僕、いつもそばにいる (boku, itsumo soba ni iru) – aku, akan selalu disisimu

Pair: Still anmitsu x'D saya belum berani untuk membuat pair lain sebagai main chara, lantaran belum mendapatkan ide untuk membuatnya /desh/ TAPI! Disini terdapat slight.. KANEHORI! YUUUHUUY! /diesh

Genre: romance (again~ /ditimpuk tokai kuda sama namazuo)

WARNING! Shonen-ai. Maybe.. OOC :' judul sama cerita rasanya agak ga nyambung..

Oke.. fanfict ini saya buat karena untuk memenuhi suatu panggilan(?). Saya harap.. ini bisa memenuhi panggilan tersebut /nak/ . Ah dan jika ada aruji yang bertanya-tanya mengapa tiba-tiba ada slight Kanehori.. karena.. alasan 1: akhir-akhir ini di TL saya banyak bermunculan Kanehori :' alasan ke 2: saya memenuhi harapan dari seorang aruji yang kemarin mereview ingin diberi sedikit asupan Kanehori :' and, this is it! I hope you like it~

And.. tak perlu banyak ngomong, err..

HAPPY READING!

"Namaku Kashuu Kiyomitsu. Salam kenal,"

Pada hari itu, matahari bersinar lembut. Menandakan bahwa langit sedang cerah. Namun, alih-alih warna biru muda, yang terlihat malah warna pink lembut, dan warna itu memenuhi pandangan seorang pemuda, yang saat ini sedang mendongak ke atas. Pemuda itu memiliki rambut biru tua, dikuncir ekor kuda.

Ya, musim semi sudah tiba. Dimana citadel saat itu penuh dengan bunga sakura yang bermekaran. Sungguh indah.

"Kau siapa?" Tanya seorang pemuda bermata semerah ruby, dengan rambut terikat kedepan, dan wajah elegan bak bangsawan, kepada seorang pemuda dengan rambut warna biru tua tadi.

Sontak, pemuda berambut biru tua itu kaget. Kaget dengan pertanyaan yang didengarnya tadi.

"A-aku.. Yamatonokami Yasusada," katanya –Ah, rupanya namanya Yasusada—sambil tersenyum pada pemuda didepannya.

Pemuda bermata ruby itu balas tersenyum, lalu berkata,

"Panggil saja aku Kiyomitsu," katanya, "Dan bolehkah aku memanggilmu Yasusada?"

Yasusada mengangguk.

Ya.

Tentu dia tahu bagaimana dia harus memanggil Kiyomitsu.

Kiyomitsu tersenyum melihat Yasusada mengangguk,

"Nah, maukah kau mengajakku berkeliling, Yasusada? Saat aku di ruangan aruji, aruji berkata bahwa kau yang akan mengantarku.. kau mau, kan?" Tanya Kiyomitsu sambil mendekati Yasusada.

Lagi-lagi Yasusada hanya mengangguk dalam diam.

"Syukurlah! Nah, ayo!" Kiyomitsu tetap membiarkan senyumannya terus bertengger di bibir tipisnya, dan dia mulai membalik badan, kemudian berjalan, diikuti Yasusada.

Yasusada terus menatap punggung Kiyomitsu.

Yasusada memegang dadanya. Dia tiba-tiba merasakan sakit dan sesak yang aneh saat melihat Kiyomitsu membelakanginya.

Kashuu Kiyomitsu.

Bagian dari masa lalunya.

Masa lalunya, saat mereka masih menjadi pedang kesayangan seorang samurai jenius dari shinsengumi, Okita Souji.

Setelah Okita meninggal, kepemilikan Yasusada berganti-ganti, hingga sampai pada waktu dimana dia dipanggil oleh saniwa—arujinya yang sekarang, dan menjadi seorang Touken Danshi, yang bertugas untuk menjaga jalannya sejarah dari pasukan yang ingin mengacaukannya.

Walau mengambil wujud seorang manusia, Yasusada tidak melupakan kenangannya saat dia masih menjadi pedang beberapa ratus tahun silam. Dia masih mengingat Okita Souji. Semua kegiatannya dulu, dan tentu saja, dia masih ingat partnernya—yang sekaligus menjadi orang yang sangat dia cintai—

Kashuu Kiyomitsu.

Namun, kenapa kiyomitsu—yang saat ini ada didepannya ini, bertingkah seolah ini adalah pertemuan pertamanya dengan Yasusada?

Apakah Kiyomitsu telah melupakan semua ingatan tentang masa lalunya? Tentang Okita..

Dan tentang Yasusada?

"Anoo.. Kiyomitsu," panggil Yasusada.

"Hn?" Kiyomitsu yang mendengar namanya dipanggil, menoleh.

Yasusada menghentikan langkahnya. Yasusada bingung. apakah harus menanyakannya atau tidak. Sedangkan Kiyomitsu, membalikkan badannya sambil menatap Yasusada penuh tanya.

"Ettoo.." Yasusada bergumam.

Kiyomitsu memiringkan kepalanya, menunggu lanjutan kalimat Yasusada.

"..err.." Yasusada akhirnya mengepalkan tangannya, mengumpulkan keberaniannya, menaruhnya di tenggorokan, lalu mengeluarkannya, "..siapakah.. arujimu yang dulu?"

Angin berhembus seketika setelah Yasusada mengatakan kalimat tersebut.

Kiyomitsu masih menatap Yasusada.

Yasusada menatap Kiyomitsu dengan pandangan –antara berharap, penasaran, dan gugup.

Keringat dingin menetes di punggung Yasusada, dibalik yukata berwarna birunya.

Namun alih-alih jawaban, Kiyomitsu malah diam, dan menaruh tangannya didagunya. Kiyomitsu terlihat berpikir. Kiyomitsu menutup matanya, sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hhmm…" gumam Kiyomitsu, "..jujur kalau kau bertanya seperti itu.. aku bingung menjawabnya,"

Yasusada terhenyak,

"Eh? Kenapa bingung?" Tanya Yasusada senatural mungkin, mencoba tidak memasukkan nada terkejut didalamnya.

"Ya.." Kiyomitsu mengangkat bahunya, "..Aku tidak mengingat apapun. Aku rasa, aku tidak punya aruji selain aruji kita yang sekarang. Entah, saat aku mencoba mengingat masa laluku.. semua terlihat gelap. Mungkin, aku adalah pedang baru yang dibuat aruji sendiri, sehingga aku tidak punya ingatan? Hm.. entah,"

Mendengar pernyataan Kiyomitsu, kaki Yasusada lemas. Dia ingin jatuh, tapi dia mencoba mengumpulkan seluruh kekuatannya pada kakinya.

"Ja-jadi.. Kiyomitsu.. kau..?" Tanya Yasusada terbata-bata.

"Hm? Ya, rasanya, arujiku dari awal aku ditempa, hanyalah aruji kita yang sekarang,"

Ingin rasanya Yasusada melemparkan tubuhnya dari lantai 2, tempat arujinya berada. Kakinya lemas. Dia tidak percaya dengan hal ini.

Bertahun-tahun dia menunggu datangnya Kiyomitsu ke citadel.

Bertahun-tahun dia menahan rasa rindu karena Kiyomitsu tak kunjung datang.

Bertahun-tahun dia menahan sesak didadanya saat melihat Horikawa yang akhirnya bertemu dengan Kanesada, dan setiap hari melalui hari lovey-dovey bersama.

Bertahun-tahun dia berimajinasi akan melakukan segala hal bersama Kiyomitsu di citadel.

Bertahun-tahun dia menahan rasa ingin memeluk Kiyomitsu.

Namun, setelah Kiyomitsu datang, kenyataan berkata lain.

Kiyomitsu malah tidak ingat semua ingatan masa lalunya.

Tentang Okita, tentang Shinsengumi.

Dan tentang Yasusada.

Rasanya Yasusada ingin patah saja.

"Jaa~ bagaimana kalau kita mulai acara berkelilingnya? Aku sudah tidak sabar bertemu dengan semuanya!" kata Kiyomitsu tetap ceria.

Sedangkan Yasusada,

Mendung dan gelap menghiasi wajahnya.

"..ya. Ayo," Yasusada tersenyum kecut.

Dan mereka berduapun berjalan menuju citadel.

Kiyomitsu yang melangkah ceria, terlihat sangat kontras dengan Yasusada yang mengayunkan kakinya gontai.

"..ya. Aku harus menerimanya. Dia bukanlah Kashuu Kiyomitsu ku," pikir Yasusada suram, "Dia.. Kiyomitsu yang lain,"

Dalam hatinya, Yasusada sudah bertekad meninggalkan semua perasaannya pada Kashuu Kiyomitsu. Rasa sayang, rasa cinta.

Yasusada menghembuskan napasnya berat.

Berat sekali.

..Kashuu Kiyomitsu harus menjadi hanya nama bagi Yasusada saat ini.

Walaupun mustahil untuk dilakukan Yasusada, Yasusada harus melakukannya.

Karena, percuma mencintai seseorang yang bahkan tidak mengetahui siapakah dirimu.

.

Yah, kita lihat saja, Yasusada sanggup atau tidak.

..Yah.

Kemungkinan besar, Yasusada tidak akan sanggup.


Malam sudah turun. Yasusada melewatkan waktu makan malam bersama semua toudan. Dia merasa sangat tidak enak badan.

Ya.. bukan badannya sih.

Hatinyalah yang sakit. Beserta mentalnya.

Berat untuk move on dari orang yang kau lihat setiap harinya.

Lagi-lagi Yasusada menghela napas berat, dan kepalanya menunduk. Sudah tak bisa dihitung ini sudah keberapa ratus kalinya Yasusada menghela napas dalam sehari ini.

"Loh? Yasusada?" terdengar suara yang cukup berat memanggilnya.

Ternyata seorang Izuminokami Kanesada.

Dengan memakai yukata putih dengan motif symbol pedangnya dan rambut hitam terurai indah, Kanesada terlihat seperti orang yang akan berjalan-jalan pada malam hari.

"Ah kau. Kanesada. Kenapa kau memakai yukata seperti itu?" Tanya Yasusada dengan senyum yang dipaksakan.

"Ya, aku mau keluar ke kota dengan Horikawa. Hari ini matsuri, kau tahu?" kata Kanesada ceria.

"Hee.." tanggap Yasusada singkat.

Tanpa disadari oleh keduanya, datanglah makhluk kecil imut nan tampan dari belakang Kanesada, dengan langkah yang pelan.

Horikawa Kunihiro.

Dengan memakai yukata yang senada dengan Kanesada.

"Ah! Yasusada!"

Yasusada menoleh ke sumber suara, dan mendapati Horikawa yang berjalan menuju mereka dengan kaki terseok-seok.

"Kau kenapa?" Tanya Yasusada langsung.

"Uun, tak apa. Aku hanya jatuh dari tangga yang menuju ruang aruji saat berpamitan tadi. Rasanya kakiku sedikit keseleo. Tapi aku baik-baik saja!" kata Horikawa tetap dengan senyuman khas nya yang secerah matahari.

Keadaan Horikawa membuat seorang Kanesada khawatir.

"Oi, Kunihiro, kita batalkan saja jalan-jalannya kalau kau seperti itu," kata Kanesada sambil menyamakan tingginya dengan Horikawa, wajahnya terlihat panik.

Horikawa tersenyum lembut pada Kanesada,

"Aku benar-benar tidak apa-apa kok, Kane-san! Ayo kita berangkat!" kata Horikawa.

Kanesada yang melihat senyuman Horikawa, langsung berdiri, kemudian sedetik kemudian, Kanesada menggendong Horikawa seperti gendongan putri –dan tentu saja, dihadiahi pekikan kecil dari Horikawa—

"Ka-Kane-san.." Horikawa mencoba berbiara, tapi wajahnya sudah sangat memerah seperti kepiting rebus.

"Diam dan menurutlah! Aku akan menggendongmu seperti ini selama kita berjalan-jalan sampai pulang! Aku tidak mau melihat kau, maksudku orang yang kusayang merasakan sakit hanya karena menuruti keinginanku," kata Kanesada tegas sambil melihat Horikawa dalam.

Horikawa yang dipandang seperti itu, mengulas senyum yang lebih lebar dari biasanya. Horikawa sangat bahagia.

Horikawa memegang pipi Kanesada, kemudian mengecupnya kecil,

"Terima kasih," katanya sambil tersenyum.

Kanesada pun balas tersenyum.

"EHEM! PERMISI, SAYA MAU LEWAT," teriak Yasusada keras saat melihat adegan lovey-dovey yang membuatnya iri tepat didepan matanya.

"E-eh.. ma-maaf Yasusada.." kata Horikawa, wajahnya mulai memerah lagi.

Yasusada hanya memasang tampang datar. Kanesada yang paham, langsung menyeletuk,

"Kau iri dengan kami, Yasusada?" Tanya Kanesada langsung, "Kalau kau iri, lakukan dengan Kiyomitsu saja! Dia sudah datang kan? Hahaha!"

KRETEK.

Suara hati yang retak terdengar dari Yasusada.

Mendengar pernyataan Kanesada, Yasusada jatuh terduduk sambil menutupi wajahnya.

Dia ingin menangis.

"E-eh!? Ya-Yasusada!? Ka-kau kenapa?" Tanya Kanesada yang mulai khawatir melihat Yasusada yang tiba-tiba jatuh.

"Ya-Yasusada..?" Tanya Horikawa dari gendongan Kanesada.

Kanesada dan Horikawa mulai mendekati tubuh Yasusada yang jatuh terduduk.

"Yasu—"

"..di.." gumam Yasusada, yang terdengar oleh KaneHori.

"Heh?"

"..KALAU BISA, SUDAH AKU LAKUKAN DARI TADI! HUAAAA!"

Ah.

Akhirnya.

Emosi dan tangis Yasusada pun pecah.

"DIA—DIA, KIYOMITSU! TIDAK INGAT APAPUN! Tidak mengingat masa lalunya, tidak mangingat Okita, tidak mengingat siapa dirinya, tidak mengingat shinsengumi.. APALAGI AKU, DIA TIDAK INGAT BAHWA AKU, YAMATONOKAMI YASUSADA, ADALAH KEKASIHNYA! HUAAA!" Yasusada mengeluarkan semuanya, dengan teriakan dan tangisan.

Kanesada dan Horikawa yang mendengarnya, membuka mulutnya dan membulatkan matanya. Mereka tidak peraya dengan apa yang dikatakan oleh Yasusada barusan.

Yah, Kiyomitsu memang masih pedang yang sangat baru. Datang saja baru tadi siang. Masih belum bertemu dengan semua toudan. Masih belum bertemu dengan Kanesada dan Horikawa.

Wajarlah kalau mereka shock saat mendengar hal itu dari Yasusada.

"..Oi, Yasusada. Kau serius?" Kanesada mencoba mengklarifikasi.

"IYA LAH! AKU—AKU INGIN PATAH SAJA! PATAHKAN AKU, KANESADA! PATAHKAN AKU! HUWEE!" teriak Yasusada sambil menggulungkan tubuhnya, menutupi wajahnya yang banjir air mata, "..Penantianku.. sia-sia.. hiks.."

Kanesada dan Horikawa saling berpandangan melihat Yasusada sedemikian frustasi. Mereka bingung bagaimana aranya menenangkan teman mereka yang satu ini.

Masalahnya,

Yasusada adalah orang yang tidak bisa dihentikan dan ditenangkan kalau masalah Kiyomitsu.

Mencoba bertaruh, Horikawa meminta Kanesada untuk menurunkannya sebentar, kemudian mengelus pelan pucuk kepala Yasusada.

"Yasusada.." panggil Horikawa lembut, dan ditanggapi Yasusada dengan isakan, "Bagaimana kalau kau mencoba bertanya pada aruji, kenapa Kiyomitsu bisa sampai seperti itu. Aku rasa, dengan menemukan jawabannya, kau bisa mengembalikan Kiyomitsu seperti dulu,"

Yasusada mulai mendongak menatap Horikawa.

"..Bisakah itu..?"

"Mungkin saja," kata Horikawa.

"Tapi bagaimana kalau Kiyomitsu ini memang bukan Kiyomitsuku yang dulu?" Tanya Yasusada.

"Kau mulai dari awal saja," saran Kanesada.

"Bagaimana kalau dia membenciku saat tahu aku seperti ini?"

"Tidak akan. Percayalah,"

"Bagaimana kalau.. kalau aku tidak bisa menemukan cara untuk mengembalikannya?"

"…"

"..Baiklah, aku akan coba bertanya pada aruji," putus Yasusada langsung saat dihadiahi tatapan tak enak dari pasangan KaneHori.


Saat ini, Yasusada berdiri tepat didepan ruang arujinya. Yasusada mengumpulkan keberaniannya untuk mengetuk pelan shoji (pintu geser jepang) ruangan yang ada didepannya.

Dan akhirnya, Yasusada mengetuknya.

"..Siapa?" sahut suara didalam.

"Yamatonokami Yasusada," jawab Yasusada.

"..Ah, masuklah,"

Yasusada menggeser pelan shoji nya, lalu mendapati arujinya duduk membelakanginya. Aruji sepertinya sedang melihat langit yang kebetulan sedang erah hari ini.

Yasusada yang melihat arujinya diam, juga ikut diam. Entah kenapa atmosfer ruangan ini selalu saja terasa berat, membuat Yasusada bingung untuk memulai percakapan.

Rasanya sudah hampir setengah menit keheningan menemani Yasusada, hingga aruji merubah sedikit posisi duduknya,

"..duduklah," kata aruji tiba-tiba.

"A-ah, baiklah," Yasusada langsung melakukan seiza (duduk ala Jepang), yang menghadap langsung pada aruji.

"Langit malam hari ini sangat cerah. Menampilkan banyak cahaya bintang," kata aruji tiba-tiba.

Err..

..arujinya random ya.

Yasusada yang mendengarnya, hanya menanggapinya dengan kata-kata 'iya'.

"..jadi. Rasanya aku tahu kenapa kau kesini, Yamatonokami Yasusada," kata aruji, kemudian membalikkan tubuhnya perlahan, menghadap ke arah Yasusada.

Saat itu juga, mata biru Yasusada langsung bertemu dengan mata merah yang dimiliki arujinya. Beda dengan merah yang dimiliki Kiyomitsu, mata merah arujinya ini adalah mata merah yang sangat terang, semerah langit senja. Merah, yang berpadu oranye.

Seperti biasa, sang aruji menutupi mukanya dengan kipas jepang yang besar. Dia hanya memerlihatkan mata dan rambutnya saja. Belum ada toudan yang pernah tahu bagaimana wujud asli muka aruji.

"..Yasusada," panggil aruji, dan itu membuat Yasusada kaget, "Kau kesini, pasti kau ingin bertanya tentang keadaan Kashuu Kiyomitsu, kan?"

Yasusada yang mendengarnya langsung mengangguk cepat.

"Apa-apakah.. Kiyomitsu ini.. bukanlah Kiyomitsu yang selalu bersamaku dulu.. sewaktu aku masih menjadi milik Okita kun?"

Aruji terdiam, kemudian menutup matanya.

Yasusada menunggu dengan sangat sabar jawaban aruji, hingga jawaban aruji menenangkannya.

"..Ya, dia adalah Kashuu Kiyomitsu, partnermu saat kalian masih menjadi pedang milik Okita Souji," kata aruji, "Tapi.."

Yasusada sedikit takut dengan kata-kata 'tapi' yang dilontarkan oleh aruji,

"Tapi..?"

"..kau pasti tahu kan apa yang terjadi pada Kashuu Kiyomitsu saat Okita Souji menggunakannya di Ikedaya ken?" kata aruji melanjutkan, dan membuka matanya.

Yasusada terdiam. Dia menunduk.

Serius.

Dia tidak ingin mengingatnya.

Melihat reaksi Yasusada yang hanya diam, aruji menghela napas,

"..Kashuu Kiyomitsu patah. Hingga dia tidak bisa digunakan lagi," aruji memperjelasnya.

Yasusada yang mendengarnya, mengepalkan tangannya. Meremas hakamanya.

"Aku akhirnya mendapatkan kedua patahan itu. Aku mencoba menyatukannya dengan berbagai cara, namun gagal. Aku akhirnya menyambungkannya dengan kertas ofuda yang kupotong, kemudian aku memantrainya –Tentu saja dengan menggunakan resources yang tidak sedikit pula— Dan berhasil, dia tersambung. Aku akhirnya memanggilnya. Dan entah kenapa.." aruji menghela napas lagi, "..dia lupa semuanya,"

Yasusada semakin menundukkan tubuhnya mendengar semua penjelasan aruji.

"Dan, sebetulnya, sebelum aku menyuruhnya untuk pergi membaur dengan kalian, aku mencoba mencari apa penyebab dia melupakan masa lalunya,"

Yasusada langsung mendongakna kepalanya, memandang arujinya penuh harap.

"Dan—dan apakah anda menemukan jawabannya?!" Tanya Yasusada.

Aruji mengangguk.

Sungguh.

Yasusada merasa sangat bahagia.

Akhirnya, dia bisa mengobati Kiyomitsu!

"A-apakah.. itu, aruji?" Tanya Yasusada lagi, dengan hati-hati.

Aruji menutup matanya, lalu membenarkan posisi duduknya, menyamankannya. Kemudian, aruji membuka matanya, dan menatap Yasusada.

"..Trauma,"

.

Eh?

"..Tra.. Trauma?"

Pertama kali Yasusada mendengar kosa kata itu.

"Ya, maksudnya adalah, dia terkena dampak dari ketakutan luar biasa yang dirasakannya dahulu. Sehingga efek dari ketakutannya itu berdampak pada mentalnya, menekan kondisi psikisnya saat dia menjadi manusia, dan hal itulah yang membuatnya melupakan semuanya," kata aruji, "Singkatnya, Kashuu Kiyomitsu merasa bahwa masa lalunya penuh dengan ketakutan tak berujung. Aku yakin, pengalaman patah yang kemudian dibuang itu adalah pengalaman yang sangat buruk baginya, sehingga ketakutan saat dia merasakan pengalaman itulah yang dominan menguasainya, sehingga membuat semua kenangannya tertutup,"

Yasusada melongo saja mendengar penjelasan arujinya.

Ketakutan.. yang luar biasa..

"Apakah.. ada cara mengobatinya, aruji?" kata Yasusada.

"Entahlah. Aku belum tahu," kata aruji langsung.

Yasusada lemas.

Apakah.. ini akhirnya?

"Ah! Tapi, aku ada saran," kata aruji sambil menunjukkan eye smile nya.

Yasusada yang lemas hanya memandang arujinya.

"Yasusada, buat dia mengingat masa lalunya!"

..err.

Wait.

"..Anoo, aruji. Itukan memang tujuannya.. tapi, bagaimana caranya?"

"Ya.. aku tidak bertanggung jawab untuk berpikir sampai situ," kata aruji santai, "Perlu kau ingat ya. Kashuu Kiyomitsu yang ada disini itu adalah Kashuu Kiyomitsu mu yang sama dengan yang dulu. Jadi ya.. semangatlah, lakukanlah segala cara untuk mengembalikan ingatannya. Kau mencintai dan menyayanginya, kan? Semangat!"

..Hah.

Ya Tuhan.

Kami sama.

Cobaan apa ini.

Mengembalikan Kiyomitsu seperti dulu.. menyembuhkan mental dan psikisnya.

Bukankah itu mustahil?

Yamatonokami Yasusada.

Saat ini, menderita tekanan batin karena seorang Kashuu Kiyomitsu.

TBC/END?

A/N

Lalala~ saya datang lagi, aruji~ dengan fict baru lagi, berchapter lagi. YEAAYY! *tebar confetti* /NAK

o-oke. Saya minta maaf. Setiap saya membuat fict chapter, up saya selalu lama ya? Maafkeun saya :") tbh saya ingin membuat fict kali ini oneshoot, tapi.. saya merasa bahwa lebih seru kalau chapter, karena entar perjuangan Yasusada dalam menyadarkan Kiyomitsu itu jadi panjang x'D /NAK PLIS

Ah, saya akan berusaha up teratur.. paling lama 2 minggu sekali :'D kalau sakit ga kambuh sih /DOR

TAPI! As usual, saya meminta pendapat aruji. How? Lanjut atau.. end saja sampai sini? :") ya, as usual juga, saya melihat bagaimana respon aruji terhadap fict ini. Plis beri saya respon.. tolong jangan hanya silent reader.. karena saya butuh masukan dan apresiasi :") maafkan saya aruji, yang terkesan memaksa untuk direspon.. tapi.. respon anda sekalian lah yang juga memutuskan saya untuk melangkah lagi melanjutkan fict ini atau tidak :") terima kasih atas perhatiannya *bow*

Ah! Saya juga berterima kasih pada aruji sekalian yang telah membaca dan merespon fict saya yang Chocolate Love! Huee saya terharu banyak aruji yang suka :") tolong respon fict yang ini juga ya aruji! x'D /DITEBAS /DITUJES

JAJANG~ WAKTUNYA BALAS RESPON DI CHOCOLATE LOVE!

Sweetberry . ak68 : iyey~~ akhirnya update juga hueee~ ;w; maafkeun nunggu lama ya aruji berry! Maafkeun saya dan maafkeun lapie saya yang sering ngambek, jadi slow banget up nya QwQ www maaf banyak typos dan bagian yang gaje ya QwQ saya masih jetlag, baru keluar WB huee ;w; AAA MAKASIH ATAS DOA DAN SEMANGATNYA, ARUJI BERRY~~! QwQ aruji Berry juga semangat yaa *peluk cium jauh* ini ada fict baru, semoga juga suka dengan ceritanya ya ^^ ditunggu responnya lagi!

Riren18 : ehem, salam kenal, aruji riren *bow 90'* Huaa, tak apa kok, aruji riren~! Aruji memberi saya respon saja, saya sudah sangat bahagia QwQ terimakasyeehh~ *cium jauh* Aaaa—segitunya kah fict dari saya? Bisa membuat aruji sampai seperti itu? Hueee asli saya bahagia bangeett ;w; syukurlaahh~ Ini saya membuat fict baru lagi, semoga aruji riren juga suka ya! ^^ ditunggu lagi responnya! SALAM OKITAGUMEH! /WOE!

1maru – san : JAJANG! INILAH JAWABAN DARI HARAPAN ANDA, ARUJI MARU! 'D Ada slight tipis KaneHorinya di fit ini~ anu, maafkan saya kalau KaneHorinya kurang sweet huee QwQ maaf ya.. yg CL.. saya tidak bisa memberi omake.. kemarin saya mengetik chap terakhir CL itu dalam keadaan yang amburadul, sehingga tidak terpikirkan bagi saya untuk membuat omake.. sekali lagi, maaf :" tapi! Disinilah! Ada KaneHori! :"D hope you like it, aruji! Ditunggu lagi responnya, terima kasiihh ^^

DITUNGGU RESPONNYA YA, ARUJIGATA~ :*

Salam sayang,

Satou Ayumu