A/N : Setelah banyak pertimbangan dan orang yang me-request fanfic ini minta dibuatkan sequelnya, akhirnya saya berniat untuk membuat sequelnya karena sepertinya banyak yang bingung atau kecewa dengan akhir fanfic "For Me, or For You?". Saya minta maaf untuk hal itu. Dan saya minta maaf juga karena saya baru memikirkannya satu tahun setelah fanficnya selesai. Saya minta maaf sebesar-besarnya untuk hal ini. Karena itu, saya mencoba untuk memaparkan hal yang aneh di chapter terakhir "For Me, or For You?". Terima kasih telah berkenan untuk membaca cerita ini!

.

.

.

An Answer

Sequel : For Me or For You?

Naruto © Masashi Kishimoto

A Fanfic Requested(?)

.

.

.

Pagi itu, seorang wanita berambut merah sedang asyik duduk di taman rumahnya. Sambil membaca buku yang berbahasakan inggris, ia tenang membaca buku sambil sesekali meminum teh.

"Kaa-chan!"

Wanita yang dipanggil kaa-chan itu pun menghentikan kegiatannya—menutup buku yang sedang ia baca dan meletakkan gelas teh ke meja yang ada disebelahnya. Dilihatnya seorang anak laki-laki berambut kuning dan bermatakan biru—seperti suaminya—dan juga beberapa kumis di pipinya, menggendong seekor anak anjing yang memiliki ekor sembilan.

"Apa kau sudah selesai jalan-jalan bersama Kyuubi?" tanya wanita itu—Kushina—tersenyum sambil berjalan menuju anaknya itu.

"Umm! Dan tadi aku melihat Hinata-chan sedang berjalan-jalan dengan Hanabi-chan-ttebayo!" ucap anaknya itu senang.

"Apa kau mengajak Hinata-chan dan Hanabi-chan untuk bermain bersamamu-ttebane?" tanya Kushina lagi sambil mengelus kepala anak semata wayangnya itu.

"Umm! Tadi kami ke taman dan kami bermain bersama! Kyuubi pun terlihat senang bermain bersama Hinata-chan dan Hanabi-chan-ttebayo!"

"Souka," ucap Kushina tersenyum.

Anak itu pun melepas anjing yang sedari tadi ia gendong. Anjing itu pun berlarian di taman itu.

"Kaa-chan!"

"Hmm? Ada apa Naruto?"

"Ceritakan saat kaa-chan dan tou-chan bertemu-ttebayo!"

"Eh? Ada apa tiba-tiba kamu ingin tahu itu-ttebane?"

"Tadi saat aku bermain bersama Hinata-chan dan Hanabi-chan, tiba-tiba Hinata-chan mengingat kembali saat aku dan Hinata-chan pertama kali bertemu. Apa... aku tidak boleh tahu, kaa-chan?"

"Tentu saja kau boleh tahu-ttebane! Kaa-chan hanya bingung kenapa tiba-tiba kamu ingin tahu," ucap Kushina sambil mengelus kembali kepala anak semata wayangnya itu.

"Ayo ceritakan padaku, kaa-chan!" ucap anak itu—Naruto—semangat.

"Baiklah, baiklah! Jadi, dulu kaa-chan kabur dari rumah, sayang,"

"Kenapa kaa-chan kabur dari rumah-ttebayo?"

"Karena kaa-chan akan dijodohkan sama orang yang tidak disukai oleh kaa-chan,"

"Lalu tou-chan bagaimana?"

"Tunggu sebentar sayang. Itu cerita ketika kaa-chan belum bertemu tou-chan. Nah setelah kaa-chan kabur dari rumah, dompet kaa-chan dicuri oleh seseorang. Namun ada orang yang baik hati membantu kaa-chan dan orang baik itu adalah tou-chan, sayang,"

"Waaah! Lalu setelah bertemu tou-chan, kaa-chan bilang apa-ttebayo?"

"Karena tou-chan berkata sesuatu yang membuat kaa-chan kesal, kaa-chan marah-marah ke tou-chan. Namun sebelum kaa-chan selesai marah-marah, tou-chan pergi begitu saja-ttebane,"

"Lalu bagaimana kaa-chan bisa menikah dengan tou-chan?"

"Nah, setelah tou-chan pergi, kaa-chan jalan-jalan di kota tanpa arah tujuan hingga akhirnya kaa-chan kembali bertemu dengan tou-chan. Dengan alasan rumah kaa-chan terbakar, tou-chan mengajak kaa-chan untuk tinggal di rumah tou-chan. Lalu kaa-chan bertemu dengan Tsunade-san, Tobirama-san, Hashirama-san dan Shizune-san. Kaa-chan pun menjadi anggota baru grup band-nya tou-chan. Kaa-chan pun bertemu dengan Kakashi-san, Beta-san, Obito-san dan Rin-san. Namun entah mengapa, kaa-chan tidak suka dengan Rin-san. Awalnya mungkin karena kaa-chan cemburu karena Rin-san dekat-dekat dengan tou-chan jadi kaa-chan tidak suka dengan Rin-san. Namun setelah Rin-san menyebutkan kalau Rin-san orang suruhan jii-chan, kaa-chan jadi tambah tidak suka dengan Rin-san. Setelah sedikit diancam oleh Rin-san, kaa-chan jadi berubah pikiran dan kaa-chan berpikiran untuk pulang. Ketika kaa-chan sampai rumah, kaa-chan langsung dijodohkan oleh jii-chan namun perjodohan itu digagalkan oleh tou-chan. Jii-chan pun membatalkan perjodohan kaa-chan karena tou-chan orang terpintar se-Jepang dan kaa-chan menikah dengan tou-chan,"

"Hanya karena tou-chan orang terpintar se-Jepang jadi kaa-chan dibolehkan menikah dengan tou-chan?"

"Awalnya sih kaa-chan juga heran dengan itu, hingga akhirnya kaa-chan tanya ke jii-chan-ttebane,"

.

.

.

Beberapa tahun yang lalu, sesaat setelah gagalnya perjodohan Kushina

"Ayah!" panggil Kushina saat ayahnya menjauhi ruangan yang dipakai untuk menjodohkan Kushina dengan Iruka.

"Ada apa?" tanya ayahnya tanpa membalikkan badannya.

"Aku senang ayah menyetujui hubunganku dengan Minato, tetapi apa hanya karena dia orang terpintar se-Jepang, jadi ayah menyetujuinya?"

"Aku menyetujui hubunganmu dengan dia bukan hanya itu, Kushina. Aku memikirkan krisis yang kita alami sekarang,"

"Eh? Krisis? Jadi karena itu ayah ingin sekali menikahkanku dengan Umino-san?"

"Ya. Tadinya ayah berat untuk menjodohkanmu karena ayah tidak mau menyiksamu untuk menikah dengan orang yang tidak kau cintai, tetapi krisis dikeluarga kita cukup parah. Jadi aku mengambil keputusan seperti itu,"

"Tetapi apa bisa ayah mengandalkan kepintaran Minato untuk menghentikan krisis di keluarga kita? Bukankah kepintaran Minato tidak cukup untuk menghentikan krisis di keluarga kita-ttebane?"

"Kau tidak tahu seberapa pintar anak itu, Kushina. Dia sangat pintar, jadi ayah yakin dia bisa menghilangkan krisis keluarga kita,"

"Y-yah, kalau ayah bilang begitu, aku tidak bisa bilang apa-apa-ttebane..."

"Lagipula, aku berjanji untuk menikahkanmu dengan anak itu setelah mendengar kalau dia dari keluarga Namikaze,"

"Janji?"

"Dulu aku dan ayah anak itu adalah sahabat karib. Namun setelah aku lulus kuliah, aku tidak pernah bertemu lagi dengannya hingga suatu hari aku bertemu lagi dengannya saat ia sekarat. Dia pun bilang kalau ia punya anak laki-laki dan dia ingin anak laki-lakinya itu menikah denganmu karena ia tahu kalau kau perempuan. Namun setelah ia meninggal, aku tidak punya kabar lagi tentangnya dan akhirnya anak itu datang kesini,"

"Ayah..."

"Kalau begitu, ayah pergi dulu. Sampaikan salamku untuknya,"

Ayah Kushina pun pergi meninggalkan Kushina dan Kushina hanya tersenyum melihat ayahnya.

"Terima kasih ayah..."

.

.

.

"Begitulah ceritanya, Naruto,"

"Naruto?" panggil Kushina. Namun yang dipanggil ternyata tertidur dipaha sang ibu. Kushina pun tersenyum dan menggendong Naruto untuk berada dipangkuannya. Kushina pun melirik ke sekitarnya dan menemukan Kyuubi tertidur seperti pemiliknya.

"Dasar kau ini..." ucap Kushina tersenyum sambil mengelus-elus kepala anak semata wayangnya itu. Kemudian ia menggendong Naruto ke kamar Naruto dan menidurkan Naruto dikasur yang berwarna oranye itu. Ditariknya selimut untuk menutupi badan Naruto dan Kushina pun berbaring disebelah Naruto untuk melihat anaknya yang sedang tertidur itu.

"Oyasuminasai, Naruto," ucap Kushina sambil mencium dahi Naruto.

.

.

Omake

.

.

Beberapa saat kemudian, datanglah seorang laki-laki ke kamar Naruto. Memiliki rambut yang berwarna sama dengan Naruto dan berjas yang terlihat sudah sedikit acak-acakan.

"Dasar, kukira kalian pergi, ternyata kalian disini," ucap lelaki itu protes saat melihat Kushina dan Naruto tertidur dengan lelapnya. Kemudian lelaki itu pun tersenyum dan mencium dahi orang yang dicintainya itu.

.

.

.

Fin