Story By: Razen.
Disclaimer: Kazuki Takahashi & Naohito Miyoshi.
Rate: T
Genre: Humor, Friend-Ship, Family, & Romance.
Pair: Yuushou x Aster.
Warning: OOC, typo, AU, Semi-Pedo, Sho-Ai, some mistakes EYD.
A/N: Ups, maaf saya ngetroll.
xXx
PDKT! Kecupan Polos
xXx
.
.
.
Ada yang tahu situasi yang sempat diharapkan Aster meski hanya dalam mimpi sekaligus situasi yang paling tidak mau dialaminya karena takut akan menimbulkan serangan jantung betulan?
"J-jangan, Om ...! Aku cuma bercanda barusan!"
"Hm?" Yuushou menelengkan kepalanya, menyunggingkan senyum tanpa dosa.
"Bercanda bagaimana?"
Jangan bertanya! Sialan!
Mengapa tubuh Aster seperti tidak mau menjalankan perintah otaknya?! Aster seharusnya mendorong Yuushou! Aster seharusnya menyelip keluar dari kukungan Yuushou!
Bukannya malah berdiri diam dengan wajah memerah dan pikiran semrawut kala dirinya menempel pada dinding tembok di mana Yuushou berada di hadapannya, memerangkap Aster dengan tubuhnya dan dinding tebal.
Mampus, kamu, Aster Phoenix!
Bagaimana caramu keluar dari situasi gila ini?! Salahmu iseng menyeletuk tanpa sadar ingin dicium Yuushou kala dirimu sedang berada dalam situasi tengah berjalan pulang berdua dengan Yuushou yang kebetulan bertemu di tengah perjalanan! Betapa bodohnya! Lihat akibat dari perbuatanmu! Lihat akibat ucapanmu yang ceroboh itu!
Aster menggigit bibir bawahnya, ia yakin ada asap yang keluar dari kepalanya saat ini. Ia malu sekali! Yuushou menganggapnya serius! Tidak bisa jadi! Sialan! Mengapa di saat seperti ini akal sehatnya seolah tak berfungsi?!
Yuushou mengangkat tangannya, mencubit dagu Aster dan mendongakkan kepalanya.
"Jangan menggigit bibirmu, Aster."
GYAH!
Seolah meletus, asap keluar dari kepala Aster.
"A-A-A-A-APA YANG OM LAKUKAN?!" Jerit Aster histeris.
Yuushou tidak menjawab, menggunakan bahasa tubuh berupa senyuman penuh makna. Aster nyaris luluh, tetapi tidak! Tidak bisa! Aster tidak boleh terlena! Ia tak boleh membiarkannya terjadi!
Memang apa yang akan terjadi?
Yuushou mengikis jarak, kepala dimiringkan, tangan seolah mengikuti menarik dagu Aster.
Insting Aster berbunyi tanda bahaya.
"Uwah! Jangan, Om! Aku belum siap!"
Bilang demikian, tetapi mata dipejamkan. Kedua bibir digigit dari dalam. Rona merah menyebar hingga telinga. Tidak acuh akan seruan Aster, Yuushou tetap memajukan wajah.
Jemari Aster meremas bagian bawah seragam gakuran yang dikenakannya, sedikit bau seharian dipakai. Agak gemetar mengingat Yuushou yang semakin dekat.
Sedikit lagi.
Sedikit lagi.
Aster terhenyak ketika merasakan otot kembar yang terasa lembut menempel di ...
... dahi?
Eh?
Yuushou menjauhkan wajahnya. Kepalanya menepuk dan mengacak rambut Aster. "Sudah, 'kan?"
Mata Aster terbuka, menerawang bengong.
"Aster, Aster~ kalau mau dicium, tak usah malu-malu. Seperti Yuuya saja, kamu." Yuushou terkekeh geli.
Hah? Apa maksudnya itu? Aster merasa dirinya gagal paham.
"Dulu sewaktu kecil, Yuuya juga sering meminta dicium di dahi. Sejak kelas empat, mendadak dia tak mau lagi. Katanya malu, sudah besar," cerita Yuushou melanjutkan.
Dicium? Di dahi?
DI DAHI?
Aster meriang. Kini dia paham. Jadi, Yuushou mengira Aster ingin dicium di dahi seperti putranya dulu? Oh, astaga, sangat tidak lucu.
Aster tidak tahu harus merasa lega atau menangis kecewa.
xXx
The End
xXx
