Our Lost Time

Sum: "Lima ratus benar-banar kejam tetsu.. Menyuruhku untuk terus hidup dan menunggumu selama lima ratus tahun. Kau akan membayarnya. Suatu hari nanti.. akan ku jadikan kau milikku seutuhnya dan kali ini benar-benar selama-lamanya.. Bersiaplah… Tetsuka…." AU [warnings inside]. AkaKuro. NO genderswap. This is YAOI artinya MaleXMale

Pairing : AkaKuro

Warnings : AU, Typo. Update lama, YAOI, Gaje, bhs Indo tdk baku dan berantakan

Disclaimer : I don't own Kurobas. Although I wish that very much so I can slip YAOI. Hahaha XD

A/N : terinspirasi dari anime "Uraboku" and My original story "Dimensional Crossroads". Jadi, maaf klo ada kesamaan konsep sedkit.

Maaf, udh jarang update pke acara buat fanfic baru tanpa menyelesaikan fanfic yang sebelumnya. Tapi, yang ini kasus special. Ini fanfic menggabungan dari fanfic sy yang uraboku dan original story sy. Sy harap ada respond baik dari pd reader sekalian. Yang belum nonton uraboku atau lengkapnya Uragiri ha boku no namae wo shitteiru segera tonton karena itu film keren bgt. Genre blh cm shonen-ai, tp romance-nya ngena bgt. Itu shonen-ai terbaik yang sy tonton. Hohoho..

Silahkan mampir ke-2 fanfic sy yang lain. Updatenya menyusul setelh ini. Anggap sj ini 'ucapan' selamat tahun baru dari sy.. hehehe..

Jya, selamat membaca \(^o^)/


Chapter 1 : Prolog

XxX

"sei-kun, apa kau percaya cinta yang abadi?"

"Hmm.. cinta abadi? Aku sama sekali tidak percaya"

"Eh, kenapa ?!"

"Karena tidak ada yang abadi di dunia ini. Manusia, maupun mahluk lainnya seperti kita, bahkan dunia ini… suatu hari nanti akan menemui akhirnya"

"…."

"Tapi, aku percaya…. bahwa kau adalah milikku, seutuhnya untuk selama-lamanya bahkan ketika dunia ini berakhir"

"hai, tentu saja. Sei-kun. Aku akan menjadi milik sei-kun selamanya. Selalu berada di sampingmu. Tentu saja selama Sei-kun mengijinkanku"

"kalau begitu ini adalah janji setia kita…. Tetsu"


Bip bip bip….

Heh..

aku tersentak, dengan tiba-tiba aku membuka mata. Untuk sesaat pikiranku masih kosong sampai akhirnya aku menyadari bahwa tanganku sudah terjulur ke depan seakan berusaha meraih sesuatu yang aku sendiri tidak tau apa. Hanya bunyi alarm yang mengisi kesunyian di kamarku saat itu.

Suara burung yang berkicau, cahaya matahari yang menembus celah gorden, dan suasana tenang untuk satu jam kedepan mengawali pagi itu seperti biasa.

Untuk beberapa menit aku tidak beranjak dari kasur, bahkan bergerak dari posisi awalku saat bangun pun tidak. Justru yang ku lakukan adalah melamun, mengumpulkan nyawaku yang masih berkeliaran sekaligus memikirkan hal yang terjadi barusan sebelum aku terbangun.

Mimpi itu..

…..

Entah kenapa akhir-akhir ini aku selalu mendapatkan mimpi yang aneh

Namun, setiap kali aku terbangun, aku selalu tidak bisa mengingatnya

Sepertinya sangat penting dan tidak boleh dilupakan

…..

"Tetsuya. Kalau kau sudah siap cepat turun ke bawah. Sarapan sudah siap"

"Baik bu"

XxX

Di bawah langit tanpa bintang dengan bulan merah sebagai sumber cahayanya, kobaran api sebagai latarnya dan suara jeritan sebagai musik pengiringnya. Sepasang kekasih sedang saling mendekap mungkin untuk terakhir kalinya.

Dengan dikelilingi prajurit setianya sang laki-laki berambut merah sedikit mengendorkan dekapannya pada kekasihnya itu. Mata dwiwarna-nya memandang penuh kekhawatiran pada sang wanita yang hanya bisa tersenyum letih. Wajah cantiknya kini ternodai oleh bercak darah.

Meski begitu, dimata sang lelaki, Akashi Seijuro, kekasihnya tetap adalah mahluk paling cantik di dunia ini. Iris mata birunya yang seperti langit musim panas dan rambut biru panjang bergelombangnya yang seperti air laut di tepi pantai tidak akan pernah terlupakan.

Meski kini sebuah pedang tertancap di tubuhnya, meski wajahnya terlihat lelah dan kesakitan, meski gaun putih kesayangannya robek.. bagi seijuro… kekasihnya itu, Akashi Tetsuka, adalah mahluk tercantik di muka bumi ini.

Bahkan dalam keadaan sperti ini Tetsuka masih tersenyum walaupun Seijuro tahu membuka mata saja sudah perjuangan berat , tapi pendamping hidupnya lebih dari dua ribuan tahun itu tetap berjuang dan meraih tangan lelaki yang dijuluki Aka-Shinigami(1) itu seakan berusaha menenangkannya.

"sei..kun.. modotte kite kureta arigatou.. ureshii" (sei-kun, terima kasih kau telah kembali untukku. Aku senang)

"jangan bicara. Lukamu akan segera ku sembuhkan"

"uun, arigatou ne.. ima daijoubu. Sei-kun ga kita kara" (Tidak, terima kasih. Sekarang aku tidak apa-apa. Karena sei-kun sudah datang)

" apa yang kau bicarakan?! Kau harus sembuh. Aku sudah megalahkan semuanya. Kita sudah menang dan semua ku lakukan untukmu. Bagaimana kau bisa meninggalkanku"

"Maaf, membuatmu sedih. Tapi aku juga ingin membanggakan sei-kun. Aku berusaha melindungi rumah kita. keluarga kita, juga putra kita, Hikaru-kun. Apa sei-kun tidak senang"

"tentu saja aku senang, tapi jika bayaranya adalah nyawamu.."

"suatu hari nanti kita akan bertemu lagi. Sampai saat itu tiba, tetaplah hidup. Ini adalah ke…inginan…. Ter-akhir…ku…."

XxX

Di suatu ruangan luas yang gelap, seorang pemuda dengan iris mata heterokromatik-nya menatap tajam seorang wanita berambut pirang. Wanita yang diikat tangan dan kakinya itu hanya bisa meringis kesakitan dan ketakutan. Di sekitar wanita itu kini ada lima mahluk yang mengelilingi diantaranya, mahluk berbadan besar seperti monster, rubah ekor tiga, srigala dengan ukuran sangat besar, pria dengan jubah dan mainan kodok ditangannya, serta pria bermata heterokromatik yang sedari tadi di depannya.

Secepat kilat, lelaki yang tadi ada didepannya sudah berpindah ke belakangnya dan sambil memegang leher wanita malang itu lalu kemudian menggigitnya tanpa peringatan atau apapun sehingga sang wanita itu pun kaget dan langsung berteriak.

"nee.. akachin snack-ku sudah habis. Aku boleh minta snack mu?" tanya mahluk berbadan besar tadi.

"eeh.. tidak boleh murasakibarachi! Akasichi kan masih butuh banyak untuk bisa kembali ke kondisinya semula" sahut rubah berekor tiga itu sambil mengibas-ibaskan ekor cantiknya.

"tidak bisa kah kalian diam. Cih" ucap serigala berbulu biru gelap itu dengan sombongnya.

"Tidak apa-apa. Aku masih bisa cari yang lain. Kau boleh memilikinya Atsushi" jawab laki-laki berambut merah itu seraya mengelap dagunya yang berlumuran darah lalu menambahkan "Shintarou, apa kau sudah menemukan jejak Tetsu?"

"Belum. Sama sekali tidak ada tanda dari jiwa Tetsuka-sama" jawab laki-laki berpakaian serba tertutup itu sambil membenarkan letak kacamatanya.

Lima ratus tahun

Kau benar-banar kejam tetsu..

Menyuruhku untuk terus hidup dan menunggumu selama lima ratus tahun

Kau akan membayarnya. Suatu hari nanti akan ku jadikan kau milikku seutuhnya dan kali ini benar-benar selama-lamanya..

Bersiaplah…

Tetsuka….

XxX

"Heh"

"jangan heh saja donk Tetsuya. Ibu bilang kita akan pergi berbelanja untuk keperluan sekolahmu nanti. Jadi bersiaplah"

"Iyaa"

Aneh..

Rasanya seperti aku melihat mata seseorang, Mungkin hanya imajinasiku.

Tapi…

Kenapa? Saat memikirkannya hatiku sesak.. seakan-akan aku mengenal pemilik mata itu.

Mata dwiwarna itu terasa tidak asing, merah dan emas..

Warna yang kuat dan tatapan itu cukup mengintimidasi walaupun tidak menatapku tajam.

daripada itu.. Namaku adalah Kuroko Tetsuya, 16 tahun. Minggu lalu aku menerima surat dari Suzerain High School, sekolah terbaik di Jepang. Menurut ayahku, sekolah itu adalah tempat anak-anak orang kaya dan orang yang mempunyai talenta atau kemampuan khusus, benar-benar tidak bisa sembarangan dimasuki. Sekolah khusus laki-laki yang memiliki asrama dan fasilitas lengkap itu menerima ku? Kenapa agak mencurigakan begini ya.. rasanya seperti mimpi bisa diterima di sekolah seperti itu, apalagi sebagai murid penerima beasiswa. Tetapi, asalkan orang tuaku senang. Aku rasa tidak masalah..

Aku berharap semoga saja ini permulaan yang baik..


Kosakata :

1. Aka shinigami : red-death god

A/N : Gimana…?

BAGUS atau TIDAK?

LANJUT atau TIDAK?

Review, Fav, Follow, PM semua di terima dan ditunggu dengan senang hati..

Sign,

Tsuki Aizawa