Message can't send

Pemuda berambut coklat itu mendesah pelan. Matanya yang juga berwarna coklat menerawang jauh seperti menembus ruang waktu, mengulang kembali peristiwa lampau yang telah ia hafal di luar kepala. Ah, ini sudah yang ketiga puluh kalinya..

.

.

Message can't send

Entah sejak kapan ia mulai mengirim SMS - SMS itu. SMS yang tidak mungkin dibaca oleh orang yang ditujunya, hanya menyangkut di operator tanpa terkirim. Bahkan alasan mengapa ia mengirimnya dari awal juga tak lagi diingat, karena sekarang melakukan hal ini baginya merupakan kegiatan yang seharusnya dilakukan, seperti suatu kewajiban.

.

.

Message can't send

Ia tahu ia membodohi dirinya sendiri, tentu. Ia adalah orang yang selalu tenang disegala situasi, kata teman baiknya. Tapi mungkin untuk alasan ini, ia diperbolehkan untuk berfikir hal-hal yang mustahil. Mungkin setelah beberapa lama, ia diperbolehkan untuk percaya bahwa suatu saat SMS nya akan tiba di tujuan.

.

.

Message can't send.

Ini adalah sms yang ketiga puluh lima, pikirnya. SMS dengan isi yang selalu sama, dengan tujuan yang sama. Tapi pikir pemuda itu, ia tak peduli. Ia akan terus menulis, terus dan terus, hingga mungkin tombol hpnya tak mampu lagi digunakan untuk mengetik. Tak apa, katanya. Hingga gadis berambut coklat panjang di seberang sana membaca SMS itu, dan mungkin suatu saat SMS nya akan terbalas.

.

.

Message can't send.

Tapi siapa yang ia coba bohongi? Dalam hatinya yang terdalam, ia tahu bahwa itu takkan mungkin terjadi. Ia tahu satu-satunya alasan jari-jarinya terus mengetik adalah sebagai kenyamanan pribadi. Agar ia bisa terus berharap dan memiliki keinginan untuk terus menjalani hari. Ia tahu bahwa dalam hati, ia hanya membuat-buat alasan semu untuk menutupi harapan egoisnya. Ia tahu bahwa gadis yang di tuju tidak akan pernah bisa membaca SMS itu, dan SMS itu takkan pernah sampai ke tujuannya.

.

.

Message can't send

Bagaimana mungkin bisa? Karena gadis pujaannya itu, gadis cantik berambut panjang itu, yang selalu ia katakan memiliki karakter buruk itu, sudah tak ada lagi di dunia ini. Ya, gadis itu telah tiada.

Gadis yang bernama Fuwa Aika itu.

.

.

.

A/N : Ini fic straight pertamaku setelah lebih dari 2 tahun menjadi fujoshi berat #haha (meskipun drabble sih). Diluar dugaan, mengerjakan fic ini benar-benar cepat, apalagi kalau dibandingkan dengan proyek crossoverku yang nda slese-slese. Ah, apa boleh buat? Saya lagi seneng-senengnya sama pair ini, sampai nangis-nangis gaje nontonnya T_T

Ok, berikut di atas adalah curhatan tidak penting saya. Akhir kata, review?