Crypton City. Kota yang terletak di Negara Vocaloid adalah kota yang indah, yang bahkan keindahannya sudah terkenal di seluruh penjuru dunia. Namun, kota itu pun memiliki 'kenangan buruk' yang menyisakan luka bagi para warganya.

'Tragedi Berdarah', sebut saja begitu. Tragedi yang menimpa Crypton City yang pada saat itu mengalami kekacauan dalam pemerintahannya. Akibat dari kekacauan pemerintahan itu, para warga menjadi marah dan timbullah suatu 'kesalah pahaman'. Ya, 'kesalah pahaman' yang membuat para warganya saling membunuh satu sama lain dan mengakibatkan setengah dari warga Crypton City meninggal dunia. Hey! Hey! Bukan berarti mereka yang masih hidup merasa beruntung dan hidup bahagia. Tidak. Sama sekali tidak! Yang ada hanyalah penyesalan, ketakutan, kesedihan, kerinduan, kesepian dan trauma yang mendalam. Bahkan saat ini-setelah lima tahun berlalu sejak kejadian itu, masih ada saja yang dihantui oleh ingatan mereka tentang hal itu. Mau bagaimana lagi. Masa lalu tidak bisa diubah. Tidak ada yang bisa disalahkan. Lalu, apa yang harus. . . 'mereka' lakukan?

Chapter 1 : My Feelings

Disclaimer: -Vocaloid © Yamaha

-Ide cerita ini © Kuchiki Mega Xerxes Phantomhive

-Blood © Miki Abaddonia Lucifen

Warning: AU, Shounen-ai, Typo(s), EYD berantakan, alur kecepetan, gaje, dll.

Don't Like? Don't Read!

Len POV

"TIDAAK! AYAH! IBU! RIN! JANGAN TINGGALKAN AKU!" Aku berusaha menggapai tangan Rin yang makin lama makin menghilang.

"LEN!"

"Hah. . . Hah. . . Hah. . ." Aku terduduk ditengah deru nafasku yang memburu. Aku melirik ke sebelah kanan tempat tidurku, ah. . . Kaito-nii rupanya. Sial! Aku pasti bermimpi tentang 'hal itu' lagi. Oh iya! Perkenalkan namaku Kagamine Len, umurku 14 tahun. Dan yang di sebelahku ini bernama Shion Kaito, seorang pemuda berumur 20 tahun yang sudah kuanggap sebagai kakakku sendiri, karena kami tinggal serumah sejak 'kejadian itu'.

"Oi Len, kau tak apa-apa?" ucapan Kaito-nii membuyarkan lamunanku.

"Ya, aku tak apa." jawabku datar.

"Oh, yasudah. Kalau begitu cepatlah mandi, aku akan menyiapkan sarapan." ujar Kaito-nii yang langsung keluar dari kamarku menuju dapur.

"Hn." gumamku seraya beranjak dari tempat tidurku menuju kamar mandi.

.

.

.

Kaito POV

Saat ini aku sedang membuat sarapan untuk diriku dan Len. Yah, sarapan yang sederhana. Nasi goreng. Sebenarnya saat ini aku juga sedang mengkhawatirkan Len yang akhir-akhir ini sering bermimpi buruk. Aku mengerti perasaannya. Sangat mengerti. Aku ingin melakukan sesuatu untuknya. Namun, aku tak tau harus berbuat apa. . .

.

.

.

Aku membawakan dua piring nasi goreng buatanku ke meja makan. Di sana terlihat Len yang sudah selesai mandi. Aku tersenyum ke arahnya yang tetap berwajah datar. Aku sudah terbiasa dengan sifatnya itu.

"Hari ini kan, hari Minggu, bagaimana kalau kita pergi ke suatu tempat?" ucapku seraya meletakkan nasi goreng yang ku bawa di meja makan. Biasanya anak seumuran Len suka berjalan-jalan 'kan? Mungkin saja bisa membuat dia melupakan mimpi buruknya itu.

"Toko buku."

"Eh?"

"Aku ingin ke toko buku. . . Bersama Kaito-nii," jawab Len.

Ke toko buku? Ah. . . Aku lupa kalau Len berbeda dari yang lainnya.

"Hmm. . . Baiklah selesai sarapan kita ke toko buku!" seruku riang, yang dibalas dengan anggukan dari Len. Dan entah benar atau tidak. . . Aku melihat Len tersenyum tipis. . . Dan dia terlihat sangat. . . Manis?

Len POV

Aku terburu-buru menghabiskan sarapanku. Senangnya~ Setelah sarapan aku akan pergi dengan Kaito-nii, bukankah ini seperti. . . Kencan? Oke! Aku memang gila. Tapi bolehkah aku menganggapnya begitu? Aku tak peduli kalian mengganggapku apa! Yang pastinya aku sudah tidak sabar lagi!

"Len, kau sudah selesai?" ucapan Kaito-nii lagi-lagi membuyarkan lamunanku.

"Ya." jawabku seraya beranjak dari meja makan menuju Kaito-nii yang sedang menungguku di ruang tamu. Yah, dia sudah selesai makan sedari tadi, kalau soal makan, dia memang yang paling cepat, hihi.

"Nah, ayo kita berang-"

BRAAK!

Ucapan Kaito-nii terpotong oleh dobrakan pintu.

"KYTE~"

Sial! Gadis idiot itu lagi! Kau bertanya siapa? Dia adalah gadis berambut tosca panjang menjijikan yang selalu diikat twintail dan selalu membuatku ingin muntah. Hatsune Miku. Kekasih Kaito-nii. Gadis berumur 18 tahun yang berisik.

"Ah, Miku, kenapa kau datang kemari?" tanya Kaito-nii.

"Hmpph! Memangnya kau tidak suka aku kesini? Aku ingin mengajakmu jalan-jalan~" ujarnya sambil menggembungkan pipinya. Ada yang punya kantung muntah? Yah, yah, ku akui dia memang cantik, tapi tetap saja aku tidak suka dia dekat-dekat dengan Kaito-nii ku!

"Eh? Ta. . . tapi aku-"

"Sudahlah Kaito-nii, aku akan pergi sendiri." Aku memotong ucapan Kaito-nii dan segera berjalan keluar rumah menuju halte bis, meninggalkan Kaito-nii yang mungkin merasa tidak enak dan si Hatsune yang kebingungan. Yah, aku harus pergi sebelum hatiku merasa lebih sakit lagi.

.

.

.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya bis yang ku tunggu datang. Aku segera naik, dan duduk diam di dalam bis. Aku masih tidak terima perlakuan Hatsune yang selalu menghancurkan kebahagiaanku dengan Kaito-nii. Kalian pasti menyadarinya kan? Tentang aku. . . Yang mencintai Kaito-nii. Aku tahu ini cinta terlarang. Aku tahu perasaan ini tidak boleh. Tapi aku tidak bisa kembali ke jalan yang lurus lagi. Aku sudah jatuh terlalu dalam. Aku sudah masuk terlalu jauh ke dalam dunia hitam ini. Siapapun, kumohon. . . Tolong aku!

-To Be Continued-

Bwahahahah Miki kembali dengan fic gila inih! Tadinya pengen one shoot, tapi karena pegel ngetiknya mungkin akan jadi two shoot atau malah lebih. Chapter depan bakal berubah jadi bener-bener rate-M 'yang rencananya' dalam bentuk gore, yandere, yaoi, bloody scene, death chara ,dan kawan-kawannya. Dan ini sebenernya ide milik Mega, temen collab Miki yang males bikin fic-yang tentunya ditambah ide Miki juga dan malah nyuruh Miki yang bikin :P Kalau mau tau dia, add aja fb-nya! *promosi* Mohon maaf karena disini Len sering mengatai Miku, Miki gak bermaksud apa-apa kok, cuma pengen menegaskan perasaan Len pada Miku yang jadi saingannya. Jadi, sekali lagi Miki mohon maaf apabila ada Miku FC yang tersinggung :(

Oh iya, Miki butuh banget kritik dan saran dari para senpai, soalnya Miki ngerasa ada yang aneh dari fic ini. . . *udah tau aneh kenapa dipublish?*

Akhir kata, boleh minta review seikhlasnya? :)