Hallo, readers ku yang baik hati akhirnya aku berniat untuk mempublish nih sequel fanfic Give Me Your Heart, karena begitu banyak yang minta dibuat sequelenya jadi aku buat lagi deh supaya kalian tidak penasaran.
Maaf telah membuat kalian sedih dan menganak sungai a.k.a banjir airmata pas baca Give Me Your Heart. Aku gak bermaksud untuk berbuat seperti itu, kalian suka dengan cerita aku aja sudah senangnya minta ampun. Saya juga nangis kok pas nulis tuh fanfic (T_T)
Summary : Penyesalan memang selalu datang terlambat begitu pula apa yang sekarang dirasakan oleh Sasuke setelah kepergian naruto. Apa yang harus ia lakukan untuk menebus segala dosanya dan bisa kembali bertemu dengan naruto? Sequele of Give Me Your Heart
Pairing : Sasuke x Naruto x ?
Genre : Romance/Drama/Angst/Hurt & Comfort
Rating : T (Untuk sementara waktu dan tidak menutup kemungkinan bakalan berubah nanti )
Disclaimer : Sampai kapanpun Naruto bukan punya saya ( T_T) Mau sembah sujud ke Masashi Kishimoto juga kagak bakalan dikasih.
Note : sebelum membaca fanfic My Heart I Give To You ada baiknya untuk membaca fanfic Give Me Your Heart soalnya fanfic ini sequele Give Me Your Heart jadi ceritanya masih nyambung dan supaya para readers bisa enak baca alur ceritanya juga nanti. Kalau kalian gak berminat untuk membaca so don't read this fanfic, okay!
I hope you will enjoy this story...
~My Heart I Give To You~
Chapter I
Sasuke POV
Hatiku benar-benar hancur setelah ia pergi, betapa kejam dan kejinya perlakuan ku selama ini kepadanya. Andai aku bisa mengulang waktu kembali, Aku ingin ia tetap hidup dan aku bisa mengutarakan perasaan ku yang sesungguhnya kepadanya. Aku telah membuatnya hancur berkeping-keping layaknya boneka kaca yang indah terjatuh dari ketinggian. Aku benar-benar pria yang jahat dan hina karena telah menodai seseorang yang sangat ceria serta memiliki hati yang tulus mencintaiku.
Tidak ada lagi tawanya, senyumnya, celotehan lucu serta kemarahannya terhadapku lagi. Aku telah melakukan kesalahan dan dosa yang besar. Aku tidak bisa hidup lagi tanpa dirinya, aku ingin menyusulnya dan memberikan hatiku yang selama ini ia nantikan. Cintanya yang tak pernah dapat aku balas, sekarang benar-benar terlambat bagiku. Ia telah pergi membawa kenangan pahit tentang diriku. Aku hanya bisa menggenggam syal biru, hadiah terakhir darinya.
Suasana ruang kamar perawatan rumah sakit yang telah aku huni selama seminggu ini, benar-benar telah menjadi saksi bisu kesedihan ku ketika mendengar bahwa ia pergi dari dunia ini karena perbuatan keji ku saat mabuk malam itu.
"Naruto meninggal karena keguguran." Ucap Tsunade, dokter yang merawatnya saat ia diujung kematian.
"Apa? Naruto meninggal karena keguguran? Itu tidak mungkin terjadi, bagaimana bisa Naruto keguguran. Naruto kan laki-laki, Apakah mungkin ia benar-benar bisa hamil? Kami-sama, aku telah berdosa kepada Minato dan Kushina. Naruto kenapa nasibmu begitu malang?" ucap Uchiha Mikoto, ibuku, sambil menangis histeris.
Tangisan histeris mereka bagaikan sayatan tajam yang melukai relung hatiku dan juga seluruh badanku. Terekam kembali kejadian dimana saat aku menodainya atau bisa dibilang aku telah memperkosanya dengan keji disaat kesadaran ku telah hilang karena alkohol pada malam itu. Aku bersumpah bahwa aku akan bertanggung jawab atas kematiannya, Naruto, seseorang yang rela mengorbankan apapun demi orang yang selama ini ia cintai sepenuh hati dan jiwa raganya yaitu aku, Uchiha Sasuke,orang yang sebenarnya tidak pantas dan layak untuk ia cintai.
Jarum infus yang terpasang di tangan telah aku lepaskan, tubuhku terasa sudah kebal dengan rasa sakit sekarang. Aku bangkit dari tempat tidur dan pergi meninggalkan kamar perawatan menuju lantai teratas rumah sakit. Keadaan fisik yang melemah tak akan jadi penghalang bagiku untuk meneruskan niatku untuk menyusulnya ke alam baka. Langkah demi langkah ku telusuri jalan dan tangga rumah sakit, setelah penuh perjuangan menaiki tangga rumah sakit, akhirnya aku sampai ke atap. Aku mendekati tepi tembok penghalang dan menaikinya. Setelah itu aku berdiri sambil memandang ke bawah. Seluruh tubuhku terasa gemetar dan kepala ku tiba-tiba pusing melihat betapa tingginya aku sekarang berada, jika aku jatuh dari ketinggian ini pasti aku akan segera mati, bukan?
Buliran air mata jatuh perlahan membasahi kedua belah pipiku, rasa sakit teramat dalam di hatiku karena penyesalan yang ku rasakan selama ini. Aku menyesal telah menyia-nyiakan naruto. Aku mengumpulkan keberanian dan keyakinan untuk menjatuhkan diri dari gedung. Hatiku telah mantap untuk bunuh diri, ku pejamkan mata, kemudian melangkahkan kaki ku melewati tepi dinding atap rumah sakit dan menjatuhkan diri. Aku telah pasrah dengan apa yang akan terjadi di masa depan namun yang ku inginkan adalah menebus semua dosaku kepada naruto dan memberikan hatiku untuknya. Tiba-tiba rasa sakit teramat di tubuh menghampiriku dan seketika dunia pun terasa gelap.
Real POV
Tubuh Sasuke yang bersimbah darah tergeletak di atas tanah, semua orang yang berada dirumah sakit khususnya paramedis segera menghampirinya. Shizune yang berada dilokasi langsung memeriksa tanda vital kehidupan pada Sasuke namun sasuke telah tewas seketika. Tubuh sasuke yang tidak bernyawa dievakuasi ke kamar mayat dengan segera untuk diotopsi. Tsunade yang menerima kabar tentang kematian sasuke dari shizune cukup syok sekali. Pada saat itu kebetulan sekali Mikoto, Fugaku dan Itachi tidak menemani sasuke dirumah sakit. Tsunade tidak tahu harus berkata apa untuk mengabarkan hal ini.
"Kenapa anak itu begitu bodoh? Mengapa ia harus melakukan hal ini? Shizune, bagaimana caranya aku mengabarkan tentang kematian sasuke kepada mikoto dan fugaku? Belum hampir seminggu kematian naruto, sekarang sasuke juga mengalami hal ini." Ucap Tsunade tanpa ia sadari air matanya mengalir.
"Dokter, jika dokter tidak sanggup untuk mengabarkan tentang kematian sasuke. Saya siap untuk memberitahukan keluarganya." Balas Shizune.
Tsunade hanya bisa menganggukkan kepalanya, ia benar-benar tidak dapat berpikir apa pun sekarang. Tsunade pergi menuju kamar mayat rumah sakit, tempat dimana sasuke berada sekarang. Tsunade melihat sasuke yang terluka dan ia pun berkata,
"Hei, anak bodoh, sasuke, kenapa kau melakukan perbuatan bodoh ini? Kau telah menyia-nyiakan perjuangan naruto yang telah menolongmu untuk terus hidup. Naruto menginginkan kau hidup, sasuke. Mengapa kau tidak memikirkan perasaan keluargamu, ibumu, ayahmu dan saudaramu yang menyayangimu?" ucap Tsunade sambil menahan airmatanya dan menyentuh dengan lembut rambut Sasuke.
Dilain pihak, Shizune sedang berusaha menghubungi keluarga Uchiha. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya keluarga Uchiha bisa dihubungi. Kebetulan yang mengangkat telepon adalah Itachi.
"Hallo, apa benar ini kediaman keluarga Uchiha? Saya dokter Shizune dari Konoha International Hospital." Ucap Shizune
"Iya, benar ini kediaman keluarga Uchiha. Saya Itachi, ada apa ya dokter Shizune?" Tanya Itachi
"Bolehkah saya berbicara dengan Tuan Fugaku atau Nyonya Mikoto? Ada hal penting yang perlu saya sampaikan kepada mereka, Tuan Itachi." Jawab shizune dengan nada yang serius
"Oh, kalau boleh saya tahu hal penting apa yang akan disampaikan kepada kedua orang tua saya, dokter Shizune? Apa ini mengenai adik saya, Sasuke? Apa ia telah sadar, dokter?" tanya Itachi.
"Itachi, aku berharap kau bisa kuat dan tabah mendengar berita yang akan aku katakan ini, Kami mohon maaf tidak bisa menjaga Sasuke dengan baik, Sasuke telah meninggal dunia karena bunuh diri dengan cara melompat dari gedung rumah sakit. Aku berharap kau bisa tabah dan ikhlas mendengar berita ini. Oleh karena itu, aku ingin mengabarkannya kepada kedua orang tua mu sekarang, apa mereka ada?" jawab Shizune.
"Tunggu sebentar, tadi dokter bilang adikku telah meninggal dunia? Apakah itu benar, dokter?" jawab Itachi tidak percaya.
"Iya, Itachi. Bisakah aku mengabarkannya langsung kepada kedua orang tuamu sekarang?" ucap Shizune.
"Tidak perlu, dokter. Biar aku saja yang mengatakannya kepada okaa-san dan otou-san." Balas Itachi
"Baiklah kalau begitu, Itachi. Aku turut berbelasungkawa atas meninggalnya sasuke dan aku berharap kau bisa tabah dan ikhlas melepaskan kepergian sasuke untuk selamanya dan aku mohon untuk kalian sekeluarga bisa segera datang untuk melihat sasuke." Ucap Shizune
Setelah percakapan telepon Itachi dengan shizune, tiba-tiba Itachi merasa lemas diseluruh tubuhnya, pikirannya blank, hatinya pun mengatakan bahwa ia tidak percaya dengan kabar meninggalnya sasuke. Itachi terduduk sambil menundukkan kepalanya, airmatanya tak bisa terbendung lagi, adiknya yang paling ia sayang telah tiada.
"Mengapa ini semua terjadi? Tidak cukupkah naruto saja yang meninggal dan sekarang mengapa sasukepun harus meninggalkan kami, kami-sama?" Ucap Itachi lirih
Itachi kembali menegakkan tubuhnya kembali dan ia berpikir bahwa bukan saatnya dia bersedih kali ini. Itachi harus kuat karena hanya dirinyalah sekarang yang akan menjadi penopang bagi kedua orang tuanya yang masih bersedih atas meninggalnya naruto terutama ibunya, Mikoto. Itachi tidak bisa membayangkan bagaimana kondisi kedua orang tuanya jika menerima kabar tentang kematian Sasuke. Dengan langkah yang begitu berat, Itachi menghampiri kedua orang tuanya yang sedang beristirahat dikamarnya. Itachi mengetuk pintu kamar dan kemudian masuk, dengan raut wajah yang berusaha untuk tegar, Itachi mengatakan berita kematian sasuke kepada kedua orangtuanya.
"Otou-san, Okaa-san, aku ingin memberitahukan sesuatu kepada kalian bahwa Sasuke telah…" ucap Itachi namun ia tidak bisa melanjutkan perkataannya.
"Kenapa dengan Sasuke, Itachi?" tanya Fugaku.
"Apa Sasuke telah sadar?" tanya mikoto
"Gomenasai, Otou-san, Okaa-san, Sasuke telah meninggal karena ia bunuh diri." Jawab Itachi dengan suara yang lirih dan menahan airmata.
"Apa yang kau bilang, Itachi? Otou-san tidak salah dengarkan?" Tanya Fugaku tidak percaya.
"Itachi, jangan berkata yang bukan-bukan tentang kondisi sasuke!" ucap Mikoto histeris.
"Gomenasai, Otou-san, Okaa-san tadi pihak rumah sakit yang telah menghubungiku dan berita tentang meninggalnya Sasuke itu benar." Ucap Itachi
"Ini tidak mungkin! Ini tidak mungkin! Sasuke anakku, Sasuke anakku tidak mungkin meninggal!" ucap Mikoto menjerit histeris sambil menangis dan kemudian ia pingsan.
"Mikoto, Mikoto sadarlah! Itachi, segera hubungi rumah sakit untuk mengirimkan segera ambulans." ucap Fugaku.
"Baik, Otou-san." Balas Itachi
Setelah kejadian tersebut, Mikoto dibawa ke rumah sakit dan dirawat. Sedangkan fugaku dan itachi pergi ke kamar mayat untuk melihat jenazah Sasuke. Kehidupan keluarga Uchiha benar-benar telah dirundung duka yang mendalam. Setelah Mikoto sadar dan lebih tenang, ia baru sempat melihat anaknya, Sasuke. Kemudian selang satu hari prosesi pemakaman Sasuke pun berlangsung dengan penuh rasa duka yang mendalam bagi semua orang yang mengenalnya dan Sasuke dimakamkan tepat disamping makam naruto.
~0~
Kehidupan setelah kematian menghampiri Sasuke, Sasuke mulai membuka matanya dan yang dapat ia lihat hanyalah cahaya putih yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba ada suara entah berasal dari mana menuntunnya pergi ke sebuah jembatan kehidupan diantara surga dan neraka. Jembatan tersebut merupakan pintu gerbang reinkarnasi setiap umat manusia yang ditujukan bagi manusia yang telah meninggal dunia masih merasakan sebuah penyesalan dikehidupan lampaunya. Jembatan tersebut merupakan sebuah kesempatan bagi setiap umat manusia ataupun roh untuk merubah nasib dan takdirnya dimasa lampau menjadi lebih baik lagi.
"Sasuke, kehidupanmu didunia telah usai sekarang. Aku akan memberikan pilihan kepadamu yaitu memilih untuk tidak dilahirkan kembali dengan konsekuensi kau akan tinggal disurga atau neraka atau pilihan terakhir bereinkarnasi kembali memperbaiki segala kesalahanmu dimasa lalu. Bagaimana apa pilihan mu?" Kata sebuah sinar yang begitu terang kepada Sasuke yang sekarang telah menjadi sebuah roh.
"Aku hanya ingin tahu keberadaan naruto sekarang. Dimana sekarang naruto berada? Pilihanku adalah naruto." Jawab Sasuke.
"Naruto, maksudmu uzumaki naruto?" Kata sinar tersebut yang ternyata adalah perwujudan dari Kami-sama.
"Iya, uzumaki naruto. Dimana dia sekarang?" Tanya sasuke kembali
"Apa kau sangat ingin bertemu dengan naruto?" Kami-sama malah balik bertanya kepada Sasuke.
"Iya, aku ingin bertemu dengannya. Cepat pertemukan ku dengan naruto!" Ucap Sasuke tidak sabar.
"Sasuke, sikap angkuh mu tidak berubah. Kau tahu sedang berbicara dengan siapa? Aku adalah kami-sama. Pencipta mu dan yang memberikanmu kehidupan! Jika kau ingin meminta sesuatu dari ku, memohon lah! Keangkuhanmu tidak berpengaruh terhadap ku. Aku lah yang menentukan nasib mu sekarang!" Kata Kami-sama dengan penuh kemarahan namun dengan nada yang begitu tenang.
"Aku mohon pertemukan kembali aku dengan naruto. Aku ingin bertemu dengannya, aku memohon kepadamu, kami-sama." Ucap Sasuke sambil berlutut menghadap Kami-sama
"Sayang sekali Sasuke, Naruto telah bereinkarnasi kembali ke dunia. Aku tidak bisa mempertemukan kalian kembali dan kau tahu permohonan terakhir Naruto kepada ku saat bereinkarnasi yaitu putuskanlah jodohnya dengan mu. Naruto berharap tidak akan pernah bertemu dengan mu lagi dikehidupan yang akan datang." Balas Kami-sama.
"Naruto tidak ingin bertemu kembali dengan ku? Kami-sama, berikanlah aku kesempatan untuk bertemu dengan naruto, aku ingin memperbaiki segala kesalahanku kepadanya dan ada sesuatu yang ingin aku berikan kepada naruto. Kami-sama, tolonglah aku! Berikanlah aku kesempatan!" Ucap Sasuke memohon dengan merendahkan segala harkat dan martabat yang selama ini ia junjung setinggi langit.
"Baiklah, aku akan memberikan mu kesempatan untuk bertemu dengan naruto kembali. Aku akan memberikan tiga kesempatan reinkarnasi kepadamu untuk bertemu dengan naruto kembali yang berarti kau memiliki tiga kesempatan kehidupan untuk bertemu dengannya. Selain itu Sasuke, aku akan memberitahukan mu bahwa Naruto telah ditakdirkan untuk bersatu dengan orang lain dikehidupannya selanjutnya. Tiga kesempatan kehidupan yang aku berikan kepada mu akan terasa sulit sekali karena hal ini. Dalam tiga kehidupan yang aku berikan kepadamu, jika kau ingin bertemu dengan naruto kembali kau harus lebih dulu bertemu dengan naruto. Jangan sampai naruto bertemu dengan jodohnya lebih dulu! Jika jodohnyalah duluan yang bertemu dengan naruto maka kau tidak akan pernah bertemu dengan naruto dikehidupan tersebut. Apa kau mengerti?" Ucap Kami-sama
"Tiga kesempatan ini tidak akan pernah aku sia-siakan, aku akan berusaha untuk menemukan naruto. Aku tidak akan pernah membiarkan naruto menjadi milik orang lain." Balas Sasuke dengan nada penuh percaya diri dan sedikit cemburu ketika mengetahui bahwa naruto telah ditakdirkan bersama orang lain.
"Percaya dirimu sangat tinggi sekali Sasuke namun aku hanya bisa mengatakan semoga kau berhasil menemukan naruto. Oh aku lupa memberitahukan mu tentang hal penting ini, tiga kehidupan yang aku berikan merupakan kesempatan terakhirmu untuk bisa bertemu dengan naruto. Jika kau gagal menemukan naruto di ketiga kehidupan tersebut berarti jodohmu dengan naruto benar-benar telah putus selamanya dan jika kau berhasil bertemu dengan naruto, kalian akan benar-benar ditakdirkan menjadi soulmate selamanya." Ucap Kami-sama
"Terima kasih, Kami-sama. Aku akan selalu mengingat apa yang kau katakan." Balas Sasuke
"Kalau begitu sekarang saatnya kau melewati jembatan kehidupan ini dan sebelumnya kau harus meminum air suci ini sehingga kau dapat melupakan kehidupanmu dimasa lalu sehingga kehidupanmu yang baru akan berjalan lebih baik." Perintah Kami-sama.
"Air suci untuk melupakan kehidupan ku dimasa lalu, apakah ingatanku tentang naruto juga akan hilang?" Tanya Sasuke.
"Kau benar, kesempatan pertama kehidupanmu kau harus meneguk air suci ini semuanya!" Jawab Kami-sama
"Jika aku meminum air suci ini bagaimana bisa aku menemukan naruto jika aku akan melupakannya?" Tanya Sasuke marah
"Itu sudah konsekuensi dari permintaanmu, Sasuke! Biarlah takdir yang akan mempertemukan kalian. Untuk kesempatan kedua kehidupanmu kau hanya meneguk setengah cangkir air suci ini sehingga kau bisa mengingat setengah ingatanmu dimasa lalu dan kesempatan terakhir kau tidak perlu meneguk air suci ini lagi dan itu berarti semua ingatan mu dimasa lalu akan kau ingat selalu." Jawab Kami-sama
"Ini benar-benar tidak adil, Kami-sama." Ucap Sasuke kesal karena ketidakadilan yang ia rasakan sekarang.
Kami-sama pun menjelaskan lebih rinci dengan berkata, "Sasuke kau terlalu tamak, seharusnya kau bersyukur telah ku berikan kesempatan yang langka ini! Aku sudah berbaik hati kepadamu namun kebaikanku pun ada batasnya Sasuke. Jika kau tidak senang dengan keputusanku, kau bisa membatalkannya sebelum terlambat."
"Baiklah, aku akan menuruti perkataanmu, Kami-sama." Ucap Sasuke lalu meminum air suci kemudian Sasuke pun berjalan menyusuri jembatan kehidupan dan diujung perjalanannya cahaya putih menarik tubuhnya dengan cepat dan kesempatan kehidupan pertama sasuke yang baru pun dimulai untuk menemukan naruto.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~TBC~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hallo, semuanya akhirnya memutuskan untuk membuat sequele Give Me Your Heart… maaf ya kalau ceritanya masih terlalu pendek. Lain kali akan lebih panjang untuk next chapternya dan sepertinya bakal ngambil genre fantasy banget ya tentang reinkarnasi sasuke dan naruto. (Makasih loh yang sudah ngasih ide-ide, aku gak bisa nyebutin namanya soalnya lupa tapi yang merasa kasih ide ke aku… aku mengucapkan terima kasih banyak)
Lembaran baru kehidupan sasuke dan naruto bakal dimulai, hehehe… maaf banget loh aku gak bisa balas semua review readers yang sudah berbaik hati baca fanfic aku yang Give Me Your Heart…
Oh, ya kalian sudah baca kan… gimana2 haruskah aku lanjutin sequel Give Me Your Heartnya? Kalau gak dilanjutin kebangetan banget ya ceritanya gantung ? [Minta digorok lehernya kayanya nih author (,)"]
Oh ya aku minta saran nih ya… kan sudah baca kalau naruto bakalan punya jodoh lain nih dikehidupannya yang akan datang kira-kira siapa tokoh atau karakter yang cocok buat jadi rivalnya Sasuke-kun buat memperebutkan naruto nanti nih? Aku masih binggung diantara Sai/Gaara/Kyubi/Itachi/dll? tolong sarannya ya ^_^v
Dan karena begitu banyak permintaan untuk plot cerita dari sisi pandang naruto maka aku akan buat chapter selanjutnya tentang Naruto POV dengan setting cerita ketika naruto masih hidup sampai setelah meninggal. Sebenarnya mau dijadiin satu sama chapter ini tapi bingung naruh plot ceritanya dibagian mana jadi diputuskan next chapter special story from naruto ya… jadi belum nyambung nih ke chapter reinkarnasi kehidupan pertama… gak apa-apakan ya? (tapi kalau ada yang gak setuju voting aja ya mau ceritanya lanjut atau special bonus naruto POV?)
Bye, terima kasih semua dan ditunggu juga review/saran/kritik bahkan flame tapi yang membangun hati saya ya (^_^)v
