"YA! Kau tidak mengerti juga hah?!"

Gadis yang terduduk sembari menunduk itu terperanjat. Raut wajahnya shock, genangan air mulai kasat di mata sendunya, pun sepasang tangan yang terpangku diatas pahanya mengepal erat. Sekuat tenaga ia menahan diri untuk tidak beranjak dan lari keluar café. Semata karena menunggu lanjutan ucapan pemudanya—mantan pemudanya.

"Semua sudah berakhir, Nana! Sudah berakhir!"

Runtuh sudah.

Pertahanan diri yang dibangunnya sejak lima belas menit yang lalu—sejak ia masuk ke dalam café, duduk berhadapan dengan seorang pemuda berwajah stoic namun ada jejak kejengkelan di kedua kembar oniks itu, Choi Nana sudah membangun pertahanan dirinya sendiri. Ia tahu ada yang salah, yang tak terucap, yang akan merobek seluruh hati dan menciptakan luka tak terperikan di dalam sana. Tapi toh, sekuat apapun benteng pertahanan itu, setebal apapun dinding yang berusaha dibangun Nana untuk menahan sakitnya, pada akhirnya hanya akan menciptakan air mata yang turun satu-satu di kedua pipinya, yang perlahan menganak sungai dan menciptakan sebuah kehancuran telak.

Main cast & Additional Cast:

Kris

Kai

Choi Nana (OC)

EXO's member

Disclaimer: plot belongs to me; I'm not making any money out of this fanfiction but I'm presenting Like a Star as a fanfic of mine.

Author's note: fanfiksi ini pernah di publish di situs ffn, dengan judul yang sama karya goldentrianglum, hanya saja dengan pairing yang berbeda (sasusaku—naruto). Tapi fanfiksi itu telah saya hapus (barusan. Dan ya, I am goldentrianglum), so, here we are.

The story always start from a Prolog

.

You are my everything to me

.

Dua tahun, tujuh bulan, sembilan belas hari, dua puluh dua jam lewat dari lima belas maret dua ribu dua belas, Nana merasakan bagaimana rasanya ketika seorang gadis muda jatuh cinta. Mungkin tidak sepenuhnya cinta, mungkin tidak bisa dibilang cinta, atau mungkin ini lebih dari sekedar cinta. Byul bilang cinta itu abstrak; tak terdefinisikan—entahlah, Choi Nana juga tak paham apa itu cinta. Yang ia tahu, selama dua tahun, tujuh bulan, sembilan belas hari, dan dua puluh dua jam, ia menyukai debaran jantung yang muncul tiba-tiba setiap kali melihat pemudanya. Hanya sampai disitu. Hanya sampai pada di titik dua tahun, tujuh bulan, sembilan belas hari, dan dua puluh dua jam. Selebihnya… kosong. Hampa. Sakit.

.

You are my only love

.

Berpacaran selama dua tahun, tujuh bulan, sembilan belas hari, dua puluh dua jam, mereka tidak menemukan rintangan apapun. Semuanya indah, tak pernah ada pertengkaran, dan Kris selalu bertingkah sebagai seorang pacar yang baik. Di kala kebosanan melanda, pun kedatangan seseorang yang terlihat lebih baik, pada akhirnya menghancurkan apa yang selama ini sudah dibangunnya bersama Nana. Kris membuang apa yang seharusnya ia pertahankan. Tapi, seperti kata Tao; sesuatu terlihat lebih indah ketika sudah bukan menjadi milikmu lagi.

.

Eternally, my only love

.

Yoonri selalu mengatakan bahwa pemuda ini semacam tidak memiliki namun takut kehilangan, semacam tak punya status namun merasakan kecemburuan. Hatinya menahan sakit, kerinduan yang mendalam, dan rasa tak terperikan yang harus ditanggungnya sendirian ketika melihat Nananya bersama seorang yang lain—seorang yang gadis itu cintai sejak dulu. Kai memenjarakan hatinya selama dua tahun, tujuh bulan, sembilan belas hari, dua puluh dua jam. Ketika pada akhirnya Nana terlepas akibat sebuah kesalahan maha tolol, maka Kai tidak akan tinggal diam lagi.

.

Then, the story begin.