"Aku pergi dulu hyung.." xiumin tersenyum, tangan kanannya mengelus pelan sosok namja kecil yang kini tengah tertidur di pundak yesung.
"Nde, bersenang-senanglah di sana. Chanyeol dan kris sudah ku beritahu jika kau akan datang hari ini.."
"Ya hyung! Aku ke seoul untuk belajar bukan liburan, Aish kau ini.." xiumin memandang sebal kyuhyun yang kini sedang memainkan rambut namja kecil yang tertidur di pundak istrinya, yesung.
"Ya ya terserahmu saja.. cepat pergi sana husss.. huss.."
"Ya!" xiumin berteriak kesal, matanya mendelik tak suka pada kyuhyun yang kini sedang tersenyum mengejek padanya.
"Sudalah minnie.. jangan anggap hyungmu yang menyebalkan ini, pesawatmu akan segera berangkat.. apa kau mau ketinggalan pesawat karena kyuhyun?" ucap yesung lembut.
"Tentu saja tidak hyung, baiklah aku pergi.."
Xiumin berjalan perlahan meninggalkan kyuhyun dan yesung yang masih diam di tempatnya, sesekali ia menoleh kebelakang. Menatap sedih namja kecil yang masih tebuai alam mimpi itu.
"Hahh.. aku pasti akan sangat merindukanmu chagi.."
.
.
.
KropiL Present
:: More Than This ::
T
(karena kata-kata yang di gunakan sedikit kasar..)
.
.
.
Xiumin tersenyum cerah, ia hirup dalam-dalam udara yang ada di sekitarnya. Ini hari kedua ia ada seoul, ibukota korea selatan. Tapi hari pertamanya untuk kembali mengeyam pendidikan di negri ginseng yang sudah lama di tinggalkannya itu.
"Ah maaf hyung.. apa aku terlalu lama membuatmu menunggu?" ucap chanyeol tanpa melihat xiumin, ia terlalu sibuk melihat daftar list yang berada di dalam Mp4 yang sekarang di genggamnya.
"Anniyo, ayo kita masuk.. hyung sudah tak sabar untuk belajar" xiumin mengandeng tangan chanyeol erat, senyum ceria tak pernah luntur di wajahnya dan sedikitpun tak merasa terganggu saat chanyeol memasangkan sebelah earphonenya pada telinga kanannya.
"Untuk kelas ini kita sekelas hyung, aku akan mengenalkanmu pada mereka nanti. Mereka semua baik dan ada beberapa yang sangat dekat denganku, tapi ada satu orang yang harus kau jauhi di sana" ucap chanyeol berbarengan dengan berputarnya musik bernada pop di earphone yang di pakai xiumin juga chanyeol.
"Hah seseorang? Nugu?" xiumin sedikit mendongkak untuk menatap chanyeol, perbedaan tingginya dengan chanyeol yang membuatnya mau tak mau harus mendongkakkan kepalanya jika ingin menatap chanyeol.
"Nanti aku akan tunjukkan padamu" ucap chanyeol dan sedikit manarik xiumin kearah sebuah ruangan yang lumayan berada di pojok koridor kampus.
"Nah.. ini kelas kita hyung" chanyeol tersenyum, deretan giginya kini terlihat dengan jelas.
Brak!
"ANYEONG CHINGUDEUL~ APA KALIAN MERINDUKAN PARK CHANYEOL YANG TAMPAN INI?"
Xiumin memandang aneh chanyeol yang masih saja tersenyum menunjukkan deretan gigi putihnya.
"Berhentilah berteriak setiap masuk kelas jerapah! Kau membuat telinga kami sakit" ucap salah seorang namja yang terbilang imut dengan wajah datarnya.
"Aku hanya ingin membuat aura suram kelas ini menjadi aura keceriaan~" chanyeol mengandeng erat tangan xiumin, menariknya pelan kearah tengah ruangan kelas karena sendari tadi mereka berdiri di depan pintu.
"Wah Cute~~" krystal berteriak heboh, yeoja cantik itu memang sudah terkenal dengan kelakuan anehnya yang memuja para namja berwajah imut.
"Siapa yang kau bawa chanyeol?" tanya namja bermata O_O
"Kau sedang tidak menculik anak orang kan?" baekhyun memandang ngeri sahabat idiotnya itu.
"Anni, aku tidak sedang menculik orang baekkie~ ah iya, ayo hyung.. perkenalkan dirimu" chanyeol merangkul pundak xiumin, memberikan semangat pada sang hyung yang memang pemalu.
"Anyeong haseyo.. namaku Kim Minseok tapi kalian boleh memanggilu xiumin jika kalian mau" xiumin tersenyum lebar setelahnya, membuat krystal lagi-lagi berteriak heboh.
"Oh ya tuhan~ dia cute.." batin semua orang yang melihat senyuman xiumin tadi.
"Oke sekian perkenalannya, xiumin hyung kau duduk di dekatku saja ya" ucap chanyeol dengan tangan kanan yang tak merangkul xiumin ia gunakan untuk menunjuk bangkunya yang berada di bagian tengah.
"Ba_
Brak!
_iklah.."
Xiumin mengecilkan suaranya saat pintu yang berda di samping kirinya kembali terbanting dengan keras. Dan setelahnya terlihat beberapa namja yang berdiri di ambang pintu.
"Hyung ayo kita duduk, tak usah di anggap namja-namja gila itu" chanyeol sedikit menarik xiumin yang malah terlihat mematung di tempatnya, mata kucingnya terus terpaku pada sosok namja tampan yang juga cantik yang berdiri paling depan dalam gerombolan itu.
"Ya park chanyeol! Apa maksud ucapanmu itu?"
Chanyeol menoleh, masih dengan tangan kirinya yang merangkul xiumin dengan erat.
"Memangnya kenapa? Aku hanya berkata jujur Kim Suho~" chanyeol menjulurkan lidahnya, mengejek suho dengan tingkah kekanakkannya.
"Dasar jerapah!"
"Itu lebih baik di banding kau! Anak Mama~"
"Ya!"
"Kim Suho.."
"Ah nde, maafkan aku hyung.." suho langsung menundukkan kepalanya saat namja tampan sekaligus cantik itu mendesis kearahnya.
"Aish dasar orang gila.." chanyeol mengerutu tapi masih terdengar jelas oleh telinga xiumin yang masih berada di dalam rangkulan eratnya.
"Kau duduk di sini hyung.." chanyeol menunjuk bangku kosong di sebelah bangkunya.
"Ah nde, goma_"
Brak!
"Itu tempat suho, kau duduk di sana saja" xiumin memandang syok tas dengan merk ternama yang tiba-tiba berada di bangku yang di tunjuk chanyeol untuknya tadi.
"YA XI LUHAN! APA-APAAN KAU?!" teriak chanyeol heboh.
"AKU TAK MAU DUDUK DIDEKAT DIA HYUNG!" suhopun tak mau kalah dengan chanyeol.
"SIAPA JUGA YANG MAU DUDUK DI DEKAT MU!" balas chanyeol masih dengan teriakannya
Baekhyun yang duduk tak jauh dari chanyeol segera menutup kedua telinganya.
"YA KALIAN BERDUA BERHENTI BERTERIAK!" teriak baekhyun murka, harapannya untuk mendapatkan pagi yang damai hilang sudah.
Suho maupun chanyeol seketika membungkam mulutnya, suara baekhyun memang terkenal merdu, tapi tetap saja semerdu-merdunya suara baekhyun itu tak berguna jika ia berteriak penuh dengan emosi seperti saat ini.
"Kau pindah tempat dudukmu di dekat chanyeol sekarang, sedangkan kau.." luhan menghentikan ucapannya, mencoba tak melihat suho yang tengah mengerutu sebal padanya dan malah memfokuskan pandangannya pada xiumin yang kini masih memasang wajah bingung.
"Kau duduk di bangku suho yang sekarang kosong, itupun jika kau mau mengikuti kuliah dengan nyaman. Karena hanya bangku itu yang kosong untuk saat ini.." ucap luhan dan segera berjalan kearah bangkunya yang berada di paling belakang, bangku yang di sebelahnya ada bangku kosong yang berada di samping jendela.
Sret
Bruk!
Chanyeol menatap sebal suho yang kini duduk di sebelahya.
"Hei kau anak Mama, pergi sana! Kembali ke bangkumu.." chanyeol menendang-nendang kecil kaki suho.
"Kau ingin aku mati muda?!" suho mendelik kesal kearah chanyeol.
"Sebegitu takutnya kah?" chanyeol tersenyum mengejek.
"Kau hanya belum tahu siapa luhan yang sebenarnya.." ucap suho yang hanya di balas kerutan dahi chanyeol.
"Sudahlah jangan bertengkar.. hyung akan pindah" xiumin tersenyum, melerai keributan yang mungkin akan kembali terjadi antara suho dan chanyeol.
"Tapi hyung.."
"Sudalah chanyeol, hyung tak apa?" xiumin kembali tersenyum, tangannya mengelus lembut surai hitam chanyeol sebelum berbalik dan melangkah mendekati bangku kosong yang berada di sebelah luhan.
.
.
.
:: More Than This ::
"Kim... Min.. seok.."
Xiumin menoleh, menatap datar luhan yang kini tengah tersenyum sinis padanya.
"Xiumin, panggil saja Xiumin.." ucap xiumin dan kembali memfokuskan pikiran dan pendengarannya pada dosen yang masih sibuk menjelaskan salah satu teori di depan sana.
"Xiumin? Itu terdengar aneh bagiku, bagaimana jika baozi.."
Xiumin menghembuskan nafasnya kasar, mata kucingnya kini menatap sebal luhan yang masih saja tersenyum sinis kearahnya.
"Berhentilah mengangguku Xi Luhan.."
"Rupaya kau masih mengingatku.." luhan menatap lurus mata kucing xiumin.
"Aku kira waktu 4 tahun cukup membuatmu melupakanku" ucapnya dingin.
"Akupun berharap begitu, tapi sayangnya tidak.." ucap xiumin dan kembali memfokuskan pandangannya kearah depan. Tak menyadari luhan yang kini memandangnya dengan pandangan yang syarat akan makna.
.
.
.
Jam istrirahat Kantin
"Ini baekhyun, itu Kyungsoo atau panggil saja D.O dan di sebelahnya itu namanya Chen.." chanyeol dengan semangat memperkenalkan teman-temannya pada xiumin yang hanya tersenyum lebar di sebelahnya.
"Anyeong~" ucap xiumin masih dengan senyum di wajahnya imutnya.
"Anyeong hyung~" koor Chen, baekhyun dan Kyungsoo.
"Mereka semua teman baikku hyung" chanyeol tersenyum lebar.
"Benarkah? Kenapa kalian mau berteman dengannya?" tanya xiumin yang langsung mendapatkan protes dari chanyeol.
"Ya hyung!" chanyeol mengerucutkan bibirnya, bermaksud merajuk tapi langsung di tatap jiji oleh baekhyun dan chen yang berada di sebrangnya. Sedangkan kyungsoo? Ia terlihat hikmat menikmati kare ramennya.
"Hahaha hyung hanya bercanda yeolli.." xiumin menarik kedua pipi chanyeol kearah yang berlawanan, sedangkan chanyeol hanya tersenyum lebar menerima setiap perlakuan xiumin padanya.
:: More Than This ::
"Brengsek!" suho menundukkan kepalanya dalam, tak berani menatap luhan yang terlihat sangat mengerikan baginya sekarang.
Brak!
Luhan menendang keras meja yang berada di dekatnya sebelum berlalu pergi meninggalkan kantin.
"Luhan hyung kenapa?" tanya sehun yang baru saja datang.
"Aku pun tak tahu.." jawab suho dan memandang kasihan pada sendok yang sudah bengkok yang kini sedang di pegang lay.
"Akupun bisa membengkokkan sendok seperti ini.." ucap lay yang hanya di pandang aneh suho.
"Luhan bukan pamer karena ia bisa membengkokkan sendok lay, luhan hyung sedang marah bodoh!" ucap suho sewot.
"Oh" ucap lay acuh lalu beranjak pergi meninggalkan area kantin.
"SI bodoh itu pasti sedang mencari tempat untuk tidur.." gerutu suho sebal.
"Memangnya luhan hyung marah karena apa?" suho langsung melemparkan fokus padangnya pada sehun yang kini duduk di depannya, dan entah sejak kapan tengah menyuruput bubble tea lay yang bahkan belum di sentuh oleh pemiliknya.
"Entahlah hyungpun juga bingung.. tadi luhan hyung terlihat sangat serius memandangi anak baru yang di bawa chanyeol tadi pagi, tapi beberapa menit kemudian ia malah marah-marah dan menendang meja sebelum pergi entah kemana.." ucap suho yang juga ikut menyeruput bubble tea miliknya.
"Apa kau kenal anak baru itu?" tanya sehun dengan mulut yang penuh bubble tea.
"Anni, yang aku tahu hanya namanya. Emm.. min.. Kim... ah ne Kim Minseok tap_"
Byur!
Suho mengusap wajahnya syok, sedangkan sehun kini memasang wajah terkejut di depannya.
"K-kim Minseok?" ucap sehun terbata
"Nde.." suho tersenyum miris, tangan kanannya ia gunakan untuk mengusap pelan wajahnya yang basah terkena semburan manis dari sehun.
"Dimana dia hyung? Dimana dia sekarang.." tanya sehun panik.
"Jika yang kau maksud itu Kim minseok atau xiumin, ia baru saja keluar dari kantin bersama chan..yeol" suho memelan kan suaranya saat sehun berlari begitu saja meninggalkannya sendiri dengan keadaan yang terbilang menyedihkan.
"Semua orang bermarga Xi itu sama, sama-sama menyebalkan.." cibir suho dengan pandangan yang tak lepas dari punggung sehun yang mulai menghilang.
Suho melihat sekelilingnya, dan alangkah terkejutnya ia mendapati sebagian besar orang yang berada di kantin kini tengah menatapnya dengan pandangan mengejek.
"KENAPA KALIAN MELIHATKU?! KALIAN INGIN INI MENJADI HARI TERAKHIR KALIAN BERADA DI SINI HAH?" teriak suho marah yang langsung membuat mahasiswa lain yang tadi menatap kearahnya kembali melanjutkan aktifitasnya masing-masing. Ayolah.. mereka juga tak mau di keluarkan dari kampus hanya karena menatap anak donatur terbesar kampus bukan.
.
.
.
Seingat chanyeol ia tadi merangkul xiumin saat ia juga Chen, Baekhyun dan kyungsoo keluar dari kantin dan berjalan menuju kelasnya, tapi dimana hyung imutnya sekarang.
"Dimana xiumin hyung?" chanyeol menenggokkan kepalanya ke kiri dan ke kanan mancari keberadaan xiumin.
"Apa pergerakkan sehun terlalu cepat sehingga kau tidak menyadarinya jika hyung imutmu tadi di tarik paksa oleh si albino itu" ucap baekhyun
"MWO?! SEHUN?!" teriak chanyeol heboh
"Tak usah berteriak chanyeol" ucap baekhyun sensi.
"Tapi ini hari pertamanya baekkie, kenapa hyungku yang imut itu harus berurusan dengan mereka.." chanyeol mengacak rambutnya kesal.
"Tenanglah.. sehun tak se-liar luhan, hyungmu pasti baik-baik saja" ucap kyungsoo menenangkan.
"Tapi aku harus tetap mencarinya" ucap chanyeol mengebu dan segera berlalri untuk mencari xiumin.
"Tapi.." ucapan chen mengantung di udara, ia kini hanya mengeleng maklum dengan mata yang tak lepas dari punggung chanyeol yang semakin terlihat menjauh.
"Si bodoh itu.. sehun kan menarik xiumin hyung kearah sana bukan kearah situ" ucap baekhyun dan menatap datar punggung chanyeol yang masih saja berlari di depan sana.
:: More Than This ::
Bruk!
Xiumin hanya bisa membulatkan matanya, ia terlalu bingung untuk bertindak dan mengatakan sesuatu pada sosok yang kini tengah memeluknya dengan begitu erat.
"Jangan pergi lagi, kumohon..." ucap sosok itu lirih yang membuat kerutan-kerutan di dahi xiumin perlahan-lahan memudar.
"Sehun?" ucapnya ragu
"Nde hyung, ini aku.." sehun semakin mengeratkan pelukkannya saat ia merasakan xiumin membalas pelukannya.
"Maafkan hyung ne, maafkan hyung yang pergi meninggalkanmu selama 4 tahun ini.." ucap xiumin lembut dengan tangan yang kini mengelus lembut punggung sehun.
"Aku akan memaafkanmu dengan satu syarat.." sehun merengangkan pelukkannya, mencoba melihat wajah xiumin yang kini tengah tersenyum lembut kearahnya.
"Apa? Sebisa mungkin hyung akan mengabulkannya" ucap xiumin dengan satu tangannya yang kini mengelus pelan pipi putih sehun.
"Jangan tinggalkan aku lagi hyung, jangan tinggalkan kami lagi.." sehun menangkap tangan xiumin yang tengah mengelus pipinya. "Kumohon.." ucap sehun lirih.
"Baiklah, hyung tidak akan meninggalkan mu lagi. Hyung berjanji sehun-ah.." xiumin tersenyum, senyuman tulus yang jarang di tampilkannya di hadapan umum.
"Aku pegang janji mu hyung" ucap sehun dan kembali membawa xiumin kedalam pelukannya.
.
.
.
"Hyung.." chanyeol menusuk pipi bulat xiumin saat mereka tengah berjalan menuju parkiran kampus yang berada sedikit jauh dari gedung tempat pembelajaran.
"Waeyo?"
"Apa hyung kenal dengan si albino itu?" tanya chanyeol penasaran.
"Albino?" xiumin mengekerutkan alisnya, sedikit bingung dengan pertanyaan yang di ajukan chanyeol.
"Ah maksud ku sehun.."
"Ohh memangnya kenapa?"
"Anni aku hanya penasaran saja, kau tampak akrab denganya. Bahkan tadi ia mengantarkanmu kembali ke kelas dan memintamu untuk pulang bersamanya kan"
"Nde hyung memang mengenal sehun, bahkan jauh sebelum hyung mengenalmu.." ucap xiumin yang membuat antusias chanyeol.
"Benarkah? Ayo ceritakan padaku hyung.." pintanya antusias
"Ceritanya terlalu panjang chanyeol, nanti saja ne.."
"Ish hyung tak asik.."
.
.
.
:: More Than This ::
"Aku pulang~" sehun menghempaskan tubuhnya kasar pada sebuah sofa besar yang berada tak jauh darinya.
"Xi Sehun.."
Sehun sontak menoleh kearah sumber suara dan terlihatlah luhan sedang berdiri dengan menyenderkan badannya tak jauh darinya.
"Ah ya, ada apa hyung?" tanya sehun santai
"Jangan berpura-pura polos Xi sehun, kau tahu apa maksudku bukan.." luhan mendesis
"Emang maksud hyung apa?" tanya sehun masih dengan nada santai.
"Jauhi Kim Minseok, itu maksudku"
"Kalau aku tidak mau"
"Kau harus melakukannya"
"Tapi aku tetap tidak mau"
"XI SEHUN!"
Sehun menghembuskan nafasnya kasar sebelum bangkit dan memandang datar luhan yang kini sedang memandang tajam kearahnya.
"Aku bukan kau! Jadi jangan libatkan aku dalam masalahmu" ucap sehun sinis dan berlalu meninggalkan luhan seorang diri.
"XI SEHUN!" luhan berteriak frustasi, kejadian ini terlalu tiba-tiba untuknya. Kenapa ia harus kembali, kenapa sosok yang selama 4 tahun menghilang bak di telan bumi itu harus kembali lagi dalam kehidupannya.
"Brengsek!" luhan meninju guci besar yang kebetulan berada di sampingnya.
"Brengsek kau Kim Minseok!" luhan terus berteriak, sedangkan sehun yang ternyata belum masuk kedalam kamarnya hanya bisa memandang sedih luhan yang terlihat sangat kacau sekarang.
"Kau terlalu egois hyung.. kau hanya memandang semuanya dari sudut pandangmu saja, jangan salahkan aku jika kau menyesal suatu saat nanti" ucap sehun sebelum menutup pintu kamarnya perlahan.
:: More Than This ::
"Ah nde, baiklah pai-pai hyung~"
Xiumin melempar asal handphonenya saat panggilan yang di lakukannya beberapa menit lalu itu sudah terputus.
"Ish menyebalkan.." ucapnya sebelum menenggelamkan wajah bulatnya pada sebuah buku yang terbuka di depannya.
"Kenapa hyung?" tanya chanyeol masih dengan mata yang terpokus membaca komik.
Xiumin menegakkan tubuhnya, mata kucingnya kini menatap chanyeol yang menjadikan pahanya sebagai bantal.
"Lagi-lagi aku tak sempat berbicara pada henry.."
"Hah kenapa? Apa henry sedang tidur lagi?" ucap chanyeol setelah menegakkan tubuhnya, tangan kanannya bergerak menutup komik yang belum selesai di bacanya dan menyimpannya pada meja yang berada di depannya.
Jadi posisi mereka sekarang itu sedang terduduk di karpet ruang tamu apartement chanyeol dan menjadikan meja besar ruang tamu itu sebagai meja belajar mereka.
"Hm.. aku tak mengerti, akhir-akhir ini ia suka sekali tidur.." ucap xiumin dan lagi-lagi menenggelamkan wajah bulatnya pada buku yang berada di atas meja.
"Henry masih kecil hyung.. ia membutuhkan waktu tidur yang lebih lama dari kita karena sedang masa pertumbuhan" ucap chanyeol bijak(?)
"Ya kau benar yeolli, tapi hyung benar-benar merindukkannya.. setiap hyung menelepon yesung hyung pasti anak itu sedang tidur.. ish menyebalkan.."
"Hahaha kau harus banyak bersabar hyung, tapi jangan terlalu di biarkan. Aku tak mau keponakanku itu nanti tumbuh seperti lay hyung.." ucap chanyeol yang berhasil membuat kerutan di dahi xiumin.
"Lay? Nugu?" tanya xiumin setelah kembali duduk dengan tegap menghadap chanyeol.
"Lay hyung itu.. ah tunggu dulu hyung!" chanyeol berseru membuat xiumin sedikit tersentak kaget.
"Nde apa?" tanya xiumin masih dengan wajah kagetnya.
"Apa hyung masih ingat apa yang ku katakan tadi pagi?"
"Hah? Yang mana?"
"Ituloh hyung.. tentang seseorang yang harus kau jauhi.."
"Ah ya! Hyung ingat, dan kau berjanji untuk memberitahu hyung jika sudah sampai kelas. Tapi kau tak melakukannya tadi.." xiumin memandang sebal chanyeol yang masih tersenyum lebar kearahya.
"Itu karena keadaan yang tak memungkinkan hyung~ sebelum aku menunjukkan orangnya kau malah sudah di tarik duluan oleh si rusa gila itu.." chanyeol mencibir.
"Rusa gila? Nugu? Jangan memanggil orang-orang dengan sebutan aneh chanyeol.." xiumin menghembuskan nafasnya lelah, adiknya yang satu ini memang ajaib.
"Ituloh hyung.. Xi Luhan, siap lagi rusa gila kalau bukan dia"
"Oh memangnya ada hubungan apa antara seseorang yang harus ku jauhi dan Xi Luhan?"
"Ish.. kok ada hubungan apa sih.. seseorang yang harus kau jauhi itu Xi Luhan hyung.. si rusa gila itu yang harus kau jauhi selama berada di kampus"
"Memangnya kenapa dengan Xi Luhan? Apa ia berbahaya?" tanya xiumin tenang, mencoba menyembunyikan detakkan jantungnya yang berdetak keras dari pertama nama Luhan di sebut oleh chanyeol.
"Sangat, wajahnya saja yang terkesan lembut dan errr sedikit cantik. Tapi sifat dan kelakuannya malah jauh dari kata cantik"
"Benarkah?"
"Nde hyung, di dalam kampus ia memiliki kelompok yang sering membuat onar tapi tak ada satupun pihak yayasan yang berani menegur mereka"
"Kenapa begitu? Seharusnya pihak kampus dan yayasan turun tangan, kelakuan mereka bisa saja mencoret citra kampus" ucap xiumin tak terima
"Tak ada yang berani menegur mereka hyung.. mereka bukan orang sembarangan. Kelakuan mereka saja yang brutal tapi mereka semua berasal dari keluarga yang berpengaruh.."
"Tapi tetap saja itu tidak adil!"
"Hem.. aku juga merasakannya, tapi siapa yang mau melawan Kim Suho yang merupakan Anak tunggul Kim Donghyun yang memiliki pengaruh besar dalam bidang pendidikan dan hukum di negara ini.."
"Kim Donghyun.. b-bukan kah itu Menteri besar Hukum negara ini?" xiumin melototkan mata sipitnya itu.
"Nde, dan sialnya dalam kelompok itu ada Lay hyung. Anak Zhang Yi Sheng seorang musisi yang namanya bahkan di puja para musisi besar di belahan dunia karena kehebatannya dalam bidang seni, dan bakatnya itu menurun dengan sempurna pada Lay hyung yang bahkan di sebut-sebut jenius baru dalam bidang seni.."
"Uhuk Zhang Yi Sheng.." xiumin bahkan sampai tersedak mendengar nama itu. Pasalnya kyuhyun hyungnya selalu saja mengeluh-eluhkan nama itu ketika mereka masih tinggal bersama di jepang.
"Tapi tunggu dulu! Kenapa kau tadi menyamakan henry dengan lay, chanyeol.."
"Itu karena lay hyung suka sekali tidur, ia bahkan mendapat julukan pangeran tidur karena hobby tidurnya yang luar biasa itu. Bahkan ada rumor yang mengatakan jika lay hyung akan tidur di manapun itu jika ia merasakan tempat itu nyaman untuknya"
"Benarkah? Ada orang seperti itu?"
"Tentu saja hyung, lay hyung adalah jawabannya. Dan jangan lupakan Huang Zi Tao.."
"Eh siapa lagi dia? Apa dia hobby tidur juga?" tanya xiumin bingung
"Aish.. bukan hyung, Huang Zi Tao itu merupakan salah satu anggota berandalan luhan juga.."
"Oh benarkah? Ayoo ceritakan pada ku"
"Huang Zi Tao atau panggil saja Tao itu adalah anak tunggal Presiden China"
"Anak Presiden?!" xiumin berseru kaget.
"Nde, tapi jika kita sering melihat anak presiden yang biasanya berpakaian rapih dengan segala tutur katanya yang sangat sopan, jangan harap kau menemukannya pada Tao. Penampilannya khas preman, mukanya pun tak kalah seram"
"Benarkah? Tapi aku tadi tidak melihat sosok seram di antara mereka"
"Itu karena sejak beberap hari lalu Tao pulang kenegaranya, jadi tadi kau tidak melihatnya hyung. Eh tapi hyung... menurut rumor yang beredar Tao itu sangat manja, mukanya saja kaya preman tapi hatinya Pink hahahaha"
Xiumin hanya memandang aneh chanyeol yang kini sedang tertawa terbahak di depannya.
"Jadi anggota berandal kampus itu semuanya anak tunggal yang berasal dari keluarga berpengaruh.. hem pantas saja pihak yayasan tak berani.." simpul xiumin
"Eh tak semuanya anak tunggal hyung, Xi Luhan mempunya adik yang bernama Xi Se_ eh tunggu dulu bukannya kau tadi mengatakan jika kau mengenal sehun jauh sebelum kita bertemu, jadi kau tahu tentang keluarga Xi kan?" tanya chanyeol pada xiumin.
"Nde tentu saja, Keluarga Xi memegang pengaruh kuat bagi korea dan china, perusahaannya yang bergerak di berbagai bidang itulah yang membuat Korea selatan dan china menjadi negara maju bukan?"
"Wah ternyata kau begitu mengenal keluarga Xi hyung.."kaget chanyeol.
"Tentu saja aku sangat mengenal keluarga Xi, karena aku pernah menjadi bagian dari keluarga itu.." batin xiumin
:: More Than This ::
"Mwo?!"
"Berhenti berteriak dan segera kemari!"
"Tapi Baek_"
"Tutt.. tutt tutttt"
Chanyeol hanya menatap layar handphonenya masih dengan pandangan kaget.
"Kau kenapa yeolli, ada masalah apa?" tanya xiumin bingung.
"Kau sekarang masuk kelas apa hyung?" tanya chayeol tanpa menjawab pertanyaan yang di tunjukkan xiumin padanya.
"Sejarah.."
"Oke, ayoo ikut aku.." chanyeol sedikit menarik xiumin kearah sebuah ruangan yang di ingat betul ruangan apa oleh xiumin.
"Chanyeol, kelas ku sejarah hari ini. Bukan bisnis bodoh!"
"Aku tahu, hari ini pun harusnya aku masuk kelas dance bukan bisnis.."
"Lalu kenapa kau membawaku kemari?" tanya xiumin bingung
"Ini karena ulah si anak Mama itu" ucap chanyeol sebal dan segera menendang pintu coklat kelas bisnis yang berada di depannya. #poorpintu
.
.
.
Brak!
Xiumin menatap kesegala penjuru kelas bisnis, dahinya berkerut ketika mata kucing menangkap sosok-sosok yang kemarin juga mengisi kelas bisnis, termasuk luhan dan para pengikutnya dan seorang namja berwajah sangar.
"Apa itu yang bernama Tao?" batin xiumin.
Sret!
Xiumin haya pasrah saat chanyeol membawanya atau menariknya kearah suho yang kini tengah menenggelamkan wajahnya pada buku.
"YA! ANAK MAMA!"
Brak!
Chanyeol menedang meja suho, membuat suho mau tak mau bangun dan menatap sebal chanyeol yang berdiri di hadapannya.
"APA?!" jawab suho tak kalah sensi.
"KAU MASIH BERTANYA APA? APA MAKSUDMU MEMBUAT KAMI TERJEBAK DI DALAM KELAS INI SELAMANYA HAH?!" teriak chanyeol murka
"AKU JUGA KORBAN, JANGAN SALAHKAN AKU"
"KALAU BUKAN KAU LANTAS SIAPA YANG BISA MEMBUAT PERATURAN KAMPUS BERUBAH SEPERTI INI?! CICAK? JANGAN GILA!"
"SUDAH KU BILANG AKU TERPAKSA MELAKUKANNYA JERAPAH!" suho berteriak frustasi, sungguh dia pun tak mau terjebak dengan manusia seperti chanyeol dalam satu kelas.
"BRENG_"
"Chanyeol.." xiumin mengelus pelan tangan chanyeol yang masih menggenggamnya.
"Biarkan aku melabraknya hyung.. kelakuan anak Mama ini sudah keterlaluan. Di seluruh kampus yang berada di muka bumi ini tidak ada kampus yang menetapkan mahasiswanya untuk diam dan menunggu dosen berjalan sendiri ke kelasnya, ini peraturan gila yang di buat anak Mama ini. Kalau begini tak ada bedanya kita masih sekolah tingkat SD" sungut chanyeol tak terima.
"Bukan kah ini ada bagusnya juga? Kita jadi tak usah repot-repot mengejar dosen bukan.." hibur xiumin membuat chanyeol memeluknya dari samping, bibir chanyeol mengerucut pertanda merajuk.
"Menjijikan.." desis baekhyun, chen dan suho berbarengan.
Sret!
Bugh
Brukk!
Kyungsoo meringis menatap chanyeol yang terjatuh dengan posisi tidak elit di dekat kaki suho.
"M-mwo?" beo chanyeol masih dalam mode kagetnya.
"Xiumin hyung.." chanyeol menatap punggung xiumin yang tengah melangkah terseok karena tangannya di tarik oleh seseorang yang sangat di kenal oleh chanyeol.
"YA XI LUHAN! KAU MAU BAWA KEMANA XIUMIN HYUNGKU~!" terianya frustasi.
Kejadiannya terlalu cepat saat luhan tiba-tiba mendorongnya dengan keras sehingga membuat tubuh tinggi chanyeol limbung dan menubruk meja suho dan membuatnya terjatuh dengan posisi tidak elit.
"YA XI LUHAN!"
Baekhyun yang mendengar segala keributan itu hanya memasang wajah sedihnya.
"Selamat tinggal kelas seni yang menenangkan~" batinnya nelangsa.
:: More Than This ::
Brak!
Luahan dengan kasar menghempaskan punggung xiumin di salah satu loker yang berderet di ruang olah raga yang sepi karena tidak ada pelajaran olah raga untuk hari ini.
"Lepaskan!" xiumin menghempaskan tangan luhan yang sendari tadi mencengkram tangannya kuat.
"Apa maumu? Bukankah kau membenciku? Kenapa kau mau bersusah payah berurusan dengan sosok yang kau benci ini Tn Xi?" tanya xiumin datar.
"Jauhi sehun.."
"Apa? Hanya karena ini kau menarikku ke sini? Cihh.. merepotkan" xiumin mendorong tubuh luhan yang menghimpitnya.
Sret
Brak!
"ADA APA LAGI XI LUHAN?!" xiumin berteriak marah karena luhan kembali menariknya dan menghimpit tubuh kecilnya.
"Sudah ku bilang jauhi Sehun.." desis luhan berbahaya
"Kalau aku bilang aku tidak mau.."
"Kau harus melakukannya"
"Itu bukan urusan mu Tn Xi, aku mau dekat dengan sehun ataupun tidak, aku rasa itu tak ada urusannya dengan mu" jawab xiumin dingin
"Tapi Sehun adikku.."
"Lantas?" xiumin memandang tajam luhan.
"Berhentilah mengikut campurkan orang lain dalam masalah mu" lanjut xiumin
"Masalah ku? Bukankah ini masalah kita berdua.."
"Cih.. masalahku dengan mu sudah selesai empat tahun yang lalu Tn Xi.." xiumin menatap remeh luhan yang berada di depannya.
"Tapi itu belum selesai bagiku.." luhan menatap xiumin marah
"Itu bagimu, bukan bagiku.." ucap xiumin dan kembali berjalan menjauhi luhan.
"XI MINSEOK!"
Xiumin sontak menghentikan langkahnya, matanya kini menatap luhan dengan pandangan syarat akan kebencian.
"JANGAN PERNAH MEMANGGILKU DENGAN NAMA ITU BRENGSEK!"
:: TBC Or END ::
Adakah yang mengenal author dengan pen nama Kropi.L? Itu juga aku #histeris sendiri#
Haha iya aku bikin akun baru karena itu aku buat khusus untuk kyusung, homin dan kawan-kawan. Dan akun baru ini aku buat khusus untuk Lumin, Krisyeol dan kawan-kawan hahaha.
Pada dasarnya sih aku gak mau nambah hutang FF lagi huahahaha *ketawa setan* tapi godaan terlalu besar hingga terbentuklah ff ini.
Hei sekedar info aja FF ini FF pertama aku dengan main Cast LUMIN, jadi beri aku KEKUATAN untuk melanjutkannya, jika tidak ya sudah... FF ini pasti bakal lumutan kaya FF yang kubuat lainnya *Lirik MEMORIES, THE PRINCE, DRAGONFLY sama yang lainnya di akun sebelah*
JADI RIVIEWNYA DONGSSSS *kedip-kedip* jangan jadikan usaha ku untuk melawan WB yang ku derita beberapa bulan ini terbuang sia-sia.
SEUCRIT komen dari para reader adalah bayaran paling istimewa buat ku, KARENA KALAU MASIH BANYAK "SIDER" Aku FINISIN nih FF sampai di sini *gasah golok*atau ku buat versi pairing lainnya HAHAHHA.
Baiklah sekian dari author sableng ini. MANA RIVIEWNYA CHINGUDEUL~
#kedip-kedip Imut bareng Chanyeol#
.
.
.
.
