Jagaimo Biskuit

Summary: hidupku memang sekelam langit malam yang mendung . Aku hanya bisa bertahan karena ada Dia . Dialah matahariku . Membuat hidupku sedikit berarti .Aku mencintainya tapi ekspresiku sama sekali tidak terlihat seperti itu .Biskuit kentang tolong jaga dia|first fic

Warning: OOC,AU,Typo ,EYD berantakan(maybe) ,ceritanya pendek tapi multhichap,dan hal-hal lain nya

Disclaimer: semua karakter di naruto bukan punya saya tapi punya pembantu saya Mashashi Kishimoto #digampar tapi cerita ini punya saya (IG) .

Prolog:

Hinata POV:

Untuk apa aku hidup bila tidak diinginkan?

"Ini untukmu. Untuk segala kebaikanmu padaku Hinata"

Aku harap aku bisa berubah seperti dia .Aku mencintainya tapi takkan pernah bisa kuungkapkan

"Hinata ayo kita pergi ,di sana kita bisa melihat hanabi yang indah"

Ini hidupku . Hidupku yang sangat hampa .Aku bahkan tidak pernah mengatakan apa-apa padanya satu katapun tidak pernah kuucapkan .

"Hinata , kau tahu? Kalau senyuman bisa mengubah segalanya? Aku sangat merasakannya loh"

Ya,aku tahu Naruto, aku tahu . Karena senyumanmulah yang membuatku bertahan hidup sampai saat ini .Karena senyummu yah! senyumanmu yang tak akan pernah bisa ku balas .

~AigiaNH4 fic~

Normal POV:

Pagi itu penuh dengan warna hitam untuk seorang Hyuuga Hinata .pagi yang sudah sangat biasa menemani dirinya yang juga kelam . Gadis bersurai biru itu menatap langit yang sudah mulai menurunkan butir butir air yang membuat baju seragam sekolahnya mulai basah .Tidak ingin membuat bajunya semakin basah Dia memutuskan untuk berteduh di bawah pohon , walaupun Dia tahu berteduh di bawah pohon itu tidak boleh dilakukan . Hujan semakin deras,petir menyambar disana –sini .Dia tahu, Dia akan terlambat sekolah tetapi mau bagaimana lagi? Hujan sial ini mengurungnya di bawah pohon itu . Hinata hanya bisa pasrah dan duduk memeluk lututnya berharap hujan akan segera reda atau mungkin berharap petir menyambar dirinya menghabiskan seluruh tubuhnya menjadi abu sehingga jasadnya tidak di temukan dan tidak merepotkan orang orang di sekitarnya .

Angin yang berhembus semakin kencang membuat wajahnya semakin pucat .Dia membuka tas ransel ungunya mengambil sesuatu dari dalam tasnya itu .Biskuit kentang . Dia merobek bungkusnya dan mengambil satu biskuit kentang tipis yang ada di dalamnya lalu memakannya dalam diam .Wajah datarnya yang penuh dengan misteri selalu menatap lurus kedepan pandangannya selalu kosong bahkan kadang seperti orang yang sedang kerasukan .Apa yang bisa dia lakukan saat ini? Andai saja tadi dia membawa payung Dia pasti sudah sampai di sekolahnya.

~AigiaNH4 fic~

"Hinata! Hei Hinata!... bangun!, " seru seorang pemuda berambut kuning jabrik sambil menggoyang goyangkan pundak Hinata . Hinata yang merasakan tubuhnya tergoncang membuka matanya . Manik lavendernya menangkap sesosok pemuda yang sudah tak asing baginya ya dialah Namikaze Naruto .tatapan Hinata masih kosong .dengan wajah datarnya Dia mengarahkan tangannya menuju pipi Naruto . Naruto menatapnya lirih dan memegang tangan yang ada di pipi kanannya .

"Ya ampuun hinata! Badanmu panas . Kenapa kamu gak bilang ke Aku sih kalau kamu terjebak disini?," kata Naruto setengah teriak . Tidak menunggu jawaban dari sang lawan bicara dia langsung membantu Hinata berdiri dan mengarahkanya menuju motor sportnya .

"Naik ," katanya . Hinata pun menurut dan segera naik ke motor Naruto

"Pakai ini," kata Naruto melemparkan jaket hitamnya ke muka Hinata .Bukannya memakainya Hinata malah menatap naruto dengan muka penuh tanda tanya . Seakan tahu apa yang Hinata pikirkan naruto hanya tersenyum dan berkata,

"Tidak papa hinata ,kau tahu? Badanmu lebih panas daripada kompor di rumahku?, pakailah"

Hinata menggeleng dan melemparkan jaket naruto kembali ke muka Naruto .

"Oh baiklah kalau tidak mau pakai aku akan bilang ke kakashi sensei bahwa tadi kau tidak sakit tetapi pergi bersama teman temanmu ke mall alias membolos," kata Naruto diiringi dengan cengiran .Yah saat tau Hinata tidak datang ke Sekolah pagi tadi . Dia mengarang cerita bahwa hinata sedang demam dan membuat surat izin asal asalan yang di serahkan ke gurunya Kakashi .

Hinata mengerutkan alisnya . dan segera memakai jaket naruto .

"hei.. kau akan jatuh bila tidak berpegangan .Kau ini .." Naruto mendengus dan menarik napas

"aku ini pacarmu .Wajarkan kalau aku menghawatirkanmu" lanjut Naruto lagi -lagi diiringi dengan senyum . Hinata menatap wajah Naruto datar lalu segera melilitkan tangannya ke pinggang Naruto .

"Nah! begitu dong ,yasudah ayo berangkat"

Perjalanan menuju rumah Hinata hanya diisi dengan nyanyian dari Naruto .Naruto merasa dirinya hangat sangat hangat,bahkan lebih hangat dari pada dia memakai jaket kesayangannya .Dia menengok ke belakang dan bibirnya tidak bisa berhenti menyunggingkan senyum . Yah Hinata memeluknya sangat erat matanya terpejam .Tetapi Naruto tahu Hinata tidak mungkin tertidur .Di dalam Helm senyumnya sudah berubah menjadi cengiran saat dia merasakan pelukan Hinata semakin erat .

"Andai saja setiap hari kau memelukku seperti ini . Huh aku pasti tidak perlu membeli jaket dan tidak perlu berendam di air hangat ," kata Naruto di dalam helmnya .mata Hinata terbuka tampak sedikit keterkejutan di wajahnya .yah dia terkejut . Setan darimana yang bisa membuatnya berani melakukan hal ini?.

Perjalanan menuju rumah Hinata terasa sangat singkat .Sekarang mereka sudah sampai di depan rumah Hinata .

"Sudah sampai!," Kata Naruto dengan nada riang .

"Hinata kita sudah sampai ...," kata Naruto lagi .Hinata tidak mau melepaskan pelukannya .Naruto yang heran dengan tingkah laku pacar nya itu .Memutuskan untuk menengok ke belakang .Dan betapa terkejutnya Dia melihat Hinata yang mengeluarkan air mata .

"Hei H-hinata kenapa? Hei? Hinata ... Kau kenapa?," kata Naruto sambil membuka helmnya .dia berbalik dan memegang pundak Hinata .

"Hinata turun" katanya datar . Hinata hanya diam dan segera turun dari motor Naruto .selanjutnya yang terlihat adalah Naruto yang memarkirkan motornya dan menarik tangan Hinata yang masih mengeluarkan air mata menuju ke dalam rumah kosong milik Hinata .

Sesampainya di dalam rumah ,Hinata langsung duduk di sofa empuk yang ada di ruang tamu lalu di susul oleh Naruto .Naruto memegang pundak Hinata mengarahkan tubuh Hinata agar berhadapan dengannya lalu mengangkat lembut dagu Hinata dan menatapnya lirih .

"Kau kenapa? Hinata? ," tanyanya lembut .Hinata menggeleng dan memalingkan wajahnya dari wajah Naruto .Air mata nya mengalir semakin deras melihat naruto yang sangat perhatian padanya , membuat dia semakin sedih .

"Hinata lihat Aku!" kata Naruto sedikit membentak lalu kembali mengangkat dagu Hinata agar bisa berhadapan dengannya .Mata Hinata tertutup bibir bawahnya dia gigit berharap bisa menahan air matanya agar tidak keluar semakin deras.

"Buka matamu! Lihat aku! ," bentak Naruto lagi

Hinata membuka matanya perlahan . Dan menangkap mata biru milik Naruto tengah menatapnya dengan tajam .

"Kau kenapa? Hinata? Hei? ," entah sudah berapa kali Naruto menanyakan hal yang sama dan tidak di jawab oleh Hinata .Dia malah semakin mengeluarkan air mata .naruto tersenyum, dia mencubit kedua pipi hinata menariknya ,memaksakan wajah Hinata agar membentuk wujud smile membuat sang empunya terlihat menggemaskan . Naruto memberikan cengiran terbaiknya .

"Ayo senyum .. senyum Hinata" katanya semakin menarik narik wajah Hinata .membuat pipi Hinata memerah karenanya . Sedetik kemudian Hinata sudah merasakan kehangatan yang menyelimuti dirinya .Naruto memeluknya . Air matanya semakin deras mengalir sampai membuat kemeja sekolah yang dipakai naruto sedikit basah .

"sudah . Menangislah sampai puas .Aku tidak tahu kau menangis karena apa, tapi yang jelas aku menyayangimu ," kata Naruto sambil mengelus rambut Hinata .Hinata tidak menangis terisak . Dia bahkan tidak mengeluarkan isakan sedikitpun . Hanya saja air mata nya tidak bisa berhenti keluar .

~AigiaNH4 fic~

Hinata POV:

"aku pulang ya .. jangan menangis lagi"

Kami-sama jaga dia

"hei Hinata . Kalau kau sedih lagi telfon aku ya"

Senyumanmu . Senyuman itu

"ya sudah aku pergi "

Aku memegang pergelangan tangannya cukup erat .menahannya untuk pergi meninggalkanku .dia menatapku heran .

"kau tidak mau aku pergi?" katanya diiringi senyum khasnya dan menatap mataku .

Aku menggeleng . Dengan cepat kukeluarkan sesuatu dari tas ranselku .Dan kuberikan padanya .Dia kembali menatap mataku yang tadi sempat teralihkan karena benda yang ku keluarkan .matanya berubah sendu Dia menghampiriku dan mengecup keningku lembut . Aku senang? Yah aku sangat senang . Tetapi wajahku tidak akan mungkin bisa mengeluarkan ekspresi itu .

"Ini untukku? Aku akan menyimpannya akan ku makan nanti," jawabnya pasti . Dia melambaikan tangannya padaku . Dan menutup pintu rumahku .membiarkanku sendirian di rumah yang membuat hidupku menjadi seperti ini . Hampa .

Biskuit kentang ,tolong jaga dia sampai ke rumahnya . Jangan sampai terjadi apa-apa padanya .Aku masih ingin melihatnya tersenyum karena dengan senyumnyalah aku bisa bertahan hidup .

Biskuit kentang berikan keajaiban padanya seperti Dia memberikan keajaibannya padaku .

Biskuit kentang berikanlah Dia ekspresi yang selalu ceria agar selalu bisa menceriakan Hariku .

Aku percaya padamu biskuit kentang , karena itu kuberikan kau padanya .

-TBC (penyakit ya?) #plakk-

A/N: wadooohhhhh fic apaan ini. Jujur aja ya ini fic nekat! Yah nekat! Yah setelah sekian lama menjadi readers dan reviewers akhir nya IG turun juga menjadi stress streess sama fic gaje kaya gini,mana pendek bgt lagi! IG jg gak yakin sama genrenya . tapi ya cukup puas juga sama keberanianku buat publish fic ini hohohohooho . Oh iya IG juga gak tahu kapan bisa pub chap 2 nya ,tergantung sih kalau banyak yang review pasti bakalan cepet pub nya tapi kalau gak ada yg review ya mending aku delet hoho .Belum kuat menerima flame .tapi kalau kritik yang membangun boleh banget! ^^

^^Mind to review?^^