Rusty Red

Pairing(s): Various but mostly SeHo

Warnings: AU, OOC, Absurd, Fail everything(?)

A/N: Hello! Happy birthday buat Suho! Ini buat temenku yang cinta mati sama SeHo xD Please enjoy and mind to RnR? thanks *bows*


.

.

.

Sehun melangkahkan kaki jenjangnya dengan malas. Siapa yang bersemangat di hari pertamanya bersekolah? Tentu saja orang sinting itu bukan Sehun.

Seperti anak kecil yang sedang asyik bermain lalu dipaksa untuk tidur siang— yah, kecuali saat kecil Sehun lebih senang mendekam di kamar dan bereksperimen dengan kanvas dan cat sambil menggerakkan tubuhnya sesuai irama musik dibandingkan bermain dengan teman sebayanya.

Sejak kecil dia memang selalu disebut sebagai anak kreatif, mandiri, dan unik. Padahal Sehun tahu benar, bahwa kata-kata itu punya maksud tersembunyi— yang dimaksud sebenarnya adalah penyendiri, tertutup, dan aneh.

Tapi ada satu hal yang pastinya tidak jauh berbeda dari murid-murid lain—

Sehun benci sekolah, dia bahkan sudah menyusun daftar hal-hal yang dibencinya di sekolah.

Yang pertama seragamnya norak, dengan blazer dan dasi berwarna mencolok.

Kedua, aturan sekolahnya ketat, tidak boleh ini, tidak boleh itu, harus begini, harus begitu, membayangkannya saja dia sudah muak.

Ketiga, muridnya berisik, terutama gadis-gadisnya, Sehun heran, memangnya mereka tidak punya kerjaan lain selain berbelanja dan bergossip?

Keempat, gurunya juga menyebalkan.

Kelima, tugas sekolah— Siapa sih orang brengsek yang menciptakan 'PR'?

Keenam, makanan di kantin rasanya hambar.

Ketujuh, hmm— yah Sehun belum memutuskan yang ketujuh, mungkin dia bisa menambahkannya nanti.

Bagi Sehun semua sekolah itu sama saja.

Yah bukan berarti Sehun benci semua hal di sekolah, dia cukup suka dengan ruang seninya— tempat dimana dia bebas melukis dan menari sepuasnya.

Sehun menghela napas— dan memeriksa lagi penampilannya di layar handphone-nya.

Sehun sengaja mengeluarkan kemeja seragamnya, menggantungkan blazernya di salah satu bahunya, mengecat rambutnya seperti pelangi— yang warnanya tidak jauh berbeda dengan pom-pom milik gadis-gadis klub pemandu sorak di sekolahnya, dan memasang headphone-nya di telinga, tidak lupa memaksimalkan volume mp3 nya. Dia memasuki gerbang sekolahnya dengan musik berdentum keras di telinganya.

.

Sehun menguap, pidato penerimaan murid baru dari kepala sekolah benar-benar membosankan. Sehun iseng melirik ke sekelilingnya, tak jarang dia mendapati beberapa anak mencuri pandang kearahnya, berbisik-bisik diantara pidato itu.

'Kyaa.. dia amat tampan!'

'Wah, penampilannya mencolok sekali.'

'Apa kau pikir dia berandalan?'

'Berani sekali dia berpenampilan seperti itu.'

'Style-nya keren ya?'

'Siapa ya nama anak itu?'

Sehun memutar bola matanya— tuh kan benar, murid-muridnya memang berisik.

Sehun kembali mengalihkan pandangannya kearah podium, kepala sekolah sudah menyelesaikan pidatonya lalu turun dari podium disambut tepuk tangan dari murid-murid baru (Sehun yakin mereka tidak tulus) kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari ketua OSIS.

Dia kembali menguap.

Sehun menyadari bisikan-bisikan itu sudah bukan lagi tentangnya ataupun penampilannya, namun sudah berganti topik menjadi 'Ketua OSIS yang tampan dan senyum indah seperti malaikat'.

"Selamat datang di sekolah kami para murid baru—" Ketua OSIS memulai sambutannya lalu berhenti sejenak.

Sehun bergerak tak nyaman di kursinya, apa hanya perasaannya saja atau Ketua OSIS sedang menatap kearahnya?

Sehun menoleh lalu bertanya kepada murid yang duduk tepat di sebelahnya, "boleh aku bertanya? siapa dia?"

"Oh, dia Ketua OSIS sekolah kita, Joonmyun-sunbae," Sehun kemudian mengucapkan terima kasih dan kembali menatap kearah podium.

Ketua OSIS kembali melanjutkan sambutannya namun pandangannya tak pernah lepas dari Sehun. Seakan merasa tertantang Sehun juga menatapnya dengan seringai menghiasi wajahnya.

Sehun tersenyum puas, mungkin dia akan dapat masalah karena warna rambutnya yang mencolok. Dia sudah tidak sabar untuk segera dikeluarkan dari sekolah.

.

Sehun mendudukkan dirinya di kelas, tempat duduknya berada di paling belakang dekat jendela.

Siapa sih yang menentukan tempat duduk berdasarkan tinggi? Kenapa murid-murid disini pendek-pendek? Sehun hanya bisa menggerutu dalam hati.

Beberapa anak mengamatinya namun tidak ada yang benar-benar berani mendekatinya. Sehun kembali memasang headphone-nya, memutuskan untuk tidur siang, masa bodoh dengan semuanya—

"Hei, apa kau tahu soal tujuh keajaiban sekolah kita?" Sehun mendengar salah seorang murid berbisik.

Sehun menutup kepalanya dengan tasnya— berisik.

"Iya aku tahu, seram sekali ya?"

"Memangnya apa saja tujuh keajaiban di sekolah kita?" salah seorang murid lainnya bertanya.

"Hmm.. yang pertama, saat senja seluruh permukaan sekolah kita akan diselimuti warna merah,"

"Bukannya itu karena sinar matahari saat senja?"

"Bukan, warna merahnya lebih mirip karat tapi mungkin saja kau benar,"

"Yang kedua, saat sekolah kita diselimuti warna karat, akan muncul gelembung-gelembung,"

"Gelembung?"

"Seperti gelembung sabun, tiba-tiba saja muncul di sekitar sekolah,"

"Yang ketiga, akan muncul suara jika gelembung-gelembung itu dipecahkan,"

"Suara apa?"

"Suaranya lemah dan entahlah, sulit menjelaskannya, hanya saja menurut orang-orang yang pernah mendengarnya, suara itu seakan-akan sedang bercerita begitu,"

"Yang keempat, di setiap kamar mandi dan saluran air akan terdengar suara nyanyian yang bergema, dan tebak, suaranya persis sama seperti suara yang terperangkap gelembung itu,"

"Ini seperti film-film hantu di sekolah,"

"Yang kelima, saat senja atap sekolah akan terkunci dan terkadang terlihat bayangan diatas atap sekolah,"

"Astaga, jangan bilang sekolah ini memang berhantu,"

"Yang keenam, lantai atap sekolah selalu basah padahal tidak setiap hari hujan, lucu bukan?"

"Seram—"

"Kau harus dengar keajaiban sekolah yang ketujuh, yang ini jauh lebih fantastis."

"A-apa itu?"

"Sekolah kita dipenuhi pria-pria tampan, kyahaha—" gadis tersebut kemudian bersorak.

Sehun mendengus— dasar gadis-gadis bodoh— sebelum memejamkan matanya lalu terlelap.

.

.

.


-tbc-

A/N: makasih udah baca sampai sini, ini two-shot, dan satunya lagi akan aku publish setelah aku ulangan umum mungkin xD /plakk/

Btw apa reaksi kalian liat teaser EXO? aku cintacintacinta, rasanya kayak thriller film horror di sekolah/? lol

Silahkan tinggalkan kritik dan saran :)

Sampai ketemu awal Juni dan Kami Cinta Saya! XOXO! xD