Zuikaga
summary:Walau mereka tampak tidak akur sama sekali, tapi masih ada rasa sayang yang masih terselubung dihati. Warning: ngak jago bikin summary, Yuri, sedikit M, typo, gaje, onde-onde baca aja.
~~o0o~~
Zuikaku, gadis kapal induk devisi 5 yang memiliki surai hijau lumut dengan gaya kepang dua itu tengah kesal dengan seniornya yang berada didevisi 1, yaitu gadis berambut coklat brunatte sebahu yang di kepang satu kesamping, Kaga namanya. Zuikaku terus memanyunkan bibirnya dan menyipitkan matanya saat seniornya itu lewat, Kaga yang menyadari tatapan Zuikaku tersebut jadi sangat terganggu.
"Apa?! Kenapa menatapku dengan tatapan jelek begitu?! Sudah jelek jadi makin jelek!" ejeknya sedatar tembok, kata 'jelek' lansung menancap dada gadis kucir dua itu.
"Hmpf! Dasar Kaga-senpai bodoh! Sok anggun! Kau tidak bakal cantik kalau datar begitu tahu!" bentaknya membalas ejekan tersebut dengan emosi yang meluap-luap. Kaga bekedut dahi akan ucapan Zuikaku tersebut.
"Datar?! Bukankah kau yang datar kayak papan?!" timpalnya sambil menatap dada Zuikaku yang memang datar. Wajah Zuikaku seketika memerah dan lansung menutupi dadanya malu.
"A-apaan sih! Pertumbuhanku yang lambat tahu! Kaga bodoh!"
Sanggahnya mencoba menyembunyikan fakta. Kaga tersenyum licik, ia lansung membuka armor yang terpasang didadanya hingga menampakkan bentuk dadanya.
"Kapan dadamu akan sebesar punyaku?! Paling 200 tahun lagi.." ucap Kaga menyombong, Zuikaku terkaget saat itu, tidak disangka ternyata Kaga malah membuka armor pelindungnya, ditambah lagi dengan bentuk dada yang indah itu. Oh tuhan, cobaan macam apa ini.
Kaga sendiri juga tidak mempertimbangkan akan tindakannya, menampakkan dadanya didepan juniornya itu. Ia pun segera menutup kembali armornya dan lansung pergi begitu saja. Zuikaku masih tegang diposisinya, ini pertama kalinya Kaga membuka dan mempelihatkan lansung dadanya didepannya.
~~o0o~~
Shoukaku, kakak dari Zuikaku ini terus memperhatikan gerak-gerik adiknya itu. Mondar-mandir kesana-kemari, ia sungguh tak mengerti apa yang dipikirkan adiknya itu.
"Tenang Zuikaku, jika kau berkelakuan begitu terus, aku yang akan pusing jadinya.." rujuknya, Zuikaku menghela nafas berat dan lansung duduk menghampiri kakaknya itu.
"Shoukaku-nee, Kaga-senpai menghina dadaku tadi pagi.. Dia bilang dadaku akan tumbuh 200 tahun lagi.. Memangnya benar ya?! apa yang dia ucapkan itu?!"
keluhnya lalu merabahkan kepalanya diatas paha kakaknya itu manja. Shoukaku hanya tertawa kecil lalu mengelus pucuk kepala gadis itu.
"Ya ngak lah!.. Kaga-senpai hanya bercanda waktu itu, aku yakin dia hanya mengerjaimu saja.." jelas Shoukaku mencoba menenangkannya. Zuikaku hanya cemberut tak suka.
"Kenapa dia selalu mengerjaiku?!" tanyanya, Shoukaku terkekeh pelan.
"Mungkin untuk mengujimu.." Zuikaku menatap bingung kakaknya itu.
"Menguji?! Maksudnya apa?!" ucap Zuikaku heran, Shoukaku hanya menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal, mencoba memberi alasan yang bagus.
"Eto.. Bagaimana ya?! Sebagai senior, dia mungkin ingin mengujimu untuk membuatmu jadi lebih tangguh.. Mungkin.." jelas Shoukaku ragu, Zuikaku hanya mengerut dahi tak paham sama sekali, apa Kaga benar-benar mengujinya?!.
~~o0o~~
Malam itu, Kaga dan Akagi berjalan-jalan ditepi pantai, mereka mengobrol santai dengan angin laut yang menyejukkan pikiran.
"Kaga-san, sepertinya kamu semakin dekat saja dengan Zuikaku-chan, aku salut.." ucap Akagi dengan senyum simpul terlukis diwajah naturalnya. Kaga merona, ia hanya memalingkan wajahnya menghindari tatapan Akagi padanya.
"Tidak juga.. Dia itu hanya anak kikuk yang belum tahu tata krama berbicara dengan seniornya saja.." tukasnya cuek, Akagi hanya tertawa kecil, Kaga sungguh payah dalam berbohong.
"Bukankah kau mulai tertarik dengan sikapnya yang tsundere itu?!" ujar Akagi mencoba membuka kebenaran, Kaga lansung menatap sinis Akagi dengan mata yang setajam mata elang itu dan ada rona merah yang jelas sekali, Akagi hanya cengiran karena tebakannya itu benar.
~~o0o~~
Zuikaku menatap handuk kecil yang dirakit menjadi kelinci kecil oleh Kaga.
"Heran, kenapa orang sepertinya bisa membuat hal yang seperti ini..." gumamnya sambil mengelus-elus telinga kelinci tersebut. Disamping kelinci yang terbuat dari handuk tersebut, ada juga kelinci yang terbuat dari kertas yang juga pemberian Kaga sesudah perang Midway berlansung. Padahal waktu itu Kaga sedang rusak parah, tapi sempat-sempatnya membuatkan kelinci ini untuknya. Jujur saja, walau ia tampak membenci seniornya itu, tapi sebenarnya, jauh dilubuk hatinya, ada rasa kagum dan sayang yang masih tersimpan rapi dengan pagar duri di sekelingnya.
"Kau masih belum tidur, Zuikaku?!."
Zuikaku tersentak dari lamunanya, ia melihat gadis bersurai putih yang cantik seperti bangau cina yang kini tengah menjulurkan kepalanya dari atas ranjang. Zuikaku terkejut dan segera menyembunyikan kelinci tersebut dibalik selimutnya.
"Shoukaku nee juga belum tidur?!" tanyanya balik, Shoukaku hanya mengangguk pelan.
"Akagi-senpai dan Kaga-senpai akan melaksanakan penjelajahan untuk menyelidiki markas para kapal Abbysal besok pagi, aku juga akan pergi Ekspedisi, semoga mereka berhasil dengan selamat.." ujar Shoukaku sambil menyatukan ruas-ruas jarinya memanjatkan doa, Zuikaku hanya tertegun.
"Semoga begitu.."
~~o0o~~
Kaga mempersiapkan segala persenjataannya bersama Akagi, perjalanan kali ini cukup panjang karena memantau markas Abbysal itu cukup sulit dan penuh rintangan. Bukan hanya mereka saja, Nagato, Fuso, Yamashiro dan Yamato juga ikut membantu dengan Nagato sebagai kapal pemimpin.
"Kaga-san, apapun yang terjadi nanti, kita akan selalu bersama kan?!" ucap Akagi dan menggandeng tangan Kaga, Kaga hanya tersenyum kecil.
"Tidak mungkin aku akan membiarkanmu begitu saja.."
Kaga dan yang lainnya segera memasuki Fleet. Zuikaku yang melihat Kaga pun hanya cemberut dan kesal akan penghinaan kemarin. Kaga melihat Zuikaku yang masih cemberut itu pun hanya mengendus kecil.
"Sudah kukatakan sebelumnya, kalau kau cemberut itu lebih jelek! Ganti wajah sana!" ujar Kaga datar seperti biasanya, Zuikaku malah makin kesal dibuatnya.
"Lebih baik kamu saja yang ganti wajahmu yang datar itu! Kamu itu lebih jelek dan gendut! Pantas dada kamu gede! Hahaha!" tukasnya sambil tertawa, Kaga mengerutkan alisnya.
"Bilang saja kalau kamu iri dengan ukuran dadaku!" ternyata Kaga lebih pandai mengelak dan memojokkan juniornya itu. Zuikaku tesinggung dan menunjuk-nunjuk Kaga dengan kesal dan marah.
"Dasar Kaga bodoh! Lebih baik kamu tenggelam saja sana!" ujarnya lantang dan kasar, Kaga pun terdiam dan tidak meresponnya lagi. Zuikaku yang merasa menang pun malah berdacak pinggang, ia tidak sadar akan apa yang diucapkannya barusan. Shoukaku dan Akagi hanya menghela nafas prihatin dengan tingkah mereka itu.
~~o0o~~
Tiga jam berlalu, Zuikaku kini sedang duduk disebuah taman bunga kecil yang berada dekat Naval base, rasanya sangat sepi dan membosankan. Padahal biasanya dia bermain bersama Shoukaku kakaknya yang kini tengah pergi ekspedisi, atau beradu mulut dengan Kaga yang juga pergi menjelajah. Demi menepis rasa bosan, Zuikaku meraih handuk kelinci dari sakunya. Ia terkaget saat kelinci tersebut kusut berantakan.
"Sial!.. Kok jadi hancur begini?!" rutuknya dan mencoba memperbaiki, namun gagal dan malah tambah rusak, yang bisa memperbaiki hanyalah Kaga yang tidak ditempat. Entah kenapa, ia merasa kehilangan Kaga sekarang.
"...Lebih baik kamu tenggelam saja sana!" Zuikaku teringat akan ucapan terakhir kepada Kaga sekarang, akhirnya Zuikaku sadar, ia telah berkata kasar kepadanya.
Tak lama, rombongan Ekspedisi yang terdiri dari Akatsuki class, Ryujou dan Shoukaku telah pulang, Zuikaku lansung mengambangkan senyumnya dan segera menghampiri kakaknya itu.
"Shoukaku-nee!" panggilnya, Shoukaku segera menoleh, ia terkejut melihat adiknya itu dan menampakan raut masam diwajahnya.
"Bagaimana?! Apakah Ekspedisinya sukses?!" tanya Zuikaku girang mencoba membagi keceriaannya, Shoukaku hanya mengangguk pelan. Zuikaku terdiam, ada yang aneh dengannya kali ini.
"Hei Shoukaku-nee, apa yang terjadi?!" ujarnya bertanya, Shoukaku tersentak, harus menjawab apa kepadanya, ia merunduk tak mau menatap wajahnya saat ini.
"Zuikaku.. Dengarkan aku dulu.." ucapnya lirih, Zuikaku mengangkat alisnya, ia dapat merasakan firasat aneh dengan pembicaraan kali ini.
"Tadi, Nagato-san melaporkan keadaan lewat radio.." ucapnya terputus, berpikir harus bilang apa lagi?!
"Apa yang dikatakannya, Shoukaku-nee?!" Zuikaku dibuat makin penasaran, jantungnya berdetak tak menentu, ada apa ini?!.
"Katanya.. Mereka melakukan pengejaran malam dan sekarang Kaga-senpai Taiha dan terancam tenggelam.."
Zuikaku melebarkan matanya, ia sungguh tidak percaya akan apa yang didengarnya.
TBC
alurnya kecepetan ya?! di usahain buat ngak cepet di chapter selanjutnya deh...
see you next chapter!
