Summary :
Bagaimana jadinya jika seorang gadis bernama LEE SUNGMIN yang memiliki berat badan 100kg melakukan operasi plastik ekstrim untuk menggapai cita-citanya dan mendapatkan pujaan hatinya
Cast : Cho Kyuhyun , Lee Sungmin , etc
Warning :
GS / TYPO - Fanfic ini berdasarkan kisah salah satu film korea yang cukup terkenal judulnya "200 pounds beauty". Bisa dibilang ini fanfic versionnya, mungkin sedikit penambahan adegan , author suka banget sama film ini dan terobsesi sama KYUMIN, jadi aja author bikin fanficnya.. Author mohon maaf kalau sudah ada yang mengangkat cerita seperti ini, karena author ga maksud apa-apa, hanya ingin menyalurkan hasrat .. No bash please ! Enjoy it ! ^^
"BIG IS BEAUTIFUL"
AUTHOR POV
Disebuah ruangan kecil serba merah berbentuk segiempat yang entah berada dimana, tampak beberapa rak kecil di sisi kanan kirinya, dirak tersebut terdapat beberapa kartu tarot dan bola kristal. Disebelahnya berdiri sebuah tiang gantungan terdapat sebuah jubah berwarna merah hati dan topi khas peramal diatasnya. Seorang namja dan yeoja berbadan besar duduk berhadapan diatas sebuah matras , didepannya terdapat satu meja kecil beralaskan kain berwarna merah darah. Namnja yang diketahui peramal itu sedang memperhatikan foto seorang namja tampan dari sang yeoja yang sedang duduk manis sambil tersenyum penuh harap pada si peramal.
"Lupakan dia ! Datang kemari tiap minggu tidak akan merubah nasibmu." Ujar seorang peramal kepada seorang yeoja yang duduk didepannya. "Kukira aku bisa merubah peruntunganmu, tapi nyatanya tidak. Harus berapa kali lagi aku kasih tau ? Kau tidak punya harapan dengannya, itulah kenyataannya." lanjutnya lagi sambil menujuk-nunjuk selembar foto namja tampan itu.
"Apa yang harus aku lakukan ? Jangan beri tahu kalau aku mempunyai nasib buruk." Tanya si yeoja sambil menatap nanar kearah foto namja pujaan hatinya yang ditunjuk sang peramal.
"Ada! Tapi kau tidak pernah tahu! Aku akan membuatkanmu jimat." Kata si peramal sedikit membentak. "Lihatlah rambutmu, apa kau tidak pernah keramas ?" lanjutnya sambil mengangkat helaian rambut si yeoja. Sontak si yeoja yang duduk didepannya mencium rambutnya sendiri dan hanya mampu menunduk malu dengan mata yang berkaca-kaca.
"Usahakan dia selalu membawa ini, tapi aku tidak bisa menjanjikan apa-apa. Ini gratis , ambillah. " Ujar si peramal sambil menyodorkan selembar kertas jimat berwarna kuning berisi tulisan hangul yang entah apa artinya itu kepada sang yeoja, dan disambut dengan senyum merekah yang menghiasi wajah kelinci yeoja berbadan besar tersebut.
"YA! Apa yang kau lakukan ?" teriak peramal ketika melihat yeoja tersebut berdiri dan ingin membungkukkan badannya.
"Izinkan aku bersujud padamu" kata si yeoja dengan wajah polosnya.
"Sudahlah tidak perlu, kau segeralah pergi dari sini." Kata si peramal jengah berlama-lama jika si yeoja berbadan besar itu tak juga beranjak dari ruangan ramalnya yang kecil dan sumpek itu.
"Terimakasih" ujar si yeoja tulus, namun ...
BRAKKK !
Saat dia ingin membungkuk tak sengaja bagian belakang tubuhnya menabrak pintu geser ruangan tersebut dan akhirnya dengan indahnya tubuhnya mendarat di atas meja sang peramal dan mengakibatkan tinta yang digunakan sang peramal untuk membuat jimat muncrat ke wajar sang peramal.
Sang yeoja pun panik, dia langsung mencari sapu tangan dari dalam tasnya dan dengan ekspresi wajah tanpa dosa ia mengelap wajah sang peramal itu. Peramal itu terkejut dan hanya diam menatap geram tingkah laku yeoja itu. Saat merasakan ada sesuatu yang lepas dari genggamannya, si yeoja memperhatikan sekitarnya dan akhirnya menemukan jimat yang dicarinya terjepit kaki meja kecil didepan peramal itu, dengan terburu-buru si yeoja itu mengangkat meja kecil tersebut dan ...
PRANGGG !
Pajangan keramik berbentuk biksu diatas meja kecil milik sang peramal jatuh ke lantai dan pecah. Si peramal dengan ekspresi wajah menahan emosi pun akhirnya menatap si yeoja yang ketakutan tersebut.
"Aku sangsi, apa yang bagus dari dirimu?" tanya si peramal geram yang hanya dijawab dengan senyuman bersalah sang yeoja.
SUNGMIN POV
Namaku Lee Sungmin, 27 tahun, seorang yeoja berbadan sedikit besar, hmmm ... ya hanya sedikit lebih besar dari yeoja-yeoja lain. Kini aku sedang menelepon seseorang didepan meja belajar dengan earphone yang bertengger manis di kedua telingaku sambil merajut sebuah sweater berwarna abu-abu tua yang rencananya akan kuberikan pada seseorang.
"Katakan berapa ukuran badanmu?" namja yang berbicara ditelepon ini terus saja menanyakan ukuran badanku.
"Sstt ! Itu rahasia. Kau akan terkejut" ujarku sambil menyisir rambut boneka barbieku.
"Ahh,, Ayolah katakan saja." Ujar si namja ini lagi dengan desahannya yang sedikit mem'bangun'kanku.
"Baiklah. Dadaku 34 inchi, pinggang 24 inchi, dan pinggul 36 inchi." Jawabku sambil menelusuri tubuh barbie ku. Oke , mengingat ukuran badanku yang mencapai 100 kg ini, apa ukuran itu pantas ?
"AHHH !" teriakku tiba-tiba saat aku merasakan ada yang menggelitik kakiku. "Ada apa?" teriak si namja ditelepon.
Saat melihat kebawah, akupun menunjukkan jari telunjuk dan jempolku membentuk pistol ke arah anjing kecil yang melonjak girang didekat kakiku ini dan "BANG !" anjingku itu pun berbaring di lantai seolah-olah jatuh terkena tembakan jariku. Anjing yang lucu bukan ...
"Hey , kau masih disitu ? jawablah ! Aku panik, mumpung istriku lagi mandi. Ahh.. Oohh.. Please !" desah si namja, entah apa yang dilakukannya diseberang sana.
"Baiklah kalau begitu aku akan menyanyikan lagu favoritmu ?." Aku yang kini tengah berbaring nyaman diatas tempat tidur mencoba mengalihkan pembicaraan yang sudah membuatku risih.
"Puff the magic dragon .. ~ lived by the sea ..." Akupun mulai bernyanyi, dan diikuti oleh namja yang ada diseberang telepon dengan desahannya.
"Honey, ayolah jangan seperti ini, dia istrimu, aku akan membantumu melewatinya." Ujarku sambil membujuk penelepon lainnya untuk berbaikan dengan istrinya.
Inilah keseharianku, melayani namja-namja beristri maupun single dengan mendengarkan keluh-kesahnya, curhatannya, memberinya saran bahkan tak jarang ada yang memintaku untuk membantunya melepas hasrat birahinya, semua itu aku lakukan melalui media telepon dengan bayaran tentunya. Kebanyakkan pelangganku sakit hati karena orang yang dicintainya. Kenapa aku melakukan ini ? Aku butuh uang yang banyak untuk ayahku.
Aku tetap bersembunyi, tidak pernah menujukkan identitas asliku kepada pelangganku. Selain itu, ada satu hal yang membuat orang lain senang, yaitu SUARAKU. Jangan salah paham, perkerjaanku sebenarnya adalah penyanyi.
AUTHOR POV
At Venue Konser.
Saat ini, ribuan penonton sudah memenuhi venue dimana akan diadakannya sebuah konser salah satu penyanyi yeoja terkenal. Lighting yang memukau membuat panggung konser terlihat sempurna. Terlihat seorang yeoja sedang duduk didepan meja rias yang dipenuhi peralatan make up di backstage sedangmemoleskan maskara di bulu matanya yang lentik dan lipstik berwarna merah cherry dibibir shape M miliknya. "Sungmin-ssi, kita mulai !" panggil seorang namja berbaju hitam dengan walkie talkie ditangannya. Yeoja yang dipanggil Sungmin hanya melirik sekilas ke namja dibelakangnya melalui cermin dihadapannya dan menggangguk.
Terdengar sorak sorai penonton dari arena konser diluar mengiringi langkah slow motion seorang yeoja berbadan besar. Terlihat diatas panggung beberapa penari yeoja dan namja sudah siap diposisinya masing-masing.
Seorang namja tinggi berkulit putih pucat dan berkemeja putih berdiri ditengah-tengah ruangan berdindingkan kaca besar tembus pandang menghadap ke panggung konser, dikelilingi oleh monitor-monitor dan para staff yang setia di depan monitor tersebut untuk mengawasi jalannya konser, si namja yang diketahui seorang produser artis dengan seksama memperhatikan monitor-monitor tersebut memastikan tidak ada yang kurang sedikitpun dari persiapan konser. Tampaklah disalah satu monitor tepat dihadapan namja itu, seorang yeoja berbadan besar dengan earphone ditelinganya dan standing mic didepannya.
Suara dentuman drum, gitar, dan berbagai alat music lainnya mengalun keras menandakan konser telah dimulai. Dan sorak sorai penonton pun semakin riuh terdengar. Salah satu penari namja memulai aksinya dengan meliuk-liukkan badannya lincah seirama dengan musik dan disusul dengan namja lainnya. Tak lama, giliran 6 orang penari yeoja berbaju sexy berwarna putih yang meliuk-liukkan badannya, dipastikan siapapun yang melihatnya tidak mampu berkedip dengan mulut yang terbuka serta saliva yang menetes diujung bibir. #lebay mode:on.
Tiba-tiba ...
ZUUUPPPPPP ! Duaarrr !
Seorang yeoja berbadan sexy melompat dari tengah-tengah panggung yang merupakan lift stage (itu lho kalo Suju konser suka ada panggung yg bisa naik turun, author ga tau namanya hehe) diiringi dengan kembang api disisi depan panggung, sontak semua penontonpun kembali riuh menyaksikan aksi si yeoja. Tapi ... siapa yeoja itu ? Kenapa bukan yeoja berbadan besar yang menyebut dirinya penyanyi yang berdiri disana ?
Yeoja berbadan seksi yang baru memasuki stage itu mulai melakukan aksinya yang ternyata primadona konser tersebut. Dengan baju sexy bling-bling berwarna silveryang hanya menutupi bagian tertentu dengan rok extra mini membuat tubuh seksinya terekspos sempurna, serta higheels berwarna senada, ditambah rambut blonde panjangnya yang tergerai indah.
Sang artis pun memulai aksinya bersama back-dancernya, menari dan bernyanyi. Menyanyikan lagu Copy Paste (lagunya BOA). Suara indahnya pun mengalir merdu, membuat konser tersebut semakin memanas. Berbagai gerakan eksotis dengan berbaring di atas panggung seolah menggoda para penontonnya. Suasanapun semakin meriah.
Tepat dibelakang panggung, tampaklah Sungmin yang sedang bernyanyi sambil berjoget mengikuti sang artis yang sedang beraksi diatas panggung sambil memegang mic. Dia menyanyikan lagu dan suara yang persis sama.
Ya. Inilah pekerjaan Sungmin sesungguhnya. Dengan suaranya yang indah ia menjadi pengisi suara seorang penyanyi solo wanita bernama Victoria. Victoria yang tidak cukup ahli dalam bernyanyi karena obsesinya menjadi artis akhirnya bersama manajemen dan produksi nya merekrut Sungmin untuk menggantikan suara Victoria bernyanyi dibelakang panggung, jika Victoria tampil live maupun rekaman seolah-olah dialah yang bernyanyi. Jadi, ketika diatas panggung Victoria hanya akan lypsinc. Sebenarnya bisa saja Sungmin menjadi artis besar mengingat suaranya yang merdu bisa menjadi modal utama dalam penampilannya, namun ini adalah dunia hiburan , tidak hanya bakat yang diperlihatkan, fisik juga menjadi salah satu faktor terpenting dalam dunia ini.
Sesekali pandangan Sungmin menatap 2 monitor didepannya , satu monitor menampilkan penampilan artis di panggung, dan monitor lainnya menampakkan wajah serius sang produser tampan. Terlihat, Sungmin sangat menikmati pemandangan namja itu didepannya, tatapan penuh harap tersirat dalam mata foxy miliknya dan dia pun tersenyum manis, sangat manis menampakkan deretan gigi kelincinya. "Cho Kyuhyun. Orang yang menjadi alasanku untuk hidup. Kyuhyun-ssi, kaulah cahayaku, bolehkah aku mencintaimu ? Kyuhyun-ssi.. Kyuhyun-ssi.. Kyuhyun-ssi .." ungkap Sungmin dalam hati. Ya , Cho Kyuhyun yang tak lain dan tak bukan adalah sang Produser tampan telah menjadi pujaan hatinya sejak beberapa tahun belakangan, sejak pertama kali menginjakkan kakinya di dunianya yang sekarang, sejak pandangan pertama.
Sungmin yang sedari tadi hanya terfokus pada pesona seorang Cho Kyuhyun. Tiba-tiba ... BRAAAKKK ... !
Apa yang terjadi ?
To be continued ...
Saya sangat menghargai pembaca yang mau me-REVIEW , bagi silentreader mereka sama saja tidak menghargai karya yang telah dibuat. Tapi , saya tetap berterimakasih pada siapapun , karena sudah mau memberi sedikit waktunya untuk membaca FF pertama saya ini.
Saya minta maaf kalo banyak typo atau kata-kata yang tidak jelas, maklum saya NEWBIE ... saya akan dengan senang hati menerima kritik dan saran.
GOMAWO ... ^^ #BOW#
