Title : Heart
Author : Neobabo
Main Casts : DO Kyungsoo, Kim JOngin, Oh Sehun
Other Casts : dilihat sendiri aja
Rated : M (karena pembunuhan yang tidak layak untuk anak usia dini kkkkk)
Disclaimer : kesamaan kisah, tokoh, karakter murni dari saya tetapi tidak menutup kemungkinan banyak yang sama diluar sana.
Sudah sepuluh tahun berlalu sejak dirinya pergi dari kehidupan yang pernah membuatnya bahagia atau setidaknya dia rasakan begitu hingga saat ini, ya dia masih meyakini jika keluarga yang telah meninggalkannya masih menyayangi nya hingga kini, namun karena beberapa hal membuat mereka tak mampu mengungkapkannya.
Kyungsoo pria berperawakan kecil dengan rambut hitam legam yang menghasilkan ikal, iris bulat senada, beberapa buir keringat tak menghalangi kulit putih nya yang bersinar, perawakan yang terbilang kecil membuat sebagian orang yang belum mengena nya akan mengira dia remaja yang berusia belasan.
Mata bulat itu menajam beberapa saat lalu memejam hanya untuk menghirup aroma segar yang sebentar lagi akan sampai di tenggorokannya, berjalan di bawah remang jalanan sesekali merapatkan dekapan tangannya yang memeluk tubuhnya sendiri. Tubuh yang terlihat ringkih itu bergetar melewati salah satu jembatan di sudut kota London yang bersalju.
"Hei, apa kamu sendiri? Bagaimana jika menemani kami?"
Mata itu semakin kelam oleh temaram jajaran lampu di sepanjang jalanan kota itu, wajahnya menunduk dalam.
Merasa diabaikan tiga orang pria yang menghadang Kyungsoo mendorong bahu yang terlihat bergetar dihadapan mereka hingga tubuh kecil itu tersungkur, bermodal percaya diri, seringaian, serta umpatan kasar salah satu pria bertubuh tinggi dengan blonde terang menunduk mensejajarkan tubuhnya dengan korban nya malam ini.
"Oh he's a boy, well no prob dude let's play!" dengan perintah sederhana itu segera kedua teman pria blonde menyeret Kyungsoo dan membawa-nya ke bawah jembatan yang lebih gelap dan dingin.
Detik berikutnya bak karung beras keduanya melempar Kyungsoo hingga menubruk tembok batu dengan keras, namun dia hanya memasang seringaian dingin dan menatap ketiganya dengan mata perak keemasan, salah satu dari ketiga pria itu yakin jika beberapa detik lalu mata itu beriris gelap namun sekarang berubah senada dengan rubby dan entah kenapa udara disana tiba-tiba membuatnya meremang.
"Aku pilih yang blonde saja, Sehun kau sisanya" mata ketigannya membola ketika sepersekian detik muncul seorang pemuda berkulit pucat dan taring yang mencuat.
Tak sempat kabur tentu saja ketika pria blonde terjerembab diatas tanah dan Kyungsoo menduduki perut pria itu lalu mengacungkan kuku yang nampak tajam yang entah sejak kapan tumbuh mencuat. Detik berikutnya yang terdengar adalah jeritan memilukan dan bunyi cipratan darah yang bahkan akan dengan mudah tertelan oleh deru angin.
Kyungsoo dengan senyum terpatri meremas jantung pria blonde yang dengan mudah dia keluarkan dari tempat seharusnya, menjilat beberapa tetes darah yang mengotori tangan nya. Menatap pria yang dia panggil Sehun beberapa menit lalu dengan malas, dan segera beranjak dari atas tubuh pria blonde tanpa memandang korbannya sekali lagi.
"Hei hei kau selalu saja begitu, membunuh tanpa benar-benar menghisap darah mereka"
Sehun mendengus, mata nya menatap Kyungsoo yang memandang langit gelap diatas nya kini.
"Aku tak mau darah kotor, aku hanya ingin membunuh"
"Huh baiklah tapi memang darah manusia disini rasanya aneh, besok ku ambilkan kantung darah di rumah sakit, ayo pergi!"
"Sehun, apakah langit di Korea sama seperti ini sekarang?" dan pemuda pucat itu hanya tersenyum lalu menepukkan tangan kirinya di kepala pemuda yang lebih pendek darinya.
Kyungsoo hanya tahu Oh Sehun tak akan repot menjelaskan bahwa mereka akan tahu jawabannya besok saat mereka berdua mendarat di tanah Korea. Detik berikutnya mereka berdua pergi meninggalkan ketiga tubuh yang tak bernyawa tertimbun salju putih yang akan segera berganti merah saat menyentuh cairan berbau besi berkarat yang mengalir. Secepat salju menyentuh tanah secepat itu pula mereka berdua telah menghilang dari sudut pandang manusia manapun yang mungkin muncul dimalam dingin kota London.
"YA Kyung bantu aku atau kubunuh kau!" beberapa mata memandang kearah pemuda berkulit pucat yang tengah mendorong troli berisi tas-tas besar dan bertumpuk tinggi, kedua alisnya berkerut dan telunjukknya mengarah ke pemuda kecil yang menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri seperti mencari sesuatu.
"Berhenti berteriak aku sedang mencari orang yang menjemput kita"
Susah payah Sehun mendorong troli nya, tidak... bukan karena troli nya terlalu berat tapi karena tas-tas besar itu terlalu tinggi dan mengakibatkan beberapa sering terjatuh karena kehilangan keseimbangan.
"Dan panggil aku hyung! Jangan lupa peran kita Sehun atau kutendang kau" datar dan mengintimidasi, Kyungsoo mengambil sebuah koper dan tas tangan dari troli Sehun lalu berjalan keluar bandara untuk menemukan jemputan mereka berdua.
"Dasar padahal sebenarnya aku lebih tua 30 tahun, kalau bukan karena dia aku tak akan mau memanggil pria kecil itu hyung" bersungut-sungut Sehun menyadari bahwa sedari tadi banyak yang melihatnya yang terus mengomel degan elegan dia merapikan pakaiannya dan memasang wajah datar dan dingin nya secepat mungkin lau menyusul Kyungsoo yang sudah jauh didepannya.
Star Hotel adalah hotel bintang lima dengan segala fasilitas yang tak perlu diragukan lagi, kamar berkelas, kolam renang luas, lapangan golf, restaurant, night club, casino, taman luas dengan berbagai bunga, bahkan galery seni. Kyungsoo tak menyangka keluarganya memiliki kekayaan sedemikian hingga mampu membangun hotel semegah ini.
Flashback
18 years ago
"Choi corporation mengalami penurunan saham yang sangat drastis karena isu yang beredar bahwa putra presdir dari Choi corp terlibat perselingkuhan dengan putri dari menteri keuangan..."
Piiip
Seorang pria tua segera mematikan layar televisi alis nya menukik tajam dengan mata yang berkilat, tangan nya menggenggam erat remote TV yang tak kunjung dia letakkan, menatap nyalang ke arah pintu yang di ketuk beberapa kali. Wanita muda dengan gaun putih selutut dengan tubuh bergetar mendekat kearah yang hingga saat ini dia yakini masih Ayah nya, menjaga keanggunan yang masih dipertahankan memilih duduk di sofa besar yang berada di ruang kerja sang ayah.
"Sudah kukatakan hentikan semuanya, dan singkirkan anak itu! Tapi kau malah merawatnya hingga sebesar ini, sekarang apa yang akan kau lakukan?"
"Dia pria yang kucintai Ayah, dan anak itu putra ku juga cucumu, apakah kau akan tega membunuhnya?" wanita dengan rambut lurus panjang yang tersibak kebelakang dan kulit putih pucat serta paras yang cantik itu mulai terisak, perkataan Ayah nya adalah pertanda bahwa segalanya akan memburuk mulai saat ini untuknya dan putra kecilnya.
"Kyungsoo hanya anak dari hubungan gelap kalian dan aku tak akan pernah mengakui nya sebagai penerus keluarga ini, satu minggu itu waktumu untuk menyingkirkannya"
Terkejut jika kemungkinan terburuk itu terucap dengan nada tenang dan dingin, tak dapat ditawar atau ditunda bahkan digagalkan, Do Shi hae harus menyingkirkan putra nya sendiri.
"Jika kau tak melakukannya masa depan mu akan hancur Shi hae dan lupakan pria itu karena kau akan kunikahkan segera dengan putra keluarga Park dua bulan lagi"
Putus asa dan frustasi adalah hal terakhir yang dia ingat terakhir kali, dengan langkah gontai menggandeng seorang anak bermata bulat, anak itu terus meneteskan air mata melihat Ibu nya lemah seperti itu, sebelah tangan yang bebas terus terkepal erat hingga memerah. Anak itu yakin jika pria yang ibunya temui tadi adalah Ayah yang dia percayai bekerja di luar negeri hingga jarang menemui ibu dan dirinya, Ayah yang selalu dia bela ketika teman-teman nya di SD selalu mengatakan bahwa Ayah nya tidak perduli pada dia lagi, Ayah yang selalu dibanggakan ibu nya bahwa dia adalah pria baik dan sangat menyayangi mereka dan suatu saat akan menjemput mereka untuk hidup bersama.
Hanya beberapa menit semua pandangan itu berubah Kyungsoo sangat yakin dia mendengar dengan jelas Choi Siwon menolak Ibu nya yang meminta perlindungan untuk merawat Kyungsoo karena jika tidak kakek nya akan melenyapkannya, walaupun Ibu nya yang sangat anggun dan cantik hingga mengiba dan berlutut, Choi Siwon hanya mengatakan bahwa dia tak akan mengorbankan kedudukan serta tak ingin mengecewakan istri nya Choi Sooyoung.
"Kyungsoo Ibu menyayangimu tapi Ibu tak ingin kau berakhir ditangan Kakek, kau ingin bersama Ibu atau Kakek hmm" Kyungsoo sadar benar jika kotak yang Ibu nya bawa dari rumah adalah racun namun tangan bergetar wanita cantik itu membuat Kyungsoo yakin jika apapun yang terjadi dia ingin bersama Ibu yang dia sayangi.
Pelukan erat dia kalungkan keleher sang Ibu yang menangis dalam diam adalah jawaban, tangan wanita itu masih bergetar membuka sebuah kotak dan mengeluarkan pil yang hanya dua buah dan memasukkannya kesebuah botol banana milk yang mereka minum bersama dan yang dia tahu adalah kehangatan pelukan Ibunya untuk terakhir kali.
Flashback End
"Permisi, boleh aku bertanya dimana letak kolam renang utama nya?" Mata bulat itu berkedip beberapa kali, dengan t-shirt tanpa lengan dan skinny jeans hitam yang sengaja di robek di bagian lututnya itu menampakkan kulit putih dan akan terasa lembut jika di sentuh serta ransel yang tersampir.
"Indah sekali" Kyungsoo hanya menatap bingung pemuda tan di depannya "maaf, maksudnya?"
"Namaku Kim Jongin, aku juga akan kesana biar kuantar" Kyungsoo yakin jika seseorang yang mengenakan setelan resmi seperti jas tak mungkin akan pergi berenang, benarkan?.
"ah...baiklah" Kyungsoo membiarkan pemuda bernama Kim Jongin yang sedari tadi tersenyum berjalan mendahuluinnya.
"Hebat sekali kau Kyung, membuat pria itu langsung menyukaimu" Sehun memandang dua orang pemuda yang saat ini sudah berjalan bersama menjauhi koridor dan memasuki lift dengan mata tajam rubby nya.
-TBC- (ituloh yang penyakit tuberculosis *jk)
Fic ini akan saya publish seminggu sekali dan saya buat karena berhub si NP yang tidak mau menghinakan kyungsoo karena terlalun imut katanya, jadi dengan tega super high quality *apadeh saya akan menistakan makhluk imut satu itu karena itu adalah hobi saya.
sekian thanks to review
