Naruto bukan punya saya

.

Rated = M

.

Genre : Adventure, frandship, dll

Warning : gaje, ooc

.

Summary : Bagaimana Jika Naruto masuk ke Academy Konoha yang kebanyakan muridnya berprilaku liar seperti binatang. Apakah Naruto akan menjadi mangsanya Atau bahkan mungkin menjadi pemangsanya di sana.

.

.

.

.

Di padang rumput yang hijau serta hembusan angin yang menerpa kulit mereka ikut mewarnai setiap pertarungan yang terjadi. Terlihat dua orang berbeda jenis kelamin, kini mereka sedang mumunggungi satu sama lain sambil melihat setiap pergerakkan orang yang menjadi lawan mereka.

" Tuan muda bagaimana, apa kita akan melakukannya dengan cepat atau mau bermain-main dulu "

Entah apa maksud dari pertanyaan perempuan berumur 20 tahunan ini, jika situasinya berbeda dengan apa yang terjadi sekarang, mungkin orang yang menjadi tuannya itu pasti sudah bepikiran yang tidak-tidak.

" Anko jika kau ingin bertanya, gunakanlah kata yang baik dan benar, jika orang lain yang mendengar pertanyaanmu tadi, mereka akan berpikiran yang tidak-tidak tentang pertanyaanmu itu "

" Jika tuan muda yang berpikiran seperti itu, maka aku tidak akan keberatan jika harus melakukannya sekarang "

Naruto pemuda 17 tahun sebagai tuan muda dari Anko, dia tidak habis pikir dengan prilaku Anko yang seperti sedang menggodanya, padahal mereka sedang berhadapan dengan musuh yang jumlahnya melebihi mereka.

" Baiklah kalau begitu lakukan dengan cepat. kalau bisa, kau harus melakukannya tanpa bersuara "

Naruto berbicara seperti menerima apa yang di tawarkan oleh Anko tadi, dan supaya tidak di ketahui oleh orang lain, maka dia menyuruh Anko untuk tidak bersuara.

Sebenarnya dari awal mereka sedang berhadapan dengan musuh sambil mengamati pergerakan musuh mereka. Anko bertanya pada Naruto, apa dia harus membunuh musuhnya dengan cepat atau bermain-main dulu seperti sedang latihan. Naruto menyuruh Anko untuk membunuh musuhnya dengan cepat supaya mereka bisa segera istirahat dan meneruskan perjalanan.

Sesuai apa yang di suruhkan tuan mudanya. Anko membunuh mereka dengan cepat menggunakan dua pedang, yang sedang di pegangnya.

" Sesuai permintaanmu tuan muda, mereka sudah ku bereskan dengan cepat tanpa bersuara "

Setelah acara membunuhnya selesai, Anko menghampiri tuan mudanya tanpa menyadari kalau salah satu dari mereka masih hidup, dan akan menyerang Anko dari belakang dengan pedang yang di arahkannya pada punggung Anko.

" Anko awas " Naruto berteriak memberitahukan bahwa ada bahaya di belakangnya.

" Apa " Anko menanyakan kenapa tuan mudanya itu meneriakinya sambil menusukan pedangnya ke arah belakang lalu pedangnya langsung menusuk perut orang yang akan menyerangnya dari belakang tadi.

" Haahh~ Aku menyesal telah menghawatirkanmu " Naruto berbicara pelan sampai Anko yang sudah berada di dekatnya itu tidak mendengarnya dengan jelas. Seharusnya dia tidak perlu mengkhwatirkanya, karena Anko sudah berpengalaman dalam pertarungan.

" Apa tuan muda mengatakan sesuatu "

" Ah tidak lupakan saja, kalau begitu lanjutkan perjalanan kita " Naruto menyuruh Anko untuk melupakan ucapannya tadi dan memilih melanjutkan perjalanan mereka.

" Apa tuan muda tidak ingin pulang, katanya Academy Konoha akan menerima kembali murid-murid berbakat tahun ini "

Academy Konoha adalah tempat bagi murid-murid berbakat. Sekolah itu didirikan untuk mengembangkan bakat mereka di bidang spiritual maupun kekuatan pisik. Di sana juga mereka akan diajari bagaimana caranya meminpin sebuah kelompok untuk bersaing dengan kelompok lainnya.

Academy Konoha juga menerapkan sistem dimana orang yang kuatlah, yang memimpin, dan yang lemah harus menuruti setiap aturan orang yang lebih kuat. Dan Academy konoha juga menerima murid-murid berbakat lainnya dari luar desa Konoha. seperti desa Iwa, Suna, kumo, kiri, dan masih banyak yang lainnya.

" Buat apa aku memasuki tempat seperti itu, tempat di mana orang-orang seperti binatang berkumpul " Karena menurut Naruto sendiri tempat itu tidak mengajarkan berprilaku yang baik, dan malah mengajarkan bagaimana caranya menindas satu sama lain.

" Ya untuk menjadi pawangnya kali "

Sejak melakukan perjalanan bersama Naruto. Anko tahu seberapa kuat tuan mudanya ini. Dan menurut Anko jika tuan mudanya masuk ke Academy konoha mungkin dia akan mengendalikan mereka seperti memainkan mainan anak-anak.

" Aku malas "

Mereka melakukan pembicaraan sambil berjalan ke arah tempat yang mereka tuju.

.

.

.

Desa Konoha •

Desa yang di juluki sebagai desa tersembunyi, karena letaknya yang bersembunyi di tengah hutan. Desa di mana para penduduknya sejahtera karena di topang oleh banyaknya Clan-Clan bangsawan, seperti : Uchiha, Hyuga , Inuzuka, Akimichi, Nara, Yamanaka, Aburame dan Nami-Uzu alias Namikaze dan Uzumaki.

.

Mansion Namikaze Clan •

Terdengar dentuman benda yang saling beradu melakukan serangan secara bergantian. Terlihat dua orang laki-laki yang saling berhadapan, namun satu diantara kedua orang itu sudah tanpak kelelahan.

" Sudah cukup sampai di sini Menma " Orang berambut putih dengan mulut tertutupi masker itu menghentikan latihannya bersama Menma, karena dia tahu kalau Menma sudah sangat kelelahan dari tadi.

Mereka tadi sedang latih tanding di halaman belakang rumahnya.

" Baiklah Kakashi sense " Menma pemuda 17 tahun itu menuruti apa yang di katakan sensenya, lalu pergi ke dalam rumahnya.

Sebenarnya Menma sedang memikiran seseorang yang sudah lama tidak di temuinya, mungkin sudah ada 3 tahunan dia pergi. Dan Menma tidak tahu bagaimana kabarnya sekarang, karena dia tidak pernah memberi kabar sekalipun. Padahal pendaftaran masuk Academy Konoha akan segera di tutup. itu berarti dia tidak bisa masuk di tahun ini.

.

Ruangan tengah •

.

" Bagaimana Naruko apa kau akan ikut masuk Academy bersama kakakmu Menma " Pria berambut kuning ini sedang berbicara pada anak perempuannya yang juga berambut kuning dengan gaya di ikat dua.

" Aku akan masuk jika bersama Naruto Nee-chan Ayah " Naruko yang sedang ditanyai untuk masuk Academy itu menjawab seperti sedang memberikan syarat pada ayahnya

" Naruko ! Naruto itu kakak laki-lakimu bukan perempuan " Ibu dari Naruko itu memberitahunkan pada anaknya.

" Tapi ibu, Aku lebih suka memanggilnya Naruto Nee-chan, karena Naruto Nee-chan itu selalu berbicara lemah lembut padaku seperti ibu dan tidak seperti Menma Nii-chan, jadi aku lebih senang masuk ke Academy bersama Naruto Nee-chan dari pada Menma Nii-chan "

Naruko menjawab kenapa dia memanggil Naruto dengan akhiran Nee-chan, padahal Nee-chan adalah sebutan untuk kakak perempuan.

Mereka bertiga sedang membicarakan tentang pendaftaran Academy Konoha yang akan segera di tutup. Minato dan Kushina sedang menanyai anak perempuannya untuk masuk ke Academy.

" Kalian sedang membicarakan apa " Menma langsung bertanya pada mereka, setelah dia datang dari latihannya bersama Kakashi.

" Ayah sedang menanyakan pada adikmu bagaimana kalau dia masuk bersamamu "

" Lalu "

" Adikmu tidak mau masuk bersamamu, dia maunya bersama Onee-chan nya "

" Onee-chan " Menma mengerutkan keningnya pertanda dia bingung mendengar perkataan tadi. Setahunya Naruko tidak memiliki kakak perempuan, dan dia hanya memilliki dua kakak laki-laki termasuk dirinya.

" Maksudnya bersama Naruto " Kushina ibu dari kedua anak itu memperjalas apa yang di maksud Minato suaminya.

" Oh begitu. Menurutku lebih baik Naruko masuk bersamaku, kalau terus menunggu Naruto yang entah kapan kembalinya. Naruko akan telat pendftarannya di tahun ini, kalau itu terjadi, dia harus menunggu 3 tahun lagi di bukanya kembali untuk pendaftaran masuk Academy " Menma mengucapkan pendapat serta resiko jika Naruko terus menunggu Naruto untuk masuk Academy.

" Ayah juga sependapat dengan Menma, bagaimana denganmu Naruko, apa kau mau menunggu 3 tahun lagi untuk bisa masuk Academy " Menyetujui apa yang dikatakan Menma, Minato menunggu apa keputusan yang akan di ambil oleh Naruko.

" kalau Ibu terserah Naruko saja, karena umur Naruko sekarang masih 14 tahun, jadi tidak apa menunggu 3 tahun lagi untuk bisa masuk Academy "

Menurut Kushina, sebenarnya Naruko masih kecil untuk masuk ke Academy. Tapi Kushina menyerahkan semua keputusannya pada Naruko, karena dia yang akan menjalani kehidupannya sendiri. Sebagai ibu, Kushina hanya bisa mendukung apa yang di inginkan anaknya, asalkan itu untuk kebaikan dirinya sendiri.

" Baiklah, tapi ini bukan karena aku mau bersama Menma Nii-chan ya, tapi kerena aku tidak mau tertinggal dari anak perempuan yang ada di Konoha " Naruko menyetujui untuk masuk Academy, tapi di dalam hatinya dia ingin sekali masuk Academy bersama Narutonya.

" Ya ya ya. Bilang saja kalau kau hanya ingin bersama orang yang kau sebut Onee-chan mu itu " Menma mengejek Naruko karena dia selalu ingin bersama dengan Naruto.

" Kalau iya memangnya kenapa ? Iri eh_ "

" Sudah-sudah kalian berdua jangan bertengakar. Menma kau segera mandi, dari tadi ibu mencium bau tidak enak dari badanmu dan kau Naruko ayo ikut ibu ke dapur, kita akan memasak untuk makan malam "

" Ya Ibu cerewet "

" Bilang apa tadi kau Menma "

Sambil mengatai Ibunya, Menma pergi ke kamar mandinya tanpa memperdulikan Ibunya yang berteriak karena mendengar perkataan darinya.

.

Mungkin seperti itulah keseharian yang di lakukan oleh orang-orang yang tinggal di kediaman Namikaze.

.

.

.

Hutan yang di tumbuhi banyaknya pepohonan yang tinggi, serta dedaunannya yang lebat adalah tempat yang paling pas untuk berteduh dari panasnya terik matahari. Terlihat dua orang sedang duduk di bawah salah satu pohon yang ada di Hutan tersebut.

" Tuan muda jika kau merasa kepanasan lebih baik, kau buka saja bajumu "

" Bilang saja kalau kau ingin melihat tubuhku Anko "

" Baguslah kalau tuan muda tahu keinginanku. Jadi aku tak perlu malu-malu untuk mengucapkannya pada tuan muda "

" Anko apa yang mereka lakukan ?. Mereka berlari di siang hari seperti sudah ketahuan mencuri seekor anak ayam dari induknya " Naruto melihat sekelompok orang yang sedang berlari lalu melihat seseorang yang sedang di panggul di bahu salah satu dari mereka.

" Benar tuan muda. Mereka memang sudah mencuri anak ayam. Itu terbukti, tidak jauh di belakang mereka ada dua hancip yang sedang mengejar mereka " Anko melihat apa yang di lihat tuan mudanya, lalu dia juga melihat dua orang seperti sedang mengejar mereka.

" Anko apa perlu aku menyelamatkan anak ayam itu, lalu menjadi pahlawan seperti di komik-komik yang sering kubaca sebelumnya "

" Menurutku tuan muda tidak pantas menjadi seorang pahlawan dengan wajah datar seperti itu, tapi tuan muda lebih pantas menjadi seorang penjahat "

" Baiklah kalau itu menurutmu, aku akan menjadi penjahatnya, dengan cara mencuri anak ayam itu dari mereka. Dan kau Anko, siapkan saja kayu bakarnya, mungkin kita akan membakar anak ayam hari ini "

" Tapi aku ingin membantu, karena aku juga ingin menjadi penjahat seperti tuan muda "

" Terserah. Lakukan apa yang kau mau Anko. Ayo cepat kejar mereka yang membawa anak ayam itu "

Dua orang aneh itupun pergi mengejar orang-orang yang di duga telah melakukan penculikan di siang hari.

.

.

.

Neji tidak pernah menduga bahwa kajadian ini akan terjadi menimpa keluarganya. Dimana Hanabi adik sepupunya akan di culik di siang hari, ketika dia sedang latihan tidak jauh dari rumahnya.

Biasanya Hanabi selalu latihan di tempat yang sudah di sediakan oleh keluarganya. Namun ketika Neji di suruh paman Hiashi ayah dari Hanabi untuk memanggil anaknya di tempat latihan seperti biasanya.

Neji tidak menemukannya di sana, lalu dia berusaha mencari di semua tempat sambil menanyakan pada orang-orang yang di temuinya di mension.

Lalu salah satu dari mereka mengatakan bahwa Hanabi sedang berlatih di pinggir hutan tidak jauh dari rumahnya. Dan Neji pun langsung mengajak orang itu, untuk menunjukan tempat di mana Hanabi latiahannya.

Setelah sampai ketempat Hanabi berada, Neji melihat 5 orang asing dan salah satu dari mereka sedang memanggul Hanabi di bahunya.

" Hei !. Apa yang kalian lakukan pada adikku ?" Neji berteriak sambil menerjang ke arah mereka. Namun mereka berhasil menghindar dan langsung melarikan diri.

" Ko ayo cepat kejar mereka " Neji mengajak Ko, orang yang menunjukan keberadaan Hanabi, untuk segera mengejar orang-orang yang telah menculiknya.

Mereka terus berlari untuk mengejar mereka yang telah menculik Hanabi sampai ke hutan yang sudah sangat jauh dari kediaman Hyuga. Mungkin menururutnya, hutan ini sudah bukan lagi kawasan dari desa Konoha. Sampai akhirnya dia melihat mereka berhenti di desa kecil yang berada di tengah hutan.

" Ko, apa kau tahu sekarang kita berada di mana "

" Aku tidak tahu Neji-sama "

Neji baru tahu kalau ada desa kecil di tengah hutan seperti ini, bahkan Ko pun yang umurnya lebih tua darinya, tidak tahu di mana mereka sekarang.

" Kalian tidak hanya membawa satu, tapi tiga mangsa sekaligus. Aku kagum terhadap kinerja kalian "

Mendengar seseorang yang baru saja keluar dari salah satu rumah yang berada di tengah hutan, Neji langsung mengalihkan penglihatannya ke arah orang yang berbicara tadi, dan dia melihat orang gemuk dengan tubuh pendek berjalan mendekati mereka yang telah menculik Hanabi.

Dan kemudian banyak orang yang keluar dari rumahnya, tapi anehnya yang keluar dari rumah itu semuanya laki-laki dan langsung mengerumuni mereka berdua. Neji merasa heran karena dari tadi tidak melihat penduduk perempuan maupun anak kecil yang tinggal di sana.

" Cepat kembalikan adikku "

" Hoo kembalikan katamu !. Asal kau tahu saja, setiap orang yang sudah memasuki desa ini tidak bisa kembali. Termasuk kalian berdua "

" Apa maksud dari perkataanmu "

" Biar kujelaskan, kebanyakan yang memasuki desa ini adalah orang-orang yang sedang tersesat, jika yang tersesat itu seorang perempuan maka kami akan menangkapnya lalu menikmati tubuhnya. Namun jika itu laki-laki maka kami akan langsung membunuhnya "

" Lalu apa hubunganya kalian menculik adikku dengan orang-orang yang tersesat. Adikku tidak sedang tersesat dia hanya sedang latihan tidak jauh dari rumahnya "

" Itu karena kami sudah lama tidak menikmati tubuh wanita, jadi aku menyuruh mereka untuk mencari mangsa, mungkin yang mereka temukan hanyalah adik mu saj_ "

Tiba-tiba orang bertubuh gemuk dan pendek yang menjadi lawan bicara Neji itu sudah terjungkal kebelakang dengan darah yang keluar dari kepalanya. Sudah dipastikan orang itu mati, karena telah di serang pada bagian tubuh vitalnya. Dan kejadian itu langsung mengejutkan mereka semua.

" Kau terlalu banyak bicara Babi gemuk. Dan itu adalah balasannya karena kau sudah mencuri anak ayam di siang hari "

Mereka yang ada di desa kecil itu termasuk Neji dan Ko mengalihkan perhatiannya ke arah orang yang berbicara dan yang di perkirakan telah membunuh pria gemuk tadi.

" Apa yang sedang kalian lakukan di sana ?" Sambil berbicara, Neji melihat dua orang yang begitu sangat famliar baginya. Neji kenal dengan dua orang itu.

Mereka adalah Mitarasi Anko seniornya di Academy Konoha yang menurutnya aneh karena banyak orang yang mengatakan, kalau Anko meminta cuti sekolah selama waktu yang tidak bisa di tentukan, memangnya Academy itu milik Nenek moyangnya apa.

Dan yang satunya lagi adalah Uzumki Naruto, putra kedua dari keluarga Namikaze, yang katanya pergi dari desa tiga tahun yang lalu. dan dia juga aneh, karena selalu membawa Busur panah tanpa membawa anak panahnya kemanapun dia pergi. Neji berpikir ' apa yang dilakukan ke dua orang aneh itu '.

Terlihat Naruto berdiri di dahan pohon dengan busur panah di tangannya, sedangkan Anko duduk sambil mengayun-ayunkan kakinya di samping Naruto berdiri.

Naruto melihat dua hancip yang mengejar anak ayam tadi ternyata dua orang Hyuga. Berarti yang menjadi anak ayamnya adalah _

" Hoi !. Neji si pria cantik, siapa anak ayam yang telah di curi mereka, Hinata atau Hanabikah "

Hanya dua orang itulah yang Naruto asumsikan menjadi anak ayam yang telah di curi di siang hari. Itulah kenapa Neji dan Ko terus mengejar mereka tanpa ada waktu untuk meminta bantuan pada yang lainnya, karena mereka takut kehilang jejak si pencuri di siang hari itu.

Mendengar perkataan Naruto, sebenarnya Neji kesal karena dia menyebutnya pria cantik, dan menanyakan siapa anak ayam yang telah di curi mereka.

Itu berarti Naruto menganggap Hanabi sebagai anak ayamnya. Dan saat itu Neji berpikir ' siapa yang menjadi induk ayamnya ' setelah melihat bayangan wajah pria berumur serta tatapannya yang datar.

Neji langsung menggelengkan kepalanya. Karena dia tidak seperti induk ayam sama sekali melainkan dia seperti_ ah Neji tidak mau melanjutkan pemikirannya karena takut di hajar pamannya, kerena memikirkan yang tidak-tidak tentangnya. Ini semua karena gara-gara Naruto yang menyebut Hanabi dengan sebutan anak ayam.

" Hanabi "

" Oh syukurlah berarti aku tidak salah memanggilnya anak ayam "

" Lalu apa yang kau syukuri, dari caramu memanggil Hanabi dengan sebutan anak ayam hah "

" Kalau yang di culik itu Hinata, berarti aku sudah salah memanggilnya dengan sebutan anak ayam. Karena Hinata itu adalah Kelinci putih di musim salju "

Neji ingin sekali menghajar Naruto sekarang juga. Tidak hanya memanggilnya dengan sebutan pria cantik, dia juga mamanggil Hanabi dengan sebutan anak ayam, dan sekarang dia memanggil Hinata dengan sebutan Kelinci putih. Apa otaknya sudah bergeser karena melakukan perjalanan salama tiga tahun terakhir ini.

" Hoi bocah turun dari sana dan cepat berikan wanita yang ada di sampingmu "

Pembicaraan Naruto dan Neji berhenti karena mendengar orang-orang yang menculik Hanabi, berteriak ke arah Naruto.

Mereka sekarang masih mengerumuni Neji dan Ko, tapi pandangan mereka mengarah pada Naruto dan Anko yang sedang berada di dahan pohon.

Neji melihat Jumlah mereka lebih dari seratus orang, dan orang-orang itu masih menatap ke arah Naruto. Itu berarti mereka melupakan keberadaannya sebagai musuh.

Karena mereka terus saja menatap ke arah Naruto. mungkin mereka takut jika mengalihkan perhatiannya dari Naruto, mereka akan mati sama seperti orang gemuk tadi.

Merasa ada kesempatan Neji memberikan kode pada Ko yang ada di sampingnya. Setelah memberikan kode.

Buugh

Neji langsung menerjang orang yang membawa Hanabi sebelumnya.

Wush

karena kaget atas serangan yang dilakukan Neji, orang itu terlempar dan melepaskan Hanabi dari tangannya.

Greeb

Tap Tap Tap

Ko langsung menangkap Hanabi dan berlari ke arah Neji yang sudah menjaga jarak dengan mereka semua.

Bruuk

Sedangkan untuk orang yang serang Neji, kini jatuh ke ketanah setelah dia terlempar terlebih dahulu sebelumnya.

" Sialan karena terlalu pokus pada orang yang telah membunuh si gendut tadi. kita melupakan keberadaan mereka "

Melihat aksi yang di lakukan Neji untuk mengambil Hanabi dari tangan mereka lalu keluar dari kerumunan dan mejaga jarak dari orang-orang yang mengelilinya tadi. Membuat Naruto kagum dengan ketenangan Neji, meskipun dia sedang di kerumuni oleh ratusan orang, dia berhasil memanfaatkan ke adaan yang ada untuk menyelamatkan Hanabi dan keluar dari orang-orang yang mengerumuninya.

" Anko, mereka menyuruhku untuk turun dan memintaku untuk memberikanmu pada mereka. Apa aku harus menuruti semua yang mereka mau ?" Setelah puas melihat aksi Neji, Naruto berbicara pada Anko dan mempertanyakan permintaan konyol dari mereka.

" Itu terserah tuan muda, yang jelas aku akan turun dan segera menghabisi mereka "

" Kenapa kau ingin sekali membunuh mereka padahal ini tidak ada sangkut pautnya denganmu Anko "

" Setelah mendengar perkataan dari si gemuk yang sudah tuan muda bunuh tadi. Menangkap perempuan yang tersesat lalu _ Aahk mendengarnya saja aku ingin sekali menghabisi mereka semua "

" Baiklah karena pembukaannya sudah di lakukan dengan membunuh si Babi gemuk tadi. Sekarang aku akan melakukan menu utamanya dan kau Anko akan melakukan penutupannya " Naruto menarik tali busur tanpa menggunakan anak panahnya.

Lalu mengarahkannya ke arah kerumunan orang tadi yang kini sepertinya mereka sedang lengah akibat di kejutkan oleh aksi Neji. Tidak lama kemudian Naruto melepaskan tali busur yang sudah dia tarik sebelumnya.

" Aaaaaaaakh "

Naruto dapat mendengar teriakan terkhir dari kematian mereka, setelah menyerang mereka dengan panah angin miliknya. Mereka semua mati karena tidak melihat serangan yang di berikannya.

Itulah kenapa Naruto selalu membawa busur panah tanpa membawa anak panahnya. Karena Naruto menggunakan kekuatan spiritualnya berjenis tipe angin.

" Tuan muda tadi kau menyuruhku untuk melakukan penutupan, tapi kenapa kau malah menghabisi mereka semua tanpa menyisakan satupun untukku bunuh "

" Maaf Anko, aku tidak sengaja "

" Bohong, tuan muda pasti sengaja melakukannya "

Naruto mengabaikan Anko yang seperti sedang merajuk karena jatahnya di ambil oleh dirinya, lalu dia berteriak pada Neji untuk meminta Hanabi darinya.

" Hoi !. Pria cantik berikan anak ayam itu padaku "

Neji merasa dirinya sedang bermimpi, setelah berhasil mengambil Hanabi kembali serta menjaga jarak dari mereka, dia merasa seperti deja vu melihat mereka mati seketika tanpa terlihat adanya serangan yang mengarah pada mereka.

Tiba-tiba saja mereka mengeluarkan darah dari bagian tubuh vital mereka. Dia melihat mereka semua mati dengan cara yang sama saperti pria gemuk tadi.

Neji bertanya-tanya siapa yang telah membunuh mereka, apa mungkin Naruto yang membunuhnya, karena Naruto muncul setelah kematian pria gemuk tadi.

Pemikiran Neji harus terganggu karena mendengar teriakan Naruto yang meminta anak ayam darinya, perasaan dia tidak sedang membawa anak ayam melainkan Hanabi.

Lalu dia ingat pembicaraan mereka sebelumnya, di mana Naruto yang memanggil Hanabi dengan sebutan anak ayam. " Apa maksudmu dengan meminta Hanabi dariku "

" Tadinya aku datang kemari untuk mencuri anak ayam itu dari mereka, tapi karena mereka sudah mati dan anak ayam itu ada padamu, maka aku akan mencurinya darimu "

" Apa kau sudah gila menculik adik dari temanmu sendiri, Ko ayo pergi jangan perdulikan orang gila itu "

" Ya Neji-sama "

Mengabaikan permintaan gila dari Naruto, Neji mengajak Ko untuk pergi meninggalkan mereka.

Sebenar apa yang terjadi pada Naruto, tadi dia meminta Neji untuk memberikan Hanabi padanya, tapi sekarang dia malah membiarkan Neji pergi meninggalkan mereka.

" Sebenarnya tuan muda, kita mau kemana ?. perasaan kita seperti sedang menuju ke arah Konoha, itu terbukti dari pertemuan kita dengan orang-orang Hyuga tadi. Apa tuan muda akan pulang " Anko memberikan beberapa pertanyaan pada Naruto. karena dia penasaran kenapa mereka berjalan ke arah desa Konoha.

" Tidak, aku hanya ingin menemui seseorang di sana, karena pestanya sudah di tutup lalu anak ayamnya juga sudah dibawa pergi oleh dua hancip tadi, jadi sekarang lanjutkan saja perjalan kita "

.

.

.

Desa konoha •

.

Pagi hari di sebuah aula yang besar terdapat banyak calon murid Academy yang mulai berdatangan. Tidak hanya dari Konoha saja yang datang, tapi banyak juga calon murid yang datang dari luar Konoha, seperti tiga Sabaku bersaudara dari Suna.

Lalu wanita berambut kuning yang dipotong sebahu dengan dada yang besar, dia didampingi dua orang berkulit gelap tapi berbeda gender dari Kumo, dan masih banyak dari desa lainnya.

Sedangkan untuk calon murid dari Konoha mereka berkumpul bersama, yang kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dari Clan besar yang berada di Konoha.

Seperti tiga orang Hyuga, yaitu Hyuga Neji, Hyuga Hinata dan Hyuga Hanabi yang masih berumur 14 tahun.

Dua orang Namikaze : Namikaze Menma dan Namikaze Naruko yang usianya sama seperti Hanabi.

Lalu ada juga yang lainya seperti Nara Shikamaru, Yamanaka Ino, Akimichi Coujhi, Inuzuka Kiba, Aburame Shino, Sarutobi Konohamaru, Haruno Sakura dan terakhir Uchiha Sasuke.

Itu adalah calon murid Academy Konoha, tapi Neji tidak termasuk kedalam calon murid, karena Neji sudah menjadi murid 3 tahun yang lalu. Terus untuk apa Neji berada di sana ?.

" Neji kenapa kau ikut berkumpul, kau kan sudah menjadi murid Academy 3 tahun yang lalu " Nara Shikamaru merasa ganjil dengan keberadaan Neji yang ikut bekumpul bersama calon murid Academy, padahal dia sudah menjadi murid 3 tahun yang lalu.

" Aku hanya sedang menjaga anak ayam dan kelinci putih dari gangguan calon binatang yang ada di Academy " Neji meniru gaya bicara Naruto yang di temuinya kemarin.

Kemarin Neji dan Ko langsung di introgasi oleh Hiashi karena membawa Hanabi yang tidak sadarkan diri, lalu Neji menceritakan kejadian yang menimpa Hanabi termasuk pertemuannya dengan Naruto kemarin.

Mereka yang ada di aula, mendengar perkataan Neji mengerutkan kening mereka karena tidak paham dengan apa yang di katakan Neji barusan.

" Anak ayam "

" Kelinci putih "

" Dan calon binatang "

" Apa sih maksudmu Neji kami tidak paham dengan ucapan mu tadi "

Pembicaraan mereka berhanti karena seorang wanita berambut kuning dengan dada yang besar serta sudah berumur mulai menaiki panggung lalu dia mulai berbicara.

" Selamat pagi Anak-anak. Nama saya Senju Tsunade, saya di sini sebagai wakil kepala sekolah, akan memberitahukan kepada kalian yang berkumpul di aula ini, bahwa kalian telah dinyatakan lulus dari persyaratan masuk Academy Konoha "

Terdengar para murid yang bertriak kerena mereka bisa lulus dari persyaratan yang diberikan pihak sekolah pada mereka.

" Akhirnya aku bisa lulus juga meskipun baru persyaratannya saja " Anak laki-laki dengan tato segi tiga terbalik di pipinya berbicara dengan semangat pada teman yang ada di sampingnya.

" Jangan senang dulu Kiba, kita belum melewati ujian sebenarnya untuk masuk ke Academy ini "

" Memang ujiannya apa Shino ?" Kiba menanyakan ujian masuk sebenarnya pada Shino teman yang ada di sampingnya tadi.

" Dengarkan dulu wakil kepala sekolah berbicara, karena dia belum selasai berpidatonya "

Teman Kiba yang bernama Shino itu menyuruh Kiba untuk mendengarkan apa yang disampaikan Wakil kepala sekolah kepada mereka.

" Diam kalian semua, aku belum selesai berbicara " Karena melihat calon muridnya mulai berisik Tsunade langsung meneriaki mereka untuk segera diam.

" Kalian semua harus tahu bahwa kalian masih belum resmi menjadi murid Academy Konoha. Karena kalian harus bisa melewati ujian terakhir untuk resmi menjadi murid. Dengan cara, kalian Harus bisa keluar dari Hutan kematian yang akan kalian masuki selanjutnya "

Lagi-lagi mereka semua yang menjadi calon murid Academy mulai berbicara satu sama lain, setelah mendengar ujian masuk yang sebenarnya.

" Apa guru-guru di sini sudah gila menyuruh kita untuk masuk ke sarang para monster "

" Mereka sama saja dengan menyuruh kita untuk mati "

Mereka semua sedikit takut kerena mendengar kata hutan kematian yang katanya banyak di penuhi para monster yang suka memangsa manusia. Namun masih ada beberapa orang yang masih tenang setelah mendengar ujian masuk yang sebenarnya.

" Mereka buat apa ikut mendaftar untuk masuk ke Academy, kalau hanya mendengar hutan kematian saja sudah takut seperti itu " Menma berbicara setelah melihat wajah ketakutan dari calon murid lainnya.

" Menma apa kau tidak tahu apa yang ada di dalam hutan kematian itu "

" Memang apa yang ada di dalam hutan kematian itu Shikamaru "

" Aku hanya tahu beberapa saja seperti : Macan kumbang bertanduk, Kera besar berwarna putih, Macan tutul berekor api dan banyak lagi yang lainya "

" Lalu ap_ "

" Diam kalian, aku belum selasai berbicara, dan ini peringatan terakhir dari pihak sekolah. Jika kalian sudah lulus dan resmi menjadi murid Academy Konoha. Kalian jangan meminta cuti sekolah, kerena tiga tahun yang lalu ada dua orang murid yang cuti dari sekolah Academy ini. Tapi sampai sekarang mereka belum juga masuk, jadi kalian jang_ "

Praang

Bruuk

" Bocah sialan, berani sekali dia mempermalukanku di depan calon murid Academy "

Ucapan Tsunade terpotong oleh pria berambut putih yang deketahui sebagai Jiraya. Dia terlempar dari jendela kaca lantai dua dan langsung mengumpat pada seseorang.

" Lihat Anko mereka semua adalah calon dari para binatang selanjutnya "

" Tuan muda kenapa kau hanya melemparnya saja, seharusnya kau langsung membunuh si mesum itu "

Namun tidak lama setelah Jiraya jatuh, mereka mendengar dua orang berbicara dari arah di mana Jiraya terlempar tadi, lalu mereka melihat anak remaja yang seumuran dengan mereka sedang nangkring sambil menatap mereka semua.

" Kau yang seperti binatang murid sialan, melempar seorang guru kau harus di berikan hukuman sekarang juga "

Jiraya mengumpat karena Naruto tadi melemparnya ke arah jendela kaca yang mengakibatkan jendela kaca itu pecah, lalu dirinya jatuh ke aula tempat di mana berkumpulnya calon murid tahun ini.

" Itu salah mu sendiri yang memberi kabar burung, yang mengatakan kalau rubah kecilku itu sedang sakit "

" Memang, itu hanya alasan ku saja supaya kau mau datang ke Academy ini dan segera masuk kembali, karena kau dan Anko terlalu lama cutinya "

" Naruto apa yang kau lakukan di sana "

" Naruto Onee-chan "

Mendengar namanya di panggil Naruto menengok dan berusaha mencari siapa yang memanggilnya tadi, lalu dia melihat laki-laki serta anak perempuan berambut kuning sedang melambai-lambaikan tangannya untuk menunjukan keberadaan mereka.

Setelah menemukan keberadaannya, Naruto langsung turun dengan cara melompat dari jendela kaca yang pecah diikuti Anko yang ada di belakangnya untuk menghampiri orang yang memanggilnya tadi.

Naruto mengabaikan Jiraya yang berbicara padanya, dia terus berjalan tanpa memperdulikan pandangan orang lain yang terkejut atas prilaku yang ditunjukannya barusan.

" Naruko rubah kecilku, kenapa kau bisa berada di tempat berkumpulnya para binatang liar "

" Tadinya aku ingin mesuk Academy bersama Naruto Onee-chan, tapi karena Onee-chan tidak ada, jadi aku bersama Menma Nii-chan "

Naruto datang menghampiri orang yang barnama Naruko lalu dilanjutkan dengan mengacak-ngacak rambutnya.

" Kau melupakan kakakmu sendiri Naruto " Menma yang merasa diabaikan langsung berbicara pada Naruto seperti orang merajuk.

" Aku tidak mungkin melupakan si rubah jantan sang pelindung dari rubah kecilku, tapi kau membiarkan rubah kecilku ini masuk ke tempat berkumpulnya para binatang liar "

Mendengar lalu melihat ke arah laki-laki yang mirip dengannya langsung berbicara dan menanyakan keberadaan rubah kecil yang bisa berada di tempat berbahaya. Lalu dia melihat orang-orang yang ada di sekitar Naruko dan Menma.

" Ah~ ternyata di sini juga ada si pria cantik, lalu si anak Ayam yang kemarin di curi dan juga si Kelinci putih " Naruto berbicara lagi ketika matanya melihat tiga orang Hyuga yang sedang menatapnya.

" Terima kasih Naruto-kun karena sudah membantu Neji Nii-san menyelamatkan Hanabi kemarin "

Hinata mengucapkan terima kasih pada Naruto tentang penyelamatan dari penculikkan Hanabi kemarin. Sebenarnya dari kemarin dia ingin sekali beretemu langsung dengan Naruto. Tapi kata Neji dia tidak ikut pulang bersama mereka.

" Aku tidak membantu si pria cantik ini, Kelinci putih. Tapi aku hanya ingin memcuri anak ayam ini dari pencurinya kemarin "

" Aku mau ko dicuri oleh Naruto Nii-chan. supaya bisa terus bersama Nii-chan " Hanabi tidak keberatan kalau dirinya diculik Naruto kemarin

" Hinata, Hanabi kalian jangan bebicara terus dengannya, dia itu hanya orang gila yang suka membuat orang kesal "

Mereka yang berasal dari Konoha, sekarang mereka mengerti apa maksud dari perkataan Neji sebelumnya.

Tapi mereka masih bingung dengan pembicaraan mereka tentang anak ayam yang dicuri kemarin, mereka berpikir apa terjadi sesuatu dengan Hanabi kemarin.

" Jadi Neji, kau berada di sini sedang menjaga kedua adik sepupumu dari gangguan murid lainnya. Haah~ dasar Siscon " Shikamaru sudah mengerti tentang keberadaan Neji sekarang, yaitu sebagai bodyguard dari dua adik sepupunya.

Dan dia juga tahu dari mana asal gaya bicara yang di gunakan Neji sebelumnya, yaitu dari orang aneh yang sudah berani mengganggu acara berpidatonya wakil kepala sekolah.

" Lalu apa yang kalian bicarakan tentang anak ayam yang di curi ?. Apa Hanabi di culik kemarin "

" Sudahlah Shikamaru nanti saja penjelasannya. Nanti wakil kepala sekolah bisa marah lagi kare_ "

" Hoi kalian yang berasal dari Konoha berhenti berbicara dan cepat perhatikan kemari dan untuk kalian berdua yang telah mengganggu acaraku, cepat kemari kalau tidak aku akan melempari kalian dengan kursi ini "

Mereka yang dimaksud Tsunade langsung diam setelah mendengar perkataannya tadi termasuk Neji yang belum menyelasaikan perkataannya. Namun_

" Anko ayo pergi, dan Jiraya soal pembicaraan tadi, aku sudah memutuskan untuk masuk Academy seperti apa yang kau inginkan, tapi ijinkan aku untuk memasuki hutan kematian bersama mereka "

Merasa urusanya sudah selesai Naruto pergi dan mengabaikan ancaman Tsunade, dan dia malah berbicara pada Jiraya lalu mulai berjalan untuk meninggalkan mereka.

" Aku tunggu kau di ruanganku dan jangan melemparku lagi " Jiraya merasa senang sekarang karena murid yang di tunggu-tunggunya kini mau kembali masuk ke Academy.

Sedangkan untuk Tsunade yang sudah sangat kesal karena perintahnya diabaikan langsung melemparkan kursi yang tidak jauh darinya ke arah Naruto.

Merasa ada serangan yang mengarah padanya, Naruto langsung mengarahkan busur panah, lalu menarik talinya tanpa ada anak panah yang digunakannya. Lalu Naruto melepaskan tali busur yang sudah dia tarik sebelumnya.

Tak lama kemudian kursi yang melayang ke arahnya tadi langsung hancur tanpa terlihat adanya serangan yang mengenainya.

Mereka yang ada di aula terkejut kerena kursi yang dilemparkan Tsunade ke arah Naruto langsung hancur.

Mereka hanya melihat Naruto mengarahkan busur panah lalu menarik talinya setelah dia melepaskan talinya, dalam seketika kursi yang mengarah padanya langsung hancur begitu saja.

" Sekarang aku yakin bahwa orang-orang yang mati kemarin pasti karena seranganmu "

Neji melihat Naruto yang menghancurkan kursi tadi mereasa yakin bahwa orang-orang yang menculik Hanabi di tengah Hutan kemarin mati karena serangan dari Naruto, kemarin dia masih ragu, karena tidak melihat bagaimana cara Naruto menyarang mereka.

Naruto mengabaikan komentar dari Neji dia keluar bersama Anko dari aula tempat di mana berkumpulnya calon murid Academy.

Setelah kepergian dua orang aneh tadi.

" Dia muncul setelah melemparkan seorang guru dari lantai dua lalu pergi setelah menghancurkan kursi yang di lemparkan wakil kepala sekolah ke arahnya. Dia bertingkah sok keren, apa sudah gila " Kiba mengomentari aksi yang telah ditunjukan oleh Naruto.

" Diamlah Kiba, apa kau juga mau wakil kepala melemparmu dengan kursi seperti barusan "

" Perhatian anak-anak. Karena pengganggu sudah pergi. kita lanjutkan acara yang tadi. Oh ya aku lupa sampai manakah aku berbicara tadi ?"

" Tadi wakil kepala sekolah sedang membicarakan tentang murid yang mengambil cuti sekolah "

" Oh terimakasih sudah mengingatkanku. Dan untungnya mereka sudah kembali ke Academy sekarang. kalian harus ingat jangan meniru kelakuan mereka yang tidak mengikuti aturan yang diterapkan pihak sekolah "

" Wakil kepala sekolah Kalau boleh tahu. Siapa mereka dan dari mana mereka berasal ?"

" Mereka adalah dua orang tadi yang telah mengganggu acara kita "

.

.

.

.

.

.

.

• Tobecontinue •