Rain
Hetalia ⓒ Hidekaz Himaruya
Tidak ada keuntungan apapun bagiku , selain kesenangan saat menulis cerita.
Summary : Mereka seperti hujan , kadang diiringi badai dan kadang pula akhiri pelangi.
Rate : T
Chara : Norway : Lukas Bondevik
Belarus : Natalia Arlovskaya
Warning : AU , OOC, typho, Human Name! dll.
.
.
.
.
.
Hujan yang begitu deras ditemani angin yang kencang. Hanya orang bodohlah yang mau keluar disaat cuaca seperti ini. Namun tidak dengan seorang gadis berambut platina yang tengah meneduh disalah satu halte bus, kemeja yang tengah ia genakan pun tidak cukup untuk menghangatkan tubuhnya dari udara sore ini. Sesekali ia melihat arloji dipergelangan tangannya untuk memastikan waktu. Hanya duduk dan berdoa saja semoga hujan akan segera reda dan ia bisa segera pulang , meskipun itu juga sedikit tidak mungkin bahwa hujan akan segera reda dalam waktu dekat. Dan sepertinya Natalia tidak ingin pulang terlebih dahulu, menikmati hujan adalah hal yang ia ingin kan untuk saat ini.
Tuk~
Sepasang sepatu hitam yang tengah tertengkap oleh netra viotet sang gadis, tidak perlu memberi tahu pun Natalia telah mengetahui siapa pemilik sepatu tersebut.
"Untuk apa kau kemari" tidak ada ucapan –hai- atau pun sejenisnya dari Natalia, dengan nada suara yang tak terbaca apa makhsudnya. Lukas pun segera duduk disamping gadis berdarah slavia tersebut.
"Menurutmu?" seperti biasanya Lukas hanya menjawab datar.
"Ck" hanya decakan sebal dengan raut wajah yang seolah tengah menahan amarah yang telah siap untuk meledak kapan saja.
"Kukira kita telah dewasa untuk saat ini" helaan nafas ringan dengan arah pendangan yang sedang menatap gumpalan awan kelabu. Lukas rasa ia telah dewasa dengan semua ini, namun nyatanya hanya nol besar.
"Kau pikir apa yang a-" belum sempat Natalia meneruskan ucapannya , pelukan hangat dari seorang Lukas Bondevik mulai merengkuhnya memberikan sedikit kehangatan kepadanya.
"Maaf" sedangkan Natalia mulai menumpahkan cairan bening dipelupuk matanya, Natalia adalah gadis yang kuat, namun tidak untuk saat ini. Lukas tidak peduli jikalau kemejanya akan basa atau pun kotor, ia tidak peduli. Biarlah hujan menjadi saksi, biarlah hujan menangis selayaknya isi hati Natalia, biarlah semua ini terjadi dan mengalir.
"Ini bukan salahmu Lukas, bukan" gumam Natalia sambil menangis . Bukan salah Lukas jika Alfred pergi meningalkannya. Bukan salah siapapun, bukankah takdir adalah sebuah skenario kehidupan yang penuh misteri. Dan Natalia berdoa, semoga hujan tidak akan reda, biarlah hujan yang mewakilinya untuk menumpahkan seluru air matanya, biarlah. Mereka masih anak anak remaja yang mempunyai pemikiran yang belum matang, bahkan dewasa. Masa remaja itu seperti , hujan, kadang menyeramkan saat badai datang dan akan indah saat pelangi tiba dan itulah remaja kadang diiringi badai, dan kadang pula diakhiri mereka juga akan terkena masalah ataupun musibah, namun bukankah masih ada pelangi diakhir cerita. Biarlah itu mengalir seperti aliran air saat hujan tiba, biarlah.
.
.
.
.
.
The And
.
.
A/N:
Haiiii bersam Zee disini ,mungkin bisa dibilang ini adalah fic pertamaku di Fandom Hetalia Indonesia eheheheh :D . salam kenal semua. Maaf kalau ceritanya aneh, namanya juga belajar hehehehe XD .
.
Silahkan beri kritik dan juga saran :""")
