Sebelum membaca saya sarankan untuk buat yang hompobic bagusan minggir

No plagiat

Projek nisasmngt

Bisa dibaca di watpad juga kok @nisasmngt

Happy reading

Summary

Siapa yang menyangka 5 orang namja yang sangat terkenal memiliki hidup yang sempurna,namun memiliki keanehan pada diri mereka masing-masing.

ƪ()ʃ

Happy reading (*) (.)

"Ck! Kau lambat sekali! Cepat jalan!"

"Mana file meeting ku!?" ujar seorang namja dengan nada kesal dan sedikit membentak.

Urat kekesalan tercetak jelas dikening namja itu,rapat akan berlangsung sekitar 5 menit lagi dan sekretarisnya bahkan belum menyiapkan satu dokumen untuk meeting.

"Maaf tuan, saya ti..."

"Ah! Sudahlah! Tak usah cari alasan! Cepat ambil file itu dan kembali lagi ke sini! Jika dalam 2 menit kau tidak kembali, katakan SELAMAT TINGGAL pada jabatanmu!" sela sang namja tanpa mendengarkan alasan sekretarisnya tersebut.

Tanpa aba-aba lagi, segera, wanita yang selaku sekretarisnya itu berlari sekencang mungkin, 20 lantai bukanlah tempat yang dekat.

4 menit berlalu, dengan nafas terengah, sekretaris tersebut menyerahkan file meeting pada atasannya.

"Tuan, ini..."

Belum sempat ucapannya selesai, filenya sudah di ambil paksa dari tangan si wanita.

"Kau di pecat." dengan nada dingin tersulut amarah, dan dengan mudahnya ia memecat sekretaris yang telah bekerja lama dengannya.

"Tapi tuan, saya.."

"Kemasi barang barangmu sekarang, aku tak ingin melihat wajahmu lagi di perusahaanku ini."

"Tapi tuan..."

DUAK!!

Pukulan telak! Namja yang selaku CEO itu menghantam dinding dengan sebelah tangan kekarnya, membuat 'mantan sekretaris' itu membulatkan matanya, nyaris sempurna.

"KAU PIKIR 2 MENITKU ITU TAK BERHARGA?! BAHKAN DETIK YANG KAU BUANG TELAH MEMBUATKU RUGI JUTAAN WON!" bentaknya pada 'mantan sekretaris' itu.

Hening. Tak ada jawaban, ataupun sanggahan lagi. Wanita itu segera pergi dari hadapan sang namja,dengan gemetaran, juga air mata yang berlinang.

"Dasar jalang lamban." umpatan itulah yang terakhir keluar dari bibir merah merona sang namja. Emosinya masih tersulut, namun, segera ia merubah mimik wajahnya kembali tenang dan humble, mengingat meetingnya akan segera dimulai 15 detik lagi.

Segera ia masuk ruang meeting.

"Baiklah tuan dan nyonya, kita mulai meetingnya sekarang."

*

Namja manis itu sedikit berlari mempercepat langkahnya,nada handphonenya tak henti-hentinya berbunyi.

Menandakan banyaknya pesan yang masuk,ia berhenti sebentar dan mengambil nafas dalam.

Lalu mengambil langkah panjang,dan segera masuk kedalam cafe.Dengan nafas terengah ia langsung duduk dihadapan 4 orang namja.Sahabatnya saat masih memakai popok.

"Yak! Bebek kau masih saja lamban ya," ujar seorang namja bermata rusa.

"Hah aku tadi mencari brosur perkerjaan,hah sangat melelahkan.Tak ada yang mau menerimaku dengan alasan klasik bahkan mereka mengatai ku seorang gadis! Lemah! Dan lamban!" teriak namja manis itu membalas namja rusa.

"Sudahlah kalian berdua Baekhyun,Luhan! Kalian akan makan apa? Aku akan membuatkan nya untuk kalian" ujar seorang namja mencoba untuk menengahi perkelahian sahabatnya.

"Jin Hyung aku ingin em kue strawberry dan jus strawberry saja," ujar Baekhyun dengan nada manisnya.

"Aku ingin bubble tea dan kue coklat saja Jin," ujar Luhan santai.

Jin mengangguk dan izin kembali kedapur cafe untuk mengambil pesanan sahabatnya.

"Jimin apakah dikantor mu membuka lamaran kerja?" tanya Baekhyun kearah namja yang sibuk melamun.

"Kurasa tidak,kau tau aku saja bahkan ingin keluar dari perusahaan itu.Kepala ku sedikit sakit,Ceo ku saja bahkan tak pernah keluar dari ruangannya kecuali rapat dan jam pulang.Dan ia menatap ku seolah-olah adalah orang gila,sedikit saja kaki ku melangkah masuk ke dalam ruangannya! Kaki ku sudah terkena tebasan ikat pinggangnya! Itu sedikit menyakitkan dan mengerikan," lirih Jimin kearah Baekhyun.

"Kyungsoo apakah ada perkerjaan untuk ku? Kenalanmu banyak bukan?" tanya Baekhyun dengan nada putus asa.

"Hm sepertinya perusahaan Park Company sedang membuka lamaran kerja,sebaiknya kau serahkan saja lamaran kesana.Bisa jadi mereka menerima mu kan?" ujar Kyungsoo sambil meminum kopi hitamnya.

"Yah kurasa besok akan kukirim lamaran kesana," balas Baekhyun dengan nada riangnya.

"Kurasa sebaiknya kau kirim nanti Baek,kau tau Park Company perusahaan game terbesar.Satu kursi kosong perusahaan itu akan dihuni oleh berpuluh-puluh orang,jika kau telat maka katakan selamat tinggal pada perkerjaan kegemaran mu itu!" ujar Luhan memberikan saran.

"Ah, benar. Sepertinya aku harus memulainya sekarang." Ucap baekhyun sembari mengingat ingat.

"Yuhuu,yeorobun... Ini makanannya sudah siap." ucap Jin, sembari membawa makanan pesanan kawan dekatnya itu.

"Thanks hyung"

"Cheonmaneyo, makanlah." balas Jin.

Selang beberapa menit, makanan sudah hilang lenyap, bersama minuman.

Kriiinggg!!!

"Yeoboseyo?"

"Ne, daepyon-nim"

"Ne,aku akan segera datang."

Pandangan mereka mengarah pada raut wajah Jimin yang tiba-tiba berubah.

"Waeyo?" tanya Luhan.

"Aish,jjinja... CEO ku menyuruhku kembali ke kantor. Sepertinya aku harus duluan. Sayonara minna-san." ucap Jimin segera bangkit dari tempat duduknya dan pergi keluar.

"Gomawoyo Jin hyung" ucap Jimin, sembari tertawa dan lari tanpa membayar.

Melihat Jimin yang lari,Luhan pun ikut karna ia mengingat bahwa hari ini ia akan menghadari fansigning penulis novel yang sangat ia cintai dan ia elu-elukan.

"Hm sepertinya aku harus pergi dulu Jin,Bye-bye sepertinya aku sudah telat.Aku sudah izin padamu Jin,Gomawo," lari Luhan tanpa membayar makanannya.

Urat-urat kekesalan mulai muncul dikepala Jin,dengan tatapan sedikit jengkel ia mulai mengeluarkan nafas lelahnya.

"Aku rugi lagi beberapa won,karna anak-anak setan itu tidak membayar makanannya!!!!" umpat Jin keras.

Mata liciknya mulai menatap kearah Kyungsoo dan Baekhyun yang sibuk menata dokumen yang akan Baekhyun gunakan untuk melamar perkerjaan.

Dengan nafas memburu ia menyentuh bahu Kyungsoo dan sedikit menekannya.

"Kyungsoo sayang,cimol cintaku! Karna rusa idiot dan bantet setan itu sudah pergi! Kalian berdua harus membayar makanan yang mereka makan tadi," ujar Jin dengan smirk kasarnya.

Baekhyun menelan salivanya kasar,bagaimana ia akan membayar makanan ini? Pekerjaan saja belum punya? Apalagi uang? Jika meminta pada orang tua rasanya sangat tak enak,ditambah ia baru lulus kuliah.Harusnya sekarang ia yang memberi uang pada orangtuanya bukan sebaliknya.

"Kyungsoo-ya,kumohon bayar ini ne? Aku tak punya uang kali ini,kau bisa meminta ganti rugi kepada setan bantet dan rusa sialan itu!" ujar Baekhyun memelas.

Dan mau tak mau Kyungsoo mengeluarkan kartu kreditnya yang bahkan hanya digunakan satu bulan sekali untuk berbelanja.

"Baiklah,tak apa aku akan membayarkan makanan mereka.Terkhusus untukmu mungkin agak gratis tapi tidak dengan si Bantet setan itu menghabiskan tiga kue dan dua minuman! Lengkap dengan rusa sialan itu! Kerbau makan tak bermodal!" ujar Kyungsoo malas.

Melihat kartu kredit ditangan Kyungsoo,Jin tersenyum bahagia 'akhirnya aku tak akan jatuh miskin karna teman keparat sialan ini' batin Jin kasar.

"Lalu bagaimana kau akan membalas mereka Kyungsoo-ya?" tanya Baekhyun tersenyum karna dokumen lamarannya sudah tertata rapi dan pas.

"Aku akan meminta bayaran mereka tapi dengan harga lima kali lipat lebih mahal! Mereka pikir aku mencari uang dengan mudah! Aku harus bolak-balik mengurus jadwal si hitam sialan itu!" teriak Kyungsoo jengah.

Jin mengembalikan kartu kredit Kyungsoo,langsung saja ia menarik Baekhyun bergegas untuk pergi ke Park Company.

"Terimakasih Jin Hyung,kuharap kantong bantet dan rusa sialan itu akan terkuras.ayo Baekhyun kita pergi," ujar Kyungsoo sambil menarik tangan Baekhyun seolah-olah Baekhyun adalah sapi.

*

"Baekhyun aku hanya bisa mengantarmu sampai disini,aku harus menemui model pemalas itu! Karna satu jam lagi ia akan melakukan pemotretan.Aku pergi dulu ya,bye-bye fighting," teriak Kyungsoo dan langsung mengemudi secepat kilat agar sampai diapartemen model pria yang harus ia urus Kim Jongin.

Baekhyun menatap kearah gedung nan menjulang tinggi itu, lalu menatap lagi kearah dokumennya.

Hatinya meringis,"Apakah aku bisa? Paling tidak diterima jadi office boy saja aku sudah senang, yang penting aku bekerja, dapat uang." wajahnya sedikit tak percaya diri, namun di mantapkannya langkahnya,dan berjalan ke dalam, menuju resepsionis.

"Permisi nona, aku ingin melamar kerja disini, apa masih bisa?" Tanya baekhyun sopan.

"Ah, sepertinya tidak bisa, CEO kami sedang meeting, jadi tidak dapat melamar pekerjaan dulu untuk saat ini." Jawabnya sedikit kecewa.

Lalu, terlihat rombongan keluar dari lift.

"Ah,jjinja? Apa masih lam..."

" Sepertinya anda beruntung tuan, CEO kami sudah selesai, aku akan segera menelfonnya." Ucap resepsionis itu bahagia.

"Ah,syukurlah." lega Baekhyun

"Halo daepyon-nim, ada yang ingin melamar pekerjaan..."

"Ne tuan Chan."

" Ne, Gomapta."

"Tuan, anda bisa langsung ke ruangan Tuan Chan,untuk segera wawancara kerja."

"Mwoya?! Bagaimana dengan lamaranku ini? Apa tidak di lihat dulu? Maksudku..."

"Anieyo, disini berbeda, CEO yang akan menanganinya langsung, tanpa perantara apapun." Sela resepsionis itu.

"Eum,jadi aku langsung ke ruangan CEO saja?" Tanya Baekhyun memastikan.

"Ya tuan, anda bisa langsung ke lantai 25 tuan. Ruangan CEO, resmi." Jawab resepsionis itu memastikan.

"Sungguh? Beneran? Demi apa?" Tanya Baekhyun tetap tak percaya.

"Sungguh tuan, untuk apa aku berbohong pada pelamar?"

"Ah, ne baiklah, gomawoyo." jawab Baekhyun,sembari melemparkan senyum terindah nya.

Rona merah ter ukir di wajah resepsionis, 'ah senyumnya sangat manis'

Baekhyun melangkah dengan ringan kedalam lift,dan menekan angka 25.Perlahan lift mulai naik,ia cemas dan sangat berharap agar bisa masuk kedalam perusahaan ini.

Baekhyun bercita-cita ingin membuat sebuah game yang bertemakan kegelapan dan masuk kedalam Park Company adalah hal yang tepat karna salah satu game yang Baekhyun suka diliris oleh perusahaan ini.

Ia keluar dari lift dan agak sedikit heran,kenapa hanya ada satu ruangan disini?

Perlahan ia melangkahkan kakinya masuk kedalam pintu abu-abu.

Ia terkesima interior ruangan ini sangat indah,dominasi perpaduan abu-abu,hitam dan putih menimbulkan sisi maskulin.Barang-barang yang elegan dan tak lupa disudut itu ada sebuah rak buku besar.

Satu kata yang terlintas diotak Baekhyun hanya kata 'ini sangat indah' sampai sebuah suara mengejutkan indra pendengarannya.

"Hey,terkesima dengan ruangan ku?" tanya suara itu,perpaduan berat dan serak membuat keringat dingin mulai menjalar dikening Baekhyun.

"Iya pak aku sangat terkesima dengan ruangan ini," senyum Baekhyun manis.

Deg

Pukulan telak terarah kehati namja tinggi yang sedang duduk dikursi kebanggaannya.

"Baiklah,ada apa kau kemari hm bocah?" ujar suara itu.

"Aku ingin melamar perkerjaan pak," senyum Baekhyun lagi.

Namja tinggi itu mengeluarkan smirk nya

"Kau ingin berkerja? Baiklah besok kau harus menjadi sekretaris pribadi ku!"

"Em pak bukannya aku harus memulainya dari nol dulu?" tanya Baekhyun memastikan.

Namja itu berdiri dan berjalan kearah Baekhyun,sedikit membungkukkan badannya dan membisikkan sebuah kalimat.

"Posisi sekretaris sedang kosong,karna kau pelamar pertama kau harus menerimanya ini kesempatan yang baik bukan.Siapa namamu bocah?" tanya namja tinggi itu.

Baekhyun merasakan sensasi aneh saat namja tinggi itu berbisik pelan ditelinganya.

"A-ku Byun Baekhyun pak umur ku 22 tahun," ujar Baekhyun lirih.

"Baiklah Baekhyun,besok kau bisa berkerja dan kau harus tepat waktu! Jam 8 sudah tiba dikantor dan ingat jangan panggil aku pak,panggil aku Chanyeol.Paham?" ujar Chanyeol dengan nada dingin.

Baekhyun menanggukkan kepalanya dan melangkah keluar setelah bertukar nomor ponsel dengan Chanyeol.

'Dapat kau anjing kecil' batin Chanyeol menatap Baekhyun yang sudah berjalan keluar dari ruangannya.

*

Kyungsoo menatap jengah kearah gundukan selimut manusia didepannya.

"Yak kai! Bangun kau sekarang! Ada pemotretan jam 3 nanti!" teriak Kyungsoo sambil menendang gundukan selimut itu.

Tak mendapat jawaban akhirnya ia menarik paksa selimut itu,dan terkejut saat mendapati kaki Kai penuh dengan sayatan.

"Kai! Bangun kau kenapa hah???" ujar Kyungsoo cemas.

Kai perlahan bangun dan menatap kearah Kyungsoo merutuki kebodohannya karna tak mengunci apartemen.

"Aku tak apa,pergilah.Aku akan mandi Kyungsoo,kau tunggu aku dimeja makan saja.Masakkan aku makanan yang enak ne?" ujar Kai dengan senyuman.

Kyungsoo mengangguk dan melangkah keluar meninggalkan Kai yang menatap kearah kakinya.

"Sialan sayatannya kurang banyak! Aku akan melakukannya lain kali," ujar Kai pelan sambil menatap kearah tangannya yang sedang mengenggam sesuatu.

*

Luhan tersenyum karna beberapa saat lagi ia akan bertemu penulis idamannya Oh sehun.

Ia membawa buku berjudul 'Salju terakhir karya Oh Sehun' dan 'Kematian tepat dibelakangmu karya S.O'.

Saat ia berhadapan dengan Sehun,otot kakinya melemas.

Sehun tersenyum dan menandatangani buku yang dibawa oleh Luhan.

"Wah ternyata kau menyukai karya S.O ya," ujar Sehun tersenyum.

"Iya aku menyukai karya mu dan S.O.Em tuan Sehun bisakah kau menandatangani buku karya S.O ini? Karna aku sangat menyukai kalian berdua," ujar Luhan tersenyum.

Sehun menampilkan senyum tajamnya,membawa tangannya menandatangani buku karya S.O itu.

"Jadi Luhan jika kau bertemu dengan ku dan S.O kau akan memilih siapa?" Tanya Sehun dengan smirk nya.

"Em itu pilihan yang sulit,mungkin aku akan memilih S.O," ujar Luhan bahagia.

"Woah kenapa?"

"Karna ia misterius dan karya-karyanya sangat gelap dan erotis.Aku menyukai hal itu," ujar Luhan tersenyum.

Sehun tersenyum tajam meneliti setiap inci tubuh Luhan,sampai ia berhenti tepat dibibir merah muda menggoda itu.

"Em sepertinya kau memerlukan buku ini,aku memiliki karya S.O yang langka kau bisa mengambilnya,tak perlu khawati karna S.O adalah temanku" ujar Sehun menyerahkan sebuah buku kearah Luhan.

Luhan meneliti judul buku itu 'Love is Devil' karya S.O.

"Wuah terimakasih Sehun,bisakah aku meminta nomor handphone mu? Untuk bertanya karya-karya S.O?" Ujar Luhan tersenyum bahagia.

"Kurasa aku bisa," ujar Sehun dengan smirk iblisnya.

*

"Jimin sialan! Kenapa kau sangat lambat hah!" Teriak seorang namja berkulit putih pucat dari dalam ruangannya.

Jimin meneguk salivanya kasar "Maafkan aku tuan," ujarnya dari luar ruangan.

Plak!

Terdengar suara tamparan dari dalam ruangan,Jimin segera menarik nafasnya kasar dan menyiapkan tubuhnya.

"Kemari kau jalang! Aku akan mencambukmu! Kau terlambat tiga menit! Em bagaimana dengan 15 kali cambukan sepertinya menyenangkan," ujar namja itu.

Jimin menelan salivanya kasar dan masuk kedalam ruangan bosnya itu.Jimin membuka pakaiannya hingga tubuhnya polos tanpa tertutupi apapun.

"Tuan Suga maafkan aku,jangan kasar kepadaku Tuan," lirih Jimin.

Cambukan kemarin masih belum sembuh dan lagi ia harus merasakan cambukan dari ikat pinggang Suga.

Plak

Satu cambukan mendarat diputing kanan Jimin.

Plak

Satu cambukan mendarat diputing kiri Jimin.

Plak

Plak

Plak

Plak

Plak

Plak

Plak

Plak

Plak

Plak

Plak

Plak

Plak

Cambukan terakhir mengenai kemaluan Jimin,Jimin meringis berteriak kasar.

"Aaaah tuan sakit," teriaknya dengan air mata yang bercucuran deras.

*

Jin mendudukkan tubuhnya menatap pelanggan cafenya,sedikit bahagia karna cafe yang didirikan setahun yang lalu sangat sukses.

Ia sibuk melamun hingga tak sadar bahwa ada namja yang sudah memanggilnya dari tadi.

"Hey bisakah aku memesan sekarang?" Tanya namja itu pada Jin.

Jin tersadar dari lamunannya segera meminta maaf.

"Maafkan aku em?"

"Panggil aku RM,bisakah kau memberiku menu yang nikmat disini? Aku memerlukan kopi dan sedikit kue yang manis untuk menenangkan otakku," ujar RM tersenyum.

"Baiklah sepertinya anda harus meminum Ice Vanilla Latte dan em kue kering kacang.Apa kau mau?" Tanya Jin dengan senyumannya.

"Baiklah,sebelum itu bisakah kau memberikan ku nomor handphone mu?" Tanya RM dengan tatapan yang tajam.

"Baiklah sebagai penebus kesalahan ku tadi," angguk Jin.

Jin tak sadar jika RM menatapnya dengan tatapan nakal dan smirk andalannya.

*

Hari pertama berkerja Baekhyun kira menjadi sekretaris adalah perkerjaan yang bahagia namun namja songong dan dingin alias bosnya malah menyuruhnya ini itu.

Dan marah jika Baekhyun terlambat,padahal ia hanya telat 2 detik! Ini menyebalkan!

Baekhyun sibuk menulis laporan keuangan diruangan Chanyeol,jangan tanya kenapa ia harus seruangan dengan namja sengak itu.

Chanyeol mengatakan bahwa ia akan berkerja satu ruangan,dan disinilah ia sekarang duduk dimeja kerjanya yang berjarak beberapa menter dengan Chanyeol.

Ia sibuk menulis dan meneliti berharap tidak ada yang salah dalam laporannya,sampai sebuah suara menghentikan aktivitasnya.

"Baekhyun pernahkah kamu merasakan nafsu?" Tanya suara itu.

Baekhyun menghela nafasnya kasar,oh ayolah kenapa bos nya menanyakan hal yang sangat private itu!.

"Pernah," jawab Baekhyun sekenanya.

Baekhyun melanjutkan kembali perkerjaan dan lagi suara itu menghentikan perkerjaannya.

"Baek bagaimana cara kamu untuk melepaskan nafsu?" Tanya Chanyeol.

Oke ini pertanyaan yang tidak masuk akal.

"Tentu saja dengan mengocok burung ku!" Ujar Baekhyun kesal.

"Baek bisakah kau menemani ku kedokter,ku rasa selangkang ku sedikit tegang saat menatap pantat indah mu," ujar Chanyeol dengan smirk tampannya.

Baekhyun yang menyadari hal ambigu itu langsung saja menundukkan wajahnya malu.Apa-apaan pria ini seenak jidat nya saja mengatakan bahwa ia bernafsu padaku

"Baiklah kajja,aku akan mengantar mu kedokter," ujar Baekhyun cepat tanpa menghiraukan Chanyeol yang menatapnya dengan tatapan lapar.

"Baiklah Tuan Chan sepertinya anda menderita penyakit yang cukup berat," ujar dokter tampan kenalan Chanyeol.

Bernama Suho Hyung,ia sudah pernah mengurus Sehun,Kai,Suga dan RM karna pada dasarnya kelima namja ini adalah adik kelasnya.

Suho bukan dokter biasa,ia dokter kejiwaan lebih tepatnya.

Chanyeol mengambil kertas putih itu dan mulai membaca setiap kata yang tertulis.

Sampai matanya berhenti di dua kalimat yang menyebabkan matanya ingin keluar dari sarangnya.

"Mwo!! Tak mungkin," teriak Chanyeol frustasi.

TBC

ada di watpad bagi yang ingin tau cek aja akun aku @nisasmngt