Title : My Boyfriend or My Brother?
Rated : K+
Genre : Romance, Hurt/Comfort
Cast : Leeteuk, Kangin, Heechul, Sungmin
Disclaimer : Mereka semua bukan milik saya, ironis XD
Warning : AU, typo(s), BL, Yaoi, EYD kacau, alur maksa :p
Happy Reading~
~0~
Flashback
Butiran salju menghampar bagai permadani putih. Sangat kontras dengan merahnya rona wajah seorang namja bermata sipit kala itu.
"Leeteuk-hyung, saranghae. Jadilah pacarku, hyung." ucap namja sipit tersebut kepada seorang namja berambut pirang.
"Eh? Kau serius, Kangin?" tanya namja berambut pirang yang diketahui bernama Leeteuk.
"Aku serius, hyung!" balas namja sipit bernama Kangin dengan mantap. Leeteuk melihat ke dalam bola mata sipit milik Kangin. Sorot matanya menunjukkan keseriusan dan ketulusan.
"Ne. Aku mau, Kangin-ah." Leeteuk pun tersenyum.
Butir-butir salju pun dengan indahnya menjadi saksi bersatunya dua insan tersebut. Bersatunya dua insan yang memiliki jarak umur berbeda.
Flashback End
~0~
Leeteuk P.O.V
Namaku Leeteuk. Kini aku duduk di bangku kelas XI di Seoul High School. Aku memiliki seorang namjachingu yang umurnya berbeda 1 tahun denganku. Namanya Kangin. Ia sangat manis, keren, dan baik hati. Kangin menyatakan cintanya padaku saat musim dingin tahun lalu. Saat itu ia pun masih kelas IX dan aku kelas X.
"Heyo! Namjachingu-mu hari ini masuk ke sini kan, Teukie?" tanya Heechul padaku. Dia adalah sahabat baikku di sini.
"Ne." balasku. Kini kami sedang berada dalam upacara penerimaan siswa baru.
"Ah, itu Kangin!" ucap Heechul padaku. Terlihat siluet seorang namja bermata sipit dengan balutan kemeja dan blazer yang tampak serasi dengan tubuh kekarnya.
"Kangin-ah!" panggilku pada namja sipit itu. Ia pun menoleh.
"Teukie-hyung! Bogoshippo~" Kangin langsung memelukku erat.
"Aish, Kangin-ah. Banyak orang disini." aku memperingatkannya sembari mencoba melepaskan pelukannya.
"Memangnya kenapa kalau banyak orang, hyung? Ini kan sekolah, jadi wajar saja kalau banyak orang disini. Hyung ini bagaimana sih." ia pun merengut. Ah, akhirnya ia pun melepaskan pelukannya.
"Pabbo-ya Kangin! Setidaknya kalau ingin memelukku, lihatlah situasinya terlebih dahulu. Tidak enak kan dilihat oleh orang-orang." jelasku. Aku pun langsung mengacak-ngacak rambutnya. Racoon-ku memang tidak pernah berubah, ia selalu terlihat lucu dan menggemaskan.
"Biar saja! Kau ini kan pacarku, hyung! Hehehe." Kangin menunjukkan cengirannya.
"Hyung, ayo kita berkencan! Sekarang aku sudah menjadi murid SMA, jadi kita bisa berkencan ala murid SMA juga." ajaknya.
"Ne. Aku sih mau-mau saja. Memang apa bedanya pacaran ala murid SMA dengan pacaran yang biasanya?" tanyaku.
"Ya jelas bedalah, hyung~ Kalau pacaran ala murid SMA tuh kan udah bisa melakukan 'this' and 'that'." jelasnya seraya tersenyum manis.
"M-mwo?" wajahku pun memerah. Apa maksudnya?
"Heyo, apa yang hyung sedang pikirkan?" tanyanya jahil.
"A-ani." aku pun menggeleng cepat.
"Haha, hyung ini lucu deh." ia pun mencubit pipiku.
"Yak, Kim Young Woon! Aku ini hyung-mu." sergahku.
"Iya, iya. Kau memang hyung-ku yang paling manis." Kangin pun segera menghindar, saat aku hendak memukulnya.
"Hyung tambah manis deh kalau lagi marah. Hehe, aku mau ke kelas baruku dulu ya, hyung. Bye, my angel." ia pun mengedipkan sebelah matanya seraya pergi.
"Hei, jangan pergi!" tuturku.
Aish, dia ini. Membuatku malu saja.
Leeteuk P.O.V End
~0~
"Hei lihat, anak itu manis ya!" seru Leeteuk sambil menunjuk seorang namja manis berambut hitam.
"Ah, kau ini. Sukanya sama yang manis-manis ya. Kalau ada Kangin disini pasti ia akan cemburu." ucap Heechul.
"Haha. Tenang saja, Kangin-ah tau kok kalau aku itu sukanya sama yang manis-manis." cengir Leeteuk.
Heechul pun hanya bisa mendengus kesal sembari memutarkan bola matanya.
"Aigoo, Chullie-ah~ Lihatlah, mata bulatnya itu mirip mata kelinci. Menggemaskan sekali." seru Leeteuk gemas.
"Ya ya ya, terserah kau saja lah." jawab Heechul.
"Sepertinya dia murid kelas X." gumam Leeteuk.
"Hei, itu Kangin kan? Sepertinya namja itu temannya Kangin." ucap Heechul.
"Ah, iya benar." jawab Leeteuk.
Kangin pun menoleh ke arah Leeteuk dan Heechul.
"Hyung~" seru Kangin. Ia menghampiri mereka berdua sedangkan namja manis yang tadi dibicarakan hanya mengekor di belakangnya.
"Hyung~ Jeongmal mianhae, kita tidak jadi pergi nanti." ucap Kangin.
"Aish, sudahlah. Tidak apa-apa, raconnie." Leeteuk pun tersenyum sembari mengusap-ngusap kepala Kangin.
"Ck, dasar kalian ini." decak Heechul.
"Waeyo, Chullie-ah? Kau iri ya?" goda Leeteuk.
"Mwo? Siapa juga yang iri?" sergah Heechul.
"Sudah-sudah. Mianhae ya hyung, aku ditunjuk menjadi ketua kelas dan nanti akan ada rapat pengurus." ucap Kangin.
"Ne. Sudah kubilang kan tidak apa-apa, lagipula kita bisa pergi lain waktu bukan?" balas Leeteuk seraya tersenyum.
"Gomawo, hyung. Ohya, kenalkan ini wakil ketua kelasku namanya Sungmin." ucap Kangin sembari memperkenalkan seorang namja manis.
"Lee Sungmin imnida. Aku teman sekelas Kangin-ah, sunbae." ucap Sungmin.
"Ne, Sungmin-ah. Aku Leeteuk & ini Heechul temanku. Cukup panggil kami hyung saja." tutur Leeteuk.
"Ne, hyung. Leeteuk-hyung ini hyung nya Kangin-ah ya?" tanya Sungmin.
"Ani. Teukie-hyung ini namjachingu-ku." ucap Kangin bangga sembari merangkul Leeteuk.
"Hei, aku ini juga hyung mu tahu. Jangan membuatku malu." sergah Leeteuk.
Dan Kangin pun hanya menunjukkan cengiran rakunnya(?).
"Oh, begitu ya hyung." Sungmin pun tersenyum pahit.
~0~
Leeteuk P.O.V
Hm, sudah masuk musim dingin ya.
Jadi ingat saat Kangin menyatakan cintanya padaku dulu.
"Heyo, Teukie! Sedang apa kau melamun disini?" tegur Heechul.
"Ah, tidak apa-apa kok Chullie." jawabku.
Ya, memang sejak tadi aku hanya memandang keluar jendela sambil melamun. Entah apa yang sedang kupikirkan, tapi rasanya pemandangan langit luar menarik untuk diperhatikan. Tak sengaja ku melihat sosok namja manis yang ku kenal.
"Sungmin-ah.." gumamku.
"Waeyo, Teukie? Ah iya, itu kan Sungmin." ucap Heechul.
Tunggu sebentar. Kalau tidak salah itu kan Kangin-ah, ternyata ia sedang mengobrol dengan Sungmin-ah.
"Itu juga ada Kangin." seru Heechul.
"Ne. Sungmin-ah enak ya, sudah sekelas dengan Kangin-ah dia juga wakil ketua kelasnya. Pasti enak ya, bisa sering ketemu." ucapku.
"Hei, kau ini kan pacarnya. Tentunya kau bisa lebih sering ketemu dengan Kangin kan?" tanya Heechul.
"Apanya yang bisa sering ketemu? Mau kencan pun belum kesampaian." aku pun merengut.
"Jinjja? Kalian ini, dasar pasangan aneh." tutur Heechul.
"Ne. Apanya yang aneh?" tanyaku tak mengerti.
"Ya, aneh!" seru Heechul.
"Kaulah yang aneh, Chullie." ucapku.
"Hyung~" seseorang pun menerjangku.
"Hei, Kim Young Woon. Sopanlah sedikit, kau ini ada di kelas orang tahu." Heechul pun menggeplak(?) kepala Kangin dengan sebuah buku tebal yang entah ia dapat dari mana.
"Waeyo, Raconnie?" tanyaku. Rupanya tadi Kangin yang menerjangku. Tumben sekali dia ke kelasku.
"Itu hyung-" ucapan Kangin pun terpotong.
PLAK.
"Aish, Kim Young Woon kau tidak mendengarkanku ya?" hardik Heechul.
"Apaan sih, hyung? Aku denger kok. Heechul-hyung ini galak sekali sih seperti macan saja." balas Kangin.
Hening.
1 detik..
5 detik..
10 detik..
Heechul pun memukul bahu Kangin dengan sangat keras hingga sang empunya bahu menubruk(?) meja di sampingnya.
"Haha, kau baru tahu ya? Aku ini kan memang macan alias MANIS & CANTIK." ucap Heechul bangga dengan penekanan kata 'MANIS & CANTIK'. *pedenya dirimu Chulppa XD*
Aku yang mendengarnya pun hanya bisa ber-sweatdrop ria.
"Sudah sudah, kalian ini seperti anak kecil saja." tegurku.
"Teukie-hyung~ Sakit~" rengek Kangin.
"Sudah sudah, tidak apa-apa kok Racoonnie." aku pun mendekapnya erat.
"Cih, dasar Racoon manja." dengus Heechul.
"Sudahlah, chullie. Ada tujuan apa kau kesini, Kangin-ah?" tanyaku pada Kangin.
"Memangnya tidak boleh apa, aku mengunjungi pacarku?" Kangin malah bertanya balik.
"Eh iya iya, aku bercanda kok." ucapnya setelah Heechul hendak bersiap-siap untuk menggeplak(?) kepalanya lagi.
"Hyung hari ini kita pergi kencan ya? Kau mau kan, hyung?" tawarnya.
"Ah, aku sih mau-mau saja. Tapi, aku nanti ada pelajaran tambahan, Kangin-ah." jawabku menyesal.
"Gwenchana, hyung. Aku akan menunggu hyung sampai selesai." tutur Kangin.
"Mungkin aku akan lama, Kangin-ah? Tidak apa-apa?" tanyaku.
"Tidak apa-apa, hyung. Aku akan menunggumu. Arra?" jelas Kangin.
"Arasseo, Raconnie." balasku seraya tersenyum.
"Ne. Dah, hyung~" ucapnya berlalu pergi.
"Pergi sana kau, Racoon gila!" seru Heechul.
"Aish, Chullie sudahlah." ucapku.
CUP.
"Mian hyung, aku lupa dengan kissbye-ku. Hehe, bye hyung~" Kangin pun kembali & mencium pipiku. Wajahku pun memerah bagai kepiting rebus.
"Yak, pergi sana kau Racoon tak tau diri." usir Heechul.
Aku pun hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua.
~0~
TBC~
A/N : Annyeong~
Tadinya saya mau buat ni ff jadi one-shot, tapi entah kenapa saya malah membuatnya jadi two-shot :D #lupakan
Yang udah ngebaca sampai sini, review ya ^^
Tuh di bawah ada kotak review, pencet(?) aja terus review deh, ok ok :D
So, mind to review? :3
