"Kau harus belajar bahwa tidak semua orang sama sepertimu."
.
.
Doyoung bukannya sengaja mendekati anak pendiam itu. Dia menyesal karena terlambat datang sekolah dan mengakibatkan dia harus berpasangan dengan si anak baru –anak pendiam itu. Namanya Jung Jaehyun, dia baru pindah di sekolah ini dua minggu yang lalu. Terhitung sejak hari pertama masuk, anak itu tidak pernah main bersama anak-anak yang lain, juga jarang berkumpul dan berbicara. Dia hanya akan memainkan sesuatu di tangannya yang Doyoung tidak mau tahu itu apa.
Lalu, saat ini guru Lee memerintahkan para murid untuk membuat origami berpasangan. Karena dia terlambat dan Jaehyun satu-satunya anak yang tersisa maka otomatis dia menjadi pasangan Jaehyun. Siapa pasangan yang membuat origami paling menarik akan mendapatkan hadiah.
Anak yang hampir berumur enam tahun itu menggerutu dan menghampiri Jaehyun dengan berwarna-warni kertas lipat di tangannya. Mereka berdua mulai melipat dalam diam. Tapi Doyoung menyadari sesuatu yang berbeda di raut wajah Jaehyun. Dia terlihat lebih bersemangat, senyum juga terukir di wajah mungilnya.
"Segitu senangnya kah kamu melipat origami?"
Jaehyun menatap Doyoung polos. "Ya, aku suka hal-hal yang membuatku tertarik. Contohnya seperti ini."
"Cih." Doyoung mendengus. "Lebih menarik origami ya daripada main sama anak-anak? Kalau aku sih lebih suka main bola di lapangan bersama mereka."
Jaehyun mengerucutkan bibir. "Aku 'kan tidak pernah diajak main bersama."
Doyoung berhenti melipat kertasnya. Menyadari bahwa dia dan teman-temannya tidak pernah mengajak bermain si anak baru ini. Tapi dia tetap menyangkal. "'Kan kau bisa langsung ikut main."
"Tapi 'kan aku anak baru." Jaehyun kembali menyangkal.
"Ya lalu kenapa kalau anak baru?" Doyoung jadi geregetan sendiri, baru menyadari ternyata anak ini tak sependiam yang dipikirkannya.
"Aku ..malu."
Oh.
Kali ini Doyoung sadar bahwa tak semua orang sama sepertinya, yang langsung bisa bermain akrab dengan teman-teman manapun yang dia temui.
Setelah itu dia menjadi akrab dengan Jaehyun, mereka berbicara banyak. Doyoung juga bisa melihat tawa Jaehyun saat mendengarkan leluconnya (Jaehyun ternyata punya lesung pipi, Doyoung baru saja menyadarinya). Dia juga mengetahui fakta bahwa ternyata Jaehyun lebih muda darinya, mungkin yang termuda di kelas malah.
Mereka pun mendapat hadiah dari guru Lee karena origami mereka dinilai paling menarik –tentu saja Jaehyun yang mengerjakannya. Doyoung senang bukan main karena sampai saat itu dia belum pernah mendapat hadiah dari guru Lee. Lalu mereka berpelukan sebagai tanda kegembiraan.
.
.
Kejadian itu sudah bertahun-tahun silam mengingat mereka sekarang berada di sekolah menengah atas, bukan di taman kanak-kanak lagi. Banyak tawa yang dapat dihasilkan selain membuat origami. Dan karena Doyoung tau, bahwa Jaehyun adalah tipe anak yang harus didekati dahulu, dia tak pernah meninggalkannya. Disaat tahun ajaran baru mulai sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, juga seterusnya, dia akan selalu berada di sisinya. Karena dia Jung Jaehyun, sahabatnya.
.
.
-end-
eung?
ini apaan ya hahahahah XD
review juseyooo :))
