Tittle : Love Between Us

Author : Rara Jung

Genre : Romance / Drama

Rate : T

Cast :

Oh Sehun

Luhan

Park Chanyeol

Kim Jong In -kai-

Other cast

Disclaimer : semua cast ciptaan dan milik Tuhan, juga milik orang tua mereka masing-masing. saya cuma pinjem nama mereka sebagai cast.

.

.

.

Luhan namja cantik yang tidak sengaja bertemu dengan Kai, tapi ternyata luhan adalah bahan taruhan Sehun dan Chanyeol. Bagaimana reaksi Luhan saat mengetahuinya?

YAOI. Hunhan/Kaihan/Chanhan

.

.

THIS YAOI. Boy X Boy. Dont like Dont Read.

No bash No flame

Sorry for Typos. EYD berantakan

Hope you like this story

.

.

Chapter 1

Seorang namja berkulit tan -kai- memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi karena hampir terlambat masuk kuliah, jam sudah menunjukkan pukul 9.55 itu artinya tinggal 5 menit lagi class kesenian akan dimulai, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke kampus sekitar 10 menit itupun kalau memakai kecepatan maksimal.

Tiba-tiba ditengah perjalanan, mendadak namja berkulit tan tersebut memberhentikan mobilnya, menginjak rem sekuatnya.

Cciiitttttt….

Kai side

'Aigo… kenapa dia tiba-tiba menyebrang, membuatku makin terlambat saja. Seperti nya aku tidak akan masuk kelas kesenian pagi ini. Segera aku turun dari mobil dan menghampiri namja yang kuserempet tadi.'

"agassi gwaenchanha?" Tanya ku yang khawatir karena melihat darah di lututnya.

"appoyo…" kulihat dia meringis sambil memegangi lututnya.

Eotteokhae?

"aku tidak sengaja karena buru-buru. Ayo ikut aku, kita kerumah sakit untuk mengobati lukamu". Tawar ku padanya.

"gwaenchaseumnida… aku tidak apa-apa, hanya luka sedikit, aku masih bisa berjalan dan satu hal yang perlu kau tau Aku namja" dia menolak tawaran ku dan berjalan meningalkan ku dengan wajah sedikit kesal. Tidak terima disangka yeoja mungkin. Bukan salah ku, lihat badannya yang ramping, poninya yang menutupi sebagian matanya, dan wajahnya? Lebih cocok dikatakan cantik daripada tampan dengan bulu mata lentik, mata rusanya, hidung bangir, bibir plum menggoda juga pipi mulus yang menghiasi wajahnya.

"ya… tunggu… ku rasa ini lebih dari cukup untuk ganti rugi padamu" aku memberikan sejumlah uang padanya.

Dia mengambilnya, benar, dimana-mana uang selalu no 1 dibndingkan apapun.

"sepertinya aku tidak terlalu memerlukan uang ini, mungkin masih ada orang yang lebih membutuhkannya" dia tersenyum dan menatap ke arah seorang kakek tua yang berjalan memakai tongkat sambil membawa koran-koran bekas yang ditaruh kedalam plastic, terlihat sekali kalau kakek itu sangat kesusahan membawanya.

Namja yang kuserempet tadi berjalan kearah kakek tua tersebut dan memberikan uang yang telah kuberi padanya kepada kakek itu.

Aigo, ternyata masih ada orang seperti dia di jaman sekarang, pikiran ku tentang apapun bisa dibeli dengan uang itu ternyata salah. Dia tulus memaafkan ku tanpa imbalan apapun. Aku jadi malu dengan perlakuan ku tadi yang meremehkannya.

Mobilku ku parkir didepan toko dekat dengan tempat aku menyerempet namja tadi. Ah, aku lupa menanyakan sadar, ternyata dia sudah jauh berjalan meninggalkan ku, karena penasaran aku mengikutinya dari belakang, untung aku tidak kehilangan jejak.

.

.

.

Terlihat namja berkulit putih susu berwajah datar tengah bersandar di samping pintu class kesenian sambil mengangkat 1 kaki kebelakang dan kedua tangan yang di masukkan kedalam saku celana.

"ya… bagaimana dengan tawaranku? Apa kau terima?" Tanyanya pada seorang namja bertubuh jangkung yang baru keluar dari kelas kesenian tersebut.

"geurae… kalau kau menang aku akan mengerjakan tugas-tugasmu selama 6 bulan dan kalau kau kalah, apa yang aku dapatkan darimu?" Tanya namja jangkung tersebut sambil tersenyum dan mengangkat 1 alisnya menanggapi pertanyaan namja berkulit putih susu dihadapannya sekarang.

"aku akan memberikan motor sport kesayangan ku padamu" jawab namja berkulit putih susu sambil tersenyum evil.

Namja berkulit putih susu -oh sehun- adalah sahabat namja bertubuh jangkung -park chanyeol- Mereka bersahabat sejak kecil, mereka sering melakukan taruhan-taruhan seperti itu untuk memperebutkan apa saja yang mereka anggap menarik.

"deal" ucap mereka berbarengan.

.

.

.

Kai terus mengikuti namja yang diserempet nya tadi dan akhir nya ia sampai disebuah area rumah susun, namja yang dilihat kai itu menaiki tangga dan memasuki sebuah ruangan kecil yang terlihat seperti aula. kai yang penasaran pun mengintip dari balik pintu yang sedikit terbuka itu.

'Apa yang ia lakukan disini?'

'Omo… ternyata dia mengajar anak yang putus sekolah. Mulia sekali pekerjaannya'

.

.

.

Keesokan harinya

Kai side

Class sudah selesai, aku membereskan buku-buku ku.

"ya… kemana kau kemarin? Jessica seonsaengnim mengadakan kuis" ucap chanyeol -teman sekelasku- bertanya padaku.

"oh, kemarin aku ada urusan mendadak, makanya tidak masuk" jawabku seadanya.

"sejak kapan kau punya urusan? Bukankah semua urusanmu bisa diselesaikan dengan uang?" sambung sehun -teman sekelasku juga- bertanya.

"Urus saja urusan kalian yang sering taruhan-taruhan tidak jelas itu" jawabku sambil beranjak keluar meninggalkan mereka berdua.

Karena hari ini mata kuliah ku hanya 1 dan masuk pagi, jadi 9.30 class sudah selesai. Ku putuskan ketempat namja kemarin mengajar karena aku masih penasaran padanya.

Sesampainya ditempat kemarin aku mengawasi nya dari jauh, kurang lebih satu jam akhirnya namja itu keluar dan dijemput seorang namja dengan sepeda motor nya. Siapa namja itu? Namjachingunya kah? Ah, apa peduli ku dan untuk apa sebenarnya aku kesini, toh dia tidak penting bagiku.

.

.

.

16.00 waktu seoul.

Chanyeol side

Lihat saja, kali ini aku yang akan menang dari mu oh sehun.

"yeoboseyo. Luhan-ah?"

…..

"Jadikan sore ini?"

…..

"Kalau begitu aku tunggu ditempat pemancingan 30 menit lagi"

Tut tut tut

Aku mematikan telpon dan langsung menuju tempat yang sudah ku janjikan sebelumnya. *masa janjian ditempat pemancingan, ga keren bgt. *plak

Diperjalanan tiba-tiba ban mobilku bocor, aku menelpon mobil Derek untuk membawa mobilku kebengkel dan terpaksa harus naik bus untuk memenuhi janjiku, walapun ini hanya taruhan, tapi aku sendiri paling tidak suka ingkar janji apalagi datang telat seperti sekarang, bisa gagal rencana pdkt ku.

Dia sudah lebih dulu sampai daripada aku rupanya. Aku menghampirinya sedikit berlari.

"apa kau sudah lama? Mianhae, mobil ku bannya bocor dan aku kesini naik bus jadi aku terlambat. Apa kau marah padaku?" aku berdiri disebelahnya yang tengah duduk dan asyk memegangi pancingannya.

"aniya. aku baru setengah jam disini. Gwaenchanha, aku mengerti. Chanyeol ah, aku sudah dapat 4 ekor ikan, hebatkan. Kajja duduk, kita memancing sama-sama." Ku lihat dia tersenyum sangat manis, jelas sekali senyum itu tulus dan tidak ada sedikit pun gurat kemarahan diwajah nya. Aigo… jangan tersenyum seperti itu padaku, kau bisa membuat ku benar-benar jatuh cinta padamu.

Aku duduk disebelahnya dan ikut memancing, sudah 1 jam berlalu tapi tak seekor ikan pun yang menyambar umpan ku, sedangkan luhan? Entahlah sudah berapa banyak ikan yang dia dapat.

"aigoo, kenapa tidak ada satupun ikan yang memakan umpanku eoh?" aku menggerutu sendiri sambil menopang dagu dengan tangan kananku.

"chanyeol ah, sepertinya hari ini bukan hari keberuntunganmu. Haha" dia tertawa membuat matanya menyipit, aku ikut merasa senang melihat dia tertawa seperti itu.

"mwo? Kau mau bilang kalau aku sial hari ini? begitu? Aish" aku berpura-pura kesal, ku lihat luhan menatapku dan terkekeh pelan.

"sudahlah. kajja kita pulang. Lagipula aku sudah lapar." Ajak luhan berdiri sambil menarik tanganku.

"baiklah, aku juga sudah lapar, bagaimana kalau ikan kita ini kita masak saja disana" ucapku sambil menunjuk pondok tempat pemanggangan ikan yang ada dipemancingan ini.

"kita? Ini ikan ku chanyeol.. aku memancingnya sendiri.." dia kembali terkekeh, sungguh, sekali lagi kau tersenyum dengan wajah seperti itu, aku tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

Aku hanya bisa garuk-garuk kepala, yang dikatakannya memang benar.

Setelah selesai makan aku mengntar nya pulang naik taxi, karena mobilku masih dibengkel. Aku heran, dia anak orang kaya tapi jarang sekali memakai mobilnya malah lebih suka naik bus dengan alasan naik mobil pribadi itu sepi sedangkan naik bus ramai banyak orang.

.

.

.

Sehun side

Ah sial, aku terlambat. Ternyata chanyeol lebih dulu mengajak luhan kencan, ani, itu bukan kencan, apa serunya sih memancing, menunggu ikan yang belum tentu mau memakan umpan nya.

Kalau malam ini aku mengajak nya makan malam, dia pasti menolaknya karena sudah seharian bersama si park dobi itu. hmm Besok aku harus lebih dulu mengajaknya jalan-jalan. Jangan sampai aku keduluan lagi. Lebih baik aku hubungi dia sekarang untuk membuat janji.

Yes, dia mau bertemu dengan ku besok. Ku tau dia bukan orang yang suka membatalkan janji, jadi kalau chanyeol mengajak nya lagi dia pasti akan menolaknya.

.

.

.

taman belakang kampus 11.00 kst

still sehun side

Aku merasa ada seseorang yang menutup mataku dengan kedua tangannya saat aku duduk dibangku taman menghadap kolam ikan buatan. *lagi-lagi ikan

"aku tau itu kau" ucapku sambil memegang tangannya.

"darimana kau tau?" Tanya nya seraya melepaskan tangannya dari mataku dan duduk disebelahku. "aku kan janjian dengan mu, ya pasti lah kau yang datang, masa seonsaenganim? Lagipula aku hafal wangi parfum mu". Jelasku panjang kali lebar sama dengan luas persegi panjang/?

"kita mau apa disini sehun ah? Matahari sudah mulai terik" Tanya nya sambil menaruh buku diatas kepalanya, lucu sekali wajahnya. "kita tidak akan melakukan apa-apa disini, kajja" jawab ku sambil menarik tanganya dan membawanya kemobil.

.

.

.

Diperjalanan hanya hening, entah kenapa aku malas sekali rasanya berbicara sampai akhirnya suara luhan memecah keheningan "sehun ah, kau mau membawaku kemana?" Tanya nya polos. "nanti kau juga akan tau sendiri" jawabku tersenyum kearahnya.

Setelah sampai dibutik langganan ku, aku membukakan pintu mobil untuk luhan dan membawanya masuk. Aku memilihkan baju untuknya, karena malam ini aku akan mengajaknya dinner sekaligus mengatakan cinta padanya. Ya, memang terlalu cepat karena aku baru akrab dengannya sekitar 2 minggu lalu, tapi tidak ada salahnya kan daripada aku keduluan? Setelah membelikannya baju yang pas, aku mengantarnya pulang, kebetulan tidak ada class lagi hari ini.

Aku tidak sabar menunggu nanti malam, aku ingin melihat wajah kekalahan chanyeol karena aku yakin akan diterima oleh luhan. Lihat saja nanti.

.

.

.

Kai side

Sebenarnya siapa dia? Kenapa dia terlihat akrab sekali dengan sehun, ada hubungan apa mereka? Kenapa selama ini aku tidak tau kalau sehun dekat dengan namja yang ku serempet waktu itu? dan lagi dia juga kuliah di kampus yang sama denganku.

Jangan-jangan… ani, jangan sampai yang ku pikirkan itu terjadi. Besok aku akan menemui nya ditempat biasa ia mengajar anak-anak putus sekolah.

.

.

.

19.30 restaurant

Sudah setengah jam luhan menunggu kedatangan sehun namun yang ditunggu belum juga datang. Dengan kemeja biru langit yang dibelikan sehun tadi siang dia terlihat sangat tampan sekaligus cantik.

"permisi, apa aku boleh duduk disini? Tempat lain sudah penuh" Tanya seorang namja pada luhan, luhan pun menoleh ke arah namja tersebut.

"kau?"

"iya, aku. Waktu itu aku belum sempat minta maaf padamu" ucap namja itu terlihat merasa bersalah.

"untuk apa? Tidak ada yang perlu dimaafkan" jawab luhan lembut.

"apa kau menunggu seseorang disini? Apa aku mengganggu?"

"ne, aku menunggu teman. Gwaenchanha, kau tidak mengganggu. duduklah".

Beberapa saat kemudian

"luhan ah, mianhae aku terlmbat" ucap sehun ngos-ngosan.

Sehun side

Aku berpura-pura lari karena mobil ku mogok, padahal itu alasan ku untuk tau seberapa sabar dia menunggu ku, dan aku juga sengaja datang terlambat. Ternyata dia masih sabar menunggu ku.

"luhan ah, mianhae aku terlmbat" ucap ku ngos-ngosan.

"tidak apa-apa sehun ah, lagipula aku ada teman disini, jadi tidak terlalu bosan menunggu" jawab luhan mengarah seorang namja yang duduk dimeja yang sebenarnya khusus ku pesan untuk kami berdua saja. luhan, kenapa kau itu selalu bersikap baik kesemua orang?

Tapi betapa kaget nya aku melihat namja yang duduk disebelah luhan. "ya… kenapa kau ada disini?" Tanya ku padanya. "kebetulan aku mau makan malam disini, karena semua meja penuh makanya aku meminta izin duduk disini dan dia membolehkannya, luhan, itukan namamu, oia aku lupa mengenalkan namaku, panggil saja aku kai, aku teman sehun. Sebenarnya kita satu kampus, tapi aku baru tau tadi siang saat kau menemui sehun ditaman belakang kampus, aku tidak sengaja melihatnya. Kau pasti semester 1 ya, karena aku baru melihatmu?" kai asyk berbicara dengan luhan.

Jadi dia tadi mengintip ku dengan luhan ditaman? Cih kebiasaan.

"ah, jadi ternyata kau temannya sehun, kebetulan sekali, jadi kita bisa makan malam sama-sama, kai kau mau makan apa? aigo Aku sudah lapar karena menunggu sehun terlalu lama datangnya" tawar luhan pada kai.

Hello, aku disini, apa kalian tidak bisa melihatku. Bahkan aku masih berdiri, aku juga yang sudah memesan meja ini, tapi kenapa kalian mengacuhkan ku dan malah asyk memilih menu makanan kalian masing-masing. Sepertinya aku patung pajangan direstaurant ini.

"EHM..EHM" aku bedehem dengan keras agar mereka sadar dengan keberadaan ku. Dan akhirnya berhasil. "sehun ah, kau mau makan apa? Biar sekaligus dipesan" tanya luhan padaku, seolah-olah aku yang jadi orang ke tiga, padahal kan itu kai, dasar item tidak tau diri.

Acara makan malam ku kali ini gatot, gara-gara orang item ini. Tidak mungkin malam ini aku menyatakan cinta kepada luhan, sedangkan pengganggu ini ikut makan disini, dan tentunya aku yang akan bayar semua pesanannya. Menyebalkan sekali punya chingu seperti dia.

.

.

.

TBC?

Or

END?

.

.

.

Fyi. Ini ff remake ku yang awalnya straigh dengan cast suju. Jadi maaf kalau ada salah nama di ceritanya.

Gimana? Gaje kah?

Review please.

Kalau banyak yang review, ni ff bakal owe lanjutin. tapi kalau peminatnya sedikit mungkin end sampe sini aja kali ya?

oia buat yang nungguin lanjutan My Pervert Namja, mungkin kalo gak besok, besok lusa rara publish chapter 2 nya ^^

Gomawo buat yang udah mau baca semua ff rara ya /bow

Annyeong ^^