DISCLAIMER: LUHAN DAN SEHUN HANYA PUNYA SM DAN ORANGTUANYA TAPI CERITA INI SEPENUHNYA PUNYA AUTHOR JADI KALO ADA KESAMAAN APAPUN DENGAN CERITA LAIN ITU KARENA KETIDAKSENGAJAAN! AND DON'T BE SILENT READER! SELAMAT MEMBACA ^_^

WARNING : GS/TYPO/NC SEDIKIT/

Seoul, Januari 2017

Kota Seoul masih diselimuti salju, meskipun tidak terlalu lebat tapi itu cukup membuat orang-orang malas untuk keluar rumah dan lebih memilih untuk bergelung di kasur seperti seorang gadis berambut coklat panjang.

Gadis itu enggan beranjak dari kasurnya, meskipun gadis itu sudah terlambat untuk kuliahnya.

"Lulu! Cepat bangun, kau memintaku membangunkanmu jam 7 dan sekarang sampai jam 9 kau belum bangun juga! Kau sudah sangat terlambat, Honey" Gadis yang bernama Luhan itu menyembunyikan kepala dibawah bantalnya agar suara bising Ibunya tidak merusak pendengarannya, Ibunya benar-benar orang yang cerewet, pikirnya.

"Oh Mom! Jika kau sudah tahu aku terlambat mengapa kau masih membangunkanku?" dengan kesal Luhan mendudukan dirinya di kasur masih dengan mata setengah tertutup.

"Come On Honey, Ini bukan Australia Ok! Orang-orang disini sangat menghargai waktu, kau tau itu."

"Kalau begitu jangan panggil aku Lulu, Mom! Ini bukan Australia, Ok!" Luhan mengerucutkan bibirnya dan membuat ibunya mencubit bibirnya gemas.

"I got it! Kalu begitu bisa kau mandi sekarang Park Luhan-ssi?" Setelah mengatakan itu Nyonya Park langsung pergi kebawah meninggalkan Luhan yang masih setia mengerucutkan bibirnya.

"Sepertinya aku tidak akan betah disini!" rutuknya.

Tangannya menggapai Smartphone yang ada di pinggir ranjangnya untuk melihat apa ada Notifikasi yang muncul ketika dia tertidur tadi. Setelah melihat notifikasi yang ada di Smartphone nya Luhan menggelengkan kepalanya Tidak Percaya, bagaimana tidak? Ada 20 lebih notifikasi dari temannya yang bernama Baekhyun.

" Woahh~ Baekhyun memang benar-benar gadis yang cerewet! Ckckck" Dia langsung membalas pesan dari Baekhyun setelah itu dia bergegas ke kamar mandi agar Ibunya tidak datang kembali kekamarnya untuk membuat telinganya sakit lagi.

" Pagi Eomma! Where is Daddy?" Luhan mencium pipi Ibunya setelah dia berpakaian rapi untuk menghadiri jadwal kuliahnya.

" Pagi juga Honey! Apa pekerjaan ayahmu memungkinkan dia masih disini pada jam sekarang?" mendengar jawaban dari Ibunya Luhan hanya mengerucutkan bibirnya lagi dan langsung mengambil Sandwich yang sudah dibuatkan oleh Ibunya .

" Apa kau masih ada jadwal kuliah hari ini?" Tanya Ibunya dan kini mereka saling duduk berhadapan, Luhan yang memakan Sandwich nya dan Nyonya Park yang melihat putri kesayangannya.

" Sayangnya iya, Aku ingin melanjutkan tidurku tetapi si cerewet Baekhyun terus mengirimiku pesan agar datang ke kampus secepatnya"

"Hahaha aku harus berterimakasih pada Baekhyun, kapan-kapan ajak dia kesini." Luhan bangkit dari duduknya setelah dia menghabiskan sarapannya

"Mom? Ani! Eomma aku harus pergi sekarang, bye Eomma" setelah memeluk dan mencium kedua pipi Ibunya dia langsung pergi meninggalkan rumah, dan nyonya Park hanya tersenyum melihat anaknya yang sangat manja dan menggemaskan itu.

Seperti di Australia dia selalu menggunakan kendaraan umum begitupun sekarang, Luhan menggunakan bus alasannya simple, karena dia tidak ingin menimbulkan kemacetan! mengapa harus repot-repot membawa kendaraan pribadi jika hanya untuk dia seorang, pikirnya

Diperjalanan Luhan hanya ditemani oleh musik yang dia dengarkan melalui earphonenya, sesekali dia bersenandung karena didalam bus ini hanya ada beberapa penumpang, semua orang pasti sudah memulai aktifitasnya dari pagi hari tadi mungkin hanya dia saja yang memulai aktifitasnya sesiang ini.

Setelah sampai di Halte dekat kampusnya Luhan segera turun dari bus, tidak lupa dia tersenyum ramah dan membungkuk sekilas kepada supir bus.

Luhan berjalan memasuki gerbang kampusnya, kampusnya yang sekarang sama luasnya dengan kampusnya dulu di Melbourne.

"Baekhyun!" Luhan melambaikan tangannya ketika dia melihat teman barunya yang baru 2 bulan dikenalnya tapi entah kenapa Luhan merasa bahwa dia dan Baekhyun sudah seperti sahabat lama.

"Hai! Kupikir kau tidak akan kesini!" Cibir Baekhyun

"Bagaimana mungkin aku tidak datang sementara ada seorang wanita pirang terus saja menggangguku dengan panggilan telepon sampai 25 kali!" Luhan merangkul Baekhyun dan mengajaknya ke Kantin sementara Baekhyun hanya bisa mengikutinya.

Kantin

"Kau mau pesan apa?" Tanya Baekhyun setelah mereka duduk di bangku Kantin

"Orange Juice saja, aku sudah sarapan di rumah?" Jawabnya malas, Baekhyun pun beranjak memesan makanan untuk mereka berdua

Sambil menunggu Baekhyun, Luhan mengeluarkan Smartphone nya , membuka social media nya dan kemudian berdecak sebal, sampai berulang-ulang.

"Why? What's Wrong? Apa Fans mu berulah lagi?" Tanya Baekhyun yang sudah kembali dengan membawa minuman dan makanan yang dipesannya tadi.

"Yes,dan ini benar-benar menggangguku aissh!" Luhan menyimpan Smartphone nya kembali kedalam tas dan kemudian meminum orang juice nya.

"Kau seharusnya bersyukur, Luhan! Kau baru dua bulan disini dan kau sudah mempunyai banyak fans" Baekhyun tersenyum kecil sambil memakan makanannya.

"Kalau kau mau, kau boleh ambil mereka semua! Aku tidak mengerti kenapa para lelaki disini begitu mudahnya menyatakan cinta padaku? Padahal kenalpun tidak!" Luhan kembali meminum Juice nya.

"Apa yang salah dengan itu? Mungkin saja mereka jatuh cinta padamu mmm…tanpa alasan?!" Baekhyun selesai dengan makanannya dan kemudian meminum Strawberry Juice nya.

"Tidak ada hal yang seperti itu Baekhyun! Semua yang jatuh cinta selalu dengan alasan!" ujar Luhan tak mau kalah

"Seperti?" Baekhyun meminum juice nya kembali dan menunggu jawaban dari Luhan

"Seperti mereka! Para lelaki yang menyatakan cintanya kepadaku!"

"Mengapa mereka?" Tanya Baekhyun tidaak mengerti

"Karena mereka menyukaiku dengan alasan! Kupikir karena aku errrr-cantik?" Mendengar jawaban Luhan membuat tawa Baekhyun meledak sampai para pengunjung kantin langsung melihat kearah mereka berdua karena mungkin merasa terganggu, tapi Luhan dan Baekhyun tidak peduli sedikitpun.

"Hahahahaha Sorry Sorry!" Ucap Baekhyun yang sudah bisa mengontrol tawanya.

"Why? Apa aku salah?" Tanya Luhan tidak mengerti mengapa Baekhyun bisa tertawa seperti itu

"Tidak tidak! Kau hanya sedikit lucu saat mengatakan kau cantik! Ini pertama kalinya aku melihat seseorang yang begitu percaya diri!" Mendengar jawaban dari Baekhyun, Luhan mengangkat kedua tangannya tanda ia tidak mengerti dengan gadis yang berada dihadapannya kini.

"Mmm.. I mean… jika seseorang diposisimu sekarang mungkin mereka akan mengatakan 'mengapa mereka menyukaiku? Padahal aku kurang cantik kurang Sexy and blablabla! You know mereka selalu merendahkan diri mereka, tapi kau? Kau justru kebalikannya dan itu lucu menurutku!" Baekhyun mengendikan bahunya dan meminum juice yang hanya sedikit lagi

"Aku bukan terlalu percaya diri, Baekhyun! Tapi mereka selalu mengatakan hal yang sama ketika aku bertanya alasan mengapa mereka menyukaiku, dan setelah aku bercermin yahh… aku pikir mereka benar" Baekhyun memutar bola matanya malas

"Oke itu masuk akal! tapi bagaimana dengan Love at First Sight? Apa ada alasan lagi dibalik itu?" Tanya Baekhyun tidak lupa dengan senyumnya

"Cinta pada pandangan pertama? Mmm tentu saja ada! Tapi itu bukan karena perasaanmu sesungguhnya! Jawab Luhan acuh

"What do you mean, Luhan?" Baekhyun menegakkan tubuhnya dan dia tampak tertarik dengan topic pembahasan mereka yang sekarang

"Memang cinta pada pandangan pertama itu ada! Tapi itu bukan cinta, Baekhyun! Itu hanya perasaan kagummu pada seseorang tersebut! bisa jadi karena orang itu tampan, Orang itu adalah typemu, and blablabla" Luhan memang orang yang tidak percaya jika cinta melibatkan perasaan dia pikir cinta hanya sebuah kata yang diperoleh dari sugesti seseorang yang salah menafsirkan arti kata cinta tersebut.

"Tapi Luhan saat aku melihat seseorang itu aku merasa seperti ada yang lain disini, di hatiku, rasanya sangat sesak sekali tapi sekaligus menyenangkan" Baekhyun memegang dadanya dan Luhan hanya memutar bola matanya malas.

"Bisa jadi kau melihat orang itu karena dia mirip seseorang yang sangat kau rindukan atau seseorang yang telah membuat mu patah hati. Mungkin tanpa sadar kau membayangkan orang tersebut dan merefleksikannya kedalam diri seseorang yang kau sebut tadi"

"Oke kau sudah cukup membuktikan dirimu sebagai Mahasiswi Psikologi, tapi bagiku cinta adalah sebuah perasaan oke?!" Baekhyun berusaha menyudahi perdebatan yang tampaknya tidak akan berujung ini.

"HEY! Apa ada seseorang yang membuatmu merasakan Love at First Sight? Katakan siapa itu? Apa dia mahasiswa atau dosen muda?" Luhan menyeringai, dia sangat suka menggoda Baekhyun seperti sekarang ini

"Oh Shut up Luhan! Aku hanya pernah mengalaminya okey!" Bantah Baekhyun dan Luhan memicingkan matanya masih tidak percaya

"Oke Nona Cantik bisakah kau melihat kebelakang? Baekhyun menunjuk ke arah belakang Luhan berusaha mengalihkan pembicaraannya

"Kenapa?" Tanya Luhan yang Nampak acuh

"Karena sepertinya kali ini dia tampak pemalu" Baekhyun menutup mulutnya dengan punggung tangannya menahan tawa.

Luhan berbalik ke belakang dan melihat siapa yang dimaksud Baekhyun. Setelah tahu apa yang dimaksud oleh Baekhyun Luhan kembali menghadap Baekhyun kemudian dia memejamkan matanya sambil menghela nafas 'apa lagi sekarang?' pikirnya

"Apa kau ada urusan denganku atau dengan sahabatku?" Tanya Luhan kepada Lelaki yang dilihatnya tadi

"A..a..Ak..Aku i..ng..in..bi…cara..de…ng..anmu" Jawab lelaki itu terbata sambil mengangkat kepalanya

"Sorry I Can't hear Your Voice! Bisakah kau bicara lebih kencang?" Luhan menyipitkan matanya mencoba kembali mendengarkan maksud dan tujuan lelaki itu.

"AKU INGIN BICARA DENGANMU LUHAN-CHAN!"

UPS

Lelaki itu berteriak dan membuat seluruh pengunjung kantin menatap kearah meja Luhan dan Baekhyun. Baekhyun yang mendengar Lelaki itu bereteriak langsung membulatkan matanya sama seperti Luhan Tapi bedanya Baekhyun langsung Tertawa terbahak setelahnya dan Luhan langsung mendelik kesal kepada Baekhyun

"Ups Sorry! Silahkan lanjutkan!" Baekhyun memasang senyum aneh dan Luhan kembali memberikan perhatian kepada lelaki berkaca mata bulat yang cukup membuat dia keget dengan teriakannya

"A..A..ku..I..ngin…Bi..cara…di ..temp..at lain" Ujar lelaki itu dan menundukan kepalanya kembali, Luhan mencoba mencerna apa yang lelaki itu katakana tapi dia tidak berani bertanya karena dia tidak ingin lelaki itu kembali lepas kontro, cukup 2 kali mejanya menjadi pusat perhatian pengunjung kantin , yang pertama berkat Baekhyun dan kedua oleh lelaki berkaca mata ini,

"Mmmm okay! Bagaimana kalau di Taman Fakultas Kesehatan dan Kedokteran?" Tanya Luhan memastikan dan lelaki itu hanya mengangguk mengiyakan

"Kau mau ikut apa tetap disini?" Tanya Luhan kepada Baekhyun

"Aku mau ke perpustakaan saja!" Jawab Baekhyun kemudian berdiri mengambil tasnya

"Okay, nanti aku telpon jika urusanku sudah beres!" Luhan pun mengambil tasnya dan siap-siap untuk pergi

"Calm Down Princess jangan terburu-buru pikirkan baik-baik yah nanti jawabanmu untuknya!" Baekhyun Mengedipkan matanya dan melirik sekilas kearah cowok berkaca mata yang masih menunduk

"Kau ingin Ku pukul?" Tanya Luhan yang sudah mengangkat tangannya dan Baekhyun pun langsung kabur dibuatnya.

"Follow me!" Luhan jalan terlebih dahulu dan lelaki itu mengikutinya.

Setelah sampai di taman Luhan memilih mendudukan dirinya di bangku, dan menyilangkan kakinya

"Kau ingin berbicara apa?" Tanya Luhan To the Point pada lelaki itu

"Luhan-..chan .. A..ku..su…ka …pada…mu!" mendengar jawaban dari lelaki itu Luhan memutar bola matanya malas, dia sudah tahu bahwa akan berakhir seperti ini, dan ini bukan pertama kali untuknya

"Kenapa? Kenapa Kau Suka padaku?" Tanya Luhan sambil menyilangkan tangannya didepan dada

"Eh? A..Apa..mak..sud…mu…Luhan-…chan?" Tanya lelaki yang masih berdiri dihadapan Luhan

"I mean.. kau pasti punya alasan kan? Mengapa kau menyukaiku?" Tanya Luhan dia benar-benar ingin ini semua cepat berakhir

"Ya…kar..na ..a..ku…pi..kir..Luhan-..chan..sangat can…tik …seper..ti..karak…ter..Ma.…nga" Dan tentu saja Luhan sudah tahu alasan yang diberikan oleh Lelaki berkaca mata ini. Bagaimana tidak? Lelaki ini punya Style seperti otaku atau penggemar Manga dan Anime akut! Teman satu kelas nya dulu di Melbourne ada yang seperti lelaki yang ada didepannya dan selalu memanggilnya dengan embel-embel Chan juga yang memang panggilan khas dari Jepang.

"Lantas kalau kau menyukaiku aku harus bagaimana?" Lelaki itu hanya bingung dan menundukan kepalanya dalam-dalam

"Jangan ragu-ragu katakan saja apa maumu!" Luhan berucap datar , bukannya sombong atau apapun dia hanya merasa jengah dengan para lelaki yang selalu melakukan hal yang sama seperti sekarang ini.

"Aa..aku..i..ngin..kau…men..ja..di..pac…ar..ku" Ucap lelaki itu akhirnya

"Okayy, aku sadah tahu itu dari awal, kau tahu kan? Mmm siapa namamu?" Tanya Luhan masih dengan suara dan wajah yang datar

"Ji..jimin.." Jawab laki-laki itu hamper tak terdengar. Beruntunglah Luhan punya pendengaran yang bagus

"Oh kau tahu kan Jimin? Bukannya terlalu percaya diri atau apapun itu! Aku sudah menerima pernyataan cinta 20 kali dalam dua bulan ini! Dan kau tahu? Semua alasan mereka menyukaiku sama sepertimu, mereka bilang aku cantik! So.. aku tidak tertarik dengan para pria yang hanya menilai wajahku saja ok? You Got it?" Tanya Luhan dan lelaki yang bernama Jimin itu pun langsung pergi setelah mendengar jawaban dari Luhan yang terasa begitu menyakitkan untuknya

"Ckckck Yakk! Setidaknya Balas dulu perkataanku Jimin! Aishh Jjinjja Pabo!" Luhan manatap kepergian Jimin dengan Jengkel

Setelah itu Luhan mengeluarkan Smartphone nya dan menanyakan keberadaan Baekhyun , dan tak lama Baekhyun membalas pesannya Kemudian saat hendak pergi dari Taman Luhan merasa ada yang menahan tangannya dan ketika dia menoleh itu adalah Kris!

Kris adalah Mahasiswa Teknik yang terkenal brandal dan masuk daftar hitam setiap dosen di JS Unniversity. Hal itu disebabkan karena dia selalu bolos dan menimbulkan kekacauan di setiap mata kuliah yang diambilnya.

" Waeyo?" Tanya Luhan berusaha melepaskan tangannya dari cengkaraman tangan Kris

" Kau tahu siapa aku?" Tanya Kris dengan seringaiannya. Bohong kalau Luhan tidak tahu lelaki ini karena dia sering melihat laki-laki ini berada di ruang Fakultas Teknik yang kebetulan berada dekat dengan ruang Fakultas Luhan setelah menimbulkan kekacauan disana-sini.

"Waeyo?! Tanya Luhan Lagi kali ini dengan nada sedikit jengkel karena lelaki itu tidak juga melepaskan tangannya.

"Yakk! Apa kau tidak bisa bicara yang lain selain Waeyo?!" Kris Membentak Luhan cukup keras sehingga mata Luhan mulai berkaca-kaca 'tidak, dia tidak boleh menangis disini!'

"Kris-ssi Tolong lepaskan tanganmu!" Luhan menghempaskan tangan Kris tapi nihil! Kris lebih kuat darinya

Kris semakin mengeratkan cengkraman tangannya pada tangan Luhan karena gadis itu semakin meronta tidak karuan. Kris yang kehilangan kesabarannya menarik tangan Luhan dan membuat tubuh Luhan mendekat kearahnya dan dia kangsung memenjarakan Luhan dengan memeluk pinggang Luhan.

"Lepaskan Aku Kris-ssi! What are you doing Now?" Luhan meronta memukul dada Kris yang tidak juga melepaskannya

"Aku tertarik padamu! Kudengar kau sudah menolak banyak pria di kampus ini? Apakah aku juga akan di tolak oleh mu, Luhan?" Tangis Luhan pecah , ini pertama kalinya dia diperlakukan dengan kasar seperti ini dia masih terus meronta memukul dada Kris yang merasa tidak bersalah sedikitpun

"Lepaskan Dia!" Suara datar namun terkesan dingin itu mengalihkan perhatian Luhan sehingga dia menghentikan aksinya memukuli Kris

"CK! Ini bukan urusanmu brengsek!" Kris melepaskan Luhan dan menghadap kelelaki itu dengan tatapan menantang

"Apa sekarang kau sudah menjadi pengecut sehingga membuat seorang wanita menangis?!" Lelaki itu tersenyum meremehkan Kris dan Kris semakin kesal dibuatnya

"Memangnya apa hakmu melarangku? Ahh! Apakah karena kau pemilik Kampus ini sehingga kau bebas mengatur semua orang semaumu, Sehun?" Lelaki yang diketahui bernama Sehun pun mendekati Luhan yang masih menunduk menahan tangisnya.

"Aku tidak tahu apa aku bisa mengatur semua orang dengan kekuasaanku atau tidak tapi yang pasti kau jangan mengganggu wanita ini!" Sehun berdiri disamping Luhan dan masih memasang wajah datarnya kearah Kris

"Apa hubunganmu dengannya, Brengsek?!" Tanya Kris yang mukanya sudah memerah menahan amarah karena Sehun sudah mengganggu rencananya

"Karena dia…." Sehun melihat kearah Luhan merangkulkan tangannya kepundak Luhan dan kembali melihat Kris

"Wanitaku!" Setelah mengatakan itu Sehun kembali memasang senyum meremehkan lalu kemudian membawa Luhan berlalu dari hadapan Kris yang benar-benar marah sekarang.

~TBC~

Huaaaa maafkan jika jelek dan banyak Typo jujur author sempet gapede publish cerita begini tapi karena author ini sudah menguatkan tekad(?) dan akhirnya jadilah fanfic aba;-abal ini, mohon maaf sekali lagi jika banyak typo