Pharmacy is Fun!
Kuroko no Basuke / Kuroko's Basketball belongs to Tadatoshi Fujimaki
OOC, AR!Pharmacist, AU!MedicalWorld, typo(s) and misstypo(s), full of drabbles, miss EyD/EBI, NewStudent!Kuroko, plot hole
1) new
"Cieeee, kotak praktik baru ya, Aominecchi?! Keren-ssu!"
"Hahaha! Kau tahu saja, Kise!"
"Sungguh keren! Mirip kotak alat bengkel-ssu! Aominecchi, apa kau mau pindah ke jurusan Teknik Kendaraan Ringan? Atau mau pindah ke jurusan Pengelasan? Akhirnya Aominecchi pindah-ssu!"
Niatnya Aomine mau melempari Kise dengan kotak praktik, tapi sayang. Masih baru. Yah, walaupun kotak praktiknya memang terlihat seperti kotak peralatan bengkel.
Sekarang Aomine tahu kalau semua murid di kelas tidak mengharapkan kehadirannya, termasuk satu-satunya orang yang berpotensi masokis di sebelahnya. Ya Tuhan, apa dosa Aomine Daiki yang tampan, wajah berkelas, hitam elegan, dan tinggi semampai ini?
2) think
[Generation of Pharmacist! (5)]
Hitam Kecee : "Yo!" (19:34)
Hitam Kecee : "Aduh, gimana ulangan Farmakologi besok ya? Mampus gue." (19:35)
Cancer-nanodayo : "Salahmu sendiri mengambil jurusan Farmasi-nanodayo." (19:37)
Ryoutacchi : "Aaah, apa kaupikir aku sudah belajar, Aominecchi? Aku sungguh takut-ssu. Wajah Araki-sensei saat mengajar begitu mengerikan T^T" (19:37)
Hitam Kecee : "Memikirkanmu saja tidak :P" (19:38)
Kini Kise mulai mempercayai adanya karma.
3) pairing
"Kalian tahu? Ada banyak pasangan sakral dalam ilmu Biologi. Contohnya seperti seksual dan aseksual, morfologi dan anatomi, monokotil dan dikotil, heterogen dan homogen, dan masih banyak yang lainnya."
Kuroko mengangguk-angguk sambil mencatat hal penting di bukunya. Minggu depan ada ulangan, dan sebagai murid baru yang sudah kehilangan materi selama satu mid-semester, dia harus bisa mengejar ketertinggalannya. Apalagi di SMK lamanya, dia tidak mempelajari IPA karena mengambil jurusan Akuntansi paksaan ayahnya.
Lho kok ... heterogen itu mengingatkan Kuroko akan seseorang ya? Hetero ... hetero ….
Kuroko melirik Akashi yang duduk di sampingnya. Pemuda itu tampaknya tengah mencatat materi dengan tangan kiri menopang kepalanya. Ah ya, Kuroko sering mendengar kalau Akashi sering disebut mata belang iblis karena keunikan irisnya—Kuroko mengakui bahwa iris yang berbeda satu sama lain itu tampak keren—dan sifatnya yang menyaingi pemimpin Nazi yang akhirnya bunuh diri itu.
Kalau kedua mata Akashi disebut heterokromatik, jadi matanya yang sama ini disebut homokromatik? Seperti halnya heterogen dan homogen. Dan bukankah teman-temannya juga disebut homokromatik?
Bila begitu ... apakah semua orang di sini kecuali Akashi Seijuurou adalah homo? Bahkan homo pun dibagi menjadi dua pasangan sakral lagi, gay dan lesbian!
Kuroko mendadak vertigo. Masa Capsicum frutescens itu bukan gay, setelah apa yang dia lakukan di hari pertama sekolahnya?
Malamnya, Kuroko meminta pada ayahnya untuk membeli sebuah—bukan sepasang—lensa kontak berwarna selain biru muda, yang langsung ditolak ayah tercinta. Padahal anaknya ini belum mengatakan alasannya, lho!
(Kuroko, sepertinya ayahmu malah semakin menolak jika alasanmu seabnormal itu, apalagi jika dia mengetahui teori absurd buatanmu itu.)
4) laboratory
Jangan pernah main-main dengan seorang ketua kelas. Jangan pernah!
"Akashi! Di mana carmyn?!"
"Tidakkah kau melihat labelnya, Aomine? Cari di rak berlabel C." Akashi yang sedang menimbang bahan obat menjawab sekadarnya.
"Aka-chin, ASLUCOD itu apa?"
"Baca Formularium Medicamentorum Selectum halaman 12. Di sana tertulis ASLUCOD terdiri dari Acetosali sebanyak 0,5 gram, Luminali sebanyak 0,03 gram, dan Codeini sebanyak 0,01 gram."
"Terima kasih, Aka-chin."
"Akashi, bagaimana cara membungkus obat? Kagetora-sensei selalu bilang aku salah membungkus."
Akashi mendesah pelan. Kenapa dia terus ditanyai begini? Kenapa teman-temannya tidak bertanya pada Midorima—sahabat sekaligus saingan terberatnya—saja? Karena ini semua, timbangan Akashi antara Aminophylin dan anak timbangan 2 gram baru setara setelah dua puluh menit waktu berlalu. Meski demikian, Akashi tetap menjawab, "Aomine, kau sudah mengikuti praktek setiap minggunya, dan ini sudah resep ketujuh. Apa kau sama sekali tidak tahu cara membungkus obat?"
"Jawab saja, Akashi. Tolonglah! Aku benar-benar minta tolong!"
"Bungkus saja seperti membungkus nasi gemuk," jawab Akashi yang sudah tidak konsentrasi lagi, sampai-sampai jawabannya begitu asal.
"AKASHICCHIIII!"
Aminophylin yang berada di kertas perkamen jatuh dan berhamburan di lantai, yang tadinya baru diangkat Akashi dari timbangan. Seketika aura hitam menguar dari tubuh reinkarnasi Mao Tse Tung itu.
"Ryouta …."
Laboratorium yang damai berubah menjadi arena pembantaian massal. Bila Kagetora-sensei kembali, mungkin saja asmanya akan kambuh saat melihat sebuah gunting menancap di pintu laboratorium.
Sembilan puluh persen ketua kelas itu mempunyai sisi gelap yang mengerikan.
5) pulveres
"Nigou?"
Kuroko mencari anjing kesayangannya sehabis berganti pakaian di kamarnya. Hari ini adalah hari yang cukup melelahkan baginya, karena ini hari pertamanya membuat jurnal dan meracik obat yang sebenarnya sangat mudah, Paracetamol digerus homogen dengan Lactosum. Biasanya Nigou kecil akan menggonggong di depan kamarnya, memintanya untuk segera keluar dan bermain dengannya.
Atau mungkin Nigou sedang dielus oleh neneknya? Hubungan Nigou dan neneknya cukup dekat, seingat Kuroko.
"Obaa-san melihat Nigou, tidak?"
"Nigou?" Mengulum sebuah permen hitam—Kuroko tidak peduli tentang rasa pahit permen itu—di mulutnya, wanita tua itu melanjutkan, "Obaa-san melihatnya sedang memainkan sebuah bungkus biru. Mungkin mainan baru yang ditemukannya."
Bungkus ... biru?
Kuroko berlari sekencang jet hanya untuk membuka agendanya. Tidak ada! Klip plastik yang tadi diselipkan di agendanya tidak ada!
Penuh dengan rasa panik, Kuroko mencari Nigou ke semua tempat. Di bawah kursi, di teras, hingga tempat yang tidak masuk akal yaitu di belakang televisi. Hingga akhirnya Kuroko menemukan Nigou yang tergeletak tak berdaya di bawah meja makan.
Serbuk-serbuk berceceran di sekitar Nigou, dengan kertas-kertas perkamen yang sudah berlubang dan klip plastik yang bernasib sama. Pulveres buatan pertamanya ... hancur.
Akan tetapi, bukan itu yang membuat Kuroko sedih. Anjing kesayangannya ... apa dia mati ...?
Lutut Kuroko melemas. Air matanya jatuh ke lantai dengan dramatis.
"NIGOU, JANGAN MATI! HUWAAAAA!"
Image Kuroko Tetsuya hancur sudah.
6) first
Pertama kali Haizaki masuk laboratorium Farmasi, dia benar-benar tidak mengerti apa-apa. Bila di sekolah lamanya dia selalu berbuat onar, biarlah dia tampak alim di sekolah yang baru ditempatinya empat hari. Siapa tahu dipandang sebagai anak baru yang teladan, suit suit.
Kagami selaku tutor yang diperintah Kagetora-sensei merasa butuh Phenobarbital setelah mengajari Haizaki.
"Kain kafan!"
"Ini jas laboratorium, Haizaki. Bukan kain kafan." Kagami mengelus dada. Mungkin Haizaki hanya ingin bercanda agar suasana di antara mereka tidak terlalu kaku.
"Woah! Fosil binatang apa ini? Hmm, kalau dijual pasti sangat mahal!"
"Fosil dengkulmu. Itu pestle, untuk gerus obat." Kagami menghela napas. Firasatnya mengatakan bahwa hari-harinya akan buruk setelah ini.
"Wiiih! Lihat ini! Mirip tempat ulekan! Apa boleh ini kubawa pulang?!"
"Itu mortar, Haizakidiot Shougoblok! Tempat kau meletakkan obat dan menggerusnya dengan pestle." Kagami mulai emosi.
"Err ... satu gram itu sebera—EH TIMBANGANKU MIRING!"
"OTAKMU YANG MIRING!"
"Tidak salah lagi! Ini pasti kertas untuk gorengan itu, bukan? Atau untuk bungkus cabai."
"ITU KERTAS PERKAMEN, DODOL!"
"Kagami Taiga! Keluar dari laboratorium! Suaramu mengganggu anak yang lain!"
Oh Kagetora-sensei, andai engkau tahu mengapa Kagami berteriak-teriak seperti itu. Dan omong-omong, keesokan harinya Haizaki keluar dari sekolah dan kembali ke sekolah lamanya. Susah menjalani peran sebagai anak Farmasi yang baik, katanya.
(Bung Haizaki, alasan itu sama sekali tidak masuk di akal.)
7) die
"Uhuk uhuk! Uhuk!"
"Kise-kun, sebaiknya jangan makan kacang goreng terus. Aku tahu kacang goreng buatan kantin memang enak, tapi batukmu sudah begitu parah."
Kise mengunyah kacang goreng beberapa kali dan langsung menelannya. "Kurokocchi, aku tidak peduli meski aku model-ssu. Batuk seperti ini tidak akan menggangguku. Aku suka kacang. Biarlah aku mati, yang penting aku mau makan kacang goreng-ssu."
Beberapa hari kemudian, batuk Kise semakin parah. Kuroko yang sempat mengingatkan Kise hanya diam memperhatikan.
"Uhuk ... urrghh ... a-aku mau mati-ssu …."
"Mati saja kau."
Kuroko melenggang pergi. Kise melirih pedih.
"K-Kurokocchi ... kejamnya ... uhuk!"
8) paracetamol
"Suster, saat saya belajar di sekolah, Paracetamol adalah salah satu obat antipiretik atau penurun suhu, bukan? Bila teh ini dingin karena Paracetamol, maka saya baru akan meminum obat ini karena telah terbukti menurunkan panas."
"..."
Takao Kazunari, 15 tahun, sepertinya tidak sengaja menelan selusin Opium.
9) loyal
"A-Aku lupa membawa PR Farmakognosi …."
Furihata sudah berkeringat dingin. Matanya berkaca-kaca.
"Makanya! Kalau mau ke sekolah, periksa dulu tasnya!" seru Fukuda.
"Hahaha, rasakan! Takeuchi-sensei pasti akan mengamuk!" timpal Kawahara.
Tsuchida tidak berbicara apa-apa, namun melihat senyumnya Furihata sudah tahu bahwa Tsuchida bukan di pihaknya.
Bel masuk berbunyi, dan empat detik kemudian Takeuchi-sensei memasuki kelas. Tidak seperti biasanya Takeuchi-sensei begitu cepat masuk kelas.
"Siapa yang tidak membuat PR?" tanyanya tanpa basa-basi. Bahkan sesi doa dan penghormatan pun belum dilakukan.
Seluruh kelas hening. Dengan tangan gemetar, Furihata mengangkat tangan kanannya. Sia-sia dia mengerjakan PR itu sampai tengah malam karena tingkat kesulitan soalnya yang tinggi.
"Selain Furihata-san, siapa lagi yang tidak membuat PR?!" Suara Takeuchi-sensei meninggi. Bagus Furihata, kau membuat suasana hati gurumu berantakan di jam pertama.
"Saya, Sensei!"
"Saya juga!"
"Saya, Takeuchi-sensei!"
Furihata melongo tak percaya. Mereka ...?
"Furihata-san, Fukuda-san, Kawahara-san, dan Tsuchida-san, keluar dari kelas ini dan kerjakan PR ini sebanyak lima rangkap! Kumpulkan besok di meja saya!"
Setelah keluar, Furihata berujar sambil menatap ketiga temannya, "Kalian …."
"Mana mungkin kami membiarkan teman kami dihukum seorang diri!" seru Kawahara.
"Kita kan teman!" Fukuda dan Tsuchida menimpali.
Furihata tersenyum haru. Teman-temannya memang setia kawan.
(Akan tetapi, sebenarnya setia kawan bukan berarti seperti kasusmu ini, Furihata Kouki.)
10) emulsion
Sebenarnya Kuroko membenci Akashi bukan tanpa alasan, kok. Ini kisah mengapa dia begitu membencinya, yang terjadi di hari pertama sekolahnya.
Waktu itu, seharusnya jam Farmakologi diisi oleh Araki-sensei sang guru bidang studi sekaligus wali kelas, yang sayangnya tidak hadir dan tidak memberi tugas. Alhasil, kelas sepuluh Farmasi menjadi pengangguran dadakan.
"Kuroko Tetsuya, aku dan kau bagaikan minyak dan air."
Kuroko mengernyitkan dahinya, namun mengangkat bahu tak acuh. "Aku tak peduli, Akashi-kun."
"Memang keduanya tak dapat disatukan karena perbedaan massa jenis, namun yang kubahas di sini adalah emulsi."
Pena diselipkan di pertengahan buku. Kuroko memandang Akashi dengan tatapan risih. "Akashi-kun, kau menggangguku."
"Minyak dan air dapat disatukan dengan emulgator."
Akashi menarik tangan Midorima yang kebetulan lewat di depan mereka. Dia baru saja dari toilet, dan sudah diseret ke hal yang tidak dimengertinya.
"Midorima, jadilah emulgator bagi kami berdua."
"Dasar. Ternyata Akashi-kun gay."
Jderr! (sfx : Petir menyambar)
"Menjijikkan."
Jleb! (sfx : Panah menusuk jantung)
"Aku tak suka Akashi-kun."
Krak! (sfx : Gelas retak)
Bagi seorang Akashi, ditolak itu rasanya jauh lebih menyakitkan daripada ditampar buku ISO Farmakoterapi bolak-balik.
to be continued or delete?
A/N : Hola! Ketemu dengan saya lagi, orange velvet cupcake! Oh ya, di sini saya mau bilang kalau ORANGE VELVET CUPCAKE GANTI NAMA PENA HUAHAHAHAHA (kemudian dibacok). And yeah~ ini nama pena baru saya, tapi orangnya tetap sama kok~
Kalau ada yang menunggu kelanjutan PRO-MI-SE dan Teikou, A World Beside Us, maaf karena saya tidak sempat melanjutkannya. Sampai sekarang saya masih ujian. Mungkin saya akan melanjutkannya saat liburan sekolah, sebab saya tidak pergi ke mana-mana #sedih
Oh ya, saya kebingungan milih genre fic ini. Ada yang berbaik hati menyarankan? Ini saya kasih genre friendship saking bingungnya :'v
Saya juga punya utang 5 prompt sama May Angelf yang masih nganggur. Saya akan publish lima fic ini bersamaan jika sudah selesai :3 kelima-limanya drabble. Cerita yang sempat saya buat untuk prompt, saya memilih untuk menjadikannya trilogi. Spoiler! Judulnya Ilunga - once again - Litost! Stay tune ya!
Ah, ini informasi dari drabble-drabble di atas :
- Capsicum frutescens : Nama tanaman asal cabai kathur, atau kita mengenalnya cabai rawit. Hihihi XD kalau berbeda, info ke saya ya!
- Carmyn : Pewarna. Warnanya merah gelap (ungu bagi saya xD)
- Formularium Medicamentorum Selectum : Biasa disingkat FMS. Buku ini berisi Pulveres yang nama bahannya dijadikan singkatan, seperti ASLUCOD, yang merupakan singkatan Asetosali, Luminali, dan Codeini. Got it?
- Acetosali atau Acetosal : Berguna sebagai analgetika (pereda nyeri) dan antipiretika (penurun panas).
- Luminali atau Luminal : Salah satu psikotropika golongan III karena mengandung Phenobarbital, yang berpotensi sedang menimbulkan sindrom ketergantungan. Biasa dipergunakan sebagai sedativa (obat penenang)
- Codeini atau Codein : Kalau tidak salah, khasiatnya sebagai antitusif (pereda batuk). Kalau salah kasih tahu saya ya :'D
- Aminophylin : Berkhasiat sebagai bronkodilator (memperlebar bronkus dan bronkiolus), diuretika (peluruh air seni), dan antispasmodika (pereda kejang)
- Pulveres : Serbuk terbagi. Atau mungkin kalian mengenalnya sebagai obat puyer xD
- Lactosum : Gula susu
- Kertas perkamen : Yap! Kertas inilah yang membungkus serbuk puyer~
- Phenobarbital : Sudah dijelaskan di bagian Luminal :D
- Mortar and pestle : Sebenarnya alat ini satu paket, jadi saya lupa mana yang mortar dan mana yang pestle. Seingat saya, pestle itu penggerusnya, dan mortar itu wadah obat. Ada yang menyebut pestle itu stamper, itu sama saja kok.
- Opium : Obat Narkotika golongan I. Berpotensi sangat tinggi menimbulkan sindrom ketergantungan.
- Emulsi : Obat yang merupakan penggabungan minyak dan air dengan emulgator. Maksud Akashi di sini adalah menjadikan Midorima sebagai makcomblang (emulgator) antara dia (minyak) dan Kuroko (air) :D
- Emulgator : Penyatu minyak dan air agar menjadi obat dengan bentuk sediaan emulsi. Contohnya Scott Emulsion, tahu dong yaaa xD
- ISO Farmakoterapi : Rada lupa sama isinya, tapi yang jelas tebalnya hampir lima senti, atau mungkin lebih. Buku itu pernah menimpa kaki saya, dan membuat saya pincang selama beberapa hari -_- #curhat
Sekian! Dan saya merasa A/N-nya lebih panjang dari ceritanya. Sampai jumpa di chapter berikutnya, kalau kalian setuju untuk kelanjutan fic ini :* kalau ada informasi yang ketinggalan, lapor ke saya saja, jangan sungkan :3
~ marmaladelicious
