"My heart that froze with the cold wind in the early winter
It has changed after meeting you
Like the heart-fluttering first snow of November
I am stopped in time like a fool"
Suara bising terdengar jelas di kejauhan, orang-orang berlalu lalang melewati seorang pria tinggi dengan wajah maskulin dan mata musangnya. Pria itu sedari tadi terus memandangi erat handphonenya, berharap akan terjadi suatu keajaiban. "Aku sudah mengabarinya." ucapnya dalam hati. Namun nihil, hanya pantulan wajahnya lah yang hanya didapatinya.
Ia berjalan perlahan sambil menarik kopernya, dan melihat sekelilingnya, berusaha mencari orang yang seharusnya sudah ditemuinya sejak setengah jam yang lalu.
Pria itu terus berjalan tanpa memperhatikan sekitarnya, beberapa orang bahkan sampai berhenti dan memastikan bahwa itu benar adalah dirinya. Ia melambatkan kecepatan kakinya ketika ia melihat sekumpulan wartawan berdiri tidak jauh darinya. Sorotan kamera dan blitz yang begitu menyilaukan cukup menjelaskan, seorang yang terkenal sedang berada disitu, mungkin pejabat, aktris, aktor. Mungkin dia.
"My heart that froze with the cold wind in early winter
It can't say anything else but I love you
Because of your words, I couldn't speak or see
In the memories of November"
November with Love by Jung Yunho
Salju perlahan turun menghujani kota Seoul, sudah seminggu terakhir ini salju terus turun dan cuaca semakin dingin setiap harinya. Pria itu baru saja menunduk untuk mengambil minuman hangatnya dari mesin minuman ketika Ia mendengar keributan di sebuah gang yang tidak jauh dari sana. Ia membuka botol susu stroberi hangatnya dan menyesapnya sedikit, sembari perlahan mendekati keributan yang terjadi di gang tersebut.
Jaejoong POV
"Kumohon sunbaenim, aku tidak memiliki uang." Mohonku kepada tiga orang seniorku yang berdiri tegap dihadapanku. Sial sekali sih hari ini.
"Yak Kim Jaejoong!" teriak seniorku yang berwajah paling menyeramkan, lalu dengan kasar Ia menarik kerah bajuku, mendekatkan kepalaku dengan kepalanya. "Kalau kau tak punya uang, berikan saja tubuhmu." Bisiknya sambil menyeringai jahat.
Aku menatap langsung ketiga pasang bola mata seniorku, menakutkan. Shit! Mengapa kau lemah sekali Kim Jaejoong!? Aku memejamkan mataku erat-erat, lalu tubuhku terperosok lagi, aku tidak dapat melihat apa yang sedang terjadi diantara seniorku saat ini, satu hal yang aku ketahui itu adalah suara pukulan.
"Kau tidak apa?" Sebuah suara menyapaku lembut, aku memberanikan diri membuka mataku, tangan pria asing itu terulur tepat didepan wajahku. Aku menjulurkan leherku melewati bahu pria itu dan menemukan ketiga seniorku yang tersungkur dengan luka yang sepertinya cukup serius.
Dengan ragu aku menerima uluran tangan pria itu, lalu Ia menarikku berdiri tegap. "Hmm, sepertinya kau tidak apa-apa? Bisa pulang sendirikan?" Tanyanya, lalu ia memungut botol susu yang terjatuh tidak jauh dari tempatnya berdiri, miliknya. Lalu ia berbalik menjauhiku begitu saja.
Begitu saja? Sergahku dalam hati.
"Ahjussi. Tolong biarkan aku membalas kebaikanmu." Teriakku sambil membungkukkan badan. Pria itu langsung berbalik dan suara langkah kakinya mendekatiku lagi, "Ahjussi?" katanya singkat. Ia mendenguskan pelan napasnya, "Aku ini seumuran denganmu. Jung Yunho." Ucapnya lalu menjulurkan tangannya untuk kedua kali.
Eh seumuran? Tapi wajahnya terlihat sangat dewasa, "Ngg.. Kim Jaejoong." Balasku sembari menjabat tangannya yang besar dan kasar dengan pelan.
Yunho POV
Aku menyesap kuah ramyeon yang tersisa di mangkukku. Ahh kenyang sekali, aku melihat wajah laki-laki yang ada didepanku ini, dia lebih cocok menjadi perempuan, wajahnya terlalu cantik. Terlebih, bola matanya yang besar seperti mencoba menghisap pandanganmu, bibir cherrynya yang tipis pasti enak ketika… Astaga Jung Yunho! Apa yang coba kau pikirkan? Dia pria, jangan gila!
"Apa ada yang salah?" aku berusaha membuka pembicaraan, setelah beberapa detik – yang menurutku seperti beberapa menit dia memandangku dengan terheran-heran. "Kau lapar sekali ya?" Aku melihat tumpukan mangkuk yang ada dimeja, astaga kenapa aku jadi rakus seperti ini? Pandanganku teralihkan ketika pria itu tertawa.
Dia tertawa.
Author POV
Beberapa waktu berlalu, dan kedua pria itu tidak pernah bertemu lagi, bagi mereka kejadian hari itu hanyalah kebetulan saja, walaupun dalam diri mereka masing-masing entah Yunho ataupun Jaejoong tau, ada yang berubah dengan diri mereka semenjak pertemuan mereka hari itu. Hingga takdir menemukan mereka untuk kedua kalinya.
Yunho mengikat tali sepatunya dengan ketat, dan setelah memastikan talinya tidak akan membuatnya celaka ia bangkit berdiri dan menatap pantulan akan dirinya di cermin. Lalu ia melihat pintu dibelakangnya terbuka dan beberapa orang masuk, ia membalikkan badannya dan melihat orang-orang tersebut. Beberapa darinya sudah ia kenal, seorang pria yang merupakan staff dari agensi, pria itulah yang pertama kali ia temui ketika tiba di agensi dan mengenalkannya kepada seorang pria lainnya, seorang anggota grupnya.
"Hari ini kalian akan mendapatkan seorang anggota baru untuk grup kalian." Ucap pria itu, "Saya harap, kalian dapat bekerja sama dengan baik dengannya sebagai sesame trainee."
"Hyung, anggota baru." Kata seorang pria berperawakan kecil yang menghampiri Yunho, lawan bicaranya hanya menganggukkan kepalanya saja. "Masuklah ." tidak lama kemudian, seorang pria lainnya masuk. Ia tampak malu-malu dan ragu saat menghampiri staff yang berdiri ditengah ruangan. Staff itu lalu merangkul pundak pria itu, "Dia lebih tua daripada kalian semua, kalau begitu kalian saling berkenalanlah lebih dahulu, lalu mulai latihan, oke?" pria itu menepuk pelan pundak pria yang jauh lebih muda darinya itu, lalu berjalan meninggalkan ruangan.
"Annyeong, Kim Junsu imnida." Ucap pria disamping Yunho dengan ceria sambil mengulurkan jarinya, pria yang berdiri didepannya menjabat tangannya "Ahh Kim.."
"Jaejoong?"
Junsu dan pemilik nama itu langsung melihat keasal suara tersebut.
"Yunho?" Jaejoong menatap pria yang memiliki mata musang tersebut dengan keterkejutan yang tidak kalah dengan ekspresi kagetnya Yunho.
Junsu yang berada diantara kedua pria itu tidak kalah kagetnya "Kalian saling kenal?" Yunho langsung membalas pertanyaan Junsu, "Ah, aku pernah menolongnya sekali.", Junsu lalu beralih memandang Jaejoong dan dia hanya mengangguk perlahan sambil tersenyum salah tingkah.
Yunho POV
"Ah, aku pernah menolongnya sekali." Aish mengapa jantungku berdebar cepat seperti ini. Aku memandang Jaejoong seperti apa reaksinya.
Senyumannya.
Aish! Jung Yunho, kau itu pria terkuat di daerahmu, kenapa kau malah jadi gugup begini ketika seorang pria cantik tersenyum – yang sesungguhnya itu sangat manis seperti itu. "Ah begitu, kalau begitu ayo kita mulai latihan hyung." Ucap Junsu sambil menepuk pundak Yunho pelan, lalu jalan mendahului mereka berdua.
"Kajja."
"Hmm." Balas Jaejoong.
-To Be Continue-
