KS0627 Present

.

.

Dream in a Dream

.

heavily inspired by a song with the tittle stated


Dream in a Dream

.

.

.

" Hello, love."

Sebuah suara yang datang membawa gema berat membuat ia menoleh secepat kilat ke arah datangnya suara. Senyum lebar tak mampu ia tahan saat ia melihat kemunculan sosok yang selalu datang padanya dengan kehangatannya.

" Hello to yo too, my dragon."

Si pendatang misterius dengan senyum simpulnya membawa sosok laki-laki dengan tinggi tak jauh berbeda dengannya itu ke dalam dekapannya dari belakang.

Kehangatan yang perlahan menyelubungi tubuh tingginya membuat ia luluh bagai jelly di dalam kehangatan api yang secara tegas ia klaim sebagai miliknya.

" Kau selalu hangat seperti matahari pagi, my prince," kata pria yang lebih tinggi di ceruk leher lelaki dalam pelukannya. Hembusan nafas hangat yang menerpa kulit sensitif lehernya membuat lelaki berambut honey blond itu kegelian.

Ia menggeliatkan tubuh tingginya untuk melepaskan dirinya dari dekapan lelaki yang dipanggil dengan sebutan sang naga itu. Sang naga pun melepaskan dekapan hangatnya pada pinggang ramping sang pangeran dengan mudahnya.

Si lelaki yang lebih pendek itu mencebikkan bibirnya saat ia tidak merasakan perlawanan dari protesannya barusan. Biasanya pria yang lebih tinggi itu semakin mempererat pelukannya, tapi kali ini ia kecewa karena lelaki itu dengan mudahnya menyerah.

" Let me kiss that pout, babe."

Tubuh keduanya seolah melebur menjadi satu saat dua bibir tersebut saling menyatu dengan decakan irama yang mereka ciptakan.

" My sun, my prince," bisik sang naga di dalam ciuman.

" Jiaheng, my dragon, my destiny."

.

.

.

" PARK CHANYEOL! BANGUN DAN SEGERA TURUN ATAU IBU AKAN MENYERETMU DARI KASURMU!" suara yang begitu menggelegar mendengung di telinga laki-laki bersurai honey blond itu. Dengan terpaksa ia menyeret tubuhnya dari atas ranjang king-size nya sebelum jelmaan setan itu berteriak secara langsung di telingannya dan membuatnya tuli.

Chanyeol menatap bayangan tubuhnya rampingnya di kaca super besar yang membentang di kamar mandinya.

Matanya terbelalak saat mendapati sebuah bekas merah keunguan mekar dengan indahnya di perpotongan lehernya. Pandangannya pun tak luput dari bibir merahnya yang terlihat sangat merah dan membengkak layaknya efek sesudah berciuman dengan panasnya.

" Damn that, Jiaheng."

Meskipun begitu ia tersenyum mengingat kedatangan lelaki itu dalam mimpinya untuk yang kesekian kali dan meninggalkannya di dunia nyata dengan tanda yang tak bisa ia lupakan.


P.S Been away too long forgive me if my writing turns to be rusty~~

p.s.s should I say this was a part of the Krisyeol project I'm currently working my ass out?

Thank you so much~~