CONTRACT

Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi

Warning : Boys Love! OOC! Typo(s)! Bahasa tidak baku!

Rated T serempetan M

Pair : Aomine x Fem!Kagami

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak kalian setelah membaca, ya

Mohon kesempatannya untuk review

Klik FOLLOW dan FAVORITE

"otanjoubi omedetou, Kagami-san.!"

Tidak seperti biasanya, hari ini adalah peringatan kelahiran Kagami Taiga yang ke 27. Sejak pagi suara kegaduhan terdengar di apartemennya. Keluarga, anak buah, dan teman-teman berkumpul memberi kejutan. Kue tart, snack, dan semua peralatan sudah rapi tersedia sejak detik pertama ia membuka mata. Semuanya telah direncanakan matang matang. Namun, di hari ulang tahunnya bukan kebahagiaan yang ia rasakan, malah kegundahan yang terus membayangi pikiran dan hatinya.

"Taiga, selamat ulang tahun ya sayang.." Wanita separuh baya itu memeluk Putri kesayangannya dengan lembut.

"Thanks Mom, i love you." Kagami membalas pelukannya sembari mencium pipi kanan dan kiri ibunya.

"I put your gift on the table, well i wanna talk about something important." Pelan pelan, didudukkan Kagami ke sofa berdampingan dengannya.

Gadis beralis cabang itu mulai mencium bau ketidakberesan. Perasaannya was-was. Adrenalin dalam tubuhnya meningkat pelan-pelan.

"Aku terharu melihatmu kini telah tumbuh begitu dewasa. Meskipun sekarang kau tidak lagi mengenakan seragam merah muda khas taman kanak-kanak, tapi kau masih akan terus menjadi gadis kecil kesayanganku." Nada bicara terkesan ditahan, matanya sedikit berair. Buru-buru diusap punggungnya oleh si anak gadis, seraya menenangkan dengan senyum. Degup jantungnya semakin menjadi jadi, ketika ia berspekulasi bahwa yang dibicarakan ibunya hanya intermezzo dan belum sampai intinya.

'Ya Tuhan , kumohon jangan tentang hal itu...' Batinnya berteriak.

"Tapi seperti yang ku bicarakan sebelumnya, 27 tahun bukan umur yang cukup muda, bukan? Seharusnya kau sebagai seorang wanita tahu persis tentang hal itu. Jadi?

'God Damn It! Harus ku jawab apa ini? Alihkan perhatiannya.'

"Jadi? Ya, aku tahu persis itu bukan umur yang cukup muda. Aku mulai melakukan perawatan wajah secara rutin, berolahraga, dan minum air mineral teratur untuk kebugaran dan kecantikan agar tetap terjaga." Senyumnya getir.

"Taiga, Mom tidak sedang bercanda." Nadanya seketika berubah serius dan menekan.

" Mom kan sudah bilang sejak dua tahun lalu. Umur 27 adalah batasmu berstatus lajang. Dan jika sampai saat itu kamu belum membawa calon, Mom tidak segan-segan untuk menjodohkanmu dengan putra teman dekat Mom. Kau jelas sudah mengerti akan hal itu, bukan?" Matanya menatap tajam, kali ini bicaranya benar-benar serius.

" What? Are you kidding me? Aku tidak mau dijodohkan dengan dokter gila yang perfeksionis seperti dia." Ucap Kagami dengan ekspresi jijik.

"Then what? Faktanya apa? Mana? Atau jangan-jangan kamu memang belum memiliki pacar dan sejenisnya ya?"

"Absolutely yes. Lagipula apa pentingnya terburu buru mencari pacar, itu sama saja dengan mencari beban."

"Hmm.. Tentu saja aku punya, Mom. Itu hal yang sangat mudah bagi seorang wanita intelek, cerdas dan menawan seperti Kagami Taiga." Ini menjadi kebohongan yang kesekian kali dalam hal sejenis bagi Kagami.

"Lalu?"

"A-a-aku hanya belum yakin dengan pilihanku. Aku takut keputusanku akan membuat Mom dan Dad kecewa." Mata crimsonnya memelas seakan sedang membeberkan kejujuran anak berumur lima tahun.

"Mom tidak butuh alasan. Akhir pekan besok Mom dan Dad akan kemari, pastikan dia datang. Dan satu lagi, sayang, kamu tidak perlu khawatir akan mengecewakan kami berdua."

DENG DENG DEEEEEENG

Tubuhnya membatu namun juga lemas seketika saat mendengar kalimat itu. Jantungnya mungkin sudah berheti berdetak sekarang. Kau gila?! Akhir pekan? Itu dua hari setelah hari ini. Dan itu waktu yang sangat super singkat untuk mencari pacar kontrak, apalagi untuk mencari pacar asli. Mati aku.

"What? Pardon. Akhir pekan besok?" Alis cabangnya berkerut sok menanggapi serius.

"Ya, ada apa? Kau tidak sedang berbohong pada Mom, kan?" Matanya menyiratkan curiga.

"T-t-tentu saja tidak. Aku hanya belum membicarakan hal ini dengannya. Aku khawatir ini akan menjadi berita dadakan untuk dia." Kagami Taiga bersih kukuh menutupi ketakutannya.

" Tentu saja hal itu tidak akan terjadi. Mom akan pulang sekarang. Sekali lagi, akhir pekan besok Mom dan Dad akan kemari. Love you honey." Senyumnya begitu manis tapi sukses menohok keras keras hati Kagami.

Wanita setengah baya itu memeluk putrinya kemudian bergegas keluar dari kamar apartemen. Kagami mengantar sampai pintu. Melambaikan tangannya sampai pintu lift akhirnya tertutup.

"SHIT. WHAT THE HELL ARE YOU DOING KAGAMI TAIGA YOU STUPID!" Pintu terbanting begitu kerasnya hingga sebagian sumpah serapahnya tak terdengar. Rambut crimson hitamnya diacak-acak serabutan. Gadis setinggi 170cm itu terduduk lemas bersandar ke daun pintu.

Perasaannya kini benar benar tidak karuan. Bagaima tidak. Secuil kebohongan telah membawa pada permasalahan yang besar yang menyangkut kelanjutan hidupnya. Berjuta penyesalan menguar dari dalam tubuhnya. Namun nasi telah menjadi bubur. Semua sudah terjadi. Kata kata sudah terucap dan janji telah dilontarkan. Tidak ada kata mundur. Mau tidak mau, Kagami harus menemukannya. Seorang pacar kontrak.