"Ini hanya secuil kisah dari mereka berdua" -Author

.

.

.

.

.

.

.

.

Activity © ACA

BoBoiBoy © Animonsta

Warning: Find by yourself

Summary: Ini hanya kisah mereka berdua, Blaze dan Ice. Kakak yang terlalu Overprotectiv kepada adiknya dan sang adik yang terlalu polos.

A/N: Blaze = 13 tahun, Ice = 11 tahun.

Saya tidak menambahkan HaliTauGem, ibaratnya saja, mereka bertiga kuliah di Indonesia dimana sang author lahir disitu dan tinggal disitu #NggakAdaYangNanya

Kalian boleh nge-Flame fanfic ini kok kalo nggak suka, jika kalian ingin masuk neraka.

Kritik dan saran, please?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Pada suatu hari, dimana kediaman 5 BoBoiBoy bersaudara kini hanya tiga orang, Tok Aba, BoBoiBoy Blaze dan BoBoiBoy Ice. Kemana yang lain? Mereka kuliah di Universitas di Indonesia. Jadi, Tok Aba yang merawat mereka berdua.

Dikarenakan kedai Tok Aba Kokotiam ramainya minta ampun, Tok Aba pun memutuskan untuk meminta Blaze menjaga adkinya, Ice. Blaze hanya menghela napas, soalnya adiknya itu polosnya keterlaluan. Bikin orang kepengen meledakkan dirinya caranya minta sama Megumin dari Fandom sebelah.

-3-

Blaze memencet tombol-tombol PS-nya, memainkan game kesukaanya, yaitu Project Diva PS3. Kelihatannya, ia sangat serius sekali, sampai-sampai ia tidak mendengar teriakan Ice.

Eh, wait a minute... Ice berteriak? Kenapa berteriak? Kalau nonton film Horror sih, nggak apa-apa. Semua orang pasti akan berteriak jika menonton film Horror. Jadi, Blaze tidak menghiraukan teriakan Ice. Dia berpikir kalau Ice sedang menonton film Horror.

"AAAAA... MENYINGKIRLAH DARIKU!" Teriak Ice menggema 1 rumah.

"Ice?" Blaze memanggil adiknya dengan singkat, padat dan jelas.

"KYAAAAAAAAA..." Suara itu mengingatkan kepada salah satu karakter di Fandom sebelah. Blaze pun segera menghampiri sumber suara tersebut dan tidak lupa mem-pause gamenya terlebih dahulu. Ternyata, sumber suara tersebut berada di kamar Ice.

"Apaan sih?" Blaze menggerutu sendiri. Dia segera berlari menuju ke kamar Ice. Dan ternyata...

"AKKH... MENJIJIKAN, PERGILAH DARI DUNIA INI, SERANGGAN SI*LAN!" Terlihat Ice sedang memukul-mukuli serangga kecil yang bentuknya kurma membuat orang ketagihan saat bulan puasa. Ice memukuli seranggan si*lan tersebut menggunakan sapu bercorak harimau milik Tok Aba. Serangga tersebut tidak mati walaupun sudah dipukuli sapu. Dasar Ice, tidak berperikeseranggaan(?)

Blaze yang melihat tersebut hanya geleng-geleng kepala. Bukan gitu caranya untuk membasmi serangan berwarna coklat, pikir Blaze. Ice sama sekali tidak menyadari kehadiran kakaknya ini.

Tanpa basa basi, Blaze melesat secepat kilat seperti Superman menuju lemari yang berada diruang tamu. Mengambil sesuatu, yaitu obat pembasmi serangga.

Dia melesat menuju ke kamar Ice lagi. Dan membasmi serangga tersebut dengan obat pembasi serangga. Akhirnya, serangga tersebut menjemput kawannya yang berada di surga menunggu kematiannya *Author lebay*

"Lho kok tiba-tiba mati yah?" Tanya Ice kepada angin(?) yang berlalu. Ice SAMA SEKALI tidak menyadari kehadiran kakaknya ini. Dia menganggap Blaze itu hantu yang tiba-tiba nyasar di kamarnya. Sungguh, adik yang sangat kejam. Blaze sangat ingin melempar Ice dari Puncak Monas.

"Jangan mentang-mentang kakak masih main game!" Teriak Blaze yang kesal dengan Ice karena mengacanginya. Perempatan siku-siku muncul di pelipisnya. Sementara Ice hanya sweatdrop melihatnya.

"DARI WAJAHMU KAU SAMA SEKALI TIDAK MENGHIRAUKAN KAKAK! BAKAICE!" Teriak Blaze menggema dikejauhan, ada sesuatu yang kukatakan, ada sesuatu yang kusampaikan~ *Kok malah nyanyi sih?*

"P-Pertama kali Onii-chan(*) memanggilku bodoh..." Isak Ice, yang membuat Blaze jawdrop ditempat. Gimana nih? Apa dia harus butuh bantuan Pinkie Pie dari Fandom sebelah agar adiknya bisa tersenyum?

Oh, Blaze, kamu 'kan kakak yang setia, seharusnya kau menghibur Otouto(**)-mu sendiri agar terhibur. Walaupun Blaze itu Yandere.

"..." Nggak ada jawaban.

"Onii-chan, KAMU JAHAT! T_T" Kayaknya Ice sudah ketularan sinetron nggak jelas di TV deh, yang seharusnya di hapus oleh KPI.

Blaze semakin jawdrop. Wajahnya berubah menjadi Hatsune Miku di lagu 'Once Upon a Time'.

"Maaf deh dik..." Blaze menatap adiknya dengan tatapan Yandere, seperti Yuno Gasai dari Fandom sebelah.

"Jangan menatapku seperti itu Onii-chan, a-a-a-aku t-t-t-takut..." Ngeri Ice karena melihat aura membunuh dari kakaknya bertebaran di sekeliling kamarnya.

"Jenenge Yandere... Yo mestilah raiku koyok ngene" Batin Blaze di hati menggunakan Bahasa Jawa. Eh, sejak kapan Blaze bisa berbahasa Jawa? Seinget author, pake Bahasa yang digunakannya(?)

"Halah author, yo mestilah iso. Sampean ra ngerti lek 3 minggu lalu samean nyinauni aku Basa Jawa" Entah mengapa Blaze mengingat kejadian itu. Author lupa kalau author pernah mengajari Blaze berbahasa Jawa 3 minggu yang lalu.

Tapi, author mengerti kalo Blaze berkomunikasi lewat hati, karena lewat mulut bisa dianggep gila ama adiknya.

Ice malah menatap Blaze dengan tatapan kaku(?)

"Yaudah deh..." Blaze pun memasang ekspresi datar.

"Psuuuuuuu..." Ice menghela napas secara kasar dan ambruk. Wait? AMBRUK? NOOOOOOOOOOOOOOOOO... *Author lebay deh*

Akhirnya, Blaze kembali melanjutkan gamenya yang belum selesai tadi.

Nggak usah mikirin nasib Ice sekarang.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

~To Be Continue~


Yosh~ Akhirnya kelar juga buat nih Fanfiction.

Maaf pendek, soalnya lagi kehabisan ide buat nyari kata-katanya. Ada yang mau ngasih saran?

.

Onii-chan(*) = Panggilan untuk kakak laki-laki.

Otouto(**) = Panggilan untuk adik laki-laki.

.

Kritik dan saran, please?

Kalian boleh kok nge-flame fanfic ini kalo tidak suka, jika kalian ingin masuk neraka. Hahahaha... Atau, jika kalian ingin mempunyai Dosa banyak.