You are my boy friend

Hahay… ketemu lagi dengan aku. Seperti biasa, sebenarnya nih fic adalah terusannya cerita my best friend or my boy friend. Karena ku pikir-pikir nanti ceritanya bisa 100 chapter kalo di terusin, jadi ya gue pisah aja. Hmm… kalo gitu langsung aja the first chapter.

Summary : Maaf, tadi aku sudah dapat telefon dari kepala sekolah bahwa kita di suruh pulang secepatnya ke Amerika, karena akan ada pertemuan yang sangat penting.

Disclamer : bang Gosho, aku pinjem lagi ya characternya.

Rating : T

Genre : romace

Ai x Conan n Shinici x Shiho

You is my boy friend chapter 1

Rencana kembali ke Amerika…

Di pagi yang sangat cerah aku terbangun dalam tidurku. Aku merasa ada yang mengganjal di bahuku. Ku lihat di sana ada Conan yang sedang tidur di sampingku. Karena kaget aku langsung berteriak,

"Tiiiddddaaaakkkk… lepaskan aku."

Conan yang kaget langsung berdiri. Nafasnya terengah-engah sambil melihat aku.

"Ka…u kau kenapa Haibara ?"

"Ai… ada apa lagi sih, pagi-pagi kok udah teriak." Saut kakak.

"Dia… dia kenapa ada di sampingku ?"

"Kau sendirikan yang minta ku temani."

"Itu tidak mungkin."

"Tapi kemarin kau yang memintanya, sebenarnya aku ingin segera pergi tapi kau mencegahku."

"Ma… masa' sih."

"Iya, kau menyuruh aku untuk mengambil air dan menyuruh aku untuk menemanimu sampai kau tidur, karena aku sudah terlalu ngantuk aku tertidur di sini juga deh."

"Sudah-sudah mending kita makan pagi dulu." Saut Shinici dari luar.

"Iya sebaiknya begitu, karena kalian tadi malam kan nggak ikut makan."

"Baik kak, tapi aku mau mandi dulu."

Semuanya keluar dari kamarku. Sekarang tinggal aku sendirian di sini. Aku masih memikirkan apa yang di katakan Conan tadi. Saat enak-enak mikir, kakak sudah memanggilku.

"Ai… sebaiknya makan dulu."

"Ba… baik kak."

Saat semuanya sudah mengumpul. Kita makan pagi bersama. Selesainya kita masih tetap mengumpul. Sebenarnya aku ingin masuk kamar, tapi kakak melarangku.

"Sekarang kenapa aku masih ada di sini ?"

"Sebentar Ai, kita akan mengadakan rapat."

"Rapat apa lagi ?"

"Shinici yang akan memulainya."

"Kapan dia datangnya ?"

"Sebentar lagi juga datang."

Tak lama kemudian Shinici datang.

"Kenapa lama sekali ?"

"Maaf, tadi aku sudah dapat telefon dari kepala sekolah bahwa kita di suruh pulang secepatnya ke Amerika, karena akan ada pertemuan yang sangat penting."

"Jadi kapan kita pulangnya ?"

"Kalau bisa hari ini."

Saat aku mendengarnya aku langsung refleks.

"Ke… kenapa harus hari ini ?"

"Kau tidak mau ya Haibara ?"

"Kalau tidak mau kau di sini saja dulu."

"Tidak… bukannya begitu."

"Lalu kenapa ?"

"Kalau memang harus pulang sekarang sebainya kita siap-siap, kalau begitu aku akan masuk dulu untuk bersiap-siap."

Aku berlari menuju kamar, tak tau kenapa air mataku sudah mengalir dengan derasnya melewati pipiku. Aku terus berlari dan tak melihat ke depan. Saat mau sampai di kamar aku menabrak sesuatu.

'Gubrak…' aku mengangkat mukaku. Aku melihat ada Conan di sana. Conan yang tau aku menangis langsung refleks.

"Hai… Haibara kau kenapa ?"

"Ti… tidak aku mau siap-siap dulu." Aku langsung berdiri dan meninggalkan Conan.

+ Di kamar Haibara +

Aku masih menangis sampai saat ini. Sekarang aku sedang terduduk lemas di depan pintu. Aku tak mempedulikan siapapun yang memanggil namaku ataupun mengetuk pintuku. Aku masih memikirkan 'Apa aku harus berpisah dengan Conan secepat ini'.

"Kenapa ? kenapa kami harus di pisahkan ?" gumamku kecil.

"Tapi, kenapa aku harus menangis seperti ini."

"Kalau tak cepat-cepat pasti aku akan di tinggal kakak."

Setelah lebih tenang aku berdiri dan segera membersi barang-barangku. Setelah lama memberesi akhirnya aku sudah selesai. Terdengar suara teriakkan kakak dari luar.

"Ai… kalau kau tak cepat nanti kau akan ketinggalan."

Aku langsung berlari dan menghapus sisa tangisanku yang menempel di pipiku. Saat sampai di luar.

"Kau kenapa Haibara ? kelihatannya kau habis menangis." Kata Shinici.

"Apa iya ? mungkin kelihatannya saja." Balasku.

Aku langsung berfikir, 'kenapa Conan tak menceritakkannya pada kakak dan Shinici kalau aku menangis ? apa dia sudah tau kalau aku menangis karena tak ingin berpisah dengannya ? tapi semoga saja begitu.' Akhrinya kami berangkat ke bandara.

*Author : hahaha…. Ceritanya gaje yach.

Haibara : emang dari dulu aje.

Author : tapi benarkan kau itu sifatnya tomboy.

Haibara : kalau itu sih benar, tapi aku dan Shiho sebenarnyakan satu orang.

Author : ya… maka dari itu, aku membuatnya kau dan Shiho itu anak kembar.

Haibara : memangnya gak ada yang lain ya ? kenapa harus aku terus.

Author : kan Conan juga.

Haibara : tapi, kenapa harus seperti itu.

Author : agar semuanya dapat pasangan kecuali Ran *di keroyok ma Ran FC *

Haibara : kau ini.

Author : tapi kau senang kan ?

Haibara : nggak juga kok.

Author : tapi ada juga kan –sambil melirik tajam ke Haibara-

Haibara : meskipun begitu, tapi kenapa dia harus jadi musuhku.

Author : halah… masih mending Ran gue jadiin musuh loe, sebenanya di benak loe, loe mau kan kalau Ran meninggal.

Haibara : nggak juga kok. Tiba-tiba Shinici, Shiho dan Conan datang.

Shinici : selalu begitu.

Conan : bahkan setiap hari.

Shiho : benar sekali.

4 orang kecuali Shiho : heh… emangnya loe nggak gitu ya – sambil melototi Shiho-

Shiho : iya-iya gue ngalah, tapi sebaiknya tutup aja deh.

Author : oke… sekarang buat yang baca makasih banget but don't forget to review.

Semua : Arigatou gozoimasu.*