Naruto belongs to Masashi kishimoto
Cinta 'Tak Terucap © Takamura Akashi
Romance/Angst
Warnings : AU, OOC, Typo(s), All Sakura POV, Not really good, Anything at this fict is fiction, And all warnings not I'm write
Words : 364
Sakura x Someone
.
.
Don't Like, Don't Read
Cinta 'Tak Terucap
.
Tak harus selamanya terucap dengan kata-kata...
Begitulah cinta.
.
.
Boleh dikata aku bukanlah seorang anak yang populer, bisa dibilang aku hanya anak gadis remaja biasa yang mugkin tidak terlalu memiliki kemampuan lebih. Tapi aku bisa membanggakan kemampuanku dalam mengingat dan menggambar yang cukup baik. Aku tidak sombong aku hanya bangga pada diriku yang biasa saja ini, yang juga memiliki kemampuan ternyata. Selain itu aku juga mempunyai keunikan, yaitu warna rambut yang tidak biasa. Pink.
Jika aku hanya gadis remaja biasa pastinya aku juga memiliki perasaan, ya perasaan seperti berdetak-detak dan mendesir saat melihat seseorang yang khusus berada hati. Dulu aku perrnah berpikir jika diriku ini tipe seseorang yang susah untuk berpaling, jadilah aku terjebak dalam sebuah perasaan dari seseorang yang kusebut 'pertama', dalam mengajari aku mengenali apa maksud dari perasaan yang membuatku berdetak-detak ini.
Tapi aku jadi meragukan apakah aku tipe orang yang susah berpaling, karena kini aku tiba-tiba saja sudah jatuh hati pada orang yang kusebut 'kedua', dan melupakan perasaanku begitu saja pada yang dahulu. Aku merasa seperti terkena karma, karena sebelumnya aku pernah mengatakan pada sahabatku, jika aku hanya main-main kepada orang yang tiba-tiba sudah kuberi perasaanku itu.
Namun tetap saja sejak yang dulu sampai yang sekarang, rasa ini tetap bertepuk sebelah tangan. Bahkan orang yang kuberi perasaanku kali ini, sudah jelas-jelas menolakku sebelum aku sempat mengutarakan perasaanku padanya. Sungguh menyedihkannya diriku ini, apakah aku seburuk itu di matanya sehingga ia menolakku dan jelas-jelas menjauhiku?
Ah aku tidak tahu. Semakin dipikirkan aku justru semakin merasa terpuruk. Biarlah begini saja meskipun hatiku, benar terasa sakitnya. Hei, kenapa aku jadi sangat melankolis seperti ini? Seperti bukan diriku saja. Aku biasanya adalah anak yang cukup periang, tapi entah mengapa sejak ditolak oleh dirinya aku menjadi sangat melankolis.
Malahan parahnya setiap aku menatap dirinya, bisa saja aku menumpahkan air mata begitu saja. Padahal aku sama sekali tidak menginginkannya. Untung saja ada sahabat-sahabatku yang selalu membuat hari-hariku tidak sesuram jika tidak ada mereka.
Tapi aku semakin tidak mengerti dengan sikapnya akhir-akhir ini. Ia menolakku tapi ia juga seperti memberi harapan kepadaku. Aku jadi bingung dibuatnya, apakah aku harus kembali melupakan perasaanku seperti kepada yang pertama dulu atau tetap mempertahankannya.
Sungguh perasaan yang tak pernah terucap ini membuatku bingung. Apa yang harus aku lakukan?
.
.
OWARI
Hiks hiks sedih ya Sakuranya, galau -_- Kenapa aku buat fict absurd begini? Ah tanyakah pada rumput yang bergoyang #plak.
Ya sudah beri fict ini kritik dan saran ya! Jika mau flame jangan disini huss!
Sign,
Takamura Akashi
.
.
Thanks to Kuro-kun, Baka, and Micchan :p
