajuan fict pertama haru tolong review mina-san.
Thanks for reading ^_~
R
E
V
I
E
W
.
