Chanyeol tidak bisa menahan tawa gemasnya melihat wajah tertidur Baekhyun. Bibirnya yang sedikit terbuka dengan dengkuran halus membuat Chanyeol nyaris lepas kendali dan menyerang si mungil di bawahnya.

"lihatlah pipi ini, bagaimana bisa begitu halus?" Chanyeol mengusak kedua pipi Baekhyun dengan hidungnya hingga ia merasa puas. Namun Baekhyun seolah tidak merasakan apapun karena ia tidak menunjukan bahwa tidurnya terganggu.

"rambutnya juga wangi, hmm.." Chanyeol mengendusi rambut Baekhyun dan mengusaknya pelan. "lembut pula."

Chanyeol turun ke leher Baekhyun dan mulai mengendusinya hingga turun ke tonjolan di dada Baekhyun dan mulai mengecupinya pelan.

"nghh..." baekhyun melenguh pelan namun masih enggan untuk membuka matanya. Chanyeol melanjutkan aksinya dengan tonjolan yang satunya sedang tangannya mulai turun dan membelai sesuatu yang ada di selakangan Baekhyun. Dengan gerakan teratur ia memanjakan dua titik sensitif kekasihnya dan itu sukses membuat Baekhyun bangun dari tidurnya.

"ahh.. Chan...nghh.. Janghann.."

Baekhyun berusaha menghentikan pergerakan Chanyeol namun itu sia-sia saat Chanyeol menambah kecepatan tangannya pada selatan Baekhyun. Baekhyun yang pasrah hanya menempatkan tangannya pada sisi bantal dan menikmati service dari Chanyeol.

"eunghh.. Ahh.. Hmm.. Ahh.. Chan.. Aku keluar.."

Chanyeol semakin beringas mengurut milik Baekhyun dan menggigiti dadanya. Tidak peduli Baekhyun yang mencengkram rambutnya pertanda ia sudah dekat.

"chann.. Ahhh.. Hhh.. Keluar.. Ahh.. Keluar..."

Tubuh Baekhyun menggelepar di bawah Chanyeol saat merasakan pelepasannya. Matanya terpejam dan kepalanya ia dongakkan.

Chanyeol melepaskan cengkraman tangan Baekhyun dibawahnya dan membawa jari-jari cantik itu pada kecupan-kecupan hangat sembari Baekhyun selesai dengan euphorianya.

Chanyeol sangat pengertian dalam hal ini. Ia selalu membiarkan Baekhyun menikmati pelepasannya sebelum melanjutkan kegiatan yang berikutnya.

Baekhyun yang mulai sadar menatap Chanyeol dengan sayu. Bagaimana tidak, ia terlalu lelah akibat permainan Chanyeol semalam dan pagi ini Chanyeol membuatnya melepaskan sperma lagi.

"sudah kubilang jangan. Kenapa kau menyebalkan." baekhyun berkata dengan suara seraknya dan hanga ditanggapi kekehan oleh Chanyeol.

"kau sangat indah saat tidur, aku tidak bisa tahan untuk tidak menyentuhmu." Chanyeol yang masih mengukung Baekhyun dibawahnya segera mendaratkan kecupan-kecupan diseluruh wajah Baekhyun dan membuat Baekhyun merasa geli.

"berhenti yeol, kau belum mandi." Baekhyun berusaha mendorong tubuh Chanyeol namun itu sia-sia karena tubuh Chanyeol lebih besar daripada Baekhyun.

"baekhyun, tetaplah disini. Aku tidak bisa jauh-jauh darimu." Chanyeol menatap Baekhyun lembut sembari mengelus rambut Baekhyun.

"kau adalah segalanya untuk ku, aku sangat mencintaimu lebih dari apapun." Chanyeol berlanjut dengan mengecup kedua pipi Baekhyun.

"kau manja, ceroboh, cerewet, dan cengeng." Chanyeol mengecup pucuk hidung Baekhyun. "tapi aku tetap mencintaimu."

"Aku tidak pernah merasa selemah dan sekuat ini dalam satu waktu. Aku merasa tak berdaya jika itu tentangmu, namun disatu waktu aku merasa harus kuat untung bisa melindungimu, mengamankanmu hanya untuk ku." Chanyeol mengecup dahi Baekhyun lembut dan penuh perasaan. Baekhyun pun hanya memejamkan mata, ia bisa merasakan rasa cinta Chanyeol yang begitu besar untuknya.

Chanyeol menyudahi kecupan itu dan menatap mata Baekhyun dalam, begitupun Baekhyun yang membalas tatapan itu.

"Byun Baekhyun..." Chanyeol mulai membuka suara.

"Brakkk.."

"Yakk! Apa yang kau lakukan Baek, kenapa kau menendangku?!" chanyeol menepuk pantatnya yang mendarat mulus di lantai kamar sedangkan Baekhyun tertawa kencang.

"Itu salahmu yeol, kenapa kau banyak bicara dan bertingkah seperti akan melamarku?!"

Chanyeol tidak membalas perkataan Baekhyun dan berusaha berdiri sambil memegang pantatnya. Baekhyun yang melihat itu tertawa semakin kencang sembari menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Namun tepat saat ia menutup pintu, ia melihat benda berkilau melingkar di jari manisnya. Baekhyun mengamati benda itu dan ia tidak ingat pernah memakai yang seperti ini sebelumnya. Baekhyun juga tidak mengenakan cincin beberapa bulan terakhir bahkan tadi malam sebelum tidur.

Dengan hati-hati ia membuka pintu kamar mandi lebar-lebar dan menemukan Chanyeol sedang berdiri di dekat ranjang sambil menatapnya.

"Baekhyun, ayo menikah."

Sesuatu yang paling emosional yang pernah Baekhyun dengar seumur hidupnya dan Baekhyun tidak bisa menahan air matanya, jadi ia menutup sebagian wajahnya dengan tangan dan berjalan perlahan ke arah Chanyeol.

Hingga saat ada di depan kekasihnya, tangisan Baekhyun semakin kencang dan membuat Chanyeol menarik Baekhyun dalam pelukannya.

Tanpa Baekhyun mengatakannya, Chanyeol tau jawabannya. Bahkan jika Baekhyun menolaknya mentah-mentah, Chanyeol tetap akan memaksanya karena baginya Baekhyun adalah segalanya. Sesuatu yang hanya berhak dimiliki oleh chanyeol.

"Park Baekhyun, cintaku, hidupku." Chanyeol mengecup pucuk kepala Baekhyun lagi. "Aku mencintaimu."