Hai kalian!
Sudah lama gak nulis lagi hehe. Ini karya kikuro terbaruku, semoga disuka deh. Dan semoga aja bisa update terus. Jangan lupa di review yaa! Terus maaf kalo ada salah kata, typo, penggunaan titik koma gak bener, pokoknya ada salahnya.
Makasihh!
Title: Step Brothers
Series: Kuroko No Basuke
Pairing: Kise x Kuroko
"Ryouta"
"Mama akan menikah lagi"
Itulah kata-kata yang aku dengar terakhir kali aku menemuinya. Entah ia kemana sekarang, tapi mungkin ke rumah 'suami barunya' itu.
Aku sudah akan menduga bahwa ia akan menikah lagi. Yah, dia jarang pulang kerumah seperti biasanya, dan bukti yang kuat adalah bahwa aku tidak sengaja melihatnya berjalan bersama lelaki yang tidak aku kenal.
Semua hal ini, aku tidak tahu harus menerimanya atau tidak. Aku senang melihat mama bisa tertawa bahagia seperti sekarang. Tapi, menikah lagi dengan lelaki lain itu.. Ah sial, aku tidak bisa berpikir dengan lurus.
Hari ini, aku akan pergi ke sekolah Seirin untuk melohat latihan Kurokocchi dan Kagamicchi yang akan bertanding dengan Rakuzan tiga hari lagi. Tentu saja aku mendukung Seirin dibandingkan Rakuzan.
"Ah, Kurokocchi, Kagamicchi!" Aku memanggil mereka berdua dengan refleks saat baru saja mereka berbelok dari ujung sekolah.
"Ah, halo Kise-kun," Sapa Kuroko disaat melihatku yang memanggilnya dengan riang.
"Oi, Kise! Apa yang kau lakukan disini hah?!" Kagamicchi dengan semangatnya yang membara seperti biasa, menyapaku dengan membara.
"Hanya melihat keadaan sekitar," jawabku. "Jadi, Bagaimana dengan latihan kalian~?"
"Ahh.. baik-baik saja, tapi kami masih tidak tahu apakah bisa mengalahkan Akashi-kun begitu saja"
"Kau harus percaya diri Kuroko! Kita akan menghabisi dia sampai tidak berbecak!" Respon Kagami dengan memukul punggung Kuro dengan sekuat tenaga.
"Haa? Kau jangan bilang mau membunuhnya? Malah kau yang akan dibunuh Kagamicchi, Haha!"
"Terserah kau sajalah Kise. Kita akan melanjutkan latihan kita, Ayo pergi Kuroko!" Kata Kagami sambil mendongakan kepalanya seakan mengajak Kuroko untuk kembali ke tempat latihan.
"Hm. Sampai nanti Kise-kun" Kuroko menganggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa ia setuju dengan Kagami.
"Oke~ Ah, Kurokocchi. Aku akan menunggumu, oke? Kita sudah lama tidak makan bersama," Aku memanggilnya dengan kedipan mata yang menandakan bahwa ia harus setuju dengan ajakanki ini.
Kurokocchi hanya menganggukan kepalanya sebagai tanda bahwa ia setuju dengan ajakan pulang bersamaku. Aku hanya membalasnya dengan senyum mempesona ala Kise.
Setelah menunggu sekitar 1 jam lebih, akhirnya Kurokocchi keluar bersama Kagamicchi dari sekolah. Secara refleks aku pun menyapa mereka berdua dengan senyum dan lambaian tangan agar mereka menyadari bahwa aku disini.
"Kagami-kun, aku duluan," Kata Kurokocchi saat melihatku yang menunggunya diluar, sedikit kedinginan karena cuaca yang sedang mendung. "Ah, Kise-kun maaf terlalu lama"
"Tidak apa-apa," Aku tersenyum seakan memang tidak apa-apa. "Ayo"
Sudah lama aku dan Kurokocchi tidak berjalan bersama seperti ini. Entah kenapa keadaan diantara kita menjadi agak canggung. Tetapi, ia merupakan orang yang paling enak untuk diajak berbicara, apalagi jika aku ada masalah.
"Kise-kun" Panggil Kurokocchi dengan tiba-tiba.
"Hm?"
"Kau ada masalah apa? Jarang-jarang mengajakku seperti ini"
Ah
"Kau memang yang paling mengerti aku, apa kau tau itu Kurokocchi~?"
"Ah yah.."
"Maaf tapi aku tidak berniat membicarakannya sekarang"
"Tidak apa-apa, aku tidak memaksamu"
Hening
Suasana kembali seperti semula, tanpa pembicaraam, tanpa menoleh satu sama lain. Mungkin inilah sebabnya kalau kita terlalu sering bertiga. Yah, yang satu adalah Kagamicchi.
Karena terlalu banyak melamun, tanpa disadari kita berdua sudah sampai ditempat tujuan, yaitu maji burger. Tempatnya memang tidak terlalu jauh, itulah sebabnya mengapa anggota Seirin lebih sering makan disini.
"Kurokocchi, sudah sampai," Kataku mengingatkkan Kurokocchi yang kelihatannya melamun juga.
"Ah, oh iya" Jawabnya tergelalap, seakan lamunannya buyar seketika.
"Kau pesan apa Kurokocchi?"
"Vanilla milkshake"
"Itu lagi? Baiklah"
Aku pergi memesankan makanan 2 burger dan 2 vanilla milkshake. Tentu saja burger yang satunya untuk Kurokocchi.
"Ini" Kataku sambil menyodorkan burger dan vanilla milkshake untuk Kurokocchi.
"Kise-kun.."
"Makanlah, bisa-bisa kau pingsan duluan sebelum bertanding dengan Akashicchi"
"... Baiklah, Itadakimasu"
Setelah beberapa menit menghabiskan waktu disana, kami berdua akhirnya pulang ke rumah masing-masing dan terpisah.
Sekitar pk.21.00 akhirnya aku pun sampai di rumah, dan langsung membuang diri ke tempat tidur yang empuk.
"Tok-tok" Suara seseorang sedang mengetuk pintu kamarku. "Ryouta?"
Mama
Itu adalah suara mama, jarang sekali ia memanggilju malam-malam begini, dan yang lebih penting adalah bahwa ia berada di rumah hari ini.
"Hm~?" Jawabku malas dengan resah.
"Mama mau bicara. Boleh masuk?"
"Tidak dikunci"
Pintu yang tidak terkunci itu pun terbuka oleh mama. Sosok mama yang tidak jauh dari aku pun memang terlihat anggun, mempunyai warna rambut dan mata yang kuning, ukuran tubuh ideal, dan sama sekali tidak mengecewakan.
"Hari ini calon suami mama mau datang ke rumah" Kata mama dengan suara yang senang namun agak terserat. Mungkin ia tahu bahwa aku kurang setuju dengan pernikahannya.
"Dia ingin menginap disini sampai kita berdua menikah. Dia juga ingin lebih dekat denganmu Ryouta"
Aku hanya terdiam, tidak menjawab. Lebih tepatnya bingung. Menginap? Memangnya dia orang seperti apa pun aku tidak tahu. Apakah memang seseorang yang pantas untuk menggantikan papa? Pertanyaan itu selalu menghantuiku.
Sejujurnya, aku tidak ingin mama bersedih lagi. Aku takut orang baru itu akan meninggalkan mama suatu saat nanti, dan mama akan bersedih lagi.
"Ryouta?" Suara mama mengagetkanku sejenak dan membuyarkan seluruh pikiranku.
"Baiklah, aku setuju. Lagipula onee-san juga setuju bukan?"
"Memang. Jadi, kau yakin?"
"Yep"
"YASSSS! Tenang saja Ryouta dia juga punya anak laki-laki, mama yakin kalian akan akrab!"
"Baiklah..?"
"Ting-tong" Bunyi bel diluar menandakan seseorang telah datang. Aku yakin itu pasti adalah calon mama. Katanya dia mempunyai anak laki-laki? Jadi penasaran..
Aku pun turun kebawah bersama mama. Mama dengan semangat dan tidak sabar langsung membukakan pintunya.
"Ahhh! Akhirnya kau datang juga my honey!"
Mama yang kegirangan itu pun langsung memeluk calonnya itu. Sedangkan aku hanya bisa terbengong-bengong bahwa anak dari calon mama adalah orang yang aku kenal baik dari dulu sampai sekarang.
"KU-KUROKOCCHI?!" Aku yang sudah tidak bisa berpikir jernih, hanya bisa menerima kenyataan bahwa Aku dan Kurokocchi akan menjadi saudara tiri.
"Ki-kise-kun..?" Kurokocchi yang sepertinya terbingung pun tidak tahu kenyataan ini. Bahwa ternyata papanya dan mamaku akan menikah.
Apa maksud dari semua ini?
Ditunggu next chapternya yaa! Kalau ada saran untuk kelanjutannya, bia diterima. Tinggal PM aja ke aku. Jangan lupa review, makasih!
