Title: My Family
Author: baboddang
Cast:
- Kim(Tan) Yesung
- (Tan) Zhoumi
- Liu(Tan) Xian Hua / Henry Lau(Tan)
- Tan Hangeng
- Kim(Tan) Heechul
Genre: Family, Hurt
Length: Oneshot
Summary: Kim Yesung dan orangtuanya hendak berlibur tetapi terjadi kecelakaan dan membuat orang tuanya meninggal, akhirnya dia diadopsi oleh sebuah keluarga.
Disclaimer: Semua cast milik Tuhan, SM, orangtuanya, dan diri mereka sendiri kecuali Kim Jongwoon yang hanya milik saya:D
Warning: OOC!Genderswitch
.
.
.
Yesung : 10 tahun
Zhoumi : 16 tahun
Henry : 6 tahun
Hangeng : 45 tahun
Heechul : 42 tahun
.
.
.
Mobil sedan hitam melaju dalam kecepatan sedang membelah jalanan Seoul yang tengah diguyur hujan lebat hari itu. Di dalam mobil itu terlihat seorang anak kecil umur sepuluh tahun yang sedang cemberut sambil melipat tangannya di dada. Sang umma hanya bisa menghela nafas dan sang appa sedang fokus menyetir
"Yesungie, chagiya, jangan cemberut seperti itu, kita bisa liburan lain kali, ayolah wajahmu terlihat sangat jelek jika seperti itu" bujuk sang umma, namun apa daya sang anak tetap saja cemberut
"Diluar sedang hujan chagi kita tidak akan bisa piknik" sang appa angkat bicara
"Kalian kan sibuk mana mungkin bisa mendapat waktu seperti hari ini" akhirnya sang anak menyahut
"Baiklah appa dan umma janji akan lebih sering meluangkan waktu untuk Sungie" ucap sang umma, Yesung-anak itu langsung terlonjak
"Jinjjayo?" tanya Yesung memastikan di jawab anggukan dari umma dan appanya, langsung saja Yesung mengecup pipi sang umma berkali-kali dan memeluk erat leher sang appa dari belakang
"Sungie-ya lepaskan appa sedang menyetir" seru sang appa, Yesung menggeleng dan malah menenggelamkan mukanya di leher appanya
"Yesungie lepaskan nde? Kasian appa kan sedang menyetir" sahut sang eomma mencoba melepaskan tangan Yesung dari leher suaminya itu
Tiba-tiba dari arah berlawanan ada truk berkecepatan tinggi melaju ke arah mobil mereka, sang umma dan appa mulai panik karena Yesung masih saja memeluk leher sang appa membuat sang appa keualahan
"YEOBO! AWAS!" teriak sang istri, appa Yesung membanting stir ke k anan menghindari truk itu dan berhasil menghindar tetapi mobil mereka menabrak pohon besar dipinggir jalan dan membuat mobil mewah itu hancur
.
.
.
Tan Hangeng bersama istrinya-Tan Heechul baru saja pulang dari restauran China milik keluarga Tan, mereka memang orang China-kecuali Heechul, tetapi mereka memilih menetap di Korea negara kelahiran Heechul. Hangeng baru saja mengunci pintu utama restauran, jam baru menunjukan pukul setengah enam sore, terlalu awal untuk tutup memang tetapi karena Seoul dilanda hujan mengakibatkan sepi pengunjung mereka memutuskan menutupnya
"Sudah Han?" tanya Heechul dijawab anggukan dan senyuman dan Hangeng, mereka berdua masuk ke mobil Jazz milik Hangeng
Selama perjalanan kerumah mereka yang memang cukup jauh dari restauran itu, Heechul hanya diam memperhatikan jalan sampai sebuah objek membuatnya tersentak
"Han! Berhenti!" seru Heechul tiba-tiba membuat Hangeng rem mendadak "Ada apa Chul-ah?" tanya Hangeng, Heechul menunjuk objek didepannya-mobil dalam keadaan setengah hancur dan terlihat anak kecil yang sepertinya terlempar keluar berada di samping mobil itu dalam keadaan mengenaskan membuat Hangeng terbelalak
"Han! Anak itu! Sepertinya lukanya sangat parah! Kita harus menolongnya" seru Heechul dan langsung keluar mendekati anak itu diikuti oleh Hangeng
"Omo! Chullie lukanya cukup parah" seru Hangeng dan langsung mengangkat anak itu ke mobilnya dan melesat menuju rumah sakit
.
.
.
Seoul Hospital
04.35 PM
Terlihat seorang yeoja dan namja sedang duduk cemas di depan ruang operasi, ya, mereka adalah Hangeng dan Heechul yang sedang menunggu anak yang mereka temukan di jalan tadi
Lampu diatas ruang operasi pun kini sudah mulai padam menandakan operasi telah selesai, uisa akhirnya keluar dari ruangan itu
"Eottohke uisa?" tanya Heechul
"Gwenchana, lukanya tidak terlalu parah tetapi benturan di bagian belakang kepalanya kami belum tahu efeknya sampai nanti ia sadar, selebihnya ia tidak apa apa dan hanya butuh istirahat dan mungkin besok sudah boleh pulang saya akan memindahkan pasien ke ruang perawatan, saya permisi" jelas sang uisa
"Nde uisa, kamsahamnida" seru Hangeng, tak lama terlihat anak itu keluar dari ruang operasi dengan masker oksigen, selang infus dan perban menutupi luka luka di tubuhnya, Heechul menatap anak itu miris
"Omo, Hannie kita belum mengabari Zhoumi dan Henly" seru Heechul tiba tiba
"Sebaiknya kau segera hubungi mereka Chullie, sebelum mereka mengamuk saat kita pulang nanti" Hangeng menyerahkan handphone nya kepada Heechul "aku akan mengurus administrasi dulu" lanjutnya
Heechul segera menelfon Zhoumi dan Henry-anak mereka
"Yeoboseyo?" terdengar suara Zhoumi
"Mimi-ah! Eomma dan appa akan pulang telat tidak apa apa kan?" seru Heechul
"Mwo? Ah nde gwenchana, aku dan Henly akan menunggu kalian" sahut Zhoumi
"Di kulkas ada makanan, jika kau dan Henly lapar kau hangatkan saja nde? Mungkin kami akan pulang agak malam" seru Heechul
"Nde eomma arraseo, hati hati di jalan" ucap Zhoumi sebelum sambungan telfon tertutup, Heechul masuk ke ruang rawat anak itu untuk melihat keadaannya
"Sebenarnya kau ini siapa? Dimana orang tuamu?" gumam Heechul, Hangeng merangkul Heechul membuat yeoja itu tersentak
"Dia manis ya?" tanya Hangeng dijawab anggukan Heechul "bagaimana kalau dia kita jadikan anak?" usul Hangeng, Heechul berfikir sejenak
"Tapi Han, apa Zhoumi dan Henly mau mempunyai saudara baru?" tanya Heechul ragu, Hangeng menghela nafas
"Aku yakin mereka pasti menerima kehadiran anak ini, aku tidak tega jika harus meninggalkannya di panti asuhan" sahut Hangeng
"Aku juga tidak tega Han, tapi kita tidak tahu namanya" ucap Heechul
"Namany..." ucapan Hangeng terputus saat mendengar suara lenguhan milik namja kecil yang tengah terbering lemah di tempat tidur
"Han dia bangun" bisik Heechul mulai mendekat ke namja kecil itu
Yesung-namja kecil itu mulai membuka matanya, dia hendak membuka masker oksigen yang bertengger di hidung dan mulutnya karena menurutnya itu menganggu namun ditahan oleh Hangeng
"Ya, jangan dibuka dulu kau masih membutuhkan itu" seru Hangeng lembut membuat Yesung mengurungkan niatnya
"Nan eodiyeo?" suara serak nan merdu milik Yesung keluar dari mulut kecilnya
"Kau di rumah sakit, bagaimana? Ada yang sakit?" kali ini Heechul yang berbicara
"Aniya, kalian siapa?" tanya Yesung
"Aku Tan Heechul dan ini Tan Hangeng suamiku" jelas Heechul "Kau ingat siapa dirimu?" tanya Heechul dijawab gelengan dari Yesung
"Sebentar aku akan panggilkan uisa untuk memeriksamu" seru Hangeng lalu beranjak keluar kamar, Heechul duduk disebelah ranjang Yesung dan mengelus surai kecoklatan milik Yesung, tampaknya Yesung nyaman dengan elusan Heechul dan mulai memejamkan matanya
"Permisi, aku ingin memeriksa pasien" seru uisa itu membuat Heechul beranjak dari posisinya, sang uisa mulai memeriksa Yesung
"Dia mengalami amnesia permanen karena benturan keras di kepalanya, luka lukanya juga masih basah dia membutuhkan banyak istirahat, tapi besok dia sudah boleh pulang" jelas sang uisa lalu pergi dari ruangan Yesung
"Baiklah, karena kau tidak ingat siapa dirimu, aku akan memberimu nama, namamu adalah Yesung, Tan Yesung" seru Hangeng sambil memainkan surai lembut Yesung yang masih terlelap
"Kajja Chullie-ah kita harus pulang Zhoumi dan Henly pasti menunggu kita di rumah" ajak Hangeng tetapi Heechul menahan lengan Hangeng, membuat Hangeng mengernyit bingung
"Hannie, apa kita boleh mengadopsi anak itu-maksudku Yesung, aku takut orang tuanya, mencarinya" tanya Heechul takut takut, Hangeng mengelus rambut istrinya bermaksud menenangkan Heechul
"Gwenchana, untuk sementara ini kita urus dia sampai orang tuanya datang" seru Hangeng dan menggandeng Heechul menuju mobil
.
.
.
Namja berumur enambelas tahun baru saja menyelimuti adiknya yang baru saja tertidur dan kini sedang memainkan surai coklat madu milik adiknya itu sampai suara eommanya menganggu kegiatannya membuat ia menghentikan kegiatannya
"Eomma, kau sudah pulang? Dimana appa?" tanya Zhoumi-namja itu sambil menghampiri eommanya
"Appa masih diluar, kau belum tidur Mi?" jawab sang eomma, Zhoumi menggeleng
"Ani, aku baru saja menidurkan Henly" seru Zhoumi
"Tidurlah Mi, kelihatannya kau lelah" Heechul-sang eomma mengelus surai coklat kemerahan milik Zhoumi, Zhoumi menyenderkan kepalanya di bahu Heechul
"Beberapa hari ini seonsaengnim memberi kami jam pelajaran tambahan dan tugas tugas karena beberapa minggu lagi kami akan ujian" seru Zhoumi sambil memejamkan mata, mengiatirahatkan tubuhnya yang lelah itu dan mulai tertidur di pangkuan sang eomma, Heechul tersenyum melihat wajah polos Zhoumi saat tidur
.
.
.
Suara gaduh yang ditimbulkan Heechul di dapur membuat Zhoumi terbangun dari tidurnya, sementara Henry masih saja tertidur, adiknya itu tampak tidak pesuli dengan kegaduhan itu
"Henly-ah ireona" seru Zhoumi sambil mengguncangkan tubuh Henry pelan membangunkan adiknya yang masih asik dengan tidurnya
"Ly, ireona, sudah pagi" seru Zhoumi kali ini lebih keras disambut lenguhan Henry membuat Zhoumi tersenyum senang
"Gege, Henly masih ngantuk" sahut Henry
"Ayo bangun Ly, atau aku akan memakan semua jatah sarapanmu" ucap Zhoumi membuat Henry langsung terbangun
Zhoumi dan Henry pun turun kebawah untuk sarapan "Pagi eomma" seru mereka berdua sambil mengecup pipi eommanya bergantian "Pagi sayang, kajja makan, sarapannya sudah siap" seru Heechul, Zhoumi dan Henry sudah duduk di kursi meja makan dan mulai memakan makanannya
"Eomma, appa eodigayo?" tanya Henry
"Appa sudah berangkat ke rumah sakit tadi, habis ini kita akan menyusul appa" jawab sang eomma
"Rumah sakit? Apakah appa sakit eomma?" kali ini Zhoumi yang bertanya
Sang eomma tersenyum "Ani, appa tidak sakit, jika kalian ingin tahu, makanlah cepat lalu bersiap siap, arra?" seru Heechul
"Nde eomma" jawab Zhoumi dan Henry kompak lalu kembali memakan sarapan mereka
.
.
.
Zhoumi dan Henry tampak siap untuk ke rumah sakit, Zhoumi tampak tampan dengan kaus v-neck abu abu dipadu kemeja hitam dan celana pendek hitam juga sneakers hitam, Henry tampak imut dengan kaus merah dipadu jaket oranye celana jeans dan sepatu kets putih
"Kajja" ajak sang eomma lalu menuju garasi, Heechul memang bisa mengendarai mobil dan keluarganya juga bisa di bilang kaya
Zhoumi dan Henry langsung masuk ke mobil dan duduk di tengah "Eomma, memangnya kita mau ketemu siapa sih?' tanya Henry
"Nanti Henry liat sendiri nde? Pasang sabuk pengaman kalian" seru Heechul lalu mulai menjalankan mobilnya keluar dari kediaman keluarga Kim
.
.
.
Seoul Hospital, 10.35 AM
Heechul dan kedua anaknya telah sampai di depan kamar Yesung
CKLEK
Pintu dibuka oleh Heechul, nampak Hangeng yang sedang menyuapi Yesung bubur, mereka tampak sudah akrab
"Annyeong" sapa Heechul pada keduanya kemudian masuk kedalam diikuti Zhoumi dan Henry
"Eomma, dia siapa?" tanya Henry, Heechul tersenyum lalu mendekati ranjang Yesung mengelus surai hitam milik Yesung yang sebagian masih tertutup perban
"Ini Yesung, saudara kalian yang baru, akur akurlah dengannya" seru Heechul, sementara Yesung tampak menikmati elusan lembut dari Heechul
"MWO?!" teriak Zhoumu dan Henry, Hangeng meletakan jari telunjuknya di depan mulutnya, mengisyaratkan kedua anaknya agar tidak berisik
"Keundae eomma, bahkan aku tidak mengenalnya" sahut Zhoumi "Kenapa tidak di taruh panti asuhan saja" lanjut Zhoumi dengan gumaman walau masih bisa di dengar semua orang di ruangan itu, Yesung langsung menatap takut pada Zhoumi
"Mi, kau tidak boleh begitu, Yesung kami temukan dengan luka luka yang banyak, lagipula kami sudah mendapatkan izin asuhnya" Hangeng angkat bicara
"Terserahlah! Tapi sampai kapanpun kami tidak akan menerimanya! YA! KAU! DENGARKAN AKU, AKU TIDAK AKAN PERNAH MENERIMAMU SEBAGAI ADIKKU!" teriak Zhoumi dan langsung meninggalkan ruangan Yesung membuat Yesung dan Henry bergidik takut, Henry tidak pernah melihat kakaknya semarah itu.
Lalu bagaimama dengan nasib Yesung?
.
.
.
To Be Continued
