ITS SO FUNNY [SEQUEL BEAUTIFUL MISTAKE AND SUMMER LOVE]
CAST : YESUNG, KYUHYUN AND OTHER
GENRE : FANTASY, ROMANCE, FAMILY
RATE : SEMI M
PAIRING : KYUSUNG
DISC : SEMUA CAST MILIK TUHAN, SAYA HANYA MEMINJAM NAMA
WARN : LEMON, AU, TYPO, OOC, ALUR EXPRESS, BOYS LOVE, ETC
.
.
.
HAPPY READING
.
.
.
Kim Yesung mengawali harinya seperti biasa, bangun tidur, mandi, sarapan, kemudian pergi kesekolah. Ya, setiap hari selama enam belas tahun hidup ia melalukan semua itu secara berurutan, terkesan sangat monoton bukan? Hm, Yesungpun merasa demikian. Kini Yesung sedang berada di kelasnya, duduk sambil menatap ke luar jendela dan mulai menglamunkan sesuatu. Eh? Sesuatu? Bukan, lebih tepanya seseorang.
Seseorang yang sudah memenuhi setiap relung hatinya, terpikirkan sesederhana menarik dan menghembuskan napas, seseorang yang barusaja melakukan hubungan badan dengannya beberapa hari lalu diliburan musim panas. Sekarang, mungkin bukan hanya sekarang, melainkan setiap hari disetiap detiknya, ia memikirkan orang itu. Ah, lagi-lagi aku salah, dia bukan sesuatu, seseorang, melainkan vampir. Yeah, Kim Yesung menyukai vampir bernama Cho Kyuhyun itu. Yang sekarang tak ditekahui keberadaannya. Selepas mereka melakukan hal 'itu' Yesung tertidur, ketika ia bangun, tahu-tahu Kyuhyun sudah menghilang.
Yesung kesal, marah, sekaligus sedih. Mungkin sekarang Kyuhyun tahu bahwa ia merasa demikian, mendengar apa yang ia katakan, tahu apa keinginannya, namun sayangnya Yesung tak dapat berbuat apa-apa untuk mendengar jawaban apa yang diberikan Kyuhyun atas rasa rindunya. Dan Kyuhyunpun tak bisa melakukan sesuatu untuk memungkinkan hal itu. Jadilah, Yesung dilanda rasa kegalauan yang luar biasa.
"Apa yang kau lamunkan?" Tiba-tiba suara yang sangat familiar bagi telinga Yesung terdengar tepat di depan meja, ketika Yesung mengarahkan kepalanya ke sumber suara, ternyata memang benar, disana berdiri Donghae dan Hyuk Jae, menatap prihatin pada dirinya. Pasalnya, sehabis ditinggalkan Kyuhyun, ia menjadi tidak bersemangat, merasa sedih berkepanjangan, bahkan untuk tersenyumpun rasanya sangat susah, seperti ada benang menarik kedua sudut bibirnya kebawah. "Tidak ada." Selalu itu jawaban Yesung ketika ada yang bertanya demikian.
"Hm. Ya sudah, jika kau butuh tempat untuk berbagi, kami akan jadi sadaranmu." Hyuk Jae berucap sebelum kemudian menarik tangan Donghae menuju luar kelas. Yesung kembali sendiri, menghela napas lalu meletakkan kepalanya kemeja. Menutup mata mencoba melupakan bayang-bayang Cho Kyuhyun.
XXX
Bel istirahat berbunyi, sama seperti hari-hari lainnya. Yesung berjalan di belakang Hyuk Jae dan Donghae, menundukkan kepala menatap setiap langkah yang ia ambil, kemudian pikirannya melayang kembali. Ia jadi teringat, bahwa setelah berhubungan badan dengan Kyuhyun, ia merasakan hal-hal aneh. Seperti, ada aliran tak biasa yang mengalir disetiap anggota tubuhnya. Terasa sakit, terkadang. Ada lagi sesuatu yang menurut Yesung lebih aneh, ketika ia bercermin, tiba-tiba ia mendapati matanya berubah jadi merah, namun hanya dalam hitungan detik lalu warna matanya kembali seperti semula.
Oh iya, Yesung hampir kelupaan. Ketika ia bangun ditengah malam, ia mendapati dirinya ada di halaman belakang rumah, lebih tepatnya di depan kandang anjing yang barusaja Ayahnya beli, Yesung kembali kekamar, setelah keesokan harinya, Ibunya berteriak bahwa anjing Poodle miliknya mati kehabisan darah. Setelah itulah, Yesung merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya.
"Kau melamun lagi, ada apa? Aku tahu kau merindukan Kyuhyun-ssi, hanya saja, akhir-akhir ini kau terlihat tidak sehat, pucat juga, jangan bilang kau tidak makan dan hanya mengurung diri di kamar sepulang dari sekolah!" Seru Hyuk Jae, menebak sekaligus bertanya. Yesung menatap temannya itu, ia bahkan tidak sadar kalau sekarang ia sudah duduk di salah satu kursi meja makan di kantin. "Ah, tidak.. aku makan dengan baik..." Donghae menyipitkan matanya, curiga pada Yesung. "Jangan bohong! Kau terlihat seperti Kyuhyun." Kepala Yesung memiring.
"Aih! Maksudku, kulitmu semakin pucat dari hari-ke-hari, seperti kulit Kyuhyun saja." Donghae terkekeh di akhir katanya. "Hm, maksud Donghae.. Pucat seperti vampir. Biasanya jika kau sakit hanya bibirmu yang membiru. Ini anehnya, kau tidak sakit, hanya galau, tapi kenapa bisa kulitmu sepucat ini." Hyuk Jae mengangkat satu jari Yesung. "Benarkah? Sebegitu pucatnya?" Yesung membelalak. Ia mengamati kulit tangannya. Benar apa yang dikatakan Hyuk Jae. "Mungkin kau anemia karena terlalu banyak pikiran, apa tidak sebaiknya periksakan ke dokter? Aku takut kau kenapa-kenapa." Ucap Donghae memberi saran, Yesung menatapnya, lalu menggeleng. "Mungkin hanya kelelahan," Yakin Yesung pada diri sendiri.
"Yah, semoga." Hyuk Jae mengamini.
XXX
Yesung beridiri di depan cermin, melihat pantulan dirinya yang semakin terlihat tidak manusiawi *?, maksdunya, tidak seperti manusia lagi. Kulitnya memucat, lebih pucat dari biasanya, dan, ada hasrat terpendam yang Yesung tak tahu apa. Ia menginginkan sesuatu, tapi ia tidak tahu apa itu. Rasanya sangat menyiksa. Ia juga terus-terusan merasa lapar, pahadal ia makan banyak, namun tetap saja rasa lapar itu ada. Ah, Yesung benci, sebenarnya ada apa dengan dirinya.
Yesung merebahkan tubuhnya ke ranjang, menatap langit-langit kamar dengan perasaan campur aduk. TOK.. TOK.. TOK Tubuh Yesung kembali menegak, "Masuk saja." Teriaknya bosan. Pintu kamar terbuka, secara perlahan perawakan seorang lelaki terlihat, itu Heechul.
Heechul masuk dan duduk di samping Yesung. "Ceritakanlah.." Ucapnya sambil merangkul pundak adiknya. "Tidak ada yang ingin aku ceritakan hyung. Eh, apa hyung bisa menemaniku ke rumah sakit akhir minggu ini? Atau besok?" Yesung bertanya antusias sembari menatap Heechul. "Mau apa?" Barulah Yesung bungkam. "Emmm... memeriksa golongan darah.."
"Apa? Bukannya kau sudah lihat, kalau golongan darahmu AB? Sama seperti appa dan eomma?" Wajah Heechul terlihat panik sekaligs ketakutan. Yesung jadi bingung. "Aku tidak pernah memeriksa golongan darah sebelumnya, tidak ada bukti yang menyatakan golongan darahku AB. Aku yakin golongan darahku AB karena kalian semua mengatakan begitu." Heechul mengigit bibirnya. "Dulu, saat aku masih sekolah dasar, eomma tiba-tiba datang ke sekolah dan melarangku melakukan tes golongan darah, begitupun saat sekolah menengah pertama. Ada apa sebenarnya?" Yesung berdiri, kecurigaan mulai nampak di raut wajahnya.
Awalnya tadi ia ingin minta temani Heechul ke rumah sakit karena ingin memeriksakan kondisi kesehatannya, tapi ia malah mengatakan golongan darah, dan secara mengejutkan Heechul berkata demikian. Tentu saja Yesung cemas sekaligus penasaran.
"Itu... karena... kau... tidak perlu melakukannya!" Heechul ikut berdiri dan menatap tajam pada Yesung, seolah berkata berhenti membicarakan ini! "Apa alasannya hyung? Aku bukan anak kandung keluarga ini? Katakanlah, aku sudah cukup dewasa untuk menerima semuanya. Baik maupun buruk!" Mata Yesung berkaca-kaca, ia bohong tentang kalimatnya barusan.
"Tidak Yesung, hanya saja... kau tidak perlu melakukan tes golongan darah atau semacamya. Kau tidak percaya pada hyung?!" Heechul berseru nyaring, matanyapun terlihat berair. "Katakan saja hyung, aku bukan adik kandung hyung atau apa?" Desak Yesung marah. "Bukan begitu.." Yesung mendorong Heechul, kemudian keluar kamar dengan membanting pintu.
Setibanya di lantai bawah Yesung melihat Ibunya, duduk di sofa sambil membaca majalah. "Eomma!" Seru Yesung membuat Ibunya kaget. "Heechul hyung mengatakan... aku bukan anak kandung keluarga ini.. apa itu benar?" Majalah di pegangan Ibu Yesung terlepas. "A..apa? Heechul, benar berkata begitu?" Yesung mengangguk, kedua tangannya terkepal begitu erat. Ibu Yesung seperti tak tahu harus berkata apa, ia menatap Yesung iba.
"Tidak apa-apa, aku sudah cukup dewasa untuk menerima kenyataannya. Ceritakan saja," Setetes airmata mengaliri pipi Ibu Yesung. "Duduklah.." Ucap Ibu Yesung, Yesung menurut, ia duduk di depan Ibunya. "Benar... kau bukan anak kandung keluarga ini.. tapi bukan berarti kami tidak sayang padamu.. apa kau pernah melihat kami membeda-bedakan antara kau dan Heechul?" Yesung menggeleng.
"Kau tidak sengaja ditemukan di pinggir jalan saat kami dalam perjalanan pulang sehabis ke rumah sakit untuk imunisasi Heechul, kau menangis, sepertinya seseorang membalutmu dengan kain hitam lalu meletakkan di pinggir jalan agar terlihat mobil yang lewat." Yesung mengangguk. "Kami mengambilmu, memutuskan untuk merawatmu," Yesung tersenyum hambar. "Hm, terima kasih." Ucapnya sebelum kemudian lari sekuat tenaga keluar rumah, tidak peduli Ibunya yang berteriak dan mengejarnya, menyuruhnya kembali.
XXX
"Anak itu laki-laki." Cho Kyuhyun mengangkat kepalanya, menatap pada perempuan berjubah merah yang duduk tepat di sebrangnya.
Di atas meja sepanjang sepuluh meter itu terdapat banyak makanan, seperti ulat yang digoreng, kucing panggang, dan tentunya, bercangkir-cangkir darah. Di jarak sepuluh meter ini mereka masih bisa saling mendengar suara masing-masing.
Cho Kyuhyun, dan perempuan berusia lima ribu tahun bernama Im Yoon Ah itu menatap kosong ke meja makan. "Laki-laki? Kau menjodohkanku dengan laki-laki? Lalu dimana dia?!" Kyuhyun berseru, suaranya melengking hampir berteriak, menggema di ruang makan suram ditambah temboknya hanya berupa batu yang disusun, tak ada jendela, tak ada cahaya, hanya ada dua empat obor dimasing-masing sudut ruangan.
"Pengasuh Im Ye In, membuangnya ke dunia manusia, memberinya segel agar kelak ketika ia tumbuh besar, Ye In layaknya manusia, tidak minum darah, tidak bisa berubah, tidak memiliki mantra, dan sebagaimana vampir pada umumnya." Yoon Ah meneguk darah dari gelas tinggi di tangan kirinya. "Apa kau tidak berusaha mencarinya?" Suara Kyuhyun semakin meninggi.
"Sudah, tapi karena waktu antara dunia manusia dan vampir berbeda, aku tak menemukannya. Mungkin Ye In sudah ditemukan seseorang, lalu orang itu memberinya ASI, dan jadilah... kontak antara aku dengannya terputus sepenuhnya." Kyuhyun menggeleng.
Ini adalah pertemuan pertamanya dengan Im Yoon Ah, yang kata Ibu dan Ayahnya Yoon Ah ini adalah Ibu dari Ye In, dan Ye In merupakan vampir yang seharusnya sudah menjadi pendamping hidupnya sekarang setelah kematian istri pertamanya. Dan, saat waktu pertemuan antara Kyuhyun dan Ye In, Yoon Ah malah menjelaskan bahwa Ye In sudah menghilang. Tentu Kyuhyun merasa kecewa. Ia ingin melihat bagaimana sosok Ye In, tapi bukan berarti ia melupakan Yesung –kekasihnya di dunia manusia.
"Bagaimana agar segel itu terlepas?" Intonasi Kyuhyun melemah. "Aku tak tahu, tapi para vampir terdahulu yang mengalami kasus sama mengatakan, segel itu akan hilang jika manusia yang merupakan vampir berhubungan badan dengan vampir." Kyuhyun terkekeh. "Ha~ Ya sudah, jikapun pernikahan ini batal, toh, mom dan dad tidak akan memarahiku. Aku juga tidak berniat menikahi Ye In!" Kyuhyun berdiri. Ia ingin cepat-cepat pergi dari sini.
"Tapi Cho Kyuhyun!" Yoon Ah ikut berdiri, "Kita sudah membuat kontrak, bahkan sebelum Ye In lahir. Kau adalah takdirnya, dan dia adalah takdirmu. Kalian akan bertemu bagaimanapun caranya, dan tentu, kalian akan bersatu." Kyuhyun menggeleng. "Sudahlah! Aku mau pergi!" Serunya kesal. Setelah itu Kyuhyun berteleportasi kemana dia mau.
XXX
Kyuhyun megigit bibirnya. Ia marah saat pertemuan tadi bukan karena Yoon Ah, melainkan suara tangisan Yesung menggema di kepalanya, ia resah, khawatir, takut, apa gerangan yang membuat Yesung merasa sedemikian sedih dan menangis begitu kencang. Tadi ia sempat mendengar, Yesung mengatakan 'anak kandung' namun ia tak paham situasi karena Yoon Ah bicara.
"Yesungie... ada apa denganmu?" Kyuhyun menghempaskan pantatnya ke ranjang. "Bagaimana pertemuannya?" Ayah Kyuhyun tanpa Kyuhyun ketaui ternyata berdiri di pojok kamarnya sedaritadi. "Buruk, Ye In hilang.. haha.." Balasnya hambar. "Tapi kalian tetap akan bertemu meski Ye In ada di dunia manusia bahkan di ujung samudera sekalipun, kau akan merasa tidak bisa pisah dan terus merindukannya."
Kyuhyun berdecak. "Sudahlah dad! Aku tidak peduli!"
"Jadi kau masih memikirkan Yesung? Sadarlah, Yesung itu manusia. Hanya keajaiban yang bisa membuat dia jadi vampir." Kyuhyun tertawa nyaring. "Akulah keajaiban itu. Jangan menyesal jika tiba-tiba aku membawanya kesini, dad." Balas Kyuhyun yakin. Ayah Kyuhyun tersenyum meremehkan. "Terserah." Kemudian asap putih muncul bersamaan dengan hilangnya Ayah Kyuhyun.
"Jika saja Yesung itu Ye In, mungkin sekarang Yesung sudah berubah jadi vampir setelah kami melakukan itu." Kyuhyun terseyum kecut. Tapi tiba-tiba kedua matanya melebar.
TO BE CONTINUE
Hai! .-. apa ada yg kangen *plak... pasti udah ketahuan kan? Mudah ketebak kan?
