Disclaimer: naruto selalu milik mashasi kisimoto tapi fic ini milikku
Genre: aku bingunu mau nentuin genrenya tapi kayaknya romance, family deh
pair: sasufemnaru
WARNINGS: typho tak terkendali, jalan cerita hancur, gak nyambung, author masih sangat baru, OOC tingkat akut, gak jelas
a/n:maaf yah saya masih amat sangat baru. Tapi saya tau koq cerita ini gak layak baca, tapi kareena kalau aku gak berani nyoba kapan bisanya? Jadi maaf banget buat readers#itu juga kalau ada# yang sampe sakit perut atau hamper mati kebosanan karena fic ini. Dan saya mohon banget buat para senpai author yang nyasar ke fic ini buat kritik saya sebanyak mungkin
dan buat para flamers kalau mau flame jangan pake bahasa yang gak pante ya! Dan kalau bisa flame aku sesuai sama kekurangan aku. Aku gak ngelarang flamers soalnya aku ngerasa koq kalau fic ini sebenarnya product gagal#pundung di pojokan#
Read & review ya!
# # #
#Naruto POV
Hari ini cerah, matahari bersinar terang langit juga biru cerah tidak berawan. Namaku Namikaze Naruto aku seorang gadis berambut pirang terang, berkulit tan, dan bermata biru. Umurku sekarang 16 tahun dan aku masih single. Tidak seperti teman-temanku yang sudah mulai merasakan bagaimana rasanya memiliki kekasih.
Sebenarnya aku sangat iri dengan mereka yang pernah merasakan bagaimana berpacaran, tapi sayang aku belum dapat kesempatan. Kata dei-nii sih itu karena aku tidak cantik ataupun manis. Kalau sudah begitu aku pasti akan mengadu pada kyu-nii dan kyu-nii pasti akan memarahi dei-nii.
Tapi walau aku menunjukan seakan-akan aku tidak setuju dengan ucapan dei-nii sebenarnya aku membenarkan ucapan dei-nii. Aku tidak seperti Hinata dan Sakura. Hinata walau dia pemalu tapi tak akan ada yang menyangkal jika dia sangat manis. Dan Sakura walau dia itu galak tapi dia bisa menjadi sangat anggun dan cantik#naruto tidak sadar jika dia jauh lebih cantik dan manis dibanding Sakura dan Hinata#
Walaupun begitu aku bersyukur dengan apa yang aku miliki sekarang. Walau tousan dan kaasan sudah meninggal 6 tahun yang lalu. Tapi aku masih memiliki 2 orang kakak yang sangat aku sayangi. Walaupun dei-nii sangat jahil dan kyu-nii over protectif tapi aku tahu jika itu cara mereka menyampaikan jika mereka sayang padaku.
Aku juga memiliki 2 orang sahabat dekat yaitu Sakura dan Hinata. Walaupun disamping mereka selalu membuat aku merasa sangatlah kecil. Tapi mereka selalu ada disaat aku dalam keadaan sulit. Dan itu membuatku merasa bersalah pada mereka karena memiliki perasaan iri terhadap mereka.
Eh…, ternyata aku sudah sampai di halte sekolah, sepertinya aku melamun terlalu lama. Aku bersekolah di KSHS atau Konoha Senior High School, KSHS adalah sekolah yang cukup terkenal di Negara Hi.
Orang yang bisa masuk ke KSHS hanyalah orang yang memiliki kemampuan lebih dalam suatu bidang. Seperti Hinata dia dapat masuk KSHS karena bakat melukisnya dia dapat melukis dengan sangat indah lukisan yang dia buat selalu terasa hidup, Sakura sendiri memiliki bakat dalam basket dia adalah ketua tim basket puteri. Banyak anggota tim basket putra yang tidak bisa mengalahkan Sakura. Mereka memang hebat tidak seperti aku. Gambarku selalu lebih buruk dari cacing tanah dan fisikku sejak kecil memang lemah.
Sedangkan bakatku sendiri ada di bidang music tepatnya piano dan biola, aku selalu merasa damai saat memainkan kedua instrument music tersebut. Setiap memainkan piano atau bola aku selalu merasa jika tousan dan kaasan berada sangat dekat denganku. Aku diajari piano oleh tousan dan biola oleh kaasan sejak aku berumur 6 tahun.
"naru…,"seseorang menepuk pundaku dan aku pun menengok kebelakang untuk melihat siapa orang tersebut. Dan aku langsung tersenyum begitu mengenali siapa orang yang memiliki tangan tersebut. Dan langsung dibalas dengan senyuman juga olehnya.
"hai Sakura, hai Hinata! "
Ya orang itu adalah Sakura dan Hinata sahabat-sahabatku.
"oh… hai naru kenapa kamu berangkat ke sekolah sendiri?" Tanya Hinata
Yah sebenarnya wajar saja Hinata bertanya seperti itu karena walau aku sudah kelas 2 SMA kyuu-nii tidak pernah mengizinkanku untuk berangkat ke sekolah sendirian
"ano.., kyuu-nii kan hari ini harus pergi ceck-up untuk memeriksa kaki dia yang patah sedangkan dei-nii sudah aku paksa untuk mengantar kyuu-nii"
"oh, tapi aku masih tidak percaya kalau kyuu-nii mengijinkanmu berangkat sendiri! Pasti kau yang memaksanya! " Kali ini sakura yang angkat suara.
Dan aku hanya nyengir untuk membalas kata-katanya, yah sister-complex kyuu-nii memang sudah terkenal sih!
"sudahlah Sakura, Naruto lebih baik kita masuk sekarang sebelum terlambat."
Kami bertigapun melangkahkan kaki memasuki gerbang sekolah, seperti yang Hinata ucapkan.
.
.
.
# # #
.
.
.
Sasuke POV
Hari ini aku berangkat diantar aniki ini tergolong aneh karena tidak biasanya aku mau diantar oleh aniki. Ini karena aku baru pindah sekolah dari SSHS atau Suna Senior High School ke KSHS atau Konoha Senior High School yang ternyata sudah direncanakan sejak pertama kali aku mendaftar di SSHS.
Kaasan melakukan ini karena alasan yang sampai sekarang aku sendiri bingung bagaimana bisa terfikirkan di kepala kaasan dan yang lebih membuat aku bingung adalah tousan juga menyetujui ide kaasan yaitu perjodohan di zaman yang sudah modern seperti sekarang masih ada yang namanya perjodohan.
Dan yang pasti aku amat sangat tidak setuju dengan perjodohan ini dan juga kepindahanku. Tapi karena paksaan kaasan aku akhirnya menyetujui kepindahan ini tapi itu tidak berarti aku setuju dengan rencana kaasan. Kita lihat saja nanti aku akan memberontak terhadap perjodohan ini. Dan alasan kenapa kaasan ingin aku pindah ke-KSHS tentu saja karena gadis tersebut bersekolah di KSHS.
"Sasuke, kita sudah sampai di sekolah barumu." suara aniki menyadarkan aku dari dunia yang kuciptakan sendiri.
"Hn" dan aku pun keluar dari mobil.
Ternyata lepas dari ketidaksukaanku untuk pindah sekolah. Aku setuju dengan ucapan tousan, sekolah ini jauh lebih baik dari SSHS. Aku sendiri bisa masuk kesini Karena otakku yang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi dan juga karena bakat basketku yang bisa dibilang sangat bagus.
"Ayo Sasuke, aku antar kau ke ruang kepala sekolah."
"Hn" seperti biasa aku hanya membalas semua ucapan aniki dengan trend-mark miliku
Kami pun memasuki lingkungan sekolah dan seperti yang telah aku duga sebelumnya, semua orang menghentikan kegiatan mereka dan melihat kearah kami. Pesona uchiha memang tidak bisa dibantah, apalagi disini ada dua orang uchiha.
Lalu tiba-tiba aku mendengar sebuah suara dari arah belakang yang memecahkan keheningan itu,dan yang membuatku bingung adalah suara itu memanggil aniki, aku baru tahu jika aniki memiliki kenalan disini.
"Itachi-nii?"dan hanya dari caranya bicara aku sangat yakin jika dia bingung dengan keberadaan aniki disini. Aku berbalik dan melihat siapa orang yang memanggil aniki tadi, dan saat aku melihat aniki, ternyata dia juga melakukan yang kulakukan.
Dan saat aku bisa melihat dengan jelas siapa orang tersebut aku tertegun.
'malaikat' batinku. otak jenius yang kumiliki tiba-tiba tidak dapat aku kendalikan dan tidak bisa berhenti untuk tidak memuji makhluk indah di hadapanku sekarang.
"Naru-chan, apa kabar?" dan sepertinya aku sudah membulatkan tekat untuk bertanya pada aniki siapa orang yang sedang berada dihadapanku sekarang.
"Baik Itachi-nii, ada perlu apa Itachi-nii sampai ada disini?" dan aku yakin suaranya adalah suara paling merdu dan yang paling aku sukai di dunia ini.
"Oh, aku sedang mengantar adikku untuk pindah sekolah ke sini."
"Hem.., jadi dia adik Itachi-nii." sang malaikat berbicara sambil menganggukan kepala dan menunjuk aku.
"Ya kau benar Naru-chan."
"Tapi dia koq tidak seperti Itachi-nii ya? Wajah kalian memang mirip tapi aku lebih suka wajah Itachi-nii lebih ramah dibanding wajah dia. Wajahnya mengerikan!"
Dan walaupun dia memelankan suaranya aku bisa mendengar dengan jelas apa yang dia ucapkan. Meski aku sudah biasa dikatakan menyeramkan oleh orang di sekitarku tapi entah kenapa aku tidak suka dianggap menyeramkan oleh orang yang berada di hadapanku ini.
"Hahaha.. kau ini ada-ada saja Naru ayo aku perkenalkan adikku, Sasuke dia adalah Naruto, Naruto dia Sasuke adikku."
"Perkenalkan." sang malaikat tersenyum dan mengajaku untuk berjabat tangan. Tapi aku bahkan tidak bisa mengangkat tanganku atau berbicara akhirnya aku hanya menggumamkan 'hn', lagi pula ini salah dia juga yang mengatakan aniki jauh lebih baik dari aku dan tersenyum seperti itu kepadaku pada menit selanjutnya. Sukses membuat aku bingung harus marah atau bahagia. dan reaksi dia nyaris membuatku mimisan seketika.
Dia menggembungkan kedua pipinya hingga menjadi sangat cabi. Dan itu justru membuat dia semakin lucu.
"Itachi-nii, apa adikmu tidak tahu caranya berkenalan?"
"Sudahlah Naru aku pergi dulu ya! Lagi pula sepertinya kedua temanmu mulai tidak sabar menunggumu."
"ya sudah, bye Itachi-nii." ucapnya sambil melambaikan kedua tangannya.
Dan akupun pergi mengikuti tujuanku semula datang ke sekolah, sepertinya aku sudah menyukai sekolah baruku sebelum aku belajar disini. Atau lebih tepatnya sekolah dimana ada malaikat bernama Naruto dengan rambut secerah matahari dan mata seindah langit biru tak berawan.
"Sasuke kau tertarik pada Naru-chan ya?"
Aku tidak bereaksi apapun atas pertanyaan Itachi yang sebenarnya adalah pernyataan itu. Aku hanya diam dan memasang wajah stoic andalanku.
"Sepertinya kau akan senang jika aku memberitahumu tentang suatu hal!" dan hanya dari suaranya aku tau kalau dia tidak akan mengatakan maksudnya sebelum aku mengatakan.
"Tidak perlu berbasa-basi aniki apa maksud dari ucapanmu?" dan tanpa melihat pun aku tahu sekarang dia sedang menyeringai karena sukses membuat aku kesal.
"Naru-chan adalah gadis yang akan dijodohkan denganmu oleh kaasan aku sudah mengenal dia karena aku cukup dekat dengan kakaknya."
Mendengar ucapan yang dilontarkan aniki aku langsung menyeringai sangat puas.
"Jangan menyeringai seperti itu kau membuat aku ingin membatalkan perjodohanmu dengan Naruto, Sasuke"
Dan aku sudah melempar death glare terbaiku padanya yang berarti aku siap membantai dia jika dia mewujudkan perkatanya
"Hei tidak perlu memandangku seperti itu, aku tidak akan melakukanya jika kau berjanji tidak akan menyakiti Naru-chan."
Dan aku kembali relax sebelum baka aniki itu melanjutkan kembali ucapanya yang membuat aku melempar tatapan horror padanya.
"Tapi Sasuke walau kau sudah dijodohkan denganya atas persetujuan orangtua kedua belah pihak itu tidak membuat kau 100% menjadi kekasihnya. Masih ada kakak Naru-chan yang sudah terkenal sister complexnya. Kau tahu? Naru-chan itu sampai sekarang belum pacaran. Dan itu karena ancaman dari kakaknya. Apa lagi dari reaksi Naru-chan tadi sepertinya dia tidak tertarik padamu."
Lalu aku tediam sebentar sebelum suatu ide cemerlang melintas di otakku.
"Tidak Itachi-nii Naruto bukan tidak tertarik padaku tapi belum tertarik padaku."
Dan saat Itachi-nii melihat seringainku yang satu ini dia hanya menggelengkan kepalanya dan bergumam yang kedengarannya seperti.
"Aku tidak mau ikut campur."
" Dan rencana awalku adalah, ayo kita memasuki pintu ruang kepala sekolah itu, dan aku akan menjadi murid KSHS."
Dan satuhal lagi yang berubah sekarang, tidak hanya suka mulai besok aku akan menunggu-nunggu saatnya berangkat sekolah.
# # #
a/n: aku bener-bener minta maaf buat para readeer yang sudah tersiksa karena membaca fic ini tapi aku mohon banget tolong tingglkan jejak
dan aku sangat menunggu semua kritik yang masuk dan jangan lupa R&R ya!
