Cast:
Youngjae
Daehyun
Jaebum
...
Romance – Hurt/comfort – Crime – Yaoi
Rated M
...
-Banyak Typo-
-Happy Reading-
...
Seorang namja tengah duduk di sofa dengan segalas wine di tangannya sambil menonton tv yang sedang menayangkan seorang pebisnis yang baru saja memenangkan penghargaan
"Selamat atas penghargaan yang anda terima Tuan Yoo, usaha anda selama ini tidak sia-sia" ujar seorang pembawa acara di tv
"Hahaha terima kasih semuanya" ujar Tuan Yoo sambil tertawa senang
"Apa faktor pendukung anda hingga sukses seperti sekarang"
"Tentu saja istri dan putraku ini. Mereka selalu ada untukku dan mendukungku baik susah maupun senang"
"Kau akan membayar semua yang kau lakukan pada keluargaku Yoo Seungho" namja itu memandang penuh amarah namja paruh baya yang muncul di tv meminum winenya dengan sekali teguk
Pip
Tv di depannya menjadi gelap seseorang yang baru saja datang langsung mematikannya, namja itu menengok kebelakang melihat siapa yang datang
"Jangan kotori tanganmu hyung biarkan aku yang akan melakukannya" ujar namja yang baru saja tiba itu
"Lakukan dengan rapih dan jangan sisakan satupun aku tidak ingin ada yang tersisa dari keluarga itu"
"Aku janji hyung" ujar namja yang lebih muda
...
...
Maret 2019
"Aku berada di parkiran"
"Hahh dasar sialan" makinya setelah membaca pesan dari calon tunangannya
Yoo Youngjae namja manis berumur 22 tahun itu berulang kali menghela nafas frustasi. Dia merasa seperti burung dalam sangkar emas sejak kecil dia tidak pernah merasa bahagia karena kedua orang tuanya selalu sibuk dengan bisnis mereka dan terlalu mengekangnya bahkan bernafas saja rasanya sulit
Beberapa tahun terakhir ini perusahaan ayahnya semakin maju membuatnya semakin tertekan bahkan tanpa mengatakan apapun ayahnya tega menjodohkannya dengan namja yang tidak pernah dia kenalnya hanya karena perjanjian bisnis, sungguh lelah dengan hidupnya yang seperti ini dia ingin hidup bebas tanpa beban apapun
Youngjae mengeram matanya melirik ponselnya yang tidak berhenti berbunnyi, tidak ingin terus menerus di teror namja itu Youngjae mempercepat langkahnya ke arah parkiran dia membuka pintu mobil dan menutupnya tanpa perasaan hingga terdengan bunyi keras
"Calm down honey kau bisa merusak mobil mewahku"
"Shut your mouth Im Jaebum dan berhenti menelponku terus menerus"
"Kekeke aku akan berhenti menelponmu jika kau menjawab telponku atau setidaknya membalas pesanku honey" ujar Jaebum baru saja akan menyentuh pipi Youngjae tapi namja manis itu langsung menepis tangannya kasar
"Jangan menyentuhku dan cepat antarkan aku pulang" seru Youngjae
"Hah baiklah" pasrah Jaebum
Namja itu menyalakan mobilnya dan mengantar calon tunangannya pulang ke rumah mewahnya, saat sampai di depan rumah dan tanpa mengatakan apapun Youngjae turun dengan membanting pintu mobil Jaebum
"Ck awas saja kau nanti Yoo Youngjae, aku pastikan kau akan membayarnya" geram Jaebum
Brak
Youngjae membuka pintu rumahnya dengan kasar membuat para maid terkejut dan lantas langsung membungkuk ketika melihat tatapa matanya yang sangat menusuk, saat dia ingin menaiki tangga menuju kamarnya padangan matanya menatap namja tan yang sedang duduk di pantri bersama sang kepala maid yang sedang menatapnya bingung
Namja manis itu menatap namja tan itu lama dengan pandangan yang berubah sendu tapi tidak lama kemudian dia kembali menaiki tangga setelah namja tan itu memutuskan padangan mereka dan kembali dengan aktifitasnya
Di kamar Youngjae berbaring di kasurnya sambil menangis, dia menangisi nasibnya yang tidak bisa melawan kedua orang tuanya juga karena tatapan Daehyun tadi padanya
"Aku membencimu Jung Daehyun" gumamnya di tengah tangisan
...
...
Youngjae turun ke ruang makan setelah siap dengan memakai celana jins dan kemeja kotak-kotak merah juga tas ransel di pundaknya
"Pagi umma appa" sapanya dengan nada datar dan wajah tanpa ekspresi
"Pagi Youngie" balas Nyonya Yoo sambil tersenyum sedangkan Tuan Yoo hanya berdehem masih sibuk dengan koran paginya
"Youngjae kau menangis matamu bengkak" tanya Nyonya Yoo
"Tidak, akhir-akhir ini aku kurang tidur karena belajar hingga larut malam" bohong Youngjae
"Jaga kondisimu Yoo Youngjae besok hari pertunanganmu appa tidak ingin kau sakit dan mengacaukan acara yang sudah kami rencanakan" tegas Tuan Yoo
Youngjae hanya mendengus mendengar ucapan ayahnya yang terlalu berambisi untuk menjodohkan dirinya, tidak lama Daehyun datang menghampiri meja makan lalu menunduk singgat pada mereka
"Permisi tuan mobil anda sudah siap" ujar Daehyun
"Geurae. Ayo pergi" sahut Tuan Yoo
"Tunggu kalau Daehyun mengantar appa lalu aku?" tanya Youngjae
"Jaebum akan mengantarmu. Mulai hari ini dia yang akan mengantar jemputmu" jawab Nyonya Yoo
"Apa tuan muda Im sudah beralih menjadi supirku sekarang?" sindir Youngjae lalu menatap Daehyun yang hanya diam menatapnya
"Youngjae jaga ucapanmu, Jaebum adalah calon tunanganmu" bentak Tuan Yoo "Ayo pergi Daehyun" lanjutnya Daehyun hanya mengangguk lalu melirik Youngjae singkat, bisa dia lihat namja manis itu mengeraskan rahangnya sambil menggenggam erat sendok dan garpu yang di pegangnya
Daehyun berjalan di belakang Tuan Yoo hingga sampai di teras rumah mereka berhenti saat melihat Jaebum datang
"Pagi ahjussi" sapa Jaebum
"Pagi juga Jaebum-ah. Cepat sekali kau datang"
"Tentu saja aku tidak ingin membuat tunanganku menunggu" sahut Jaebum
"Kalau begitu masuklah dia sedang sarapan. Aku harus berangkat ke kantor sekarang" ujar Tuan Yoo
Saat Daehyun berjalan melewati Jaebum dengan sengaja namja itu menabrak bahunya keras dan meliriknya sinis "Lihat jalanmu" ujarnya
Daehyun membalas tatapan sinis Jaebum dengan tatapan tajamnya tapi dia tidak mengeluarkan suara untuk membalas Jaebum, namja tan itu kembali berjalan dan membukakan pintu mobil untuk Tuan Yoo lalu masuk ke mobil dan pergi dari rumah mewah itu
"Pagi honey. Kau sudah siap ke kampus?" tanya Jaebum saat melihat namja manis itu keluar dia merangkul bahu Youngjae, namja manis itu berusaha melepas rangkulan Jaebum dan menatapnya tajam
"Jangan menyetuhku" Youngjae melepas tangan Jaebum dari bahunya
"Youngjae jangan seperti itu" tegur Nyonya Yoo
"Tidak apa ahjumah" ujar Jaebum dengan senyum manisnya
"Oh ya Jaebum jangan lupa mengambil cincin pertunangan kalian nanti siang" Nyonya Yoo mengingatkan
"Pasti. Ayo honey" ajak Jaebum
Tanpa menjawab Youngjae masuk ke dalam mobil diikuti Jaebum, tidak ada percakapan dari keduanya selama perjalanan meski Jaebum berusaha mengajaknya bicara tapi Youngjae hanya diam tanpa menjawab namja manis itu menyumpat telinganya dengan headset membuat Jaebum mengeram kesal
Setelah sampai di kampus Youngjae turun tanpa mengatakan apapun padanya Jaebum hanya menatap tajam namja manis itu
...
...
Engagement day
Rumah mewah keluarga Yoo terlihat sangat ramai malam itu karena putra satu-satunya akan melaksanakan pertunangannya dengan anak dari salah satu rekan bisnisnya, Tuan Yoo dan Tuan Im sepakat untuk menjodohkan kedua anak mereka hanya untuk memperluas bisnis mereka saja
"Baiklah acara tukar cincin antara Jaebum dan Youngjae akan segera kami mulai" ujar Tuan Yoo dengan senyum senang, dia mempersilahkan keduanya untuk maju dan saling memasangkan cincin
Youngjae dengan berat hati memasangkan cincin ke jari manis Jaebum setelah terpasang namja itu mendekatinya dan berusaha mencium Youngjae, namja manis itu berusaha mundur tapi saat melihat tatapan tajam ayahnya dia terhenti. Jaebum yang melihat itu menarik pinggangnya dan langsung tersenyum miring lalu dengan cepat dia mencium bibir Youngjae, tidak hanya mencium dia juga mengulum bibirnya
Namja manis itu mengerang mencoba tidak membalas ciuman Jaebum saat dia membuka mata, matanya langsung menatap Daehyun yang berdiri di dekat pintu kaca yang terhubung dengan halaman belakang. Merasa tidak mendapat balasan Jaebum menghentikan ciumannya dengan lembut dia mengusap sudut bibir Youngjae lalu tersenyum menyeringai
"Ternyata bibirmu manis juga honey" bisiknya di depan bibir Youngjae
"Fuck you" maki Youngjae dengan bisikan tapi Jaebum hanya tersenyum mendengar itu
Setelah acara tukar cincin Youngjae ingin pergi ke kamarnya tapi ayahnya memaksanya menemani Jaebum untuk menyalami para tamu yang datang dengan terpaksa dia menurut, Youngjae memaksakan senyum palsunya di depan para tamu lalu berbincang singkat dengan mereka
Malam mulai larut para tamu mulai pulang satu persatu hanya tersisa orang tuannya yang sedang berbincang dengan Jaebum dan orang tuanya. Youngjae memilih pergi dari sana setelah pamit pada mereka dengan alasan ingin beristirahat, dia mengambil sebotol wine yang masih utuh di atas meja
...
Daehyun kembali ke kamarnya di paviliun belakang rumah keluarga Yoo, dia mengunci pintu kamarnya lalu membuka kancing kemejanya baru kancing ke tiga terbuka tiba-tiba suara yang sangat familiar menghentikannya
"Kenapa kau lama sekali?"
Namja tan itu meraba dinding dan menyalakan lampu kamarnya yang tadi hanya di terangi oleh lampu kecil di sudut ruangan, dia menegok ke arah tempat tidurnya ada Youngjae yang duduk disana sambil meminum wine langsung dari botolnya jangan lupakan jika namja manis itu telah menanggalkan celana kainnya dan hanya memakai kemeja putih polos yang dua kancingnya sudah terbuka
"Tuan muda anda sedang apa di kamar saya?" tanya Daehyun sopan
"Merayakan pertunanganku dengan si brengsek itu bersamamu" jawab Youngjae
"Sebaiknya tuan muda kembali ke kamar" ujar Daehyun
Youngjae menatap tajam Daehyun dia meletakan botol wine di atas nakas lalu berjalan mendekati Daehyun dengan langkah sempoyongan
"Lakukan apa yang orang tuamu minta, cobalah untuk mengenal Jaebum dan belajarlah mencintainya karena kita tidak bisa bersatu. Kata-katakmu padaku 2 minggu lalu seperti pisau yang menusuk dadaku Jung Daehyun ugh"
Youngjae hampir terjatuh saat dirinya sudah dekat dengan Daehyun beruntung namja tan itu dengan sigap menangkapnya, Youngjae melingkarkan tangannya di leher Daehyun dan mendekatkan wajah mereka
"Kalau begitu kenapa tidak membawaku lari saja?" bisik Youngjae depan bibir Daehyun
"Anda mabuk tuan muda"
"Jangan memanggilku seperti itu Daehyunie, kata tuan dan supir sudah terhapus dari kita sayang" ujar Youngjae dia mengusap tengkuk Daehyun dengan sensual dia semakin merapatkan tubuhnya menempel pada namja tan itu lalu menggesekkan milik mereka yang masih tertutup
"Shh Youngjae hentikan pakai celanamu dan kembalilah ke kamar" pinta Daehyun frustasi tubuhnya mulai bereaksi saat dengan sengaja namja manis itu sengaja menggesekan milik mereka berdua
Youngjae tersenyum tanpa menghentikan aksinya lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Daehyun "Apa kau tidak merindukanku Daehyunie? Apa kau tidak ingin menghapus jejak namja brengsek itu dari bibirku?" ujarnya lalu meniup telinga namja tan itu dan mengulumnya sensual
"Youngjae aku serius hentikan ini" Daehyun mendorong bahu Youngjae menjauh
"Aku tidak mau" tidak mau menyerah Youngjae mendorong balik Daehyun ke dinding lalu membungkam bibir tebal namja tan itu dengan ciuman yang panasnya
Daehyun mengumpat dalam hati karena tubuhnya dengan cepat merespon aksi Youngjae, dia memiringkan kepalanya ikut membalas ciuman namja manis itu tangannya menekan tengkuk Youngjae semakin memperdalam ciuman mereka
Namja manis itu tersenyum dalam hatinya saat tahu Daehyun tidak menolaknya, dia mengusap dada Daehyun dan membuka kancing kemejanya hingga terbuka semuanya lalu melepasnya dari tubuh namja tan itu
"Enghhh" Youngjae melenguh saat tangan Daehyun turun ke pantatnya dan meremasnya dengan cepat namja tan itu memasukan lidahnya ke dalam mulut Youngjae yang terbuka, dia memainkan lidahnya di dalam mulut namja manis itu
Tidak ingin kalah Youngjae menggigit lembut lidah Daehyun tangannya mengusap perut Daehyun lalu turun mengusap penisnya yang masih terbungkus celana
"Empphh aahhh" desah Youngjae kepalanya mendongkak membuat ciuman mereka terlepas saat Daehyun memasukan tangannya ke dalam celana dan mengusap pintu holenya
"Shhhh Daehyunie aahhh" Youngjae tidak bisa menahan desahannya saat mulut Daehyun menyerang leher dan bahunya hingga meningalkan tanda, lidah panas Daehyun ikut menjilati titik sensitifnya
Youngjae melepas tangan Daehyun dari pantatnya dan menghentikan aksinya membuat namja tan itu sedikit bingung, dia mundur selangkah lalu berjongkok di depan selangkangan Daehyun dengan senyum menggoda Youngjae membuka ikat pinggang serta celana namja tan itu lalu menariknya turun. Namja manis itu menurunkan dalaman Daehyun dia menjilati bibirnya saat melihat penis besar yang mulai menengang itu tangannya mulai mengurutnya perlahan
"Ahh Jaeh kulum ah baby shh" pinta Daehyun mulai mendesah
Mendengar permintaan itu Youngjae langsung membuka mulutnya lebar-lebar dan memasukan penis besar Daehyun, dia memaikan lidahnya di kepalanya junior itu lalu mengulumnya tangan Youngjae mengurut bagian junior Daehyun yang tidak masuk. Youngjae menatap Daehyun yang sedang mendesah nikmat karena ulahnya dengan pandangan yang menggoda
Daehyun mendesis saat melihat padangan menggoda di bawahnya namja tan itu meremas rambut Youngjae dan membantu namja manis itu mengeluar masukkan penisnya, Youngjae melebarkan kerongkongannya dan mencoba memasukan seluruh penis Daehyun di mulutnya hingga tersedak. Merasa sudah cukup Youngjae melepaskan tangan Daehyun dari rambutnya lalu mengeluarkan penis tegang itu dari dalam mulutnya
"Hahh kenapa berhenti?" tanya Daehyun, dia menatap wajah memerah Youngjae dengan bibir dan dagu yang mengkilap karena salivanya
"Keluarkan di dalamku Daehyunie" pinta Youngjae
Daehyun menarik Youngjae berdiri dan mendorongnya ke dinding dengan cepat dia membuka celana dalam Youngjae lalu melingkarkan kedua kaki namja manis itu ke pinggangnya, dia menggesekan penisnya di hole berkedut Youngjae
"Nghh masukkan Daehyun jangan menggoda AKHMPP" Youngjae berteriak karena Daehyun dengan tiba-tiba memasukinya, namja tan itu membekap mulutnya dengan tangannya
"Jangan berteriak Jae kau ingin membuatku terbunuh"
"Shh kalau begitu masuki aku dengan perlahan brengsek"
Cup
Daehyun bibir Youngjae setelah mendengarnya mengumpat "Jangan mengumpat baby mulut manismu hanya cocok untuk mendesah namaku saja"
Youngjae tersenyum "Bergeraklah dengan cepat jangan menahannya, buat aku mendesahkan namamu sayang" bisiknya sensual
"Ngahh aaahhhh aahhh" Youngjae mulai mendesah saat Daehyun bergerak cepat sesuai keinginannya
"Terushh seperti ituh aahhh fuck meh harder aahh ahhh"
Daehyun membuka kemeja yang masih menepel di tubuh Youngjae dan membuangnya dia mendekatkan kepalanya mengulum puting tegang Youngjae, tangannya yang lain memilin dan menarik puting satunya lagi pinggangnya terus bergerak menumbuk hole Youngjae yang tidak berhenti mendesah
"Ughh ohhh disanahh aahh lagi aaahh aahhhh" Youngjae mendongkak saat Daehyun menumbuk spotnya kuat
"Damn ketat sekalih aahhh" desah Daehyun ikut mendongkak kepalanya
Kedua kaki Youngjae semakin erat memeluk pinggang Daehyun membuat namja tan itu terus menumbuk spotnya, sementara kedua tangan Daehyun meremas pantat Youngjae dan menumbuknya semakin cepat dan keras
"Daehh i wanna ahhh cum aahh aaahhhh"
Daehyun menggenggam dan mengocok penis Youngjae yang sudah mengeluarkan precumnya, dia membantu namja manis itu untuk menjemput klimaksnya
"Aahhh aaahhhhh aaaahhhhhhh" Youngjae mendesah keras saat cairannya keluar dan mengotori perut mereka berdua, namja manis itu terengah-engah lalu menjatuhkan kepalanya di pundak Daehyun
Namja tan itu menurunkan kedua kaki lemas Youngjae dan mengeluarkan penisnya kemudian dia menuntunnya ke ranjang dan membuatnya menungging, Daehyun mendorong punggung Youngjae dan menarik pingganya ke atas membuat namja manis itu semakin memperlihatkan hole merah yang masih berkedut meminta di penuhi
Daehyun mendorong penisnya masuk setengah lalu mengeluarkan lagi dia terus melakukannya berulang kali membuat Youngjae semakin gelisah
"Eungghhh masukkan penismu ahh Daehyunie penuhi akuh" pinta Youngjae sambil menengok ke belakang
Daehyun menyeringai melihat wajah horny namja manis itu dia mengeluarkan penisnya hingga ujung lalu menusuk keras hingga menumbuk spot Youngjae
"Akhh" desah Youngjae tertahan bantal tubuhnya ambruk di ranjang Daehyun saat namja tan itu menumbuknya dengan keras
"Ngahhh aaahhh Daehyunh aahhh"
Youngjae mengigit dan meramas bantal di bawahnya saat gerakan Daehyun semakin tidak terkontrol menusuk holenya, suara desahan ranjang berdecit dan kulit yang bertabrakan membuat kegiatan mereka semakin panas. Berdoa saja semoga tidak ada yang mendengar desahan nikmat Youngjae dalam kamarnya
"Shh ahh ketatkan lagih babyhh aahhh fuck"
Daehyun menjatuhkan tubuhnya menindih Youngjae dia menciumi dan menggigit punggung namja manis itu saat merasa akan segara klimaks
"Keluar Daehh akuh aaahh aahhhh"
"Bersama baby"
"Aaahhhhhh" keduanya mendesah saat sampai bersamaan
Daehyun menjatuhkan dirinya di samping Youngjae yang masih terengah-engah, namja manis itu membalikan tubuhnya yang berkeringat dan memeluk namja tan itu dia menaruh dagunya di dada Daehyun yang sedang menutup mata
"Kau belum menjawab pertanyaanku" ujar Youngjae
"Yang mana?" tanya Daehyun tanpa membuka matanya
"Kenapa kita tidak lari saja dari sini?"
Daehyun membuka matanya dan menatap Youngjae "Apa kau pikir ayahmu akan diam saja jika kita lari? Tidak Jae dia akan terus mengejarmu kau tahu sendiri seperti apa ayahmu itu"
"Lalu sampai kapan kita seperti ini? Sampai kapan aku terus hidup seperti boneka di rumah ini?" tanya Youngjae lalu duduk di samping Daehyun
"Aku akan berusaha mencari cara Youngjae. Bersabarlah jika kau memang ingin bersamaku" balas Daehyun ikut duduk
Youngjae bangun memungguti bajunya dan memakai dengan kesal "Kau terus-terusan mengatakan itu tanpa melakukan apapun. Sebenarnya kau mencintaiku atau tidak?"
"Lalu kau ingin aku melakukan apa? Membunuh ayahmu?" tanya Daehyun ikut kesal dia menahan tangan Youngjae yang akan pergi
"Jika kau memang perlu membunuhnya maka lakukanlah dan berhenti menjadi pengecut" jawab Youngjae kesal dia menghepaskan tangan Daehyun lalu keluar dari kamar, namja tan itu hanya menatap kepergian Youngjae dengan tatapan tajamnya
...
...
Youngjae memakan sarapannya dengan tidak bernafsu dia merasa bodoh mengikuti emosinya dan kembali berkengkar dengan Daehyun padahal baru semalam mereka saling bicara setelah 2 minggu lalu dia mendiami namja tan itu
"Youngjae-ah makan dengan benar" tegur Nyonya Yoo, namja manis itu hanya berdehem merespon ibunya
"Permisi tuan muda, mobil anda sudah siap" ujar Daehyun membuat Youngjae kebingungan
"Ah umma lupa memberitahumu jika semalam Jaebum pergi ke jeju katanya ada urusan bisnis selama seminggu, jadi Daehyun akan kembali mengantar jemputmu selama seminggu ini"
Namja manis itu bersorak gembira dalam hati mendengar penjelasan ibunya, dia bisa bebas dekat dengan Daehyun untuk seminggu ini. Youngjae tersenyum menatap Daehyun sambil meminum air putih
"Aku selesai. Kajja Daehyun" ujar Youngjae sambil mengedipkan matanya
Daehyun diam selama perjalanan ke kampus Youngjae sesekali dia melirik namja manis itu yang duduk disampingnya sambil terus bernyanyi dengan senyum di bibirnya. Daehyun menghentikan mobilnya di depan kampus Youngjae, namja manis itu membuka seatbeltnya tapi bukannya turun dia malah menarik kerah kemeja Daehyun membuat namja tan itu menoleh tanpa mengatakan apapun dia langsung mendaratkan bibirnya diatas bibir Daehyun
Youngjae tersenyum saat Daehyun membalas ciuman basahnya namja tan itu menarik tengkuknya membuat ciuman mereka semakin dalam dan panas. Daehyun mengggit bibir Youngjae membuat namja manis itu membuka mulutnya, lidahnya mengabsen isi mulut namja manis itu membuatnya melenguh
"Eungghhh enghhmpck"
Tangan Daehyun membuka seatbeltnya dan mengangkat pinggang Youngjae pindah duduk mengakang di pangkuannya, tangan namja manis itu memeluk lehernya tubuh mereka saling menempel karena ruang gerak mereka terlalu sempit punggungnya bahkan menabrak kemudi. 10 menit saling berciuman panas Youngjae memukul pundak Daehyun dia butuh bernafas mengerti namja tan itu melepas ciumannya dia melihat wajah memerah Youngjae yang sedang terengah-engah
"Ku pikir kau marah padaku?" tanya Daehyun jari jempolnya mengusap bibir Youngjae yang mengkilap karena saliva mereka Youngjae membuka matanya dan menatap namja tan itu wajah mereka sangat dekat
"Marah dan mendiamimu membuat hatiku sesak" jawab Youngjae dia menggigit jari jempol Daehyun yang masih berada di bibir bawahnya jari tangannya memainkan kancing atas kemeja namja tan itu dengan gerakan sensual
"Berhenti bermain-main dan turunlah" ujar Daehyun lalu menarik jarinya dari bibir Youngjae, dia mengerti arti tatapan namja manis itu
"Wanna play?" tawar Youngjae
"Apa kau tidak lihat ini dimana?"
"Sepertinya quickie tidak masalah"
"Kau gila eoh" seru Daehyun lalu kembali mendudukan Youngjae di kursi sampingnya
"Hahaha aku memang sudah gila karena mu" ujar Youngjae sambil tertawa
Youngjae merapikan penampilannya setelah menghentikan tawanya dia mengecup pipi Daehyun sebelum turun "Jangan lupa menjeputku sayang"
...
...
3 hari ini Youngjae benar-benar memanfaatkan waktunya dengan Daehyun dia bahkan rela bolos kuliah demi menghabiskan waktunya dengan Daehyun. Semalam mereka tidak pulang ke rumah saat kedua orang tuanya bilang kalau akan ke china dan baru akan pulang malam ini, dengan gilannya Youngjae mengajak Daehyun pergi ke Daegu dan menghabiskan waktu panas mereka di rumah lamanya keduanya bahkan melakukan permainan beronde hingga subuh
Youngjae tertawa sendiri mengingat betapa gilanya mereka semalam tapi tawanya itu tidak bertahan lama saat matanya melihat orang yang paling tidak ingin di temuinya berdiri di gerbang kampusnya
"Kenapa kau disini bukankah kau ada di jeju selama seminggu? Ini bahkan baru 4 hari"
"Aku menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat lagi pula apa gunanya aku punya banyak asisten jika tidak aku manfaatkan. By the way merindukanmu honey" jawab Jaebum dengan senyum miringnya membuat Youngjae mendengus
"Aku ingin pulang"
"Aku akan mengantarmu pulang. Ayo naik"
Jaebum membukakan pintu mobilnya untuk Youngjae setelah itu dia berjalan memutari mobilnya dan masuk ke dalam mobil, Jaebum menghentikan mobilnya di sebuah restoran membuat Youngjae mengerutkan dahinya
"Aku bilang ingin pulang kenapa kau membawaku kemari?"
"Kita makan dulu setelah itu aku akan mengantarmu pulang, anggap saja kita sedang kencan" ujar Jaebum sambil mengedipkan matanya
"Aish jinja"
Youngjae turun dari mobil Jaebum dengan kesal dia malas untuk berdebat dengan namja itu, mau tidak mau dia menuruti keinginan Jaebum untuk makan bersama tanpa menghiraukan namja itu bicara Youngjae memakan spagetinya dengan malas-malasan
Ponsel Jaebum tidak berhenti berdering sedari mereka mulai makan tapi namja itu tidak ingin mengangkatnya dia malah mematikan telpon dari orang itu
"Siapa? Kenapa kau tidak mengangkatnya?"
"Asistenku jangan khawatir itu tidak terlalu penting lanjutkan saja makanmu"
"Terserah kau saja.. Aku ke toilet dulu" ujar Youngjae
"Ck appa sudah ku bilang jangan menghubungiku" Jaebum mengangkat telponnya yang kembali berdering saat Youngjae pergi ke toilet
"Aku tahu, aku akan segera melakukannya dan aku jamin Youngjae tidak akan bisa menolaknya jika iya maka aku akan bergerak cepat untuk menghabisinya" sahut Jaebum pada sang appa yang menelponnya setelah mendengar jawaban orang itu dia menutup telponnya dan kembali menaruh ponselnya di meja
"Kau terlihat sibuk" Jaebum terkejut saat Youngjae kembali tepat setelah dia menutup telponnya
"Oh kau sudah kembali" ujar Jaebum terlihat panik
"Nde, aku sudah selesai lebih baik kita pulang sekarang"
Jaebum mengangguk lalu berjalan ke mobilnya setelah membayar makanan mereka, dia membawa pulang Youngjae dan memilih diam. Sesampainya di depan rumah Youngjae dia mengunci pintu saat namja manis itu akan keluar
"Apa yang kau lakukan? Buka pintunya" seru Youngjae
"Ada yang ingin aku bicarakan padamu" ujar Jaebum lalu menyerahkan beberapa berkas pada Youngjae
"Apa ini?"
"Kau bisa membacanya sendiri"
Youngjae membulatkan matanya saat membaca isi berkas-berkas itu dia menatap tajam Jaebum yang sedang menyeringai padanya
"Aku ingin kau membuat ayahmu menandatangani berkas-berkas ini" sahut Jaebum
"Kau ingin appaku menyerahkan semua aset-asetnya hasil kerja kerasnya atas namamu. Apa kau sudah gila?" seru Youngjae
Jaebum tertawa keras mendengar ucapan Youngjae "Hasil kerja kerasnya? Apa aku tidak salah dengar? Apa kau tidak tahu jika semua aset ayahmu adalah milik sabahatnya yang sudah dia tipu dengan keji?"
"M-mwo? Itu tidak mungkin dia..."
"Apa kau tidak heran kenapa 10 tahun lalu appamu bisa mendadak kaya raya padahal perusahaannya dulu hanya perusahaan kecil? Appamu menipu sahabat yang sangat mempercayainya saat mereka menjalani kerja sama, dia dengan liciknya mengubah isi berkas-berkas kesepakatan mereka dan membuat sahabatnya itu memindahkan seluruh asetnya atas namanya setelah itu dia membunuh sahabat berserta istrinya lalu appamu membuat kematian mereka terlihat seperti kecelakaan mobil" jelas Jaebum
Youngjae menutup mulutnya dengan tangan "It-itu tidak mungkin. appa tidak mungkin melakukan itu"
"Kalau tidak percaya kenapa kau tidak mengeceknya, appamu adalah salah satu tersangkat tapi karena kekurangan bukti serta uang suap yang dia berikan pada polisi, jaksa dan pengacara mereka menutup kasusnya. Aku belajar dari ayahmu dan sekarang aku tidak ingin membuang waktuku lagi, aku menginginkan seluruh harta ayahmu menjadi milikmu dan aku akan membebaskanmu dari perjodohan ini jika kau bisa membuat appamu menandatangani berkas-berkas itu"
"Meskipun begitu tapi aku tetap tidak akan melakukannya" tegas Youngjae
Jaebum tidak menyerah dia mengambil selembar foto dan menunjukannya di depan Youngjae, namja manis itu membeku melihatnya foto itu adalah foto dirinya yang sedang bercumbu di dalam kamarnya dengan Daehyun
"Jika appamu bisa menyingkirkan sahabat dengan mudah lalu bayangkan apa yang akan dia lakukan padanya saat tahu jika supirnya bermain api dengan anaknya sendiri"
Mata Youngjae berkaca-kaca dia takut jika Jaebum menyebarkan foto-foto dirinya bersama Daehyun dan appanya melakukan hal yang seperti namja itu katakan, dia tidak ingin kehilangan Daehyun
Jaebum menarik sisi kemeja Youngjae dan menampikan bahu namja manis itu yang banyak tercetak tanda keunguan
"Dasar jalang, kau bertunangan denganku tapi bermain api dengan supirmu" geram Jaebum
"Aku akan mencobanya tapi jangan sekali-kali melibatkan Daehyun" lirih Youngjae lalu melepaskan tangan Jaebum dari kemejanya
Jaebum menyeringai "Apa kau begitu mempercayai dan mencintai supirmu itu? Bukankah dia belum lama bekerja pada keluargamu? Seharusnya kau tidak langsung percaya pada orang yang baru kau kenali Youngjae"
Youngjae termenung mendengar kata-kata Jaebum "A-apa maksudmu?"
"Ck tidak ada. Cepat lakukan saja yang aku minta" ujar Jaebum lalu membuka kunci pintu mobilnya menyuruh namja manis itu keluar
Youngjae masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan kacau balau setelah mendengarkan kata-kata Jaebum dia melirik singkat Daehyun yang sedang minum di dapur heran karena melihat mata namja manis itu yang terlihat menahan tangis, Daehyun memutuskan untuk mengikuti Youngjae ke kamarnya setelah melihat keadaan sekitarnya
"Jae ada apa?" tanya Daehyun masuk ke kamar Youngjae
Namja manis itu berdiri dan memeluk Daehyun erat "Dia tahu" gumamnya
"Siapa maksudmu?"
"Jaebum dia tahu hubungan kita. Apa yang harus kita lakukan?" Youngjae menangis di pelukan Daehyun
"Stt tenanglah aku akan segera mencari cara. Bersabarlah sedikit lagi" pinta Daehyun dia menangkup pipi Youngjae dan menciumnya mencoba untuk menenangkan namja manis itu
Sreett
Suara itu meja terdorong terdengar dari luar kamar Youngjae membuat ciuman keduanya terhenti, mereka saling bertatap sebelum Youngjae mengecek siapa orang yang berada diluar dia menarik tangan Jihyo yang baru akan kabur
"Pergilah aku yang akan mengurusinya" ujar Youngjae pada Daehyun, namja tan itu melirik Jihyo sekilas lalu pergi dari sana
"Kau melihat kami?" tanya Youngjae dingi
"Mianhae tuan muda aku tidak sengaja" ucap Jihyo lalu membukukan badannya
"Apa Jaebum yang menyuruhmu?" Youngjae curiga jika salah satu maidnya adalah suruhan namja itu
Jihyo menggeleng "Tidak tuan muda. aku mohon maafkan aku, aku berjanji tidak akan memberitahu siapapun tentang kejadian tadi
"Sebaiknya aku memang harus menutup mulutmu jika tidak maka akan ku hacurkan wajahmu itu" ancam Youngjae lalu kembali ke kamarnya
...
"Daehyun belum kembali juga?" tanya Youngjae pada salah satu maid
"Belum tuan muda"
Youngjae mendecakkan lidahnya dan kembali ke kamar dia gelisah menunggu Daehyun pulang, tadi sore namja tan itu bilang akan pergi sebentar saja tapi hingga menjelang tengah malam dia belum kembali juga
"Hahh sebenarnya kau kemana? Di saat seperti ini kau malah meninggalkanku" ujarnya lalu merebahkan dirinya di ranjang empuknya dan menutup mata tidak lama kemudian namja manis itu tertidur pulas
Di club malam Jaebum terlihat sedang bersenang-senang dengan salah satu yeoja berpakaian sangat seksi, mereka minum-minum dan bercumbu tangan namja itu bermain di paha dalam yeoja itu
Drrttt..drrtt..drrtt
Ponsel Jaebum bergetar tanda ada pesan masuk di dalam saku celananya dia menghentikan kegiatannya dan mengeluarkan ponselnya, Jaebum tersenyum miring membaca isi pesan tersebut tanpa mengatakan apapun pada yeoja itu dia pergi dari sana dan membawa mobilnya ke rumah Youngjae
"Tuan muda Im ada apa datang malam-malam begini?" tanya security
"Aku ada janji dengan Youngjae, dia menyuruhku datang" jawab Jaebum
Security itu mengerutkan alisnya heran tapi dia tetap membuka pagar rumah dan mengizinkan tunangan anak bosnya itu masuk. Jaebum berjalan masuk ke rumah mewah Youngjae dengan langkah sempoyongan dia sempat minum beberapa botol minuman tadi, namja itu memutuskan pergi ke dapur dulu untuk minum air putih. Setelah minum matanya melirik pisau yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri lalu melirik kamar kedua orang tua Youngjae yang berdekatan dengan ruang tengah, dia menggelengkan kepalanya mencoba mengusir rasa pusing lalu kembali melangkah
Ckleck
Pintu kamar Tuan dan Nyonya Yoo terbuka namja itu masuk sambil membawa pisau di tangannya, dia berjalan mendekati Tuan Yoo yang tertidur di ranjangnya setelah menutup kembali pintu. Tuan Yoo membuka matanya merasa terusik saat kedua tangannya terikat di tiang ranjang, dia melebarkan mata terkejut melihat orang yang dikenalinya berdiri di sampingnya
"K-kau hmpp" namja itu membekap mulut dengan tangan kirinya Tuan Yoo ingin berontak tapi kedua tangannya terikat dia hanya bisa menendang asal-asalan
"Ssstt" suruhnya sambil mengarahkan pisau tajam itu di depan mulutnya menyutuh Tuan Yoo diam
"Kau harus membayar apa yang kau lakukan pada keluargaku"
Bless
Mata Tuan Yoo melebar seketika gerakannya terhenti saat namja itu menancapkan pisau tepat di jantungnya, tidak puas namja itu mencabut pisaunya membuat darah muncrat keluar dia kembali menancapkan pisau itu ke dada dan perut Tuan Yoo berulang kali sampai dia puas
Ckleck
Mendengar pintu kamar mandi terbuka namja itu bergerak cepat bersebunyi di samping lemari Nyonya Yoo keluar dari kamar mandi, ibu Youngjae itu membulatkan mata melihat keadaan sang suami yang bersimbah darah baru saja akan berteriak namja itu membekap mulutnya dari arah belakang dan mengarahkan pisaunya ke leher Nyonya Yoo
"Jangan takut kau akan segera menyusul suami tercintamu" bisiknya lalu menyayat leher yeoja paruh baya itu darah segar muncrat keluar dari lehernya
Bless
Namja itu menancapkan pisaunya ke arah perut lalu dada Nyonya Yoo sama seperti yang dilakukannya pada Tuan Yoo setelah itu membaringkan tubuhnya di samping suaminya yang sudah kaku, namja itu tertawa puas melihat dua orang yang sangat di bencinya terbujur kaku di hadapannya
...
"Eunggh"
Youngjae menggeliat saat bibirnya basah dan merasa tangan seseorang membelai pahanya dia membuka matanya dan terkejut melihat Jaebum yang berada di depannya, namja manis itu mendorong Jaebum yang masih asik mencium bibirnya hingga terjatuh
"Apa yang kau lakukan di kamarku?" seru Youngjae dia bergerak menjauh saat melihat namja itu berusaha mendekat
"Kau yang mengudangku kemari" jawab Jaebum sambil tersenyum miring
"Kau gila untuk apa aku menyuruhmu datang.. Ya lepaskan aku brengsek"
Youngjae berontak saat Jaebum menarik kakinya mendekat lalu mengunci kedua tangannya di kedua sisi kepalanya
"Ayolah honey tidak usah munafik ayo kita lanjutkan aku tidak sabar ingin mencicipi tubuhmu yang indah ini"
Jaebum kembali mencium bibir Youngjae dengan ganas dia bahkan menggigit keras bibir namja manis itu hingga berdarah memaksanya membuka mulut, tangannya terus mengeksplor seluruh tubuh Youngjae
Plak
Jaebum menampar keras pipi Youngjae hingga berdarah dia geram karena namja manis itu terus berontak menolak sentuhannya
"Diam jalang atau aku akan berbuat lebih kasar lagi" bentak Jaebum
"Lepaskan aku brengsek hikss" Youngjae mulai menangis pipinya terasa panas akibat tamparan keras namja itu tapi dia tidak ingin menyerah dia terus berontak dalam kukungan Jaebum
"Jangan takut honey aku akan membuatmu mendesah nikmat sebentar lagi" ujar Jaebum lalu berusaha membuka celana Youngjae
Namja manis itu membuatkan matanya saat tangan Jaebum mulai menurunkan celananya, dia berteriak keras lalu menendang kuat selangkangan namja itu hingga kukungannya terlepas
"Akhh brengsek kau jalang" ringis Jaebum, dia kembali mendekati Youngjae sambil memegangi miliknya yang sakit
Melihat itu Youngjae mundur lalu mengambil botol kaca pajangan diatas meja belajarnya lalu menghantamnya ke kepala Jaebum saat namja itu menarik bajunya
Prang
Jaebum memegangi kepalanya yang terasa basah dia melihat darah yang mengalir keluar, kepalanya pusing dia mundur lalu terjatuh di lantai kamar Youngjae. Sedangkan Youngjae menutup mulutnya sendiri dia terduduk ketakutan saat melihat darah namja itu
Ckleck
Song ahjumah masuk ke dalam kamar Youngjae bersama dengan beberapa maid dan Daehyun setelah mendengar teriakannya, dia terkejut melihat Jaebum yang tergeletak di lantai
"A-apa dia mati?" tanya Youngjae ketakutan
"Dia hanya pingsan" jawab Daehyun
"A-apa perlu aku hubungi polisi?" tanya Jihyo
"Jangan dulu kita akan melapornya pada tuan dan nyonya dulu" jawab Song ahjumah
"Daehyun-ah kau amankan dulu Jaebum-ssi aku akan membawa tuan muda turun" pinta Song ahjumah diangguki namja tan itu dengan segera dia mencari tali untuk mengikat Jaebum. Mereka semua turun menyisakan Daehyun dan Jaebum di dalam kamar Youngjae, namja tan itu mengikat tangan Jaebum ke belakang tubuhnya
"AAAAA"
Daehyun menyeringai saat mendengar suara teriakan Youngjae di lantai bawah, dia mengeluarkan sesuatu di balik saku jaketnya dan menaruhnya di saku celana Jaebum
.
.
.
.
.
.
TBC
