Tittle : My Personal Angel

Author : Rainy Heart

Length : Series

Rated : T to M

Cast :

- Kim Hyung Jun a.k.a Baby (Maknae)/ Junnie

- Park Jung Min a.k.a Min/Mal

- Heo Young Saeng a.k.a Saengi

- Kim Hyun Joong a.k.a Joongie /Leader

- Kim Kyu Jong a.k.a Kyu

- Kim Ki Bum a.k.a Marumir (ex U-Kiss)

- Kevin Woo ( U-Kiss )

Pairing : MinJoon a.k.a Jung Min x Hyung Joon

Slight Kemaru and Hyunsaeng

Genre : Romance / Drama /Sad/Comfort

Warning : Yaoi (Boyslove), sekali lagi saya tekankan, bagi yang gag suka yaoi jangan baca, okeh... ! Cerita gag jelas dengan penulisan sebisanya, mohon maaf atas kesalahan penulisan atau bahasa yang susah dingertiin.

Summarry : " Menyerahlah ... buanglah egomu dan kembalilah padaku..."

Annyeong Readerdeul...

Cause banyak yang req MinJoon... ne aku buatin ff-nya. Berhubung ne story ngarang abis , mian yah kalau garing and nngebosenin... ^_^

Ne aku juga minjem beberapa orang di Suju #kebiasaan#... pisss...

Mianhe buat para Kyu Jong lovers... kali ini Kyu jadi orang ketiga lagi... T_T #udah nasibnya kali yah...#

Happy Reading

Chapter 1

"Aishhh... mengapa tugas ini tidak selesai-selesai... aku lelah..." keluh pemuda manis yang sibuk menggaruk kepalanya berusaha menghilangkan stress akut yang terus menerjang dirinya.

"Hei... jika kau hanya melakukan itu saja dari tadi mana bisa selesai..." kata namja cantik yang duduk disampingnya seraya membawa sekantung makanan kecil penunda lapar.

"Aku bawa makanan dan minuman untukmu... jika tidak mungkin kau akan mengantuk dan tertidur, bukan menyelesaikan tugas ini." Kata namja cantik itu seraya menyerahkan sebotol susu fermentasi pada sahabatnya yang terlihat makin kusut itu.

"Aku tak mengerti dengan Lee Songsae... mengapa ia senang sekali menghukumku dengan hal seperti ini. Sudah tahu aku paling malas membuat referensi dan ini... dia malah memberiku bertumpuk buku dan dengan teganya menyuruhku membuat referensi dari semua buku ini."

"Ya... salahmu sendiri... kau selalu saja mendapat nilai jelek pada pelajarannya, jadi guru mana yang tak pusing jika memiliki murid yang bolot (?) sepertimu." Kata namja cantik yang kini sibuk membaca buku yang ada di hadapannya.

"Min-ah... aku tahu kau bisa membantuku... ayolah tolong aku menyelesaikan tugasku. Ini sangat melelahkan jika harus membuat referensi dari 10 buku tebal dengan tingkat kekecilan tulisan di bawah rata-rata ini." Kata Junnie seraya memperlihatkan buku yang sedang ia pegang.

"Lihat... tulisannya saja seperti rayap yang berbaris begini... aku tak tahan membacanya. Yang ada aku malah mengantuk..." kata Junnie terus mengeluh.

"Memangnya kau diberi waktu berapa hari untuk menyelesaikannya...?" tana Min seraya merapikan buku yang berantakan di meja taman sekolah mereka.

"Satu minggu... bayangkan Min-ah... " kata Junnie dengan wajah frustasinya.

"Hem... bagaimana ya... jika aku tak mau bantu bagaimana...?"

"Kya... Min-ah mengapa kau tak mau membantuku... tolonglah... bantu aku " pinta Junnie.

"Tapi jika meminta bantuanku harus ada imbalannya..." kata Min memandang Junnie dengan mata seribu watt.

"Berapa yang kau mau, nanti akan aku berikan jika sudah selesai..." kata Junnie seraya membuka makanan yang dibawa Min.

"Aku tak mau uang... aku mau semua tentang Kyu... dan aku mau kau mendekatkan aku dengan Kyu... bagaimana..?"

Uhhukk...

.

.

Uhhukk...

.

.

Uhhukk...

.

.

Junnie langsung tersedak...

"Kya... tak perlu sampai sebegitunya deh... biasa ajah kali..." kata Min seraya menyodorkan sebotol air mineral pada Junnie.

"Jadi bagaimana... mau tidak..." tanya Min lagi.

Junnie terlihat berfikir, selain ia tidak dekat dengan Kyu... ia juga sebenarnya tak rela jika sahabatnya ini berpacaran dengan playboy kampungan model Kyu begitu.

"Nde... arraseo... aku akan membantumu..." kata Junnie lemas.

"Nah... kalu begitu ayo kita pulang dan belajar di rumahmu, sebaiknya kita cepat menyelesaikan tugasmu hingga aku dapat cepat dekat dengan pangeran sekolah yang tampan itu #beuhhhhhh#..." kata Jung Min bersemangat seraya membawa setumpuk buku Junnie.

Mereka berjalan menuju parkiran. Min menunggu Junnie mengambil mobil dan mereka berdua segera meluncur ke rumah Junnie.

Junnie's House

Nampak dua pemuda yang sedang asyik membaca buku. Dengan wajah serius, pulpen ditelinganya dan ikat kepala berwarna putih dengan lingkaran merah di tengahnya menandakan mereka pejuang korea sejati.

Namun baru 2 jam mereka bergelut dengan buku itu, salah satu dari namja itu telah sibuk bermimpi seraya memeluk buku tebal yang tadi dibacanya.

"Kyaaa...! Junnie... mengapa kau malah tidur... !" teriak Min yang kini sibuk mengguncang-guncangkan tubuh sahabatnya itu. Namun yang dibangunkan malah terus tidur dan semakin mengeratkan pelukannya pada buku yang ada di dadanya itu.

"Aishhh... dia ini menyebalkan sekali..."

Min yang kesal lalu membereskan tas sekolahnya dan pulang ke rumahnya.

'Awas kau Junnie-ah jika pekerjaanmu tak selesai tepat waktu... jangan salahkan aku...' batin Min yang terus mengumpat sepanjang perjalanan pulang ke rumahnya.

Karena rumah mereka yang tak begitu jauh jaraknya, sebentar saja Min sudah sampai di rumahnya.

Rumah Min

"Umma...! aku pulang..." teriak Min saat masuk kedalam rumah.

Ia langsung memakai sandal rumah yang berkepala kuda dan langsung menuju dapur karena perut yang sudah bernyanyi sejak di rumah Junnie tadi kini tengah meminta tolong untuk diisi.

"Selamat Makan...!" teriak Min saat menyantap masakan Ummanya yang begitu enak itu.

Umma hanya bisa melihat dengan heran kepada putranya itu.

"Umma... apakah Hyung tidak pulang tahun ini... sebentar lagi kan natal... masa ia tidak pulang..." kata Min di sela kesibukan makannya.

"Kurasa dia pulang memang kenapa... kau kangen padanya..." tanya Umma

"Yah... tentu saja, meski ia adalah kakak tiriku tetap saja dia hyungku. Oh iya Young Woon appa memang belum pulang ya...?" tanya Jung Min pada ummanya yang disinyalir bernama Park Jung Soo itu.

"Kangin Appa belum pulang ... memangnya kenapa...?"

"Ya... tidak apa-apa... hanya ingin tanya saja..." kata Min yang kini berkonsentrasi dengan makannya.

"Teukki Umma... aku sudah selesai, jadi aku mau keatas dan tidur... Ummaku sayang besok bangunkan aku agak pagi ya... soalnya aku malas jika harus berangkat bersama anak dari Yesung Ahjussie yang menyebalkan itu." Kata Min seraya mencuci piringnya.

"Memangnya kenapa...? Kalian bertengkar..." tanya Teukki pada putranya itu.

"Bukan begitu Umma, dia itu semaunya sendiri... sudah memintaku membantunya mengerjakan tugas, tapi malah aku sendiri yang kerja dan dia enak – enakan menikmati tidurnya dan sibuk bermimpi ... menyebalkan..." kata Jung Min yang lalu mencium pipi Ummanya dan naik ke kamarnya.

"Umma... aku menyayangimu.,... !" teriak Jung Min dari lantai atas.

Teukki hanya tersenyum manis hingga lesung pipi di sudut bibirnya itu terlihat #aigoo... tampannya...#.

Sekolah

Brakkk...

Junnie yang baru datang langsung menggebrak meja Jung Min yang sedang asyik membaca buku.

"Kya... kenapa kau pulang...?" tanya Junnie dengan wajah kesal dan marahnya.

Ia mendudukkan dirinya disisi Jung Min yang masih malas berbicara dengannya.

"Kya... Jung Min-ah...!" teriak Junnie yang sudah agak kesal karena didiamkan.

Junnie sudah sampai batas kesabarannya, ia mengambil buku yang dibaca Jung Min dan sukses mendapat deathglare dari namja cantik itu.

Pletakkkk

"Kya... kenapa kau memukulku...!" teriak Junnie yang baru saja mendapat hadiah itu.

"Kau lihat buku yang sedang aku baca...!"

Junnie lalu melihat judul dari buku yang sedang di baca Min.

"He... he ... he... mianhe..." kata Junnie seraya tersenyum dan memberikan buku itu kepada Min.

"Ini bukunya... baca lagi ya terus habis itu buatkan aku referensinya... akhhh... Min-ah kau memang yang terbaik..." kata Junnie hendak memeluk Min.

Pletakk...

"Ishhh... kau tak tahu apa rasanya sakit... bisa-bisa semua isi diotakku keluar karena terus kau pukul. Memangnya kenapa sih.. suka sekali memukulku." Kata Junnie yang masih asyik mengusap pucuk (?) kepalanya yang mendapat 2 jitakan pagi ini.

"Kau ini... jangan suka memelukku. Nanti kalau Kyu melihat kan bisa menjadi masalah." Kata Jung Min yang kembali sibuk dengan bukunya.

Perpustakaan Pulang sekolah.

"Nah... kita akan mengerjakan tugasmu disini... ya lumayan sampai sore mungkin bisa membaca satu buku. Jika di rumahmu nanti malah kau tidur lagi..." kata Min seraya kembali membuka bukunya.

"Mianhe... bisakah aku duduk disini, soalnya sudah tidak ada tempat lagi... entah mengapa perpustakaan sudah penuh." Kata pemuda tampan yang kini berdiri di sisi Min.

Min tak kuasa menahan debaran jantungnya dan semburat merah di wajahnya tak bisa ia sembunyikan.

Deg...

Deg...

Deg...

Pemuda tampan itu mencoba menyadarkan Min dengan mengibas – ibaskan tangannya di depan Min. Tapi percuma... Min kini tengah sibuk menata jantungnya dan menatap bayangan tampan yang masih setia mencoba menyadarkannya.

Bukkk...

"Kya... Junnie...! Mengapa memukulku dengan buku itu... kau ini..." teriak Min dengan garangnya pada Junnie.

Seakan lupa kalau pemuda yang ia puja masih setia menunggu jawaban dari Min.

"Annyeong... bolehkah aku duduk disini...?" tanya pemuda itu lagi.

"Akh... tentu saja boleh" kata Min dengan meunjukkan senyuman termanis yang ia miliki seraya bergeser ke samping.

"Ehmm... tumben sekali kau ke perpustakaan Kyu...?" tanya Min pada pemuda tampan yang diketahui bernama Kyu itu.

"Ah... ini karena aku lupa membawa kartu peminjam buku padahal aku mendapat tugas membuat referensi dari buku ini. Kau tahu kan... Lee Songsae itu suka sekali menyuruh siswanya membuat referensi." Kata Kyu seraya tersenyum manis, kemudian kembali sibuk dengan bukunya.

Junnie yang merasa tak berkepentingan hanya diam dan sibuk membaca buku yang sedari tadi ingin ia buang.

Akhirnya Junnie mencapai puncak kebosanannya. Ia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru perpustakaan. Memang benar hari ini sangat aneh.

Tak biasanya perpustakaan ini penuh dengan yeoja centil yang bukannya membaca buku tapi malah sibuk memandangi namja tampan yang ada didepannya ini.

"Kyu... apa kau tahu kalu mereka memenuhi perpustakaan ini karena ada kau disini..." kata Junnie pada Kyu.

Kyu memang tak merasa, dia terlalu acuh untuk peduli dengan lingkungannya. Ia mengedarkan pandangan ke sekumpulan yeoja yang kini sedang sibuk melambaikan tangan mengumbar kecantikan dan terus saja bertingkah kecentilan.

Kyu hanya menggelengkan kepalanya dan kembali berkonsentrasi terhadap buku yang ia baca.

Junnie yang masih bosan merasa kalau keadaan seperti ini akan menguntungkan Min. Jadi dia berinisiatif untuk membantu Min.

Pluk...

Junnie melempar bola kertas ke kepala Min. Min yang sedari tadi sibuk menata detak jantungnya hanya beringsut kesal seraya menurunkan buku yang menutupi wajahnya yang masih saja memerah.

"Ada apa melempariku begitu..." kata Min dengan wajah memerah.

Melihat wajah Min yang mendadak menjadi sangat lucu dan anhe itu Junnie tak bisa lagi menahan tawanya.

"Buahahahaha...! mengapa wajahmu aneh begitu Min-ah... hahaha..."

Junnie tertawa melihat wajah Min yang kini berubah memerah karena marah.

"Kau...? mengapa aku menertawakan aku hah..."kata Min hendak menjitak kepala Junnie namun tangannya tak sampai karena meja perpustakaan itu memang cukup lebar.

Kyu yang masih sibuk dengan bukunya sama sekali tak menggubris keributan yang terjadi dedekatnya.

I'm your man, I'm your man keudaeyeo ttaradatta oneuldo
Naneun oneuldo keudaeman (saenggakhae)
I'm your man, I'm your man keudaeyeo ttaradatta oneuldo keudaega tteonajianha
(I'm your man) I'm your man keorireul tto hemaejyo eodinjido mollayo
Hoksirado tto keudaega (nat'analkka)
I'm your man kkumerado moreujyo useumyeon pangyeochulkka
Dasi ch'achaolji molla, I'm your man

Ringtoone ponsel Min berbunyi...

"Nde Umma waeyo..."

"..."

"Aku ada di perpustakaan sekolah, sedang membantu Junnie mengerjakan tugas"

"..."

"Jinjja... Hyung sudah pulang, akhh... baiklah Umma aku pulang sekarang."

Min lalu menutup ponsel flippnya dan menatap kesal pada Junnie.

"Mwo..." tanya Junnie

"Aku akan pulang dulu, karena Hyun Joong hyung sudah pulang dari Jepang ... akhh dia pasti bawa oleh-oleh untukku."

"Jinjja... bolehkah aku main kerumahmu... aku juga kangen dengan Joongie hyung." Kata Junnie dengan senyum di wajahnya.

"Bukannya kau harus menyelesaikan tugasmu, sudah kau selesaikan saja... lagi pula kata Teukki Umma Hyun Joong hyung akan bersekolah disini, katanya dia bosan di Jepang..." kata Min seraya berdiri hendak meninggalkan meja itu.

Tapi salahkanlah meja yang terletak merapat di tembok itu. Dengan bangku yang memanjang hingga Min tak bisa keluar jika Kyu tidak keluar lebih dahulu.

Min mendudukan dirinya lagi di kursi. Ia mulai canggung menatap Kyu yang masih asyik dengan bukunya itu.

Namun bukannya berinisiatif untuk meminta Kyu menyingkir, Min malah asyik memandangi wajah Kyu yang sedang serius membaca bukunya itu.

'Tampan...'

'Menarik...'

'Pintar...'

'Menggoda...'

Min masih menatap Kyu dengan intens hingga membuat yang ditatap merasakan aura aneh disekitarnya.

Kyu lalu mengalihkan pandangannya pada namja cantik yang masih sibuk dengan dunianya menatap pangeran tampan yang ada dihadapannya itu.

Kyu hanya tersenyum dan kemudian kembali sibuk dengan bukunya.

Junnie yang melihat itu hanya bisa menggeleng heran melihat teman yang biasanya aktiv dan sangat cerewet itu menjadi namja kalem yang aneh menurutnya.

I'm your man, I'm your man keudaeyeo ttaradatta oneuldo
Naneun oneuldo keudaeman (saenggakhae)
I'm your man, I'm your man keudaeyeo ttaradatta oneuldo keudaega tteonajianha
(I'm your man) I'm your man keorireul tto hemaejyo eodinjido mollayo
Hoksirado tto keudaega (nat'analkka)
I'm your man kkumerado moreujyo useumyeon pangyeochulkka
Dasi ch'achaolji molla, I'm your man

Ponsel Min kembali berbunyi, dengan malas ia membuka flipphonenya.

Terdengar teriakan sang Umma yang langsung saja membuyarkan lamunan Min.

"Ya... Min...! Mengapa kau belum pulang, memangnya sekolahmu sejauh jepang korea hah... hingga butuh berjam-jam untukmu pulang. Dan jangan lupa belikan Umma obat sakit kepala. Kau membuat Umma menjadi stress..."

Teriakan Ummanya berhenti tepat saat Min menutup flippohnenya.

Kyu dan Junnie yang memang mendengar suara Umma Min hanya bisa menahan tawanya.

"Mengapa tak bilang kalau kau akan keluar, jika bilang kan kau jadi tak dimarahi Ummamu..." kata Kyu seraya berdiri mempersilahkan Min keluar.

Tapi Min yang kali ini berubah menjadi makhluk aneh saat berhadapan dengan Kyu, tak bisa menahan groginya dan alhasil ia menyandung kaki meja.

Hup...

"Kyu..." kata Min lirih saat merasakan Kyu tengah menangkap pingganggnya membuat jantungnya serasa berhenti.

Kyu lalu menegakkan tubuh Min dan menepuk bahu Min untuk menyadarkan Min yang masih dreaming...

"Hati – hati..." kata Kyu kemudian pergi meninggalkan Min yang masih dreaming...

Setelah bayangan Kyu tak terlihat lagi, Min kembali ke aslinya.

"Kya... Junnie... kau lihat tadi... aissshhhh dia benar-benar tampan Junnie-ah... sangat tampan..." teraik Min seraya melonjak karena senang.

Ia mendekati Junnie dan mengajaknya melompat bersama mengiringi lompatannya.

"Kya... Min-ah hentikan. Aissshhhh ... kau ini makin lama makin mirip dengan yeoja gila yang kecentilan pada playboy cap kodok itu."

"Hey... bilang saja kau sirik karena tak ada yeoja yang mengidolakan orang aneh sepertimu." Kata Min dengan wajah menghina pada Junnie.

"Terserah kau sajalah." Kata Junnie kemudian kembali duduk dan sibuk dengan bukunya.

Seakan lupa dengan omelan Ummanya tadi, Min kembali duduk namun kali ini ia duduk disisi Junnie.

"Kau tahu Junnie-ah... Kyu itu sangat tampan, ia juga baik dan ramah. Itu bukan playboy namanya ... hanya saja terlalu banyak yeoja kecentilan yang terus saja menempel padanya setiap hari."

Min lalu mengahdap ke Junnie yang masih sibuk dengan bukunya.

"Junnie... kau pernah tidak mencintai atau setidaknya menyukai seseorang" tanya Min dengan suara lembutnya.

Ia sedang merasakan jantungnya yang masih berdebar kencang sampai sekarang.

Junnie terlihat berfikir, ia lalu menggeleng kepalanya.

"Aku sih belum pernah, tapi kata Kibum kau akan merasa jantungmu berdebar lebih kencang, nafasmu akan terasa sesak dan berat saat berada di dekatnya. Dan yang paling penting saat kalian bersentuhan, you just feel so insane..." kata Junnie seraya membayangkan Kibum yang sedang menceritakan perasaannya saat bersama dengan Kevin, teman semasa kecilnya.

"Kibum saja sudah merasakannya, mengapa kau belum...?"

"Memang tidak boleh... aku hanya belum merasakannya... bukan berarti aku tidak ingin jatuh cinta hanya saja, perasaan itu rasanya belum aku rasakan pada yeoja disekolah ini. Apalagi dengan tingkah mereka yang selalu kecentilam ketika berada di dekat Kyu yang playboy itu..." kata junnie lalu ia kembali membaca bukunya.

"Dia itu bukan playboy... yeoja kecentilan itu saja yang terus menempel padanya. Mereka itu tak tahu malu..."

"Ya... ya... ya... terus saja bela pangeran kodokmu itu... ha... ha... ha..." kata Junnie dengan tawa mengejek pada Min.

Karena kesal Min lalu mengambil satu tangan Junnie yang sibuk memegang buku dan diletakkannya ke dadanya, tepatnya ke jantungnya.

"Kau bisa merasakan detak jantungku Junnie... inilah yang disebut cinta." Kata Min dengan mata yang berbinar dan senyum penuh arti.

"Aku selalu merasakannya saat ada Kyu di sekitarku... ia menggodaku dengan pesonanya, tampan..." kata Min seraya melepaskan tangan kanan Junnie itu.

Entah kenapa Junnie merasa ada yang aneh dengan dirinya. Ia merasa tubuhnya menjadi panas dan dingin pada saat yang bersamaan kini. Ia memegang dadanya dengan tangan kirinya, kini ia dapat merasakan apa yang Jung Min rasakan.

'Apa artinya ini...' batinnya.

'Apakah ini artinya aku mencintai Min...?" tanyanya dalam hati.

Min masih saja menceritakan kekagumannya tentang Kyu Jong yang merupakan Prince of School itu.

I'm your man, I'm your man keudaeyeo ttaradatta oneuldo
Naneun oneuldo keudaeman (saenggakhae)
I'm your man, I'm your man keudaeyeo ttaradatta oneuldo keudaega tteonajianha
(I'm your man) I'm your man keorireul tto hemaejyo eodinjido mollayo
Hoksirado tto keudaega (nat'analkka)
I'm your man kkumerado moreujyo useumyeon pangyeochulkka
Dasi ch'achaolji molla, I'm your man

Tone ponsel Min berbunyi lagi.

Tertulis nama Hyun Joong Hyung di sana.

'Aishhhh... aku lupa...' batinnya

Min lalu mengangkat telfonnya seraya tersenyum

"Annyeong hyung... bogoshippoyo..."

"..."

"Nde... aku pulang setelah ini Hyung... habisnya tadi aku membantu Junnie dulu, "

"..."

"Pay... pay ... hyung..."

Min bergegas merapihkan buku dan alat tulisnya, bersiap meninggalkan Junnie yang masih terdiam sedari tadi.

"Junnie aku pulang dulu, Joongie hyung sudah sangat merindukan aku... " kata Min seraya meninggalkan Junnie yang masih diam membisu.

'Apa aku telah jatuh cinta padamu.. ... Min-ah...'

TBC

Bagaimana ... baguskah...? Mian ya low ceritanya garing abis... tapi ne baru awalnya kok, tenang aja pasti dijamin readers gag kecewa,...

Buat yang dah request... selamat menikmati,

And bagi readers yang baik hati, anonymous review also allowed so, jangan takut klik ikon Review please...