Playing BDSM with my innocent SasUKE (1. Soft)

Oleh : Ahn Ryuuki

Main pair : NaruSasu

Rate : M (Mature)

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Warning : BOCAH JANGAN BERANI‐BERANI UNTUK BACA! OOC, AU, cerita mesum, bahasa vulgar, author nista, typo bertaburan, pasangan gaje.

.

Seharusnya Sasuke paham betul kalau ia baru saja menikahi seorang pemuda yang memiliki kadar mesum luar biasa, pemuda yang dimaksud itu tak lain dan tak bukan adalah Naruto. Sudah sangat terlambat kalau mau menyesal sekarang, kini Sasuke sudah tak berdaya lagi untuk kabur dari situasi yang paling ditakuti olehnya. Malam pertama pernikahan bersama sang suami yang mesum.

"Ne, Sasuke, aku mulai masukkan jari‐ku, ya." Ujar Naruto dengan nada suara kelewat riang.

Tanpa bisa melihat apapun yang terjadi, Sasuke hanya bisa mengerang dan mencengkeram tali yang mengikat kedua pergelangan tangannya. Mau berteriak pun, hanya erangan dan lenguhan pelan yang keluar dari bibir mungil yang disumpal oleh ball gag itu.

"Nghh, gh.. Ghuu.." dengan kedua mata yang ditutup oleh blindfold membuat seluruh indra perasa Sasuke jadi kian sensitif.

Sentuhan jari Naruto yang berlumur lubrikan terasa dingin, geli, dan memenuhi anal‐nya. Belum lagi dengan hisapan‐hisapan yang dilakukan Naruto pada penis sensitifnya. Sasuke merasa bisa gila karna deraan kenikmatan disekujur tubuhnya.

Sedangkan Naruto, tak puas hanya dengan menghisap penis Sasuke ia juga mengerjai tubuh sang Ny. Uzumaki itu dengan memainkan jari didalam anal Sasuke. Bisa dilihat betapa frustasinya Sasuke saat kedua jari Naruto terus menyentuh pelan prostatnya. Tapi itu belum cukup, Sasuke butuh benda gemuk, panjang dan berurat untuk memenuhi tubuhnya, ia butuh penis Naruto didalam anusnya.

"Mm, nghh...!" Sasuke menuntut, ia ingin segera klimaks, tapi Naruto masih saja ingin bermain‐main dengan tubuhnya.

Kedua kaki Sasuke mengejang saat satu jari ditambahkan Naruto, mengaduk‐aduk anal nya. Ini mulai terasa menyakitkan, anusnya panas, tubuhnya panas, dan ia begitu mendambakan penis Naruto.

Naruto tau betapa Sasuke mendambakan dirinya, dan setelah penis Sasuke memuncratkan cairan klimaks pertamanya, Naruto rasa sudah saatnya ia mencicipi tubuh mulus pengantinnya, kan?

Tapi sebelum itu Naruto lepaskan ballgag yang memenuhi mulut Sasuke, ia ingin mendengar desahan si sexy itu dengan lebih leluasa.

"Ne, Sasuke, aku akan masuk.."

Yang dipanggil namanya hanya mengangguk pelan, tubuhnya masih letih sehabis ejakulasi pertamanya barusan.

Kain sprei dibawah mereka kini sudah begitu lembab, lecek tak menentu. Tak kuat menandingi panasnya persenggamaan sepasang pengantin baru tersebut.

Naruto tak ingin bermain kasar, namun entah mengapa wajah tersiksa Sasuke saat bagian analnya dimasuki justru membuat libido Naruto semakin meningkat, tanpa sadar Naruto langsung memasukkan penisnya begitu saja.

"Akh!" Sasuke bahkan belum sempat merespon saking terkejutnya, namun penis Naruto sudah melakukan pekerjaannya dibawah sana, melakukan penetrasi dengan tempo teratur, menusuk tepat pada prostatnya.

"Ah, Naru~ akh.." kedua manik hitamnya terpejam, menikmati sensasi gesekan dari gerakan penis Naruto didalam lubangnya.

Kedua kaki Sasuke membuka lebih lebar, memberi akses agar Naruto bisa memasukinya lebih dan lebih dalam lagi. Sedangkan tangannya yang masih dalam ikatan dilingkarkan pada leher Naruto, berusaha menahan agar tubuhnya tidak terlalu terlonjak‐lonjak kebelakang.

Naruto menggeram pelan merasakan sensasi ngilu sekaligus nikmat saat lubang Sasuke mengetat, seolah ingin memerah seluruh sperma nya.

"Jangan dulu... kh~"

Sasuke mengerti maksud Naruto, karna dirinya pun ingin mencapai klimaks bersama‐sama, jadi ia coba menahan semburan spermanya yang hampir memuncrat.

Naruto tau Sasuke sudah hampir mencapai batasannya, jadi ia pun semakin mempercepat gerakan penisnya.

Gerakan penetrasi yang dipercepat Naruto sontak meruntuhkan pertahanan Sasuke, akhirnya ia pun mencapai klimaks ke‐dua nya.

"A, aargh...!"

"Ck!" disaat yang bersamaan, kontraksi anus Sasuke memaksa penis Naruto memuncratkan cairan spermanya didalam sana.

"Ah, hh.. hh.."

Sebelum ambruk, Naruto ingat kalau ia harus melepaskan ikatan pada tangan Sasuke terlebih dahulu. Kasihan kekasihnya itu jika harus menahan ikatan pada tangannya lebih lama lagi.

Plak

Sebuah tepukan keras mendarat di bahu Naruto, pelakunya tentu saja Sasuke.

"Sialan! Hh, hh.. Aku akan kesulitan untuk mengeluarkan semua cairanmu itu dari dalam sana, usuratonkachi!"

Sang tertuduh hanya terkekeh geli menanggapi protes Sasuke.

"Tenang saja, aku akan membantumu nanti, tentu saja dengan menggunakan kedua jariku ‐ttebayou! Ahahaha~"

"Ck!" memang percuma saja berdebat dengan idiot satu ini.

Saking kesalnya Sasuke membalikkan tubuh membelakangi suaminya itu. Isyarat kekesalannya.

Naruto yang tidak peka justru mengira kalau itu adalah tanda bahwa Sasuke ingin dipeluk sampai tertidur.

"Aw~ Sasuke~ kau menawariku untuk ronde selanjutnya, yaa.."

"Baka!" satu sikutan kuat menghantam bagian rusuk Naruto, tapi pemuda itu hanya terkekeh. Rusuknya memang terasa nyeri, tapi rona merah yang menjalari pipi dan telinga Sasuke itu terlihat sangat menggemaskan.

"Manisnyaaa~"

Sasuke hanya diam, malas menyahuti ocehan bodoh Naruto. Ia memilih untuk segera tidur, dari pada meneruskan pembicaraan yang tidak jelas ini. Namun bisikan pelan Naruto di telinganya mampu membuat tubuh Sasuke menegang dan bergidik geli.

.

END

.

.

.

AN :
Hayooo... 0
apa ada yang tau kira‐kira apa ya, yang dibisikin Naruto..?

Jawabannya adalah :

"Bersiaplah, minggu depan aku akan bermain pada tingkatan medium ‐tteba.."

Arigatou.. TwT
buat yang mau baca dan memberi ripiu pada ff abal ini..

.

Ripiu pliiss... 3