Title: When I Have To Go

Characters: Hatake Kakashi

Type: Oneshot

Genre: Poetry/ Family/ Angst

Rating: T

Author: Gin and Amaya

Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto

.

.

Anakku…

Selama ini kita sering bermain petak umpet bersama.

Setiap kali kita bermain, kamu selalu berhasil menemukan Ayah dengan segera.

Namun kali ini…

Ayah memutuskan akan bersembunyi.

Lama sekali…

Kamu tak perlu terburu-buru mencari Ayah.

Karena Ayah tak akan pernah bisa kamu temukan.

Tunggu sampai kamu telah menghabiskan sepuluh kue ulang tahunmu.

Barulah kamu bertanya pada Ibu…

Dimana Ayah bersembunyi.

Setuju?

Ayah tahu…

Kamu pasti sangat rindu pada Ayah.

Ayah pun merindukanmu, Nak.

Sangat-sangat merindukanmu.

Tapi tetap ingatlah…

Ayah akan selalu ada.

Ayah kini juga sedang belajar bermain sulap agar bisa muncul di hadapanmu.

Muncul di kala kamu tengah lelap tertidur.

Ayah berjanji…

Ayah akan terus bermain dan menemanimu dalam mimpi.

Ketika kamu memandang pada photo Ayah.

Percayalah… Ayah juga sedang memandangmu dari jauh.

Ayah akan selalu ada mendampingi hari-harimu.

Memandangmu tumbuh menjadi gadis dewasa.

Jangan pernah lupakan itu.

Ayah hanya meminta satu bantuan darimu, Nak...

Anggaplah ini sebagai sebuah permainan di antara kita.

Yaitu menjaga Ibu dengan baik.

Kamu harus berjanji untuk melakukannya lebih baik dari Ayah dulu.

Ibu tidak sepertimu, Nak.

Ibu tidak dapat melihat Ayah.

Ayah tahu, Ibumu selalu menangis secara sembunyi-sembunyi.

Maka ketika Ibu menangis…

Kamu harus membuat Ibu tersenyum kembali.

Jika tidak begitu, maka kamu akan kalah dalam permainan ini.

Jika kamu kalah, pasti Ibu akan menjadi lebih sedih lagi.

Kamu tidak ingin Ibu menjadi sedih bukan?

Anakku…

Ingatlah…

Ayah sangat mencintaimu.

Jangan pernah lupakan itu, Nak.

Ayah berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu.

Ayah hanya bersembunyi saja.

Bersembunyi… di dalam rumah kita ini.

Anakku…

Apakah kau sudah siap bermain?

Sekarang… kita akan memulai permainan ini.

.

.

10 tahun kemudian

.

.

Ayah…

Aku telah menemukanmu.

Ternyata Ayah memang bersembunyi di dalam rumah ini.

Ku menemukan senyum Ayah ada di dalam kamar baca.

Ku mendengar tawa ayah di ruang keluarga.

Ku bahkan merasakan hangatnya pelukan Ayah di setiap sudut rumah yang ada.

Karena Ayah selalu ada dalam kenangan masa kecilku.

Aku juga menemukan Ayah dalam tangis kerinduan Ibu.

Ayah…

Tidak peduli kau sembunyi di mana.

Aku selalu bisa menemukanmu.

Ayah…

Setiap kali aku melihat Ibu menangis diam dalam sembunyi.

Aku kembali ingat pesan Ayah.

Aku berusaha keras untuk membuat Ibu tersenyum kembali.

Ayah…

Ayah benar-benar Ayah yang hebat.

Ilmu sulap Ayah lah yang membuatku semakin tegar dan tangguh.

Tahun ini aku berhasil masuk SMA, Ayah.

Nilaiku juga lumayan tinggi.

Ayah…

Aku tahu… Ayah tidak pernah meninggalkanku.

Karena cinta kasihmu selalu ada dan tetap hadir disini.

Di sini.. di sudut terdalam dari ruang hatiku.

Ayah… Aku benar-benar rindu padamu.

Ayah…

Kini… Permainan sudah berakhir.

Aku sudah menang.

Sekarang…

Apakah aku sudah boleh menangis, Ayah?

.

-oOo- OWARI –oOo-

.

Dalam kenangan.

Untuk Ayah dan Mama tersayang.

Yang telah pergi…

Jauh…

Dan tak akan pernah kembali…

Tapi aku percaya.

Suatu saat kita pasti akan bersama lagi.

Aamiin…

:')

Dalam kenangan 0112-1205 dan 1010-3008

Terima kasih, sudah menjadi orang tua yang baik untukku...