Prolog

Aomine tertegun. Matanya menatap lurus gadis mungil yang berdiri di depannya.

Tunggu, apa katanya tadi?

Seakan mengerti apa yang ada dipikiran laki-laki tan itu, gadis itu kembali bicara dan mengulang perkataannya beberapa detik tadi.

"Aku ingin menjadi pacarmu, Aomine-kun. Apa kau bersedia menerimaku?"

.

.

To be continued. . .

Well, tolong jangan gaplok saya karena kependekan.

Ceritanya akan dimulai di chapter depan dan saya bisa jamin akan lebih panjang. #apaan?

Karena ini fic perdana saya di fandom kurobas, saya mengucapkan salam kenal dan mohon bantuan kalian semuaaaaa. \(w)/

Akhir kata, silahkan tinggalkan jejak Anda di kolom komentar. (^o^)~