LOLLY PRESENT
.
YUNJAE
.
ROMANCE, HUMOR
.
Yunho : 20th
Jaejoong : 15th
.
M
.
Yunnie, Is it right?
.
.
Siang hari yang panas membuat Jaejoong menjadi malas untuk melakukan sesuatu. Semenjak 3 bulan lalu dirinya selalu merasa malas. Salahkan saja Yunnie hyungnya yang melakukan hal nista itu.
Flashback
"YAAAAKK JUNG YUNHO BERANI-BERANINYA KAU MENODAI JAEJOONGIE. AKAN KU BUNUH KAUUU" Jung umma langsung menaiki tangga menuju kamar Yunho kemudian menjambak rambut si anak dengan brutal
"Ummaaaa appo...Jaejoongie tolong hyung" Yunho memasang wajah memelasnya pada Jaejoong. Memang kalau sedang menghadapi nyonya besar Jung ini harus dengan Jaejoong karna rasa sayangnya pada Jaejoong sangat besar bahkan lebih besar dari rasa sayangnya pada Yunho ( anak kandungnya )
Jaejoong terdiam melihat adegan tak patut dicontih dihadapannya. Doe eyes kelamnya menyerjap imut kemudian perlahan terlihat berkaca-kaca.
Hiks...hiks
Isakan itu menghentikan adegan brutal Jung umma. Beralih menatap remaja dibelakangnya.
"Aigoo Jaejoongie, waegeure?" Nyonya Jung menghampiri Jaejoong lalu menghapus krystal-krystal airmata yang jatuh dipipi putih itu
"Ahjumma jangan begitu hiks kasian Yunnie hiks" Dengan terisak Jaejoong menghampiri Yunho yang masih meringis merasakan kulit kepalanya nyaris copot.
"Sayang, kenapa masih membela si mesum itu eoh? Jaejoongie sudah di manfaatkan olehnya"
"Tapi Joongie sayang Yunnie hyung hiks..lagipula yang diajarkan Yunnie hyung memang enak hiks" Ingin rasanya nyonya Jung membuang anaknya Antartika. Bagaimana tidak Jaejoongnya sekarang tidak polos lagi.
"Sudahlah baby, uljima. Ahjumma minta maaf ya sayang?" Nyonya Jung menarik lembut tangan Jaejoong. Memeluk remaja polos kesayangannya. Namun tanpa Jaejoong tau nyonya Jung tengah memberikan deathglare terbaiknya kepada sang anak kesayangan sementara yang menjadi objek tatapan mematikan itu hanya melihat kearah lain berpura-pura tak melihat sang umma.
.
.
.
Hueeekk...Hueeekkk...
Jaejoong memuntahkan cairan bening dari mulutnya, selama 2 minggu ini dia merasa mual dipagi hari. Masuk angin bukan, maag juga bukan.
"Gwenchana, Joongie?" Umma Kim mendatangi anaknya yang tengah berpegangan pada washtafel. Jika sudah muntah-muntah begini tubuh Jaejoong akan lemas.
"Nan gwenchana um...hueeekkk" Belum selesai berbicara Jaejoong kembali memuntahkan isi perutnya yang hanya cairan bening.
"Jangan membantah lagi, umma akan memanggil Lee uisanim" Ya memang Jaejoong sendiri yang tidak mau diperiksa dokter hingga sampai saat ini dia sendiri tak tau ada apa dengan dirinya.
Dengan dibopong sang umma, Jaejoong akhirnya direbahkan di kasur motif gajah miliknya. Tak berapa lama Lee uisa datang masuk ke kamar jaejoong.
"Jadi sudah berapa lama Jaejoong muntah-muntah?" Lee uisa mulai memeriksa tubuh Jaejoong
"sudah dua minggu uisanim, tapi Jaejoong selalu menolak kalau akan di periksa"
Lee uisa sedikit mengerutkan dahinya. Sedangkan Kim umma dan Jaejoong tengah harap-harap cemas dengan hasilnya.
"Jaejoong sehat, hanya saja ada calon bayi di tubuhnya. Usianya baru berjalan minggu ke dua"
"MWOOO?"
.
.
.
"Sebagai bentuk pertanggung jawaban keluarga kami. Aku akan menikahkan Jaejoong dengan Yunho" Putus Jung Heechul
"Tidak bisa eonnie, Jaejoong masih terlalu muda untuk jadi ibu rumah tangga. Umurnya masih 15 tahun" Kim Kibum –ibu Jaejoong- melayangkan protesnya
"Tenanglah , Kibumie. Uri Joongie akan tinggal dengan ku. Kau tau kan kalau aku sangat menyayangi Jaejoongie. Lagipula Yunho sudah bisa memegang kendali Jung Corp jadi masa depan Jaejoong tidak akan terganggu." Heechul masih tak menyerah juga membujuk Kibum
"Tapi sekolah Joongie?"
"Tenang saja. Setelah Joongie melahirkan, aku akan menyekolahkan Jaejoong lagi. Arra, Bummie-ya?" Kibum hanya mengangguk pasrah mengiyakan kata calon besannya.
Tak pernah disangkanya, setelah harus menjadi seorang singleparent sekarang anaknya malah harus menikah di usia muda. 'Maafkan aku yang tidak bisa menjaga uri Joongie, Wonnie' innernya seolah mohon maaf pada sang suami.
.
.
.
"Joongie ini umma buatkan cookies dan jus untuk Joongie" Umma Jung meletakkan nampan isi makanannya di meja dihadapan Jaejoong
"Gomawo umma, mian Joongie jadi merepotkan umma. Tapi ini semua karna baby dalam perut Joongie" Keluh Jaejoong. Bagaimanapun dia merasa tidak enak terhadap sang ibu mertua yang selalu melayaninya bak ratu kerajaan.
"Ahh umma hampir lupa. Umma harus ke bandara menjemput Appa Jung, Joongie dirumah saja ya sayang. Begitu umma pergi tutup saja semua pintu biar jangan ada maling yang masuk dan bla bla bla" Perkataan Umma Jung tak didengarnya karna mata Jaejoong tengah menatap khitmat ke sebuah artikel yang menarik perhatiannya
"Umma pergi dulu ne, Joongie" Jaejoong hanya bergumam sebagai jawaban untuk mertuanya.
Setelah melihat mertuanya pergi, Jaejoong meraih ponselnya dan mendial nomor suaminya
"Yeoboseo.."
"Yeoboseo Yunnie, apa masih sibuk dikantor?"
"Masih, Joongie. Memang kenapa?"
"Baiklah, Joongie akan kesana"
Setelah mematikan sambungan telpon keduanya Jaejoong bergegas menggulung bahan bacaannya tadi dan mencari taksi untuk kekantor sang suami
.
~lolly~
.
Tok tok tok
"Ya, silahkan masuk" Ujar Yunho tanpa mengalihkan pandagannya pada kertas-kertas yang akan ditandatanganinya
"Yunnie..." Jaejoong berlari dan
Hup
Melompat menduduki pangkuan Yunho
"Aigoo Jaejoongie, jangan begitu. Nanti kalau terjadi sesuatu pada uri aegya bagaimana eoh?" Yunho menjawil hidung bangir sang istri
"Aahh iya Joongie lupa. Mianhae ne aegya" Jaejoong mengelus perutnya yang sudah sedikit membuncit
"Sekarang beritahu, kenapa nae Joongie datang dengan terburu-buru heum?" Jaejoong langsung mengeluarkan majalah yang dibawanya dari rumah.
"Yunnie kata majalah ini bercinta saat hamil itu lebih nikmat dari bercinta biasa, apa benar Yunnie?" Jaejoong dengan wajah polos ingin tahunya benar-benar membuat Yunho gemas sekaligus 'on'
"Jaejoongie mau mencoba heum?" Yunho mulai mengendusi leher si cantik, memainkan lidah basahnya didaerah tengkuk Jaejoong
"nngghhh...Joongie ingin tauhhh...ssshhhh" Jaejoong mendesah pelan kala sang suami menghisap lehernya
Lidah Yunho kian meliar menjelajahi leher semulus porselen itu. Beberapa bulan tidak menyentuh sang istri membuat Yunho merindukan sensasi nikmat tiada tara ketika menjamah sang istri.
"uunghhh...Yunnie...ooochhh..." Desahan Jaejoong kian menggema merasakan tangan Yunho juga mulai ikut berperan. Memilin nipple mungilnya sesekali meremas dada montoknya
Dengan tidak sabar Yunho menarik paska kaus V-Neck Jaejoong hingga robek. Dengan setengah takjub Yunho memandangi dada sang istri. Montok, putih, nipple yang merah kecoklatan benar-benar perpaduan sempurna tak kalah dengan milik wanita sekalipun.
"Kalau Yunnie mau melihatnya saja lebih baik Yunnie lihat saja payudara sapi" Gerutu Jaejoong karna sang suami tak kunjung menyentuhnya
"Aigoo sudah tidak tahan heum? Baiklah jangan salahkan aku jika kau tidak bisa berjalan Jaejoongie" Yunho memamerkan senyum mesumnya yang membuat Jaejoong bergidig ngeri oh sepertinya uri Joongie harus segera menyelamatkan butt nya dari si beruang mesum berbelalai panjang itu xD
.
.
.
~lolly~
.
.
.
Heechul membuka pintu rumahnya. Sepi, bahkan sangat sepi. Kemana Jaejoong yang ditinggalkannya tadi. Kenapa Yunho belum pulang padahal ini sudah jam pulang kantor.
Takut terjadi sesuatu pada sang menantu kesayangan, segera Heechul menghentikan taksi dan menuju kantor Yunho
.
.
"Jihyun-ssi, apa Yunho ada diruangannya?" Tanya Heechul pada sekertaris Yunho setibanya di Jung Corp
"Kata tuan Jung beliau sedang tidak ingin diganggu nyonya"
"Aish anak pabo itu bagaimana bisa tidak ingin diganggu sementara istrinya hilang. Biarkan aku masuk saja" Cerocos Heechul membuat gadis muda itu terbengong
"YAK JUNG..." Suasana hening seketika begitu Heechul memijakkan kaki diruangan Yunho. Bahkan Heechul yang tadinya sudah siap mengupati anaknya dengan kata-kata makian terdiam.
Bagaimana tidak jika dilihatnya sekarang Jaejoong menungging didepan Yunho yang tengah memasukkan belalai panjangnya kehole sempit Jaejoong.
"JUNG YUNHOOO BERANI-BERANINYA KAU MEMPERKOSA MENANTUKU YANG SEDANG HAMIIIILLL" Sudah bisa ditebak apa yang akan terjadi pada sang beruang gendut kita
Keluarga yang bahagia, aniya?
.
.
FIN
Aaaa selesai juga
lolly ga tau ini sesuai dengan permintaan reader-ssi atau engga *bow
sebenernya ini mau lolly bikin dari jauh-jauh hari tapi tugas kuliah numpuk, laporan dimana-mana *jadi curcol
untuk CILY belum bisa lolly lanjutin soalnya inspirasi belum hinggap dikepala lolly :3
Terimakasih pake banyak buat semua reader-ssi terutama yang udah menyediakan waktu untuk ngereview ff abal lolly ^^
see you :*
