Author : Hyuna Park #AdeknyaPCY

Genre : SchoolLife,Action,Romance,etc

Rating : T

Cast : Park Chanyeol, Byun Baekhyun, Oh Sehun, Kim Jongin, EXO Member OT12,etc

Pair : ChanBaek,HunHan,KaiSoo,EXO Official Pair

Warning : Kekerasan, Bullying, Bad Word, Thypo(s).

(GAK SUKA GAK USAH BACA)

Disclaimer : All Cast milik Tuhan YME, Orang Tua masing - masing, dan Agency masing - masing. Ide Cerita murni milik Hyuna.

a/n : FF ini terinspirasi dari beberapa FF dan JDrama. Kalau ada kemiripan, itu karena Hyuna terinspirasi. Hyuna bener - bener gak plagiat. PLAGIARISM IS NOT MY STYLE *keinget Showtime* #Baper

.

.

Don't Be Plagiarsm. Don't Forget To Review.

.

.

.


Berkelahi adalah hal yang menyenangkan

Kau akan menemukan sesuatu ketika kau berkelahi

Rasa yang tak bisa dijelaskan dengan kata - kata


Park Chanyeol siswa tingkat akhir SM Senior High School. Sekolah khusus laki - laki yang berisi siswa berandal, tak pernah taat peraturan, dan pekerjaan mereka hanya berkelahi. Kini Park Chanyeol duduk di tingkat akhir yang terkenal dengan sebutan Pheonix. Semua siswa memanggilnya Pheonix. Siswa yang menguasai seluruh sekolah karena keahliannya dalam hal berkelahi. Bahkan para guru atau kepala sekolah tak ada yang berani dengannya. Ayahnya pemilik saham terbesar di SM SHS.

Pheonix yang dingin, bertindak semaunya, tak kenal rasa takut, dan penguasa sekolah. Siapa saja yang masuk ke ruangan Pheonix di lantai teratas gedung SM SHS pasti akan turun dengan tak selamat. Ia tak segan - segan menghajar siapa saja menyentuh miliknya ataupun tempatnya. Semua warga SM SHS hanya menunduk jika Pheonix lewat.

Bugh

Buagh

Buagh

"Jika kau menantangku lagi, pastikan dirimu menghadap kaca dan melihat seberapa kemampuanmu." Ucap Pheonix dingin setelah menghabisi musuhnya yang tengah tersungkur tak berdaya dan berlumuran darah.

"Sial! Pagi - pagi sudah ada yang mengotori tanganku." Ucap Pheonix sambil meninggalkan musuhnya tadi. Ia berlalu dengan santai dan tetap dengan tatapan dinginnya. Semua sswa yang berkumpul menonton perkelahian pheonix tiba - tiba membubarkan diri masing - masing takut mereka terkena imbasnya.

Pagi ini SM SHS kedatangan 2 murid baru dari sekolah lain. Dia Kim Jongin dan Oh Sehun. Mereka berdua dari geng Lightsaber. Geng yang cukup terkenal di Jepang. Mereka berdua pindahan dari Jepang. Dua namja dengan kulit kontras memasuki sekolah yang terkesan -errr berantakan. Walaupun mereka berandal, tetapi sekolahnya yanga dulu tidak berantakan seperti ini. Kim Jongin dan Oh Sehun memasuki kelas mereka dengan santai walau di halaman depan sempat terkejut karena di pagi hari sudah melihat banyak siswa berkelahi.

"Anyeonghaseyo. Kim Jongin imnida. Kalian bisa memanggilku Kai. Bangapseumnida." Ucap pria yang berkulit tan atau bisa kita sapa Kai sambil membungkukkan badannya.

Kim Jongin biasa di panggil Kai. Anggota geng Lightsaber. Lightsaber merupakan geng yang cukup terkenal di Jepang. Anggotanya hanya dua orang. Mereka sahabat sejak kecil bahkan seperti adik kakak walaupun berkulit kontras dan sangat hobi berkelahi dan membuat onar.

"Anyeonghaseyo. Oh Sehun imnida. Kalian bisa memanggilku Sehun. Bangapseumnida." Ucap yang berkulit terang sambil menunduk juga.

Oh Sehun biasa dipanggil Sehun. Anggota geng Lightsaber. Walaupun tidak ada Leader di geng mereka, tetapi biasanya Sehun yang akan mengatur dan tetap dalam pengawasan Kai. Karena Sehun itu masih labil dibanding Kai. Pukulannya lebih kuat dibanding Kai.

"Baiklah. Tuan Kim dan Tuan Oh kalian bisa duduk di bangku paling belakang. Silahkan ke tempat kalian masing - masing."

"Ne seosangnim." Ucap mereka membungkuk lalu menduduki bangku yang telah ditunjukkan Lee seosangnim.

Pelajaran pun dimulai. Seperti biasa hanya seglintir siswa yang berada di kelas. Dan hanya 3 sampai 4 orang termasuk Kai dan Sehun yang memperhatikan pelajaran. Dan sisanya mereka bebicara dengan temannya atau bahkan bermain. Kai dan Sehun mengernyit heran, kenapa tak ada yang menghargai guru mereka. Tak ingin ambil pusing mereka -Kai dan Sehun- mengendikkan bahu tak peduli dan mendengarkan penjelasan guru.

-SKIP TIME-

Bel istirahat pertama berbunyi. Kai dan Sehun merasa sangat lapar. Mereka berinisiatif pergi ke kantin. Mereka ingin beradaptasi dengan sekolah barunya yang sedikit aneh ini. Saat sepanjang perjalanan Kai dan Sehun tak sengaja mendengar percakapan antar siswa.

"Apa kau tadi pagi melihatnya. Pheonix kembali turun tangan. Waahh dia benar - benar terlihat keren."

"Iya. Dia menghajar seorang Jackson Wang dari Team Got7. Waah dia benar - benar menghajarnya hanya dengan beberapa pukulan." Kai dan Sehun yang tak sengaja mendengarnya mengernyit heran. Pheonix ? Menghajar ? Jackson Wang ? Team Got7 ? Kai dan Sehun sungguh tidak mengerti apa pun. Mereka saling pandang lalu menghendikkan bahu tak peduli.

Sesampainya Kai dan Sehun di kantin mereka terkejut di kantin pun banyak perkelahian antar siswa. Tanpa peduli mereka berdua segera memesan makanan dan segera mencari duduk. Sepertinya sekolah ini memang sekolah khusus pikir mereka berdua.

Kai dan Sehun duduk berdua di kantin. Mereka memilih teampat paling sudut. Mereka berdua larut dalam perbincangan masing - masing. Tak terasa bel masuk berbunyi. Kai dan Sehun segera beranjak dan ingin kembali ke kelas mereka. Di tengah perjalanan Sehun tak sengaja menabrak seorang siswa. Sehun yang sedang malas pun hanya melanjutkan perjalanannya. Tetapi tiba - tiba tangannya di trik ke belakang dan dihempaskan begitu saja.

Buaghh

Satu pukulan di layangkan seorang siswa itu. Sehun pun geram, pasalnya ia hanya tak sengaja menabrak tetapi mendapat sebuah pukulan.

"Kau seharusnya minta maaf bocah." Ucap siswa itu yang diketahui dia adalah pheonix. Semua siswa tiba - tiba berkumpul untuk mnonton mereka.

Buagh

Sehun melayangkan pukulannya. Kebetulan dia juga seorang berandal di sekolahnya dulu. Perkelahian adalah makanan sehari - hari.

Dug

Buagh

Buagh bugh bugh bugh

Baku hantan terjadi antara Pheonix dan Sehun. Perkelahian semakin seru, Kai sebagai teman Sehun hanya mendengus kasar. Karena teman satu - satunya itu kembali ke kebiasaannya yang dulu. Kai hanya bisa melihat Sehun dan Pheonix itu berkelahi.

Dug dug dug

Beberapa tendangan Pheonix mengenai perut Sehun yang sudah terkapar dengan lumayan banyak darah itu.

"Sial." Umpat Sehun hanya dibalas seringaian jahat dari sang Pheonix. Sang Pheonix pun berlalu meninggalkan korbannya.

Setelah Pheonix pergi Kai mendekati Sehun lalu membopongnya keruangan kesehatan. Kai hanya menggeleng heran. Di hari pertama mereka masuk temannya ini sudah membuat masalah.

"Apa kau baik - baik saja ?" Tanya Kai yang masih membantu Sehun berjalan keruang kesehatan.

"Ini sudah biasa."

"Kau ini dihari pertama masuk sudah berbuat ulah." Kai menggeleng heran. Sesampainya di ruang kesehatan Kai dan Sehun melongo di depan pintu. Banyak anak yang terluka sangat parah. Dan petugas kesehatan pun tak hanya satu, dan mereka sinuk semua. Kai membawa Sehun ke ranjang yang kosong.

"Apa sekolah ini pelajarannya hanya berkelahi ? Dari awal masuk hanya perkelahian di kanan dan kiri kita." Bisik Kai kepada Sehun. Sehun hanya terdiam. Emosinya benar - benar tersulut karena tadi. Ia tidak mengenal siswa tadi tapi dia benar - benar kuat. Sehun harus menyusun rencana untuk membalas siswa tadi.

"Kai." Kai menoleh bingung ke arah Sehun yang tiba - tiba memanggil namanya.

"Cari tahu tentang dia. Aku mohon bantu aku."

"Okay." Jawab Kai ragu. Ia benar - benar bingung dengan sahabatnya yang satu itu. Memang mencari informasi tentang musuh itu keahlian Kai. Ia tahu itu, tetapi kenapa sahabatnya itu ingin sekali menghabisi siswa tadi.

-Kelopak Bunga Sakura-

Suara gemerlap dunia malam begitu memekakan telinga. Lampu remang, bau alkohol, dan suara - suara desahan wanita yang sedang di cumbu memenuhi ruangan ini. Kai dan Sehun sedang membicarakan sesuatu disini. Kenapa mereka bisa masuk disini ? Itu karena bar ini milik ayah Kai. Semua pegawai tahu dengan mereka berdua yang keluar masuk seenak mereka di bar ini.

"Kai apa kau sudah mendapat informasi tentangnya kemarin ?" Tanya Sehun to the point. Ia sungguh sangat tidak sabar ingin segera menghabisi siswa kemarin.

"Yo..slow man. Kau itu tidak sabaran sekali."

"Siswa kemarin adalah Pheonix. Nama aslinya Park Chanyeol, anak dari Pemilik Park Corp dan pemegang saham terbesar. Ia berkuasa di sekolah kita. Semua tak ada yang berani bahkan tunduk dengan sang penguasa sekolah."

"Hanya itu ?" Tanya Sehun yang hanya dibalas gumaman dengan Kai. Sehun memikirkan sebuah rencana.

"Dan satu lagi-" Sehun mengernyit bingung.

"Dia tidak pernah serius ketika berkelahi. Ia memanggap itu adalah mainannya sehari - hari. Ia benar - benar merasa senang ketika selesai membuat orang berlumuran darah." Sehun bingung dengan penjelasan terakhir Kai. Bermain - main ? Sehun besok akan melawannya besok.

-Kelopak Bunga Sakura-

Sehun mendobrak ruangan bertuliskan "Pheonix" di lantai paling atas di sekolahnya. Ia sudah memikirkan baik - baik hal ini kemarin malam hingga tidur hampir pagi. Ia benar - benar akan melawan sang penguasa dan membuatnya tunduk sehingga ia bisa menguasai sekolah ini.

"Park Chanyeol." Teriak Sehun saat pintu ruangan itu sudah terbuka -lebih tepatnya roboh-. Sang pemilik ruangan yang melihat itu tertawa menyeringai.

"Ouwwh. Rupanya ada yang ingin melawanku. Tapi... aku tak pernah melihatmu. Dan kau juga siswa hitam yang ada dibelakang. Apa kalian siswa baru ?" Tanya Chanyeol panjang lebar. Sehun semakin geram dan Kai ikut geram dibuatnya.

Buagh

Pukulan mengenai tulang pipi Chanyeol. Chanyeol hanya menyeringai ketika darah krluar dari sudut bibirnya.

"Kalian belum kenal aku rupanya."

"Turunlah ke lapangan. Akan kutunjukkan siapa aku."

"Kenapa harus di lapangan ?" Tanya Kai yang sudah geram.

"Aku hanya ingin menunjukkan pada semua orang bahwa yang akan melawan Pheonix akan berakhir seperti kalian." Seringaian tak lepas dari wajah Chanyeol. Sehun dan Kai pun turun diikuti Chanyeol juga.

Baru mereka bertiga sampai di lapangan. Semua siswa berlomba - lomba menonton bahkan turun kelapangan hanya untuk menonton perkelahian ini. Mereka mencium perkelahian besar, ditambah Sang Pheonix juga turun. Ini akan menyenangkan bagi para siswa. Sementara para guru hanya menghela nafas pasrah. Pasalnya jika mereka menghentikan itu, maka mereka juga terkena imbas hantaman dari para siswa.

"Apa kau yakin ingin melawanku hanya berdua ?" Tanya Chanyeol tanpa menghilangkan seringaian di wajahnya itu.

"Shit. Banyak omong kau." Ujar Sehun.

Buagh

Satu pukulan Sehun layangkan mengenai pipi kanan Chanyeol. Chanyeol menyeringai lebih menakutkan.

Buagh

Duagh

Bugh

Bugh

Duagh

Beberapa pukulan Chanyeol layangkan ke Sehun. Dan Sehun sudah tumbang. Chanyeol tersenyum puas.

Duagh

Tendangan Kai tapat mengenai punggung Chanyeol. Chanyeol berbalik melihat Kai lalu tersenyum menyeringai.

Bug

Pukulan Kai layangkan kembali, tetapi berhasil Chanyeol tahan.

Buagh

Buagh

Duagh

Pukulan bertubi - tubi Chanyeol layangkan dan membuat Kai jatuh juga. Sehun yang baru bisa menegakkan tubuhnya dan ingin memukul Chanyeol.

Dugh

Sqtu tendangan membut Sehun kembali tersungkur.

"Sial!" Umpat Sehun merasakan nyeri di tubuhnya.

"Aku sudah bilang. Jangan berani melawanku sebelum kalian berkaca dahulu."

Buagh

Satu pukulan dari Kai membuat Chanyeol terjatuh. Senyum seringai kembali menghiasi wajah Chanyeol.

Bugh

Buagh

Buagh

Pukulan bertubi - tubi juga membuat Kai tersungkur. Chanyeol tersenyum puas. Chanyeol kembali menatap dua orang yang tersungkur di depannya. Ia tersenyum, ia menjulurkan kedua tangannya bermaksud membantu Sehun dan Kai berdiri. Sehun dan Kai mengernyit heran dan bingung.

"Kubantu." Ucap Chanyeol dengan senyun lebar yang terkesan -err tulus. Sehun dan Kai semakin mengernyit bingung. Sehun dan Kai berusaha berdiri tanpa menoleh uluran tangan Chanyeol. Tetapi setelah berdiri mereka berdua kembali terjatuh. Lukanya sangat banyak dan sungguh sakit.

"Hei! Aku bermaksud baik. Aku benar - benar akan mengobati kalian." Ucap Chanyeol tulus. Dengan ragu Kai menerima juluran tangan Chanyeol lalu berdiri dengan pegangan di pundak Chanyeol. Sementara Sehun hanya menatap uluran tangan itu dan Kai.

"Terimalah Sehun. Kita akan tanya apa maksud sebenarnya." Sehun tanpa peduli ucapan Kai mencoba berdiri lagi. Tetapi ia lagi - lagi terjatuh.

"Ck. Keras kepala." Ejek Chanyeol tetapi masih setia mengukur tangannya. Sehun pun menganut kata - kata Kai tadi. Ia berdiri dengan ragu lalu menyandarkan badannya ke Chanyeol.

Chanyeol membopong kedua musuhnya itu naik ke ruangannya. Chanyeol benar - benar melakukan apa yang tadi ia bicarakan. Ia benar - benar mengobati Sehun dan Kai. Kai dan Sehun terdiam memikirkan maksud Chanyeol. Mereka berdua bingung, setelah mereka berkelahi seperti itu Chanyeol malah mengobati mereka. Apa Chanyeol memiliki dua kepribadian ?

"Apa maksudmu ?" Tanya Sehun dingin. Chanyeol yang sedang mengobati Kai berhenti dan menoleh ke arah Sehun. Chanyeol tersenyum lebar.

"Aku ingin kalian mau jadi temanku." Chanyeol tetap mempertahankan senyuman di wajahnya.

"Apa maksudmu ?" Kai bertanya bertanya dengan nada sinis. Sementara Sehun tenggelam dalam pemikirannya.

"Hmmmm...ternyata semua orang menganggapku buruk." Sehun dan Kai menoleh kearah Chanyeol.

"Apa aku tidak boleh memiliki teman ?"

"Berkelahi sendiri itu sungguh membosankan. Aku iri dengan kalian. Bisa berkelahi berdua dan bisa saling melindungi." Terletak senyum diantara ucapan Chanyeol. Sementara Kai dan Sehun hanya memandang datar kearah Chanyeol.

"Hmm baiklah. Begini pada awal kau menabrakku dan kita berkelahi waktu itu. Aku merasakan sesuatu yang berbeda." Chanyeol menjeda kalimatnya, ia melihat Sehun dan Kai. Mereka masih setia mendengar. Chanyeol menghela sebentar.

"Aku merasakan entahlah. Perkelahianku denganmu kemarin itu membuat moodku kembali. Padahal aku sedang dalam keadaan buruk waktu itu. Tetapi ketika kau memukulku, itu rasanya seperti engkau menghibirku. Setelah aku pergi, aku berharap kau menemuhiku lagi dan kau menantangku berkelahi. Dan rasanya masih sama." Lanjut Chanyeol.

"Apa kau gila ?" Tanya Sehun sadis /?/.

"Euumm... mungkin." Jawab Chanyeol sambil tersenyum sejuta watt. Sehun hanya memandang watados /?/ kearah Chanyeol.

"Apa kau yakin tentang berteman ?" Tanya Kai hanya dibalas anggukan oleh Chanyeol. Kai dan Sehun saling berpandang. Sehun menggeleng keras.

"Oh ayolah Sehun. Itung - itung menambah teman Sehun. Kita bisa melawan geng itu." Yakin Kai kepada Sehun. Sehun tampak berpikir. Setelahnya ia mengangguk.

"Baiklah temaaann." Chanyeol tersenyum lebar -sangat lebar. Ia langsung memeluk Kai dan Sehun.

"Auwwhh" Ringis Kai dan Sehun karena Chanyeol telah meyenggol lukanya.

"Ah...maaf. Akan kulanjutkan." Ujar Chanyeol dengan senyum yang masih merekah tanpa habis.

"Tapi-" Sehun menjeda bicaranya.

"Huh ?" Chanyeol langsung menoleh ke arah Sehun.

"Kau harus membantuku melawan musuh brengsek di sekolahku yang dulu." Chanyeol mengernyit.

.

TBC

.

Haaaiii Hyuna bawa FF baru, genre-nya action lala yeye. Gimana ? Mohon bantuan Review dong *aegyo* minimal Follow/Fav. Maaf kalau kurang feel fighting-nya. Hyuna bener - bener baru pertama kali nulis FF dengan genre action. Jadi... Review Jusseyo reader-nim *aegyo ala Sehun* *cium jauh* Sampai jumpa Chap depan.