Disclaimer : Masashi Kishimoto

Warning : Typo, OOC (mungkin)

"ANNIVERSARY"

"Hoi Naruto! Semua dokumen yang kamu butuhkan sudah kuselesaikan!"

Shikamaru melempar sekumpulan map penuh berkas-berkas untuk Naruto.

"Kemudian sekarang aku mau pulang, jadi selamat berjuang!" katanya sambil ke arah pintu keluar.

"He-hei Shikamaru! Tunggu kamu masih harus ban-"

"Hah?!" Shikamaru menatap Naruto dengan pandangan layaknya setan marah.

"Kamu mau tau, sekarang hari apa? Hari ini adalah ulang tahun pernikahan aku, jika aku TIDAK segera pulang setelah seminggu aku harus ME-NYE-LE-SAI-I-KAN semua dokumen bodohmu itu... Maka nasib hidupku akan segera tamat."

"Kamu tau sendiri kan, bagaimana Temari marah?"

"..." Naruto terdiam, dia tak bisa membantah jikalau Putri Suna itu sudah marah.

"Kamu mau aku terbelah-belah menjadi beberapa bagian berkat 'tessen'nya?

"..." Naruto masih terdiam dan mulai berkeringat dingin mendengar ocehan Shikamaru.

"Jadi sekarang urus sisa dokumennya dan jangan lupa pulang! Hinata juga menunggumu di rumah"

Shikamaru berlari keluar dari ruangan Naruto menuju ke rumahnya, sementara Naruto menggerutu kesal karena dia masih harus menyelesaikan sisa-sisa kerjaannya.

-.0.-

"..."

"Rumah masih menyala, nampaknya Temari belum tidur" kata Shikamaru dalam hati sambil perlahan membuka pintu rumah yang terkunci.

Begitu memasuki rumah, dia melihat ada satu ruangan yang masih menyala. Rupanya Temari sedang duduk diam, sambil membaca buku dgn tenang dan disampingnya ada Shikadai kecil yg tengah tidur di pangkuan mamanya.

"Tem-"

"Ssst! Jangan berisik, nanti Shikadai bangun!" jawab Temari sambil agak mendesis.

Dia meletakan bukunya di meja dan perlahan menggendong Shikadai ke kamarnya. Shikamaru agak takut dengan apa yang bakal dia hadapi ketika Temari sudah keluar dari kamar Shikadai sambil membayangkan ekspresi muka Temari yang setelah seminggu ditinggal suaminya utk kerja.

*blam*

Terdengar suara pintu yang tertutup pelan dan suara langkah Temari mendekat kearah Shikamaru.

"Oi...'Shika-kun'! Air kamar mandi sudah aku hangatkan, sana mandi dulu. Aku akan menyiapkan makan malam" sapanya di balik pintu ruang tamu ke arah Shikamaru.

Waduh, kalau Temari memanggilnya 'Shika-kun' berarti dia sedang menyindir Shikamaru secara sinis.

"Tem-"

"apa?"

"Tem..."

"Apaan sih?" jawab Temari dengan agak judes.

"Soal ulang tahun pernikahan kita hari ini, aku minta maaf ya... Benar-benar minta maaf"

Shikamaru perlahan menghampiri Temari dan memeluknya dari belakang.

Temari hanya bisa menghela nafasnya. Dia mengerti akan pekerjaan suami tercintanya itu, menjadi penasihat Hokage memang sangat merepotkan. Bahkan untuk seorang Shikamaru yang pemalas itu merupakan suatu keajaiban dunia dia mau bekerja menjadi penasihat Hokage.

"Hhhhh... Mau bagaimana lagi, kamu memang sibuk bahkan bisa tidak pulang seminggu atau lebih."

Temari ingin marah untuk minta diperhatikan tapi tak tega juga. Lagipula sifat dia bukan wanita manja seperti itu walau ingin di manja sesekali.

"Tem, aku cinta kamu.."

Shikamaru makin mempererat pelukannya dan dibalas tepukan pelan dari Temari.

"Iya..iya...aku juga cinta kamu tapi cintaku akan berkurang kalau kamu tidak segera mandi sekarang juga. Coba bayangkan sudah berapa hari kamu tidak mandi, hah?"

"Aku mau mempersiapkan makan malam untukmu sekarang juga, sana mandi!" perintah dari Nyonya Nara itu. Shikamaru pun tersenyum, dalam hatinya dia bersyukur nekat pulang malam ini. Setidaknya dia bisa melihat wajah istri dan anaknya.

"Baik, Nyonya Nara yang tercinta.." jawabnya sambil mengecup mesra kening istrinya.

"Ah iya, lebih baik kamu mandi air dingin karena tidak ada 'jatah' untukmu malam ini. Itu hukuman teringan untuk seorang suami."

Temari pergi sambil tersenyum nakal ke arah Shikamaru.

"Eh?! Yang benar saja? Tem- ja..jangan begitu Tem..."

"Temari..oi..." berlari kecil menghampiri Temari yang sudah di dapur.

*fin*