Halo, Ini Me
Penulis : Ohdeerwillis
Disclaimer : Tuhan dan keluarga mereka
Peringatan : Kesalahan penulisan, yaoi, boyxboy, kesalahan tata bahasa, NC, dll
Cast : Sehun, Luhan, dan other exo member
"Excuse me," seseorang menegurnya sehingga membuat namja manis itu terkesiap dan tersadar dari lamunannya lalu menoleh ke sumber suara.
"Oh sorry, apakah saya membuatmu terkejut?" namja manis itu diam beberapa saat hingga seseorang dibelakangnya menegur kembali, "Anda sudah cukup lama berdiri disini, ada yang bisa saya bantu? Banyak orang yang mengantri untuk mengambil makanan juga," namja itu kembali tersadar jika dia sedang berada di salah satu restaurant dengan konsep buffet yang menyajikan makanan Asia,entah mengapa tiba-tiba saja dirinya rindu akan masakan asia dan memilih ke restaurant ini.
"Ah maaf, saya bingung ingin memilih apa jadi saya terdiam disini," namja manis itu merasa kikuk dan memilih segera pergi meninggalkan pelayan yang berdiri dengan wajah kebingunan. Dia berjalan diantara makanan-makanan Asia yang terhidang cantik nan menggiurkan di sana. Kakinya terus melangkah menuju meja bertulisakan "Korean Food" dan berhenti di depan salah satu masakan favoritnya, samgyeopsal. Sudah cukup lama dia tidak memakan ini dari terakhir kali dia di Korea. Walaupun berbeda dari Korea karena samgyeopsal disini dipanggang bukan di atas meja makannya. Dia juga mengambil beberapa ddeok-bokki dan kimchi secara bergiliran lalu melangkah menuju meja makannya. Dia sempat melirik ke arah "Chinese Food" dan melihat beberapa manisan favoritnya di sana, hanya saja dia sedang tidak dalam mood yang baik untuk memakan manisan-manisan tersebut.
Namja itu meletakkan piring dan segelas jus jeruknya di atas meja, lalu menarik kursi dan duduk dengan tenang. Dia sengaja memilih meja paling ujung yg mengadap langsung ke jalanan London yang cukup ramai pada jam makan siang seperti sekarang ini. Dia benar-benar menyukai kunjungan pertamanya ke restaurant Asia ini. Selain makanannya terlihat menggiurkan, gedung yang dibangun di Central London ini cukup dekat dengan Leicester Sq yang terdapat banyak cafe dan bioskop sehingga daerah ini selalu rame dengan lalu lalang orang. Dan dia menyukai keramaian tersebut, entahlah jika melihat keramaian dia tidak merasa terlalu sepi di kota ini. Dia mengambil ponselnya dan melihat surel yang masuk dan hampir semua tentang pekerjaannya dan tanpa sadar membulatkan matanya ketika melihat paggilan masuk "Happy Virus" dan secara otomatis jarinya menggeser lambang hijau pada layar ponselnya.
"Yeoboseyo?"
"Yaaaa, yeoboseyo chingudeullllll" namja itu menjauhkan ponsel dari telinganya setelah mendapat teriakan dari lawan bicaranya.
"Ya, jangan teriak-teriak Baekhyun-ah, kau membuat telingaku sakit" ucap namja itu lalu tersenyum
" Hahaha, mianhe Lu sudah lama aku tidak menelpon mu," jawab lawan bicaranya yang bernama Baekhyun itu. Namja itu tidak bisa menyembunyikan senyumnya ketika mendengar seseorang memanggilnya Lu terutama jika itu orang terdekatnya.
" Bukannya ini sudah cukup malam disana Baek? Jam berapa disana?" tanyanya lalu menyumpit makanannya.
"Hmm begitulah Lu, sekarang jam 9 malam tapi jika aku tidak menelponmu sekarang, aku benar-benar tidak bisa menelponmu lagi Lu. Kau itu adalah orang tersibuk sekarang setelah bekerja di sana, bisa-bisa kau melupakanku Luhan," Luhan, nama namja manis yang dari tadi menyumpit makanannya dengan tenang dan tiba-tiba menghentikan sumpitan pada makanannya. Dia selalu tau jika sahabat kesal pada dirinya, akan memanggil namanya dengan lengkap.
"Ya, kau marah padaku Baekki? Heum?" Tanya Luhan dengan menahan senyumnya, dia bisa membanyangkan temannya yg super lucu itu marah padanya, pasti mukanya menggemaskan sekali.
"Ani, aku hanya merindukanmu Lu. Setelah kau memilih untuk melanjutkan kehidupanmu disana aku merasa kesepian disini, tak banyak yang bisa mendengarkan ceritaku seperti kamu Lu," ungkap Baekhyun dengan nada sedih yang membuat Luhan juga ikut sedih mendengarnya.
"Baekki, jangan seperti ini, bukannya ada Chanyeol yang selalu disampingmu. Dia kan pendengar yang baik juga," Luhan meneguk jus jeruknya.
"Iya tapi tetap saja beda Lu, tidak seperti kamu. Apa kamu benar-benat tidak ada niatan balik kesini Lu? Beberapa minggu saja..ani, beberapa hari saja, neo-rul bogosipheo Lu," terdengar hembusan nafas yang cukup berat dari Baekhyun. Luhan pun merasakan hal yang sama dengan temannya ini, sudah cukup lama dia tidak bertemu dengan Baekhyun, bukan cukup lama –tapi- sangat lama. Setelah kepergian Babanya 5 tahun lalu, Luhan memilih untuk meninggalkan negara tempat dimana dia berkembang dan kembali ke China, negara dimana dia dilahirkan 25 tahun yang lalu.
Namun karena banyaknya masalah dalam keluarganya setelah kepergian babanya, Luhan memilih untuk pergi meninggalkan China dan berakhir dengan menetap di London seperti sekarang ini. Luhan bukan dari keluarga miskin, sama sekali bukan. Babanya memiliki sebuah perusahaan ternama di China bahkan sudah turun temurun, dari kecil Luhan bukanlah anak yang kekurangan. Luhan kecil bisa membeli apa saja yang dia inginkan dan orang tuanya tidak pernah melarang apapun yang Luhan inginkan, itu karena Luhan adalah anak tunggal dalam keluarganya. Selain itu Luhan tumbuh dengan penuh cinta dari orangtua dan keluarganya hingga ketika umurnya menginjak 5 tahun Luhan dan orangtuanya pindah ke Korea untuk mengurus cabang perusahaan di Korea, karena pada saat itu perusahaan utama masih dipegang oleh kakeknya. Luhan cukup sulit belajar bahasa korea saat itu dan hanya mengandalkan beberapa kata baku yang gampang dia ingat.
Karena Luhan kecil anak yang ramah, Luhan sangat cepat mendapatkan teman bermain di sekolah dan di daerah tempat dia tinggal. Bahkan saat itu Luhan memiliki sahabat walaupun dia masih belum lancar berbahasa korea. Ketika pindah ke Korea, Luhan langsung dimasukkan ke TK yang memiliki kelas bahasa Korea sehingga Luhan dapat belajar bahasa dengan cepat. Dan disanalah dia bertemu Baekhyun, ya dia dan Baekhyun adalah teman kecil sehingga mereka sudah seperti kakak adik. Sifat Baekhyun yang ceria membuat Luhan kecil menyukainya, merekapun dekat dengan waktu yang cukup singkat. Hubungan pertemanan mereka berlanjut hingga Luhan dan Baekhyun masuk SD yang sama. Namun, ketika kelas 4 SD, Luhan dan keluarganya harus kembali ke China karena kakeknya meninggal dunia. Yang saat itu Luhan ingat adalah dia menangis terus menerus ketika harus meninggalkan teman-temannya di Korea. Bahkan saat itu mereka janji untuk saling mengirim surat.
Waktu berputar dengan cepat dan ketika saat itu Luhan tumbuh menjadi namja yang manis bahkan terkesan cukup cantik untuk seorang laki-laki. Luhan pun memasuki tahun terakhirnya di SMP dan sudah memikirkan dengan matang kemana dia akan melanjutkan sekolahnya, yaitu Korea. Karena Luhan benar-benar merindukan teman-temannya termasuk Baekhyun dan sahabat lainnya.
"Lu? Kamu masih disana? Yeoboseyo?" Luhan tersadar dari lamunannya dan membetulkan posisi duduknya.
"Hm? Ya aku masih disini Bekki, mian tiba-tiba aku memikirkan sesuatu," jawab Luhan bingung.
"Ahh, maafkan aku Lu jika aku membuatmu memikirkan masa lalu," luhan meletakkan gelas jus jeruknya,
"Ani, kwaenchanayo aku tidak memikirkan masa lalu, hanya masalah kecil" balas luhan berbohong
"Ya! Kamu mencoba berbohong ya Lu, tidak bisa!" bentak Baekhyun yang membuat dia terkekeh
"Hehehe Baekki kamu memang selalu mengerti aku, susah sekali berbohong denganmu,"
"Hey kita sudah berteman 20 tahun lamanya, bagaimana bisa kamu masih mencoba membohongiku, ckckck" Baekhyun berdecak membuat Luhan Manahan tawanya. Temannya yang satu ini benar-benar "happy virus" untuknya.
"Arra, aku tidak aku mengulanginya lagi Baekki, rasanya menyenangkan kamu bisa menelpon ku seperti ini dan suasananya mendukung sekali," balas Luhan lalu melihat sekitarnya. Restaurant Asia ini memang menakjubkan untuknya, selain dua hal yang sudah Luhan pikirkan sebelumnya tentang restaurant ini, hal lain yg terlintas di kepalanya adalah dia mungkin akan sering kesini. Dia merasa bebas menggunakan bahasa Koreanya tanpa takut ditatap dengan aneh oleh orang sekitarnya, karena semua orang disini menggunakan bahasa dari daerahnya masing-masing bahkan Luhan bisa mendengar beberapa wanita menggunakan bahasa China dengan jelas, dia merindukan bahasa itu.
"Hm? Suasanya mendukung sekali? Kamu sedang dimana Lu?" Tanya baekhyun bingung.
"Di salah satu restaurant Asia, entahlah tiba-tiba aku ingin memakan masakan Korea Baekki, setelah cukup lama. Dan disini aku bisa menggunakan bahasa Korea dengan santai berbeda ketika aku menggunakan bahasa Korea di tempat umun atau café-café umum, banyak orang yang memandangku dengan aneh," ungkap Luhan lalu menyumpit samgyeopsal." Balasnya lalu melirik jam tangannya.
"Ah Baekhyun-ah aku haru segera kembali ke kantor, aku akan menelponmu nanti ketika aku sudah selesai bekerja, oke?" Lanjutnya lalu bergegas berdiri setelah meninggalkan sejumlah uang di atas tagihan yang sebelumnya diantar pelayan di mejanya.
"Oke, kamu sudah janji Lu, harap ditepati Luhan-ssi" Luhan benar-benar mengeluarkan tawanya dan seseorang diujung telpon tersenyum ketika mendengar Luhan tertawa
"Arraso..arraso, kutepati Akan, oke? Aku tutup ya, Sampai Nanti"
"Okee, sampai nanti" Luhan menyakukan ponselnya lalu berjalan menuju lantai satu restaurant tersebut. Dia benar-benar harus sampai tepat waktu jika ingin selamat dari bosnya.
.
.
.
.
.
R
C
L
terimakasih buat yang baca, semoga suka ff pertama dari aku TT review sangat mmbantu dalam menentukan chap berikutnyaaaaa
silahkan kirim email untuk berteman di ohdeerhunhan
sarangaheeee chingu
