Cast: Wooyoung, Nichkhun, Junho, and Chansung little bit(?)
Couple: Khunyoung a.k.a Khunwoo. Slight: Chanho a.k.a Channuneo
Summary: Wooyoung yang bernilai buruk dalam mata pelajaran fisika harus mendapat pelajaran tambahan dan dia belajar privat dengan anak dari wali kelasnya.
Disclaimer: 2PM is belong to their parents and Hottest. But this story is MINE! :D
Rating: K (aman cuyy XD)
Caution: Genderswitch! Alur udah kayak pesawat, bahasa bikin galau(?), typo yang banyak, pokonya ga perfect deh.
Don't stop can't stop *loh salah*
Don't Like, Don't read *nah ini baru bener #plak*
Yuk mari capcus~~
NERD
^Wooyoung POV^
Annyeong haseyo~ Jang Wooyoung imnida. Aku– ah gimana ya ngomongin tentang ku. Aku hanya yeoja biasa yang sudah kelas 3 dan bersekolah di Sapphire High School. Susah memang kalo sudah kelas 3. Sibuk mengerjakan pr, tugas, dan teman-temannya itu. Ah sibuk deh pokonya! Dan aku berpikir, kalo pr, tugas dan semacamnya itu malah membuat ku semakin bodoh. Ya, dan di tambah aku yang bodoh dalam pelajaran IPA terutama Fisika. Aku akui itu. Tapi aku selalu optimis aku pasti lulus. Eh engga juga deng-.-
Ah Junho dan Chansung ga pernah mau membantuku. Junho bilang, "Lebih baik aku pacaran sama Chansung daripada aku harus ngajarin kamu yang otaknya lama banget nyambungnya, Wooyoung-ah". Chansung pun bilang begitu. Jahat kan? Sahabat macam apa mereka?!
Gini deh hidupku. Jadi yeoja dengan otak pas-pasan. Sedih tau-,-.
"Jang Wooyoung"panggil guru fisika yang mukanya paling ngeselin dan bikin bete.
Aku maju ke depan kelas dan menerima kertas ulanganku.
"As usual, Jang Wooyoung"ucap guru itu.
Yah, aku sudah tau nilaiku. Hebat kan. Padahal aku belum liat kertasku.
"Berapa Uyongie?"tanya Junho
"Seperti biasa"jawabku sedih
"E?"dahinya berkerut.
Aku mengangguk lemah.
"Sabar ya Uyongie. Makanya kamu belajar! Jangan ngurusin anak ayam mulu!"ujarnya
"Aku sudah belajar! Salah kan saja pada fisika itu yang membuatku bingung. Kasian otakku ini. Lihatlah, dia sedih"ucapku seraya menunjuk dahiku dan mengelusnya pelan
"Kau ini makin lama makin kayak Patrick Star aja-_-"sahut Junho sadis
"Tapi memang benar. Sudahlah otakku tercinta. Jangan menangis"aku kembali mengelus dahiku.
"Terserah kau saja lah"ucap Junho cuek
Benar-benar teman yang tidak perhatian-,-.
[: Khunyoung :]
Saat jam istirahat..
"Wooyoungie, kamu di panggil wali kelas"lapor(?) sang ketua kelas yang bernama Junsu.
"Hah~"desahku sedih
"Semangat Wooyoungie!"Junho menyemangatiku dan mengepalkan tangannya.
Aku pun berjalan menuju ruang guru dengan punggung sedihku.
[: Khunyoung :]
Ruang Guru
"Annyeong seongsaenim"sapaku sopan
"Duduk lah"suruh wali kelasku
"Ada apa seongsaenim?"tanyaku memulai pembicaraan
"Begini Wooyoung. Choi seongsaenim cerita padaku kalau nilaimu semakin buruk. Tidak meningkat, malah menurun. Ada apa denganmu?"tanya wali kelasku dengan mimik wajah serius tapi menakutkan bagiku.
Aku hanya menundukkan kepalaku.
"Jujur saja. Songsae tak akan marah padamu"
Aku masih tidak menjawab pertanyaan wali kelasku tercintah.
"Hah~ Kurasa aku tak punya pilihan lain"
"Kumohon seongsaenim. Jangan adukan hal ini pada orang tuaku"pintaku dengan tatapan little chick(?) eyes.
"Baiklah kalau kau tak ingin di adukan. Tapi, kau harus mengikuti pelajaran tambahan"
"Mwo? Pelajaran tambahan dengan Choi seongsaenim? Aku tak mau ah"tolakku
"Kau tak mau? Baiklah. Kau belajarlah dengna anakku. Namanya Nichkhun Buck Horvejkul. Dia sudah kuliah dan kurasa dia cocok jadi guru privatmu"jelasnya
"Guru privat ya? Kurasa tak buruk songsae! Baiklah, aku terima. Berapa bayarnya songsae?"
"Tidak. Tidak usah bayar. Yang penting kau lulus"
"Terima kasih banyak songsae! Terima kasih!"
"Ya ya. Kau ingin kapan memulainya?"
"Hmm Nanti sore bisa, songsae"setelah menimang-nimang, aku memutuskannya.
"Begitu? Baiklah, nanti sore kau datanglah ke apartementnya. Ini alamatnya" Kim songsae yang notabene adalah wali kelasku memberi secarik kertas berisi alamat.
Aku menerima dengan senang hati kertas itu.
"Sekarang, kembali lah ke kelasmu"suruh Kim songsae
"Baik songsae. Terima kasih banyak"
Aku pamit dan kembali ke kelasku.
Class
"Ada apa? Songsae tak bilang pada orang tuamu kan? Kau tak apa Wooyoungie? Aduh aku cemas tau!"baru juga duduk, Junho langsung ngasih seribu pertanyaan (author: hiperbola amat young-,-).
"Kau berisik sekali sih, Junho-yah"cibirku sebal
"Iiiiihhh~ Seriusan nih. Kenapa kau di panggil tadi?"tanyanya lagi
"Biasa. Masalah nilai fisika"jawabku santai
"Lalu, songsae bilang apa saja padamu?"
"Dia bilang, aku harus mengikuti pelajaran tambahan"
"Pelajaran tambahan? Dengan Choi seongsaenim?"
"Tentu saja tidak. Percuma saja pelajaran tambahan tapi tetap sama Choi seongsaenim"
"Lalu sama siapa?"
"Sama anaknya wali kelas yang katanya udah kuliah"
"Mwo? Benarkahh? Ahhhh Lucky you~"desah Junho keliatan envy
"Memang kenapa?"tanya ku bingung melihat nya
"Kudengar, anak Kim songsae itu tampan, pintar, mandiri. Aduuhhh, ideal banget deh pokonya"jawabnya bercerita layaknya fangirl. (author: gue nih wkwk-_-)
"Kalau kau ngomong gitu di depan Chansung, mungkin kau tak akan melihat wajahnya lagi"cibirku mengingatkannya pada Chansung.
"Yah jangan dong! Aku kan masih sayang sama Chansung-,-"ucap Junho cepat
"Hehehe:3 yang penting gue nanti bakal belajar sama guru cakep"balasku berusaha memanas-manasi Junho
"Heh excited banget lu! Inget, lu itu belajar fisika!"ledek Junho
"Dengan guru yang berbeda"tambahku
"Terserah"balasnya sok acuh
Hahaha ingin sekali aku tertawa atas kemenangan ku! Huahahahahahaha (author: Young, kayaknya elu udah ketularan virus evil laugh gue deh-,-).
[: Khunyoung :]
Sore harinya...
Tara~ Kini aku sudah berdiri di depan pintu apartement calon guruku. Ah~ rasanya seperti ingin bertemu dengan teman baru!
Ting tong ting tong... Aku memencet bel yang dapat kuraih itu. Ya, alhamdulillah sesuatunya aku bisa meraih bel itu. Aku kan, yah bisa kalian bilang aku ini pendek-,-.
Cklek. Pintu itu terbuka dan keluarlah sesosok namja yang 2x lebih tinggi dariku sehingga aku harus mendongak untuk menatapnya.
Dan kalian tahu, kesan pertama aku bertemu dengannya adalah 'Iuh'. Kenapa 'Iuh' ? Liat aja dia sekarang. Rambut coklat yang –agak- aneh (bayangin Nichkhun di MV Hands up), kemeja yang di tekuk hingga lengan, dan yang paling bikin aku risih tuh adalah, kacamatanya. Ya, kutekankan sekali lagi. KACA MATANYA! Kaca mata berframe hitam yang cukup tebal itu benar-benar mengganggu penglihatanKU. Mana yang kata nya Junho tampan ? Nerd begini tampan? Oh mati saja.
"Annyeong haseyo"sapanya membuyarkan lamunanku
"A-ah Annyeong"balasku
"Apa benar ini apartementnya Nichkhun Buck Horvejkul?"tanyaku
"Iya"jawabnya singkat banget!
"Ah Aku Jang Wooyoung. Aku kesini–"
"Sudah tau. Cepat masuk"suruhnya jutek abis.
Astugil, beneran dah. Ini orang bakalan jadi guru privat fisikaku? Oh ayolah~ Rasanya aku lebih memilih Choi seongsaenim dari pada ini orang.
"Langsung saja. Mana materi yang kau tak mengerti?"tanyanya tiba-tiba
Eyaoloh bang. Gue aja baru duduk. Belum buka tas. Belum napas. Eh salah. Ya pokonya belom siap lah!
"Eh ini. Aku masih bingung sama soal ini"kupendam dalam-dalam niatku yang ingin memarahinya dan langsung memberi buku dan kutunjukkan soal fisika yang tak aku mengerti.
Dan amazingnya, dia baca itu soal cuma 3 detik dan langsung ngembaliin bukunya padaku.
Astugil bang, elu kelewat pinter apa gimana bang?-_-
"Kalau itu gampang. Caranya begini, pertama di tambah ini, masukkan rumus, di jadikan kg. Simpel kan?"jelasnya cepet banget. Aku menatapnya dan berkedip polos.
"Bisa pelan-pelan ga?"ucap ku dengan wajah se-polos mungkin. Oh ayolah, aku ini jago aegyo tau! Aku kemaren udah belajar dari Sungmin ahjumma sama Ryeowookkie ahjumma!
"Hah baiklah~ Perhatikan!"suruhnya sadis. Dan dia mulai menjelaskannya padaku.
-Skip Time-
"Sudah dulu pelajaran hari ini. Kau pulanglah, sudah malam"suruhnya. Tanpa disuruh pun, aku memang ingin pulang-_-
"Yayaya. Terima kasih pelajarannya. Dah"aku pun langsung pulang ke rumah.
[: Khunyoung :]
Keesokan harinya, di sekolah...
"Pagi Wooyoungie~"sapa Junho. Aku membalas dengan mengangkat tangan kanan.
"Kau kenapa cemberut begitu? Bagaimana belajarnya?"tanyanya
"Buruk"jawabku suram
"Ko gitu?"tanyanya heran
"Gurunya sebelas dua belas sama Choi seongsaenim"jawabku semakin menekuk wajahku mengingat si Nikun itu.
"Mwo? Masa? Coba tell me"pinta Junho
"Apanya yang kau bilang dia tampan, hah? Dia itu nerd banget. Jutek. Ga pernah senyum. Ngejelasinnya udah kayak pesawat"
"Seburuk itu kah?"Junho masih nanya. Ini anak seneng amat buat aku unmood-,-
"Iya, buruk banget malah"jawabku ala kadarnya
"Yaudah kamu jalanin aja dulu. Siapa tau ada perubahan pada nilai fisikamu"ucapnya bijak.
"Ya, semoga"balasku sedih
-Skip Time Lagi XD-
[: Khunyoung :]
Sudah 1 minggu setengah(?), aku belajar dengan Nikun. Haha, bahkan sampai sekarang aku belum memanggil namanya dengan benar dan tanpa embel-embel 'oppa'. Toh, dia aja ga protes. Jadi, bodo ngamat deh. (author: Amat young! Bukan ngamat-_-) (readers: Ini author banyak bacot nih! Ngomong bacok!) (author: setau gue sih sengol bacok ya? Tapi, yesungdahlah-_-) . Oke, abaikan aja si author idiot satu ini-,-.
Hari ini adalah hari yang menegangkan bagiku. Bagaimana tidak? Hari ini adalah hari pembagian ulangan harian fisika. Aku berharap nilai ku naik. Jadi aku bisa memamerkannya pada Nikun dan membuktikan padanya kalau aku ini ga bloon bloon amat. (author: bukan gue loh yang bilang ;p) (readers: *bacok author*)
"Jang Wooyoung"panggil Choi seongsaenim
"Hah~ Tarik napas~ Semangat!"gumamku pelan, sangat pelan.
"Not bad"ucap Choi seongsaenim membuatku sangat senang.
Aku kembali duduk dan melihat nilaiku.
"Wuaaaahhh~"seruku –agak kencang- tersepona (author: Terpesona woy! Ter-pe-so-na Wooyoung!-,-) pada nilaiku sendiri.
"Wah, kenaikan yang 'cukup' drastis"komen Junho dengan sedikit penekanan pada kata 'cukup' . Jaat amat lu ama gue Jun? T.T
"Cukup gimana? Ini tuh drastis banget, Junho-yah. Kamu ga liat nilaiku? Matamu sipit sih!"ledekku ga kalah sadis
"Yah! Aku kan hanya komen kayak pesbuk. Jangan di sangkut pautkan dengan mataku dong! Lagian, dari nilai 'E' ke 'C+' itu ga jauh-jauh amat. Kalo dari 'E' ke 'A+' tuh baru luar binasa"omelnya ga mau kalah. (author: Biasa junho-,- bukan binasa-,- sama setresnya lu ah sama Wooyoung-,- #plak)
"Biarin. Pokonya aku mau mamerin sama guru jutek itu!"kataku
"Terserah lah"balasnya acuh. Yeee kalah ni yeee ;p
[: Khunyoung :]
Sore harinya...
As usual, aku pergi ke apartement Nikun untuk 'eles'.
Tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok
"Nikun~ Nikuuunnn! Buka pintu!"aku mengetuk-ngetuk pintu apartementnya dengan cepat dan terus memanggil-manggilnya heboh. Bodo amat deh sama tetangganya.
Cklek.
"Berisik! Ayo masuk!"katanya jutek. Aku terus saja nyengir.
"Ada apa? Kenapa nyengir gitu? Jelek kau kalo nyengir"cibirnya sadis
"Lihat nih!"dengan sangat tidak sopang, aku menunjukkan kertas ulangan harian fisikaku –yang tadi baru di bagiin- ke depan mukanya. Dia mengambil kertas ulanganku. Kulihat dahinya sedikit berkerut melihat nilaiku. Hahaha~ takjub banget ya? ;p
"Hanya segini?"
Jegeerrrr! Astugil, bagaikan tersengat dengan petir, lebah, dan kabel listrik, hatiku seketika hancur mendengarnya. Kukira dia takjub. Ternyata... T.T
"Yak! Dapat segitu juga udah susah tau!"omelku tak terima.
Dia menaruh kertas itu di meja dan melipat kedua tangannya ke dada dan wajahnya kembali jutek. Namun kalo sekarang lebih berkesan cool. Aku akui itu.
"Masa begini aja udah bangga"cibirnya benar-benar menyebalkan
"Ish menyebalkan!"umpatku. Aku mempoutkan bibirku dan menggembungkan pipiku, pertanda aku sebal.
"Arra arra. Sekarang belajar lagi"suruhnya.
Aku membuka buku dengan kasar dan masih dengan bibir terpout dan pipi menggembung.
"Dan ini hadiah mu karena nilai itu"tiba-tiba dia melempar sebuah lollipop ukuran sedang ke arah ku.
Aku menatapnya bingung sambil memegang lollipop itu. Sedetik kemudian, dia tersenyum padaku. Apa? Dia tersenyum? Dia tadi senyum kan? Mata ku ga butek kan? Beneran kan?
"Kau tadi senyum ya?"tanyaku polos. Senyumnya seketika hilang dan ia pura-pura membenarkan kaca matanya.
"Sudah belajar lagi"suruh Nichkhun
"Aye aye sir!"tanpa sadar, aku pun tersenyum padanya :)
^Wooyoung POV end^
TBC a.k.a To Be Continued a.k.a Belom selesai
Author mungil ini boleh minta review ga? hehehe *sok imut* #plak
(Wooyoung: thor, lu malah nakutin readers. Liat noh, gaada yang mau nge-review;p)
Hueeeee jangan begitu lah pada author mungil ini T.T Nanti kalo readers gamau nge-review, author ga tinggi tinggi kayak Zhoumi #plak.
Yak sip, akhir kata, silahkan readers nge-review cerita absurd ini.
Author mungil ini bakal nerima ko, baik itu saran, kritik, bash, apapun. Rin orangnya sabar soalnya *apanya yang sabar-_-*
Yesungdahlah. Bebas aja kalo ama Rin mah. Yang penting tetep stay cool bro B-)
kekeke XD
