No One I ever wanted more than you, Hae-ya

Summary : Eunhyuk sangat mencintai Donghae. Tidak ada yang pernah ia inginkan selain Donghae. Tapi Donghae masih betah sama keraguan hatinya terhadap Eunhyuk. "No one I ever wanted more than you, Hae-ya" "Hyuk! Tolong aku! Hiks.. Hiks.." EunHae/slight!SiHae/Slight!KyuMin. awal-awalnya terinspirasi dari lagu Henry - I would, tapi makin kesono makin beda sama lagunya. RnR please.

Note :

FF murni dr khayalan saya tiap malem. Kalo ada kesamaan cerita berarti kita punya khayalan yg sama/?

don't copy paste without my permission and don't be silent reader please. Don't like don't read. Don't bash too. Warning! Hyuk! Seme. Hae! Uke. Hyuk always seme in my fiction. RnR please.

I would

By : Jae Yeon

zwnky97

Tidak ada yang pernah membuatku sakit sesakit ini. Selain dia, Lee Donghae. Namja brunette yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama. Setelah mengenalnya, duniaku seolah hanya untuk dirinya. Apapun yang kulakukan selalu berkaitan dengan dirinya. Tiada hari tanpa seorang Lee Donghae. Tepatnya tiada hari tanpa mengikuti kegiatan Lee Donghae secara sembunyi-sembunyi.

Aku tersenyum miris membayangkan diriku yang ingin sekali mendapatkannya. Memilikinya sepenuhnya, bukan seperti ini. Seperti penguntit yang ingin mendapatkan barang incarannya. Ya. Lee Donghae memang barang yang sekian lama ku incar. Tapi bagiku, Lee Donghae adalah barang yang sangat berharga, bagai berlian yang akan pecah jika tersenggol sedikitpun. Maka dari itu aku tidak akan menyakiti hatinya, karna tidak ada yang pernah ku inginkan selain dirinya.

Tidak ada orang lain yang bisa membuatku begitu terluka, membuatku jatuh cinta begitu dalam. Kecuali dia, Lee Donghae. Namja angelic yang saat ini tengah berciuman mesra didepanku. Tangannya menggelayut manja pada leher si namja. Ya Tuhan Lee Donghae, andai namja itu adalah aku. Jika aku bisa meninggalkannya, akan kulakukan sedari dulu. Tapi ada suatu perasaan yang tidak ku ketahui perasaan apa itu. Seolah perasaan itulah yang mengendalikan diriku untuk tetap mencintai Donghae. Mungkin aku gila karna aku menganggap ini adalah kekuatan cinta.

- Hanlim Arts High School -

"Donghae, Lee Donghae." aku memanggilnya, tapi ia tetap saja menghiraukanku karna kejadian beberapa hari lalu. Lagi-lagi Aku tertangkap basah sedang melihatnya berciuman. Dan seperti biasa, ia akan marah selama beberapa hari. Childish. Ya. Seorang Lee Donghae hanyalah anak kecil yang terjebak dalam tubuh pria berusia 19th asal kau tahu.

"Apa katamu Hyuk? Kau bilang sikap childish Donghae adalah kelebihan?" Kyuhyun yang berumur 2th lebih muda dariku menanggapi ucapanku yang mengatakan sikap childish Donghae adalah kelebihan yang tidak semua orang punya. Dan tepat dimana kalimat Kyuhyun keluar, sang pemeran utama Lee Donghae datang ke kantin. Wajah sumringahnya berganti menjadi wajah cemberut saat mendengar cerocosan setengah teriakan dari mulut liar Kyuhyun. Kyuhyun langsung menutup mulutnya setelah mendapat Death Glear dariku.

"sepertinya Lee Donghae akan menambahkan hari mengambeknya padamu Hyuk" aku hanya menghela nafas mendengar ucapan Kyuhyun yang akan menjadi kenyataan sebentar lagi. Andai saja dia bukanlah teman sedari kecil, aku akan langsung memberinya bogem gratis secara live.

Setelah kejadian beberapa hari lalu aku benar-benar kehilangan jejak Donghae. Aku tidak bisa menemukannya ditempat yang sering ia kunjungi. Dikantin. Dikafe. Bahkan ditempat ia melakukan kemesraan dengan namjanya. Sial! Donghae taukah kau? Merindukanmu seperti ini seperti perang bagiku dan aku kalah. Kumohon kembalilah Lee Donghae, atau setidaknya beri aku kabar mengenai dirimu. Kau tahu kan aku sangat merindukanmu? Huh?

Kucoba menghubungi ponselnya, hasilnya tetap sama. Ia tidak mengangkat padahal ponselnya dalam keadaan aktif. Bahkan karna terlalu frustasi aku memberanikan diri bertanya pada namjachingunya yang bertubuh jauh lebih besar dibanding tubuhku, Choi Siwon. Dan jawaban yang ia berikan tidak memuaskanku. Tapi aku bersyukur karna ia tidak bertanya 'ada hubungan apa aku dengan Donghae'

Aku bergegas pergi kekelas untuk merapikan buku-bukuku. Kyuhyun yang melihat ini hanya menautkan alisnya sebelah. Ia menatapku dengan tatapan bingung. Aku sudah tahu apa yang ia pikirkan.

"Aku akan pergi kerumah Donghae, Kyu. Berhenti menatapku seolah kau tidak mengetahui hilangnya Donghae"

"Tunggu dulu Hyuk!"

"Apalagi? Aku buru-buru Kyu."

"Arra! Dengarkan aku dulu sebelum kau pergi."

Aku memasang wajah malas saat Kyuhyun mencoba memperlambat kerjaku. Ayolah, apa dia tidak sadar bahwa penyebab masalahnya adalah dia? What the ∙ ∙ ∙

"Jangan memasang wajah muram seperti itu Hyuk."

"YA! Cepatlah! Aku tidak punya banyak waktu bodoh!"

3

2

1

"Apa kau bilang? Bodoh? Kau yang bodoh karna tidak mengetahui Donghae disekap!"

"Ap.. Apa kau bb.. bilang? Donghae disekap? DISEKKK -"

ucapanku tertahan karna Kyuhyun lebih dulu membungkam mulutku dengan tangannya.

"Ssssst! Hyuk pelankan suaramu!"

Aku mengangguk tanda menyetujuinya. Kyuhyun pun melepaskan tangan kotornya dari mulutku yang sexy nan suci ini. Setelah meneguk kasar minuman yang ada dimejaku, aku kembali bertanya apa maksud dari ucapannya tersebut. Namun sial, Kyuhyun hanya diam seribu bahasa meski aku sudah memasang wajah yang sangat memelas. Ingin aku mendampratnya lalu membuangnya ke tempat darimana ia berasal. Tapi semua itu hanya impian semata karna saat ini Kyuhyun lah orang yang mengetahui dimana Donghae berada.

"YA! Kenapa kau diam bodoh? Apa kau mempermainkanku hah?"

Kyuhyun cengengesan mendengar kalimatku. Aneh memang setan satu ini, aku memarahinya ia malah cengengesan? Apa benar dia mempermainkanku?

"Aniya Hyuk. Aku sama sekali tidak mempermainkanmu."

"Lalu?"

"Aku hanya senang melihatmu panik seperti itu. Layaknya monyet yang kehilangan seluruh pohon pisangnya. Hahaha."

BRAKKKKKKKKKKKKK

Kupukul meja sekeras-kerasnya. Cara ini cukup ampuh juga untuk membuat Kyuhyun menghentikan tawanya. Dia merubah mimik wajahnya menjadi serius. Baguslah tidak sia-sia telapak tanganku berubah warna menjadi merah.

"Ekhm.. Ekhm.. Jadi begini Hyuk"

"Apa kau sudah mendapat kabar tentang Donghae, hyung?" Seorang namja bertubuh atletis sedang berdiri didekat papan tulis dengan ponsel menempel ditelinganya. Sementara seorang lagi sedang menatapnya serius dari luar jendela. Ia mengira-ngira apa yang sedang pria bertubuh atletis itu bicarakan.

"Apa? Donghae di.. disekaap? Hah?" baik Siwon maupun Kyuhyun, keduanya sama-sama terkejut. Kyuhyun sampai menginjak botol bekas setelah mendengar ucapan Siwon yang setengah berteriak. Untunglah Siwon tidak menyadari hal itu. Kyuhyun menarik nafas untuk menetralkan jantungnya/?/

"Dimana dia hyung?" Kyuhyun kembali menajamkan pendengarannya ketika Siwon mulai berbicara lagi. Seketika raut wajah Siwon berubah. Ia mengacak rambutnya kasar lalu menutup sambungan teleponnya.

"Kenapa kau bisa berada di******* Lee Donghae! Arrrrrrght! Bodoh!" Siwon terlihat sangat frustasi. Ia membanting semua barang yang ada diruang kelas. Tidak perlu khawatir untuk mendapat teguran. Karna sekolah ini miliknya. Kyuhyun pun menelan ludahnya melihat Siwon mengamuk. Belum pernah ia melihat orang seperti ini.

I would

By : Jae Yeon

zwnky97

"Kyu apa kau yakin ini tempatnya?"

"Ayolah Hyuk! Kau sudah bertanya ribuan kali!"

"Ya! Aku hanya takut jika Donghae tidak ada disini!"

"Hyukjae. Lee Hyukjae. Bukankah kau juga tahu satu-satunya tempat yang bernama ******* di Korea Selatan hanya ini?"

"Tapi Siwon berkata ia tidak tahu dimana Donghae sekarang."

"Ya bodoh! Tentu saja dia bilang tidak tahu. Dia ingin dialah yang menyelamatkan Donghae!"

"Ah benar juga."

"Dasar bodoh."

Terlihat didepanku gedung 3 lantai yang begitu mewah. Mobil yang terparkir dihalamannya pun merk mobil-mobil kelas dunia yang tidak kuketahui apa merknya. Kyuhyun sempat memberitahu beberapa merk dari mobil-mobil tersebut. Tetapi pikiranku terus tertuju pada seorang Lee Donghae didalam sana. Ketika kami berdua sampai dipintu masuk ada dua orang namja bertubuh besar. Sepertinya mereka bodyguard tempat ini. Aku sedikit melongok kedalam, keadaannya sungguh ramai. Kulirik Kyuhyun yang sedang berbicara pada dua bodyguard itu. Nampaknya dia sudah sering pergi ketempat seperti ini. Terlihat dari cara bicaranya yang tidak gugup. Lama kupandangi Kyuhyun, hingga ia balik memandangku juga. Ia mengisyaratkan lewat tatapannya agar aku masuk lebih dulu. Aku hanya menyunggingkan senyum tanda 'Terimakasih'.

Apa-apaan ini eoh? Kenapa namja childish seperti Donghae bisa berada disini? Dikiri kananku banyak namja dan yeoja saling bercumbu. Juga disudut ruangan. Bahkan ada beberapa yeoja yang topless. Ommo Donghae jangan bilang kau…

"Hyuk!"

"Ya Kyu! Kau mengagetkanku!"

"Bagaimana ini Hyuk? Donghae berada disalah satu kamar dilantai 3. Kita tidak mungkin memeriksanya satu persatu, kan?"

"Kau tahu darimana?"

Kyuhyun tidak menjawab, ia hanya menunjuk kedua bodyguard tadi dengan dagunya. Aku paham maksudnya. Yang belum kupahami, bagaimana ia bisa menanyakan hal itu pada bodyguard-bodyguard tersebut? Tidak penting juga, yang kutahu Kyuhyun memang pandai dalam segala hal, termasuk menipu.

"Hyuk jangan melamun eoh! Kita diberi waktu 30 menit untuk membawa Donghae keluar!"

"Apa yang terjadi jika kita tidak berhasil?"

"Entahlah."

Donghae kau benar-benar. Sekarang aku harus mencarimu diantara banyaknya kamar. Dan aku hanya diberi waktu 30 menit, bagaimana bisa? Katakanlah aku gila, karna saat ini aku berharap ada kekuatan cinta darimu Hae, tolong beri aku petunjuk.

Setelah sampai dilantai 3, aku dan Kyuhyun terperangah melihat keadaan yang sepi, jauh berbeda dengan keadaan dilantai bawah. Disini hanya ada kamar dikiri dan kanannya. Sesuatu yg mengganjal, dilantai yg seluas ini kenapa hanya ada 20 kamar? Tapi tak apalah, bukankah ini mempermudahku untuk mencari Donghae? Sekarang aku bingung, bagaimana caranya aku menemukan Donghae dikamar-kamar ini? Apa aku harus mengetuknya dulu? Kulihat Kyuhyun yg sedari tadi diam sambil melihat-lihat kanan kiri. Kurasa dia sedang berpikir apa yg sedang kupikirkan.

"Kyu, otteyo?"

"Pakai ini Hyuk."

"Apa ini?"

"Ini adalah seragam office boy. Kita akan menyamar, cepat ganti pakaianmu disini. waktu kita tidak banyak."

Aku langsung mengganti pakaianku. Beberapa menit kemudian kulihat Kyuhyun sudah rapi dgn seragam barunya. Dia terlihat sangat pantas dgn baju office boy seperti itu hahaha.

"Apa yg kau lihat hah?"

Aku hanya tertawa tidak menanggapi pertanyaanya. Lalu kami berpencar, Kyuhyun kamar disebelah kiri. Dan aku kanan. Kucoba peruntungan dari kamar yg paling pinggir. Semoga saja Donghae ada dikamar itu.

Aku menekan bel yg ada disebelah kiri pintu, jujur saja aku gemetar. Berkali-kali kutekan sampai kelima kalinya, orang yg ada didalam kamar baru keluar.

"Waeyo?"

Syukurlah, orang yg keluar adalah seorang ahjumma dan nampaknya ia baru terbangun dr tidurnya. Lagi-lagi, kenapa tempat ini beitu aneh? Bagaimana bisa seorang ahjumma berada ditempat seperti ini?

"Maaf ahjumma, aku hanya ingin memeriksa kamarmu sebentar."

"Untuk apa eoh?"

"Ada alat yg tertinggal ahjumma.. temanku yg meninggalkannya. Tetapi dia sendiri lupa dikamar mana ia meninggalkannya. Maka dr itu aku membantunya untuk memeriksa satu per satu kamar disini ahjumma."

Suara ku melemah, aku tidak tahu alasan ini masuk akal atau tidak. Tapi ahjumma itu tersenyum lalu mempersilahkanku untuk masuk. Saat masuk kedalam, tanpa sadar aku membuka mulutku lebar. Ruangannya sangat sangat besar. Pantas saja hanya ada 20 kamar disini.

"Sepertinya kau office boy baru?"

Aku tersentak dan buru-buru menutup mulutku. Ahjumma ini mengajakku mengobrol rupanya. Dia menyuruhku duduk disofa tempatnya duduk. Aku menurut saja, dan tiba-tiba aku teringat ucapan Donghae waktu itu. Ia selalu menyuruhku untuk berkata jujur dimanapun dan pada siapapun. Apa aku terus terang saja ya? Bagaimana dgn si Kyuhyun? Apa dia sudah menemukan Donghae? Ah! Tiba-tiba aku melihat jam didinding, sudah pukul 12 kurang 20 menit. Ini tandanya waktuku makin sedikit.

"Hey Agassi?"

"Ah ne ahjumma. Mianhae aku melamun."

"Kalau begitu, silahkan cari alat yg tertinggal itu." Ahjumma itu hendak pergi meninggalkanku tetapi dengan cepat aku menahan tangannya untuk tetap duduk disofa. Ahjumma yg ku perkirakan berumur 60 tahun itu memasang tatapan -Waeyo?-

"Ahjumma.. sebenarnya.." belum sempat aku melanjutkan kalimatku, seseorang keluar dr balik pintu. Itu membuatku terperangah. Seseorang yg sangat kukenal.. Dia adalah Lee

TBC

Note : saya frustasi huh tadinya pengen oneshot tp jadi melar gini ceritanya ;A; InsyaAllah di chp 2 EunHae udh ketemu:') /nose bleeding/ dan ini Cuma twoshot aja. Saya gamau melar-melarin ceritanya lagi. Capeeee broh.

SAYA CEPET UPDATE KALO REVIEW NYA BANYAK. TAPI GAK NGAREP BANYAK JUGA KARNA SAYA NYADAR DIRI INI CERITA JELEKNYA PAKE BANGET ;A;

Oiya, saya ada ff HunHan ada kah yg mau? /kaya ada yg baca aja/ /nangis guling2 bareng HunHan/

Follow zwnky97

RnR PLEASE.